BAB IV HASIL ANALISIS
4.1 Uji Chi-Square untuk melihat perbedaan proporsi masing-masing variabel karakteristik antara kedua kelompok intervensi dan untuk melihat pengaruh variabel pengganggu terhadap kepatuhan, tekanan darah sistolik dan diastolik. 4.1.1 Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Kelompok Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Kelompok Kelompok Jenis Kelamin
Total Konseling
Pio
f
28
25
53
%
52,8
47,2
100,0
f
22
25
47
%
46,8
53,2
100,0
f
50
50
100
%
50,0
50,0
100,0
Laki-laki
2 hitung = 0,361
df = 1
Perempuan
Total
2 tabel = 3,841
Sig = 0,548
Untuk melihat hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kelompok, digunakan analisis chi-square dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kelompok. H1 : Terdapat hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kelompok. Statistik Uji :
2
2
3
(Oij Eij )2
i 1 j 1
Eij
Kriteria uji : Tolak Ho jika 2 hitung > 2 tabel , terima Ho dalam hal lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut diperoleh nilai 2 hitung sebesar 0,361. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2 hitung (0,361) < 2 tabel (3,841). Oleh karena itu Ho diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan Jenis Kelamin dengan Kelompok.
4.1.2 Hubungan Antara Umur dengan Kelompok Tabel Hubungan Umur dengan Kelompok
Kelompok Umur
Total Konseling
Pio
f
38
37
75
%
50,7
49,3
100,0
f
12
13
25
%
48,0
52,0
100,0
f
50
50
100
%
50,0
50,0
100,0
35-64 Tahun
2 hitung = 0,053
df = 1
>64 Tahun
Total
2 tabel = 3,841
Sig = 0,817
Untuk melihat hubungan antara Umur dengan Kelompok, digunakan analisis chisquare dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara Umur dengan Kelompok. H1 : Terdapat hubungan antara Umur dengan Kelompok. Statistik Uji :
2
2
3
(Oij Eij )2
i 1 j 1
Eij
Kriteria uji : Tolak Ho jika 2 hitung > 2 tabel , terima Ho dalam hal lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut diperoleh nilai 2 hitung sebesar 0,053. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2 hitung (0,053) < 2 tabel (3,841). Oleh karena itu Ho diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan Umur dengan Kelompok.
4.1.3 Hubungan Antara Pendidikan dengan Kelompok Tabel Hubungan Pendidikan dengan Kelompok
Kelompok Pendidikan
Total Konseling
Pio
f
10
16
26
%
38,5
61,5
100,0
f
40
34
74
%
54,1
45,9
100,0
f
50
50
100
%
50,0
50,0
100,0
SD - SLTP
2 hitung = 1,871
df = 1
SLTA - Perguruan Tinggi
Total
2 tabel = 3,841
Sig = 0,171
Untuk melihat hubungan antara Pendidikan dengan Kelompok, digunakan analisis chi-square dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat hubungan antara Pendidikan dengan Kelompok. H1 : Terdapat hubungan antara Pendidikan dengan Kelompok. Statistik Uji :
2
2
3
(Oij Eij )2
i 1 j 1
Eij
Kriteria uji : Tolak Ho jika 2 hitung > 2 tabel , terima Ho dalam hal lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut diperoleh nilai 2 hitung sebesar 1,871. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2 hitung (1,871) < 2 tabel (3,841). Oleh karena itu Ho diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan Pendidikan dengan Kelompok.
4.1.4 Hubungan Antara Durasi HT dengan Kelompok Tabel Hubungan Durasi HT dengan Kelompok
Kelompok Durasi HT
Total Konseling
Pio
f
23
14
37
%
62,2
37,8
100,0
f
27
36
63
1-5 >5
2 hitung = 3,475
df = 1 2 tabel =
%
42,9
57,1
100,0
f
50
50
100
%
50,0
50,0
100,0
Total
3,841 Sig = 0,062
Untuk melihat hubungan antara Durasi HT dengan Kelompok, digunakan analisis chisquare dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat hubungan antara Durasi HT dengan Kelompok. H1 : Terdapat hubungan antara Durasi HT dengan Kelompok. Statistik Uji :
2
2
3
(Oij Eij )2
i 1 j 1
Eij
Kriteria uji : Tolak Ho jika 2 hitung > 2 tabel , terima Ho dalam hal lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan statistik tersebut diperoleh nilai 2 hitung sebesar 3,475. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2 hitung (3,475) < 2 tabel (3,841). Oleh karena itu Ho diterima. Artinya, tidak terdapat hubungan Durasi HT dengan Kelompok.
4.2 Uji Paired-sample t test digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata-rata skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi. 4.2.1 Uji Normalitas Hipotesa: Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data tidak berdistribusi normal
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji Normalitas Kelompok Skor_MMAS_Pre Skor_MMAS_Post
Konseling Pio Konseling Pio
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. 0,197 50 0,000 0,178 50 0,000 0,317 50 0,000 0,199 50 0,000
Tabel di atas merupakan hasil uji normalitas pada data Skor MMAS pre dan post. Berdasarkan tabel di atas, data MMAS Pre di Konseling dan Pio, serta MMAS Post di Konseling dan Pio masing-masing memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa masing-masing data tidak berdistribusi normal.
4.2.2 Uji Beda Hipotesa: Ho
: tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi
Ha
: terdapat perbedaan nilai rata-rata skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji beda Kelompok Konseling Pio
Skor_MMAS Z/t hitung Sig Pre -3,890* 0,000 Post Pre -4,317** 0,000 Post *) uji beda wilcoxon, **) uji beda t
Kesimpulan Ada perbedaan Ada perbedaan
Tabel di atas merupakan hasil uji beda skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi di kelompok Konseling dan dikelompok Pio, berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh masing-masing adalah 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi di kelompok Konseling serta terdapat perbedaan nilai rata-rata skor MMAS-8 sebelum dan sesudah intervensi di kelompok Pio.
4.3 Uji Wilcoxon digunakan untuk menguji perbedaan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik serta gaya hidup responden sebelum dan sesudah intervensi.
4.3.1 Uji Normalitas Hipotesa: Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data tidak berdistribusi normal
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji Normalitas Kelompok Konseling TDS TDD
Pre Post Pre Post
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. 0,125 50 0,051 0,234 50 0,000 0,189 50 0,000 0,368 50 0,000
Tabel di atas merupakan hasil uji normalitas pada data TDS dan TDD pre dan post. 1.
Data TDS Pre memiliki nilai sig sebesar 0,051. Karena nilai sig nya (0,051) > 0,05 maka disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Data TDS Post memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
2.
Data TDD Pre memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data TDD Post memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Beda Hipotesa: Ho1 : tidak terdapat perbedaan TDS sebelum dan sesudah intervensi Ha1 : terdapat perbedaan TDS sebelum dan sesudah intervensi Ho2 : tidak terdapat perbedaan TDD sebelum dan sesudah intervensi Ha2 : terdapat perbedaan TDD sebelum dan sesudah intervensi
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05
- Terima Ho jika sig > 0,05 Tabel Uji beda wilcoxon Kategori TDS TDD
Z hitung
Sig
-5,088
0,000
-4,362
0,000
Pre Post Pre Post
Kesimpulan Ada perbedaan Ada perbedaan
1. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDS adalah 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai TDS sebelum dan sesudah intervensi. 2. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDD adalah 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai TDD sebelum dan sesudah intervensi.
4.4 Uji independent-simple t test dilakukan untuk membandingkan perubahan nilai tekanan darah sistolik setelah intervensi antara kelompok konseling dan modul.
4.4.1 Uji Normalitas Hipotesa: Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data tidak berdistribusi normal
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05 Tabel
Uji Normalitas Kelompok Konseling Pio Konseling Perubahan_TDD Pio Perubahan_TDS
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. 0,199 50 0,000 0,225 50 0,000 0,204 50 0,000 0,266 50 0,000
Tabel di atas merupakan hasil uji normalitas pada data TDS dan TDD konseling dan Pio. 1. Data Perubahan TDS Konseling memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data Perubahan TDS Pio memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. 2. Data Perubahan TDD Konseling memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data Perubahan TDD Pio memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Beda Hipotesa: Ho1 : tidak terdapat perbedaan TDS antara Konseling dan Pio Ha1 : terdapat perbedaan TDS antara Konseling dan Pio Ho2 : tidak terdapat perbedaan TDD antara Konseling dan Pio Ha2 : terdapat perbedaan TDD antara Konseling dan Pio
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji beda
Kelompok TDS TDD
Skor_MMAS Konseling Pio Konseling Pio
Z hitung
Sig
-4,108
0,000
-2,850
0,004
Kesimpulan Ada perbedaan Ada perbedaan
1. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDS adalah 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai TDS antara Konseling dan Pio. 2. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDD adalah 0,004. Karena nilai sig nya (0,004) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai TDD antara Konseling dan Pio.
4.5 Uji Mann-Whitney dilakukan untuk membandingkan perubahan skor MMAS-8, tekanan darah diastolik dan perubahan gaya hidup responden setelah intervensi antara kelompok konseling dan modul. 4.5.1 Uji Normalitas Hipotesa: Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data tidak berdistribusi normal
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji Normalitas Kelompok Perubahan_MMASskor Konseling Pio Perubahan_Gaya hidup Konseling Pio Konseling TDS_Post Pio
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic df Sig. 0,329 50 0,000 0,392 50 0,000 0,409 50 0,000 0,459 50 0,000 0,234 50 0,000 0,159 50 0,003
Tabel di atas merupakan hasil uji normalitas pada data Perubahan MMASkor , Perubahan Gaya hidup, dan TDS Post Konseling dan Pio. 1. Data Perubahan MMASkor Konseling memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data Perubahan MMASkor Pio memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. 2. Data Perubahan Gaya hidup Konseling memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data Perubahan Gaya hidup Pio memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. 3. Data TDS Post Konseling memiliki nilai sig sebesar 0,000. Karena nilai sig nya (0,000) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Data TDS Post Pio memiliki nilai sig sebesar 0,003. Karena nilai sig nya (0,003) < 0,05 maka disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Beda Hipotesa: Ho1 : tidak terdapat perbedaan MMAS Skor antara Konseling dan Pio
Ha1 : terdapat perbedaan MMAS Skor antara Konseling dan Pio Ho2 : tidak terdapat perbedaan Perubahan Gaya hidup antara Konseling dan Pio Ha2 : terdapat perbedaan Perubahan Gaya hidup antara Konseling dan Pio Ho3 : tidak terdapat perbedaan TDS antara Konseling dan Pio Ha3 : terdapat perbedaan TDS antara Konseling dan Pio
Kriteria Uji: - Tolak Ho jika sig < 0,05 - Terima Ho jika sig > 0,05
Tabel Uji beda Mann Whitney Kelompok
Skor_MMAS Konseling Perubahan_MMASskor Pio Konseling Perubahan_Gaya hidup Pio Konseling TDS_Post Pio
Z hitung
Sig
Kesimpulan
-2,650
0,008
Ada perbedaan
-1,032
0,302
Tidak Ada perbedaan
-2,377
0,017
Ada perbedaan
1. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori MMASskor adalah 0,008. Karena nilai sig nya (0,008) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Perubahan MMASskor antara Konseling dan Pio. 2. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori Perubahan Gaya hidup adalah 0,302. Karena nilai sig nya (0,302) > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai Perubahan Gaya hidup antara Konseling dan Pio.
3. Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDD Post adalah 0,017. Karena nilai sig nya (0,017) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai TDD antara Konseling dan Pio.
Tabel Uji beda t Kelompok
Skor_MMAS
Mean
t hitung
Sig
Kesimpulan
TDS Post
Konseling Pio
117 124
-2,685
0,009
Ada perbedaan
Berdasarkan tabel di atas, nilai sig yang diperoleh pada kategori TDS Post adalah 0,009. Karena nilai sig nya (0,009) < 0,05 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Perubahan TDS Post antara Konseling dan Pio.
4.6 Analisis korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kepatuhan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik. Hipotesa: Ho
: tidak terdapat hubungan
Ha
: terdapat hubungan
Kriteria uji: -
Tolak Ho jika t hitung> t tabel atau t thitung < - t tabel
-
Terima Ho jika –t tabel
Berikut ini merupakan penelitian mengenai hubungan antara Kepatuhan-post dengan TDS-post dan antara Kepatuhan-post dengan TDD-post, yang dijelaskan pada tabel berikut: Variabel Rs t hitung Kepatuhan-0,238 -2,426 TDS Kepatuhan-0,177 -1,780 TDD Sumber : Data yang sudah diolah
t tabel
Keputusan
-1,984
Ho tolak
-1,984
Ho diterima
Keterangan Ada hubungan Tidak ada hubungan
Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa : 1. Besarnya hubungan antara Kepatuhan-post dengan TDS-post adalah -0,238. Hubungan ini termasuk kategori rendah dengan arah negatih. Hasil pengujian dengan statistik t didapat nilai t hitung (-2,426) < -t tabel (-1,984). Hal tersebut mengindikasikan penolakan Ho yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara Kepatuhan-post dengan TDS-post. 2. Besarnya hubungan antara Kepatuhan-post dengan TDD-post adalah -0,177. Hubungan ini termasuk kategori sangat rendah dengan arah negatif. Hasil pengujian dengan statistik t didapat nilai t hitung (-1,780) >-t tabel (-1,984). Hal tersebut mengindikasikan penerimaan Ho yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara Kepatuhan-post dengan TDD-post.
4.7 APT Tabel Distribusi Frekuensi
APT
Layak 3 30,0%
Tidak Layak 7 70,0%
Total 10 100,0%
Tabel di atas merupakan distribusi frekuensi responden untuk kategori APT. Berdasarkan tabel di ats, sebanyak 3 responden (30,0%) APT nya termasuk kategori Layak dan 7 responden (70,0%) APT nya termasuk kategori tidak layak. Berikut ini merupakan data nama responden yang termasuk kategori APT layak dan APT tidak layak: Tabel Data Responden APT No Layak Tidak Layak 1 NURSANTI AMA 2 DAYA DIAN 3 IMA LATIFA 4 TATI 5 KRIS 6 AIDA 7 SAFA