62
d. Intervensi Keperawatan TABEL 4.4 INTERVENSI KEPERAWATAN PADA SUBJEK I No 1.
Diagnosa
Tujuan
Kecemasan
Setelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan keperawatan
kurang informasi
kecemasan berkurang
tentang status kesehatan
dengan kriteria Hasil : - Keadaan umum baik - Klien tenang - Klien tidak gelisah
2.
Gangguan rasa nyaman:
Setelah dilakukan
Nyeri berhubungan
tindakan keperawatan
Intervensi
Rasional
1.Buat hubungan saling percaya dengan 1.Menunjukkan perhatian dan keinginan pasien dan keluarga untuk membantu. 2. Berikan informasi tentang kondisi 2.Membantu pasien memahami kondisi kesehatan pasien secara benar dan kesehatannya dan mengurangi masalah meyakinkan karena ketidaktahuan, namun kelebihan informasi tidak membantu dan dapat meningkatkan ansietas 3. Dorong pasien untuk menyatakan 3.Mendefinisikan masalah, memberikan masalah atau perasaannya kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan mencari solusi pemecahan masalah 4. Beri teknik relaksasi otot progesif pada 4.Memungkinkan pasien untuk pasien meningkatkan efek rileks yang bisa dihasilkan dari pengendoran otot tubuh yang dapat meningkatkan intelgensi dan ketenangan seseorang 1. Pertahankan tirah baring selama masa 1. Meminimalkan stimulasi atau rangsangan akut meningkatkan relaksasi 2. Terangkan nyeri yang diderita klien dan 2. Meningkatkan koping klien dalam
63
3.
dengan kontraksi uterus
nyeri berkurang
penyebabnya. 3. Ajarkan teknik distraksi nafas dalam 4. Kolaborasi pemberian analgetika
melakukan guidance mengatasi nyeri 3. Pengurangan persepsi nyeri dengan 4. Mengurangi terjadinya nyeri dapat kriteria Hasil : dilakukan dengan pemberian analgetika - Keadaan umum baik oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik - Klien tidak meringis 5. Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat 5. Pengkajian yang spesifik membantu - Skala nyeri 0-1 nyeri memilih intervensi yang tepat
Resiko tinggi cidera
Setelah dilakukan
1. Hindari lingkungan yang berbahaya.
janin berhubungan
tindakan keperawatan
dengan ketuban telah
resiko cidera janin
pecah
tidak terjadi dengan
2. Kaji DJJ secara manual atau electronic
3. Kaji malposisi dengan menggunakan maneuver Leopold dan temuan - Keadaan umum baik pemeriksaan internal. - Klien tenang kriteria Hasil :
- Bayi lahir selamat
4. Siapkan metode untuk melahirkan yang paling layak, bila janin pada presentase kening, wajah atau dagu.
5. Perhatikan warna dan jumlah cairan
1.Untuk menghindari resiko bahaya pada pasien dan janin 2. Dendeteksi respon abnormal, seperti bradikardi, thakikardi yang mungkin disebabkan stress, hipoksia dan asidosis 3. Menentukan letak janin, posisi dan persentasi ddapat mengidentifikasi faktor -faktor yang memperberat disfungsional persalinan. 4. Presentase ini meningkatkan resiko CPD, karena diameter lebih besar dari tengkorak janin masuk ke pelvic karena kegagalan kemajuan dan pola persalinan memerlukan kelahiran secara sesarea. 5. Kelebihan cairan amnion menyebabkan
64
amnion bila pecah ketuban.
distensi uterus berlebihan yang berhubungan dengan anomaly janin.
TABEL 4.5 INTERVENSI KEPERAWATAN PADA SUBJEK II No 1.
Diagnosa
Tujuan
Kecemasan
Setelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan keperawatan
kurang informasi
kecemasan berkurang
tentang status kesehatan
dengan kriteria Hasil : - Keadaan umum baik - Klien tenang - Klien tidak gelisah
Intervensi
Rasional
1.Buat hubungan saling percaya dengan 1.Menunjukkan perhatian dan keinginan pasien dan keluarga untuk membantu. 2. Berikan informasi tentang kondisi 2.Membantu pasien memahami kondisi kesehatan pasien secara benar dan kesehatannya dan mengurangi masalah meyakinkan karena ketidaktahuan, namun kelebihan informasi tidak membantu dan dapat meningkatkan ansietas 3. Dorong pasien untuk menyatakan 3.Mendefinisikan masalah, memberikan masalah atau perasaannya kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan mencari solusi pemecahan masalah 4. Beri teknik relaksasi otot progesif pada 4.Memungkinkan pasien untuk pasien meningkatkan efek rileks yang bisa dihasilkan dari pengendoran otot tubuh yang dapat meningkatkan intelgensi dan
65
ketenangan seseorang 2.
Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
3.
Resiko tinggi cidera janin berhubungan dengan ketuban telah pecah
Setelah dilakukan
1. Pertahankan tirah baring selama masa akut 2. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya. 3. Ajarkan teknik distraksi nafas dalam 4. Kolaborasi pemberian analgetika
1. Meminimalkan stimulasi atau rangsangan meningkatkan relaksasi tindakan keperawatan 2. Meningkatkan koping klien dalam nyeri berkurang melakukan guidance mengatasi nyeri dengan 3. Pengurangan persepsi nyeri 4. Mengurangi terjadinya nyeri dapat kriteria Hasil : dilakukan dengan pemberian analgetika - Keadaan umum baik oral maupun sistemik dalam spectrum - Klien tidak meringis luas/spesifik 5. Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat 5. Pengkajian yang spesifik membantu - Skala nyeri 0-1 nyeri memilih intervensi yang tepat Setelah dilakukan
1. Hindari lingkungan yang berbahaya.
1.Untuk menghindari resiko bahaya pada pasien dan janin tindakan keperawatan 2. Kaji DJJ secara manual atau electronic 2. Dendeteksi respon abnormal, seperti resiko cidera janin bradikardi, thakikardi yang mungkin tidak terjadi dengan disebabkan stress, hipoksia dan asidosis 3. Kaji malposisi dengan menggunakan 3. Menentukan letak janin, posisi dan kriteria Hasil : maneuver Leopold dan temuan persentasi ddapat mengidentifikasi faktor - Keadaan umum baik pemeriksaan internal. -faktor yang memperberat disfungsional - Klien tenang persalinan. 4. Siapkan metode untuk melahirkan yang 4. Presentase ini meningkatkan resiko CPD, - Bayi lahir selamat
66
paling layak, bila janin pada presentase kening, wajah atau dagu.
karena diameter lebih besar dari tengkorak janin masuk ke pelvic karena kegagalan kemajuan dan pola persalinan memerlukan kelahiran secara sesarea. 5. Perhatikan warna dan jumlah cairan 5. Kelebihan cairan amnion menyebabkan amnion bila pecah ketuban. distensi uterus berlebihan yang berhubungan dengan anomaly janin.
e. Implementasi Keperawatan TABEL 4.6 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA SUBJEK I No
Jam/Hari/ Diagnosa Tanggal Keperawatan 1. Sabtu, Kecemasan 19 Mei 2018 berhubungan dengan kurang informasi tentang status kesehatan
Jam 17.00
17.05
Implementasi
Evaluasi
1.Membuat hubungan saling percaya dengan pasien Sabtu, 19 Mei 2018 dan keluarga, dengan cara memperkenalkan diri Jam : 18.00 kepada pasien. S : Klien mengatakan sangat cemas untuk mejalani operasi 2. Memberikan informasi tentang kondisi kesehatan dan khawatir karena bayinya pasien secara benar dan meyakinkan dengan belum lahir menjelaskan kondisi pasien, menjelaskan operasi O : - K/U lemah sesar tidak berbahaya - Klien tampak tegang
Paraf
67
17.15
17.30
2
Minggu, Kecemasan 20 Mei 2018 berhubungan dengan kurang informasi tentang status kesehatan
09.00
09.05
09.15
09.30
- Klien gelisah 3. Mengajarkan pasien untuk menyatakan masalah - TD : 130/80 mmhg atau perasaannya, dan pasien mencerita perasaan yang dirasakan kepada penulis A : Masalah belum teratasi 4. Memberikan teknik relaksasi otot progesif pada P : Intervensi dilanjutkan pasien Yaitu pada otot tangan, dan otot paha dan betis 1.Membuat hubungan saling percaya dengan pasien Minggu, 20 Mei 2018 dan keluarga, dengan cara memperkenalkan diri Jam : 10.00 kepada pasien. S : Klien mengatakan cemas sudah mulai berkurang, 2. Memberikan informasi tentang kondisi kesehatan karena sudah tahu operasi pasien secara benar dan meyakinkan dengan sesar tidak berbahaya. menjelaskan kondisi pasien, menjelaskan operasi O : - K/U lemah sesar tidak berbahaya - Klien tenang - Klien tidak gelisah 3. Mendorong pasien untuk menyatakan masalah atau - TD : 120/70 mmhg perasaannya, dan pasien mencerita perasaan yang A : Masalah teratasi dirasakan kepada penulis P : Intervensi dihentikan karena pasien akan 4. Memberikan teknik relaksasi otot progesif pada menjalani operasi sesar. pasien
68
TABEL 4.7 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA SUBJEK II No
Jam/Hari/ Diagnosa Tanggal Keperawatan 1. Jum’at, Kecemasan 25 Mei 2018 berhubungan dengan kurang informasi tentang status kesehatan
Jam 16.00
16.05
16.15
2
Sabtu, Kecemasan 26 Mei 2018 berhubungan dengan kurang informasi tentang status kesehatan
Implementasi
Evaluasi
1.Membuat hubungan saling percaya dengan pasien Jum’at, 25 Mei 2018 dan keluarga, dengan cara memperkenalkan diri Jam : 17.00 kepada pasien. S : Klien mengatakan sangat cemas untuk mejalani operasi 2. Memberikan informasi tentang kondisi kesehatan dan khawatir karena bayinya pasien secara benar dan meyakinkan dengan belum lahir menjelaskan kondisi pasien, menjelaskan operasi O : - K/U lemah sesar tidak berbahaya - Klien tampak tegang 3. Mendorong pasien untuk menyatakan masalah atau - Klien gelisah perasaannya, dan pasien mencerita perasaan yang - TD : 130/70 mmhg dirasakan kepada penulis A : Masalah belum teratasi
16.30
4. Memberikan teknik relaksasi otot progesif pada P : Intervensi dilanjutkan pasien
09.00
1.Membuat hubungan saling percaya dengan pasien Sabtu, 26 Mei 2018 dan keluarga, dengan cara memperkenalkan diri Jam : 10.00 kepada pasien. S : Klien mengatakan sekarang sudah tidak cemas lagi 2. Memberikan informasi tentang kondisi kesehatan O : - K/U baik
09.05
Paraf
69
pasien secara benar dan meyakinkan dengan menjelaskan kondisi pasien, menjelaskan operasi sesar tidak berbahaya 09.15
09.30
- Klien tenang - Klien tidak gelisah - TD : 120/70 mmhg
A : Masalah teratasi 3. Mendorong pasien untuk menyatakan masalah atau perasaannya, dan pasien mencerita perasaan yang P : Intervensi dihentikan karena pasien akan dirasakan kepada penulis menjalani operasi sesar. 4. Memberikan teknik relaksasi otot progesif pada pasien