Bab Iv .docx

  • Uploaded by: Jumarsa Joe
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iv .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,653
  • Pages: 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery pada materi cahaya dan sifat-sifatnya, maka diperoleh data tentang menggunakan meode discovery, aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Reukih Kec. Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.

4.1.1 Siklus I Setelah semua persiapan penelitian disiapkan, dilaksanakan tindakan kelas dengan subjek penelitian yaitu kelas V SD Negeri Reukih Kec.

. .Indrapuri

Kabupaten Aceh Besar pada siklus pertama ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan rencana tindakan yang telah disiapkan. Rencana tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkahsebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun RPP sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan dengan mengunakan metode descovery. Peneliti juga menyiapkan daftar nama-nama anggota kelompok, lembar kerja siswa (LKS), alat peraga, dan bahan belajar (seperti karton tebal, 3 potong penjepit kayu, gunting lilin dan lampu senter) yang dibutuhkan dalam siklus I, serta lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta instrumen tes yaitu berupa soal dalam bentuk soal pilihan ganda.

29

. 31

2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan untuk siklus I dilakukan pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018, dengan menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pembelajaran ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VI SD Negeri Reukih yang berjumlah 21 orang siswa. Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti sebagai pelaksana tindakan. Sedangkan salah seorang guru yang mengajar di SD Negeri Reukih bertindak sebagai pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa. Sebelum memulai penerapan metode discovery pada materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar. Kelompok belajar yang dibentuk guru adalah 4 kelompok belajar. Adapun kegiatan pembelajaran discovery yang diterapkan guru terdiri atas tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru menuliskan judul dari materi yang diajarkan lalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah materi selesai dipelajari. Selanjutnya guru memotivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan sebelum menyampaikan materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta menginformasikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan discovery, diskusi kelompok, presentasi, dan pemberian penghargaan serta hadiah kecil bagi kelompok yang memenuhi persyaratan penilaian. Pada kegiatan inti, guru memulai kegiatan dengan menyampaikan materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening melalui tanya jawab kepada

. 32

siswa. Langkah selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang dibagikan kepada setiap kelompok diskusi. Kemudian guru juga membagikan media pembelajaran berupa karton tebal, 3 potong penjepit kayu, gunting, lilin, dan lampu senter

kepada setiap kelompok, serta menyampaikan kepada seluruh kelompok

mengenai batas waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pada kegiatan ini, ternyata masih banyak siswa yang kurang memahami materi. Sehingga guru harus memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, serta berusaha mengarahkan apa yang harus mereka lakukan untuk memahami materi tersebut. Setelah guru membimbing siswa secara kelompok maupun individu, dan batas waktu yang diberikan kepada siswa telah habis, selanjutnya guru menugaskan siswa berdasarkan urutan kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok lain. Dalam kegiatan presentasi ditemukan adanya kelompok penyaji yang tidak mampu menjawab pertanyaan kelompok lain, oleh karena itu guru mempersilahkan kelompok yang lainnya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan maupun menanggapi jawaban. Setelah selesai, guru mengumumkan siswa dan kelompok mana saja yang memperoleh skor tertinggi, serta memberikan penghargaan. Bagi kelompok yang kurang beruntung serta masih melakukan kesalahan, guru memberikan motivasi dengan menekankan untuk terus belajar dengan giat. Selanjutnya pada kegiatan penutup, guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada tahap ini guru juga memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan. Waktu

. 33

yang dibutuhkan pada tahap ini sekitar 15 menit, sesuai alokasi waktu yang direncanakan. Setelah pembelajaran yang dilakukan selesai, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun tugas yang diberikan berkenaan dengan materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Jumlah soal yang diberikan kepada siswa sebanyak 10 butir soal pilihan ganda, waktu yang disediakan adalah 30 menit. 3. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsungnya penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains pada materi cahaya merambat lurus untuk siklus I di kelas V SD Negeri Reukih mencakup tiga hal, antara lain yaitu (1) Tingkat Aktivitas Guru (TAG), dan (2) Tingkat Aktivitas Siswa (TAS), dan (3) hasil belajar siswa untuk siklus I. a. Tingkat Aktivitas Guru (TAG) Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh data Tingkat Aktivitas Guru (TAG) dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains pada materi cahaya merambat lurus dan menebus benda bening siklus I di kelas V SD Negeri Reukih Kec. Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Data tingkat aktivitas guru diperoleh berdasarkan pengamatan guru bidang studi Sains yang bertindak sebagai observer pada saat pelaksanaan tindakan, seperti disajikan pada Tabel 4.1 berikut.

. 34

Tabel 4.1 Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada Siklus I No

Aspek yang diamati

Skor 1

2

3

4

1

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

 4

2

Guru mengecek kehadiran siswa

4

3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14 15 16

Guru mengadakan kegiatan apersepsi melalui Tanya jawab Guru memotivasi siswa Guru menggali konsepsi awal siswa tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menngajukan permasalahan tentang objek dan fenomena tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru mengarahkan siswa untuk menjawab permasalahan tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening Guru meminta siswa untuk menulis hipotesis Guru memberikan bahan dan alat percobaan untuk mengadakan penemuan Guru membagikan LKS dan menjelaskan langkah langkahnya Guru membimbing siswa untuk berdiskusi Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil penemuan ( Discovery ) Guru memberikan penguatan dan menilai hasil diskusi Guru memberi evaluasi Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Jumlah Skor Total Rata rata tingkat aktivitas guru

3 4 3 3 4

3 4 3 4 3 4 3 3 4 24 32 56 56/16= 3,5

5

. 35

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada tindakan Siklus I diperoleh 2,94 sehingga secara umum tingkat aktivitas guru dalam menerapkan metode discovery masih dalam katagori cukup. Dengan mengacu pada kriteria Tingkat Aktivitas Guru (TAG) yang ditetapkan, maka tingkat aktivitas guru dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus I di kelas V SD Negeri Reukih Kec. .

.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar

masih kurang. Umumnya tingkat aktivitas guru mengelola pembelajaran dengan metode discovery masih belum optimal guru meminta siswa untuk menuliskan hipotesis dengan skor 2. Pada aspek pengamatan aktivitas guru meminta siswa untuk menuliskan hipotesis, guru mengadakan kegiatan apersepsi melalui tanya jawab, guru memotivasi siswa, guru menggali konsepsi awal siswa tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan penemuan dan guru membimbing siswa mempresentasikan hasil discovery masih berada pada kategori penilaian cukup. Oleh karena itu, pada pembelajaran selanjutnya tingkat aktivitas guru pada aspek-aspek tersebut perlu ditingkatkan. b. Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran Sains pada materi cahaya urumerambat lurus dan menembus benda bening

melalui penerapan metode

discovery untuk siklus I umumnya masih belum optimal. Hal ini terlihat jelas dari

. 36

hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat selama penerapan metode Discovery di kelas V SD Negeri Reukih Kec. . Indrapuri Kabupaten Aceh Besar untuk siklus I, seperti pada Tabel 4.2 yang disajikan berikut. Tabel 4.2 Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) pada Siklus I

Materi mudah dipahami oleh siswa

Kategori penilaian 2 3 4 4

Metode yang digunakan lebih baik

3

No

Kegiatan 1

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Siswa lebih serius dengan metode ini

4

Siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok

4

5

3

Aktivitas kelas lebih hidup

4

Alat melakukan percobaan memadai Kenyamanan alat yang digunakan Kemampuan siswa dalam membagi tugas dalam kelompok

3

Siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru

3

4

4

Siswa mampu mendeskripsikan jawaban dari masalah Siswa mampu mendiskusikan jawaban dari masalah

3

Siswa mampu memahami kesimpulan akhir dari suatu masalah

3

42 42/16= 3.5 Rata-rata Tingkat aktivitas siswa (TAS) untuk siklus I adalah 3,5 yang menunjukkan

Jumlah skor

bahwa skor tingkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode discovery

dalam pembelajaran Sains

pada materi cahaya merambat lurus dan

menembus benda bening masih kurang baik. Oleh karena itu, aktivitas siswa selama penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus I di kelas V SD Negeri Reukih Kec. . Indrapuri Kabupaten Aceh Besar masih belum efektif.

. 37

Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) yang diamati menunjukkan bahwa untuk aspek: siswa lebih serius dengan metode ini, siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok, aktivitas kelas lebih hidup, siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru, dan siswa mampu mendeskprisikan jawaban dari masalah. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus selanjutnya. c. Hasil Belajar Siswa Penilaian hasil belajar siswa dilakukan setelah penerapan metode discovery pada materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening untuk siklus I diperoleh melalui tes hasil belajar secara tertulis. Dari tes hasil belajar yang diberikan kepada seluruh siswa kelas V SD Negeri Reukih KEC. . Aceh Besar. Diketahui

.Indrapuri Kabupaten

hasil belajar siswa selama mengikuti penerapan metode

discovery untuk siklus I, disajikan seperti pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I No

Nama siswa

Hasil belajar

Keterangan

siswa

(KKM = 65)

1.

Subjek 1

70

Tuntas

2.

Subjek 2

80

Tuntas

3.

Subjek 3

40

Tidak Tuntas

4.

Subjek 4

70

Tuntas

5.

Subjek 5

50

Tidak Tuntas

6.

Subjek 6

80

Tuntas

7.

Subjek 7

70

Tuntas

8.

Subjek 8

70

Tuntas

9.

Subjek 9

70

Tuntas

50

Tidak Tuntas

10. Subjek 10

. 38

11. Subjek 11

80

Tuntas

12. Subjek 12

70

Tuntas

13. Subjek 13

70

Tuntas

14. Subjek 14

70

Tuntas

15. Subjek 15

70

Tuntas

16. Subjek 16

70

Tuntas

17. Subjek 17

40

Tidak Tuntas

18. Subjek 18

50

Tidak Tuntas

19. Subjek 19

70

Tuntas

20. Subjek 20

50

Tidak Tuntas

21. Subjek 21

40

Tidak tuntas

Jumlah

1330

Rata-rata

63,33

Dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery pada materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening seperti pada tabel di atas, berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar yaitu minimal 65 pada mata pelajaran Sains, menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 14 siswa atau 66,67% sedangkan 7 siswa atau 33,33% lainnya belum mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa adalah 63,33% dan merupakan dibawah nilai minimal persentase ketuntasan belajar secara klasikal 85%, maka hasil belajar siswa pada pelajaran Sains untuk siklus I belum mencapai ketuntasan belajar klasikal.

. 39

90 80

80

80

80

70

70

70 70 70

70 70 70 70 70

70

70 60 50

50

50

50

50 40

40

40

40 30 20 10 0 1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Gambar 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I 4.

Refleksi Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru dan aktivitas siswa selama

penerapan metode discovery pada materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening, serta dari tes hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan hasil refleksi terhadap peristiwa-peristiwa selama pelaksanaan siklus I yaitu sebagai berikut. 1) Pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada materi cahaya merambat lurus dan menembus benda bening untuk siklus I belum cukup mencerminkan metode discovery, karena secara umum proses pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun pada RPP 1. Namun waktu yang dibutuhkan guru melebihi alokasi waktu yang disediakan dalam rencana pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pembelajaran selanjutnya, waktu perlu diperhatikan guru pada saat penerapan metode discovery.

. 40

2) Hasil analisis menunjukkan rata-rata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada tindakkan I diperoleh skor 3,46 sehingga tingkat aktivitas guru dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus I di kelas V SD Negeri Reukih Kec. .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar masih kurang. Pada aspek pengamatan aktivitas guru dalam menggali konsepsi awal siswa tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan, guru meminta siswa untuk menuliskan hipotesis, guru meminta siswa untuk melaksanakan penemuan, guru meminta siswa mempresentasikan hasil penemuan dan guru meminta siswa saling menilai hasil penemuan. Oleh karena itu, pada pembelajaran selanjutnya kemampuan guru pada aspek-aspek tersebut perlu ditingkatkan. 3) Rata-rata Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) pada siklus I adalah 4,4 yang berarti bahwa Tingkat Aktivitas Siswa dalam penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus I masih kurang. Aspek pengamatan siswa lebih serius dengan metode ini, siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok, aktivitas kelas lebih hidup, siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru, dan siswa mampu mendeskprisikan jawaban dari masalah Oleh karena itu, perlu dilakukan revisi dan perbaikan-perbaikan terhadap penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus selanjutnya. 4) Dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery seperti pada tabel di atas, berdasarkan nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar yaitu minimal 65 pada mata

. 41

pelajaran Sains, menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 14 orang atau 66,67% sedangkan 7 siswa atau 33,33% lainnya belum mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa adalah 63,33% dan masih berada dibawah nilai KKM. Karena persentase ketuntasan belajar siswa masih berada di bawah 85%, maka hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains untuk siklus I belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil refleksi menunjukkan bahwa masih banyak (33,33%) siswa terdapat kekurangan pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran belum optimal, persentase belajar klasikal yang tidak tercapai, serta hasil belajar rata-rata siswa yang masih kurang. Oleh karena itu, guru perlu memperbaiki dan memperhatikan pelaksanaan pembelajaran untuk siklus ke II.

4.1.2

Siklus II

1. Perencanaan Tindakan Sebelum pelaksanaan tindakan, kegiatan penelitian pada siklus II ini juga diawali dengan tahap perencanaan tindakan. Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian, yang meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi cahaya dapat dipantulkan, Lembar Kerja Siswa (LKS), media dan alat peraga yang dibutuhkan, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta instrumen tes.

. 42

2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan untuk siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 7 Desember 2018. Penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains diawali dengan mengucapkan salam serta membimbing siswa membaca do’a sebelum pembelajaran dimulai. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru menyampaikan kepada seluruh siswa tentang hasil belajar yang telah diperoleh siswa pada pertemuan sebelumnya bahwa umumnya hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan, dengan nilai rata-rata siswa masih berada di bawah nilai minimal KKM yang ditetapkan. Sehingga guru merasa perlu untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan untuk siklus II. Guru juga meminta beberapa orang siswa membahas tugas rumah sebelumnya, serta meminta siswa lainnya untuk menanggapi jawaban temannya. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari adalah cahaya dapat dipantulkan, serta menginformasikan tujuan pembelajaran materi tersebut. Pada kegiatan awal ini guru, juga mengulang kembali materi yang telah dipelajari berkenaan dengan cahaya merambat lurus. Memasuki kegiatan inti, guru kemudian mengkondisikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar seperti pada siklus I sebelumnya. Membagikan, media pembelajaran berupa lampu senter, cermin datar,

kertas hitam dan LKS pada

masing-masing kelompok serta menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh setiap kelompok dan anggotanya. Kemudian mengajak setiap kelompok untuk bersama-sama melakukan diskusi sehubungan dengan materi cahaya dapat

. 43

dipantulkan. Selanjutnya guru mengajukan masalah kepada siswa seperti yang terdapat pada LKS yang telah dibagikan. Pada pelaksanaan tindakan II ini, terlihat suasana pembelajaran lebih kondusif dibandingkan siklus I, dan siswa juga lebih aktif. Setelah menerima LKS guru memberikan motivasi agar siswa lebih aktif dalam diskusi belajar dan diskusi kelas. Selanjutnya siswa diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan LKS dan menyusun laporan hasil diskusi, sekaligus mempersilahkan pada kelompok atau siswa untuk bertanya pada guru jika ada materi yang kurang dipahami. Hingga batas waktu yang ditentukan untuk mengerjakan LKS berakhir, semua kelompok berhasil menyelesaikan LKS dan laporan hasil diskusi tepat pada waktunya. Kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan oleh guru untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, agar siswa dapat membandingkan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lainnya. Presentasi kelompok berjalan cukup kondusif, dan siswa umumnya cukup aktif dalam memberikan pertanyaan maupun jawaban pertanyaan yang diajukan. Memasuki kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Sekaligus memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang terbaik dan memberikan penguatan terhadap materimateri penting kepada siswa, melalui pertanyaan-pertanyaan dan penjelasan kepada siswa. Sebagai penutup guru memberikan tugas individu kepada siswa, serta menyampaikan kepada siswa materi yang akan dipelajari untuk pertemuan selanjutnya, dengan memotivasi siswa untuk giat belajar. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa, untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dan

. 44

hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains pada siklus II. Soal tes yang diberikan oleh guru sebanyak 10 butir.

3.

Observasi Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran, realisasi dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun berlangsung cukup baik. Umumnya

siswa

antusias

dalam

mengikuti

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan metode Discovery yang diterapkan guru dalam pembelajaran Sains untuk siklus II. Hal ini terlihat jelas bahwa umumnya siswa dan kelompoknya berusaha untuk tampil menjadi yang terbaik dalam menyajikan hasil diskusi, memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan pada saat presentasi.

a. Tingkat Aktivitas Guru (TAG) Aktivitas guru selama pelaksanaan siklus II lebih baik dari sebelumnya, terlihat jelas dari hasil analisis yang telah dilakukan selama pembelajaran diperoleh data Tingkat Aktivitas Guru (TAG) dalam menerapkan metode Discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Data tingkat aktivitas guru diperoleh dari pengamatan guru bidang studi Sains yang bertindak sebagai observer pada saat penerapan metode Discovery, yaitu seperti disajikan pada Tabel 4.4 berikut.

. 45

Tabel 4.4 Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada Siklus II

No a b c d e f

g

h i j k l m n o p

Aspek yang diamati

Kategori Penilaian 1

2

3

4

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa

5 5

Guru mengadakan kegiatan apersepsi melalui Tanya jawab Guru memotivasi siswa

4 4

Guru menggali konsepsi awal siswa tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menngajukan permasalahan tentang objek dan fenomena tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru mengarahkan siswa untuk menjawab permasalahan tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening Guru meminta siswa untuk menulis hipotesis

4 4

3

3 4

Guru memberikan bahan dan alat percobaan untuk mengadakan penemuan Guru membagikan LKS dan menjelaskan langkah langkahnya Guru membimbing siswa untuk berdiskusi

5 4 4

Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil penemuan ( Discovery ) Guru memberikan penguatan dan menilai hasil diskusi Guru memberi evaluasi Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Jumlah Skor Rata rata tingkat aktivitas guru

5

4 4 4 5 62 4,13

. 46

Dari Tabel 4.4, Tingkat Aktivitas Guru (TAG) dalam menerapkan metode Discovery untuk siklus II menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan metode Discovery semakin meningkat, hal ini terlihat dari rata-rata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) sebesar 4,38 yang lebih baik dari sebelumnya. Jika ditinjau berdasarkan kriteria penilaian, maka Tingkat Aktivitas Guru (TAG) dalam penerapan metode Discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih KEC.

.

.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar cukup. Sehingga untuk siklus III

selanjutnya guru perlu melakukan perbaikan dan penekanan terhadap aspek-aspek yang masih dirasakan kurang optimal. Aspek-aspek pengamatan yang perlu ditingkatkan untuk siklus III selanjutnya antara lain yaitu: guru mengarahkan siswa untuk menjawab permasalahan tentang cahaya dapat dipantulkan, meminta siswa untuk menuliskan hipotesis. Oleh karena itu, aspek ini perlu mendapat perhatian dalam merevisi atau melakukan perbaikanperbaikan pada siklus selanjutnya.

b. Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) Dari hasil analisis Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) selama mengikuti pembelajaran Sains dengan metode Discovery untuk siklus II, umumnya aktivitas siswa lebih baik dari aktivitas siswa pada siklus I sebelumnya. Aktivitas siswa pada selama pelaksanaan tindakan pada siklus II lebih antusias dari siklus I, siswa bersemangat dalam menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS, melakukan Discovery dan berdiskusi. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa untuk siklus II seperti disajikan pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) pada Siklus II

. 47

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Kegiatan Materi mudah dipahami oleh siswa Metode yang digunakan lebih baik Siswa lebih serius dengan metode ini Siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok Aktivitas kelas lebih hidup Alat melakukan percobaan memadai Kenyamanan alat yang digunakan Kemampuan siswa dalam membagi tugas dalam kelompok Siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru

Kategori penilaian 1 2 3 4 4 4 4

5 4 4 5 4 5 5

Siswa mampu mendeskripsikan jawaban dari masalah Siswa mampu mendiskusikan jawaban dari masalah Siswa mampu memahami kesimpulan akhir dari suatu masalah Rata-rata

5 5

4 53 / 12 = 4,41

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, menunjukkan Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) selama mengikuti pembelajaran Sains dengan metode discovery untuk siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini terlihat dari rata-rata Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) sebesar 4,73 yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah lebih baik dari siklus I sebelumnya. Namun jika ditinjau berdasarkan kriteria penilaian, maka Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) dalam mengikuti pembelajaran Sains melalui metode discovery untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih Kec. .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar masih berada pada kategori cukup. Aspek aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan oleh guru untuk siklus III selanjutnya antara lain yaitu: siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok, aktivitas kelas lebih hidup, siswa lebih serius dengan metode ini, siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru, dan siswa mampu mendeskripsikan jawaban

. 48

dari masalah. Sehingga untuk siklus selanjutnya guru perlu melakukan perbaikan dan penekanan, serta melibatkan siswa dalam pembelajaran terutama terhadap aspekaspek yang masih dirasakan kurang optimal. c. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tes yang diberikan kepada seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran Sains melalui metode discovery, diperoleh hasil belajar siswa untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih KEC. .

.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II disajikan seperti pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Hasil belajar No Nama siswa siswa

Keterangan (KKM = 65)

1.

Subjek 1

90

Tuntas

2.

Subjek 2

90

Tuntas

3.

Subjek 3

70

Tuntas

4.

Subjek 4

70

Tuntas

5.

Subjek 5

60

Tidak Tuntas

6.

Subjek 6

80

Tuntas

7.

Subjek 7

70

Tuntas

8.

Subjek 8

80

Tuntas

9.

Subjek 9

80

Tuntas

10. Subjek 10

70

Tuntas

11. Subjek 11

90

Tuntas

12. Subjek 12

80

Tuntas

13. Subjek 13

90

Tuntas

14. Subjek 14

70

Tuntas

15. Subjek 15

90

Tuntas

. 49

16. Subjek 16

70

Tuntas

17. Subjek 17

60

Tidak Tuntas

18. Subjek 18

60

Tidak Tuntas

19. Subjek 19

70

Tuntas

20. Subjek 20

60

Tidak Tuntas

21. Subjek 21

70

Tuntas

Jumlah

1560

Rata-rata

74,29

Dari hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus II seperti pada Tabel 4.6 di atas, dengan mengacu pada nilai KKM yaitu minimal 65 pada mata pelajaran Sains, menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 17 siswa atau 80,95%, sedangkan 4 siswa lainnya atau 19,05% belum mencapai ketuntasan belajar . Adapun rata-tara hasil belajar yang di peroleh siswa adalah 74.29%

120 90 90 100 100

100 90

100 100 100 90

100

90 90 80

80

80

70

80

70

70 60

70 60

60 40 20 0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Gambar 4.7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

. 50

Walaupun hasil belajar siswa pada siklus II lebih baik dari pada hasil belajar siswa pada siklus I, namun persentase ketuntasan belajar klasikal siswa masih berada di bawah 85%. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang diterapkan dengan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus II belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal atau keseluruhan. Oleh karena itu, pada siklus III selanjutnya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi dengan cara mengoptimalkan aktivitas guru agar ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat tercapai.

4.

Refleksi Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru dan siswa selama penerapan metode

discovery pada siklus II, serta hasil belajar siswa maka dapat direfleksikan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1) Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada aktivitas guru menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran masih belum optimal. Hal ini terlihat dari rata-rata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) sebesar 4,13 yang menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria penilaian, maka Tingkat Aktivitas Guru (TAG) dalam penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih Kec. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar masih berada pada kategori cukup. Guru mengarahkan siswa untuk menjawab permasalahan tentang cahaya dapat dipantulkan, dan guru meminta siswa untuk menuliskan hipotesis, Oleh karena itu, aspek ini perlu mendapat perhatian dalam melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus selanjutnya.

. 51

2) Berdasarkan analisis Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) selama mengikuti pembelajaran Sains dengan metode discovery

untuk siklus II menunjukkan

bahwa aktivitas siswa juga masih belum optimal, hal ini terlihat dari rata-rata Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) sebesar 4,41. Berdasarkan kriteria penilaian maka Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) dalam mengikuti pembelajaran Sains melalui metode discovery untuk siklus II di kelas V SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar masih berada pada kategori cukup. Aspek aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan oleh guru untuk siklus III selanjutnya antara lain yaitu: siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok, aktivitas kelas lebih hidup, siswa lebih serius dengan metode ini, siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru, dan siswa mampu mendeskripsikan jawaban dari masalah. Sehingga untuk siklus III selanjutnya guru perlu melakukan perbaikan dan penekanan, serta melibatkan siswa dalam pembelajaran terutama terhadap aspek-aspek yang masih dirasakan kurang optimal. 3) Dari hasil analisis hasil belajar siswa untuk siklus II, diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa masih berada di bawah 85% yaitu 74,29%. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 17 siswa atau 80,95%, sedangkan 4 siswa lainnya atau 19,05% belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains untuk siklus II belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Oleh karena itu, pada siklus III selanjutnya hasil belajar siswa perlu ditingkatkan lagi dengan cara mengoptimalkan aktivitas guru agar mencapai ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

. 52

4.1.3 Siklus III 1. Perencanaan Tindakan Sebelum penerapan metode discovery pada materi cahaya dapat dibiaskan untuk siklus III, terlebih dahulu penulis merevisi perangkat-perangkat pembelajaran yang telah disusun. Tujuannya adalah untuk memberikan penekanan aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pelaksanaan tindakan III selanjutnya yang mengacu pada hasil refleksi siklus II sebelumnya. Adapun perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan tindakan III ini yaitu: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); Lembar Kerja Siswa (LKS), Media pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa, serta instrumen tes. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan III dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Desember 2018. Pembelajaran Sains pada siklus III ini diterapkan pada materi cahaya dapat dibiaskan Pada awal kegiatan pembelajaran, guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membaca doa sebelum memulai pembelajaran. Kemudian menanyakan kepada siswa tentang tugas rumah yang telah diberikan oleh guru pada minggu sebelumnya (siklus II), serta mempersilahkan kepada siswa untuk menanyakan kepada guru berkaitan dengan soal yang kurang dipahami. Pada kegiatan ini guru juga menyampaikan tes hasil belajar yang telah diperoleh siswa pada minggu sebelumnya, walaupun terdapat peningkatan tapi belum mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar agar hasil belajar siswa dapat lebih baik lagi.

. 53

Selanjutnya guru menuliskan judul dari materi yang akan dipelajari lalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah materi cahaya dapat dibiaskan. Guru memotivasi siswa serta menginformasikan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Selanjutnya memasuki kegiatan inti, guru memulai kegiatan dengan membagikan media pembelajaran dan mengajukan masalah kepada seluruh siswa melalui LKS yang dibagikan kepada setiap kelompok. Melalui penggunaan contoh-contoh nyata dan media pembelajaran, guru menjelaskan ringkasan materi cahaya dapat dibiaskan. Menyampaikan kepada seluruh kelompok mengenai batas waktu untuk menyelesaikan LKS, serta mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya kepada guru tentang materi yang tidak dimengerti. Setelah guru membimbing siswa secara kelompok maupun individu, sesuai batas waktu yang ditentukan. Selanjutnya guru meminta siswa berdasarkan urutan kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada saat presentasi ditemukan kebanyakan siswa sudah mampu menjawab pertanyaan kelompok lain. Pada tahap ini, aktivitas siswa lebih menonjol jika dibandingkan dengan siklus II. Guru memberikan kesempatan yang sama pada semua siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan maupun menanggapi jawaban. Setelah selesai presentasi hasil diskusi oleh seluruh siswa, guru mengumumkan siswa dan kelompok mana saja yang memperoleh skor tertinggi, serta memberikan penghargaan. Bagi kelompok yang kurang beruntung serta masih melakukan kesalahan, guru memberikan motivasi dengan menekankan bahwa untuk lebih giat belajar dan jangan menyerah.

. 54

Pada kegiatan akhir, guru mengarahkan siswa untuk mengarahkan materi yang telah dipelajari baik berkenaan dengan materi cahaya dapat dibiaskan. Pada tahap ini guru juga memberikan tugas kepada siswa berkenaan dengan materi cahaya dapat dibiaskan. Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini adalah 20 menit tepat seperti pada alokasi waktu yang terdapat dalam RPP III. Setelah pembelajaran yang dilakukan selesai, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa. Adapun tugas yang diberikan berkenaan dengan materi cahaya dapat dibiaskan yang telah dipelajari. Jumlah soal yang diberikan kepada siswa sebanyak 10 butir, dengan waktu alokasi waktu yang disediakan untuk menjawab adalah selama 30 menit. 3.

Observasi Berdasarkan hasil observasi selama penerapan metode Discovery

dalam

pembelajaran Sains untuk siklus III. Diperoleh hasil pengamatan berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran, serta hasil belajar siswa seperti diuraikan berikut ini. a. Tingkat Aktivitas Guru (TAG) Aktivitas guru selama proses pembelajaran Sains pada tindakan III secara umum berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Dari pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data aktivitas tingkat kemampuan guru menerapkan metode discovery berdasarkan pengamatan guru dan seorang teman sejawat yang bertindak sebagai observer pada saat pelaksanaan tindakan, yaitu dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.

. 55

Tabel 4.7 Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada Siklus III No A B C D E F

G

H I J K L M N O P

Aspek yang diamati

Kategori Penilaian 1

2

3

4

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa

5 5 5

Guru mengadakan kegiatan apersepsi melalui Tanya jawab Guru memotivasi siswa

5

Guru menggali konsepsi awal siswa tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5

5

4

Guru menngajukan permasalahan tentang objek dan fenomena tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening dalam bentuk pertanyaan Guru mengarahkan siswa untuk menjawab permasalahan tentang cahaya merambat lurus dan menembus benda bening Guru meminta siswa untuk menulis hipotesis

4

5 5

Guru memberikan bahan dan alat percobaan untuk mengadakan penemuan Guru membagikan LKS dan menjelaskan langkah langkahnya Guru membimbing siswa untuk berdiskusi

5 5 5

Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil penemuan ( Discovery ) Guru memberikan penguatan dan menilai hasil diskusi Guru memberi evaluasi

4 5 5

Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Jumlah Skor

72

Rata rata tingkat aktivitas guru

4,8

5

. 56

Tingkat Aktivitas Guru (TAG) pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) yang diperoleh yaitu 4,8. Sehingga dengan mengacu pada kriteria TAG yang ditetapkan maka dapat dikatakan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih sudah baik.

b. Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) Dari hasil pengamatan aktivitas siswa selama berlangsungnya penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains diperoleh hasil pengamatan Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) pada siklus III seperti pada Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) pada Siklus III No

Kegiatan 1

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Materi mudah dipahami oleh siswa Metode yang digunakan lebih baik Siswa lebih serius dengan metode ini Siswa saling mengeluarkan pendapat dalam kelompok Aktivitas kelas lebih hidup Alat melakukan percobaan memadai Kenyamanan alat yang digunakan Kemampuan siswa dalam membagi tugas dalam kelompok Siswa dapat memahami masalah yang diajukan guru Siswa mampu mendeskripsikan jawaban dari masalah Siswa mampu mendiskusikan jawaban dari masalah Siswa mampu memahami kesimpulan akhir dari suatu masalah Rata-rata

Kategori penilaian 2 3 4

5 5 5 5

4 5 5 5 5 4 5 5 5 58 / 12 = 4,83

. 57

Berdasarkan Tabel 4.8, menunjukkan Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) selama mengikuti pembelajaran Sains dengan metode discovery

untuk siklus III

menunjukkan bahwa aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini terlihat dari rata-rata Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) sebesar 4,83 Jika ditinjau berdasarkan kriteria Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) yang ditetapkan, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Sains untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori baik.

c. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada seluruh siswa setelah penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih Kec.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, diperoleh data hasil belajar siswa seperti disajikan pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III No. 1.

Nama Siswa Subjek 1

Hasil Belajar

Keterangan

Siswa

(KKM = 65)

100

Tuntas

. 58

2.

Subjek 2

100

Tuntas

3.

Subjek 3

100

Tuntas

4.

Subjek 4

90

Tuntas

5.

Subjek 5

70

Tuntas

6.

Subjek 6

100

Tuntas

7.

Subjek 7

90

Tuntas

8.

Subjek 8

80

Tuntas

9.

Subjek 9

90

Tuntas

10.

Subjek 10

90

Tuntas

11.

Subjek 11

100

Tuntas

12.

Subjek 12

100

Tuntas

13.

Subjek 13

100

Tuntas

14.

Subjek 14

70

Tuntas

15.

Subjek 15

100

Tuntas

16.

Subjek 16

80

Tuntas

17.

Subjek 17

60

TidakTuntas

18.

Subjek 18

70

Tuntas

19.

Subjek 19

80

Tuntas

20.

Subjek 20

60

Tidak Tuntas

21.

Subjek 21

70

Tuntas

Jumlah

1800

Rata-rata

1800/21 = 85,71

Berdasarkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III seperti Tabel 4.9 di atas, menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar individual sebanyak 19 siswa atau 90,48%, sedangkan 2 siswa atau 9,52% lainnya belum mencapai ketuntasan belajar. Adapun rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa adalah 85,71% dan berada di atas nilai KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri Reukih Kec. Indrapuri Kabupaten Aceh Besar untuk mata pelajaran Sains.

. 59

120 100 100 100 100

100 90

100 100 100 90

100

90 90

80 80

80

70

80

70

70 60

70 60

60

40

20

0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Gambar 4.7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Terlihat jelas dari Tabel 4.9, yang menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 85,71% sudah melebihi ketuntasan secara klasikal yaitu sebanyak 85%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih Kec..Indrapuri Kabupaten Aceh Besar sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal. 4. Refleksi Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran pada siklus III, serta hasil belajar siswa maka dapat direfleksikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Dari hasil analisis data aktivitas guru menunjukkan bahwa skor rata-rata Tingkat Kemampuan Guru (TAG) yang diperoleh yaitu 4,8. Sehingga dengan mengacu pada kriteria TAG yang ditetapkan maka dapat dikatakan bahwa aktivitas guru

. 60

dalam menerapkan metode discovery pada pembelajaran Sains siklus III di kelas V SD Negeri Reukih Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar sudah baik. 2) Dari hasil analisis data aktivitas siswa menunjukkan bahwa skor rata-rata Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) sebesar 4,83. Jika ditinjau berdasarkan kriteria Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) yang ditetapkan, maka aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Sains melalui metode discovery untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih Kec.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori baik. 3) Dari analisis tes hasil belajar siswa untuk siklus III menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa adalah 85,71% di atas nilai ketuntasan belajar secara klasikal. Dengan demikian, ketuntasan belajar klasikal melalui penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains untuk siklus III di kelas V SD Negeri Reukih Kec. Indrapuri Kabupaten Aceh Besar sudah tercapai.

4.2 Rekapitulasi Aktivitas Guru dan Siswa 4.2.1 Tabel Hasil Belajar No

Nama Siswa

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1.

Subjek 1

70

90

100

2.

Subjek 2

80

90

100

3.

Subjek 3

40

70

100

4.

Subjek 4

70

70

90

5.

Subjek 5

50

60

70

. 61

6.

Subjek 6

80

80

100

7.

Subjek 7

70

70

90

8.

Subjek 8

70

80

80

9.

Subjek 9

70

80

90

10.

Subjek 10

50

70

90

11.

Subjek 11

80

90

100

12.

Subjek 12

70

80

100

13.

Subjek 13

70

90

100

14.

Subjek 14

70

70

70

15.

Subjek 15

70

90

100

16.

Subjek 16

70

70

80

17.

Subjek 17

40

60

60

18.

Subjek 18

50

60

70

19.

Subjek 19

70

70

80

20.

Subjek 20

50

60

60

21.

Subjek 21

40

70

70

1330

1560

1800

Jumlah

4.2.2 Grafik Hasil Tes

. 62

REKAPITULASI 85.71%

90.00% 74.29%

80.00% 70.00%

63.33%

60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00%

10.00% 0.00%

Siklus I

Siklus II

Siklus IIl

. 63

4.2.3. Grafik Aktivitas Guru AKTIVITAS GURU 6 4.8

5 4.13 4

3.46

3

AKTIVITAS GURU

2 1 0 siklus I

siklus II

siklus III

4.2.4. Grafik Aktivitas Siswa

AKTIVITAS SISWA 6 5 4 3

AKTIVITAS SISWA

2 1 0 siklus I

siklus II

siklus III

4.3 Pembahasan 1. Tingkat Aktivitas Guru (TAG) Selama Penerapan Metode Discovery. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa ratarata Tingkat Aktivitas Guru (TAG) selama penerapan metode Discovery untuk setiap siklusnya, mulai dari siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa, adanya upaya-upaya perbaikan yang dilakukan guru

. 64

dalam menerapkan metode discovery dalam pembelajaran Sains di kelas V SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar untuk setiap siklusnya. Peningkatan Tingkat Aktivitas Guru (TAG) untuk setiap siklusnya. Hal ini terlihat jelas dari skor rata-rata TAG pada tiap siklusnya (siklus I = 3,46, siklus II 4,13 dan siklus III = 4,8), sehingga tercapainya aktivitas guru yang efektif. Hal ini juga didukung dari catatan-catatan lapangan selama pelaksanaan tindakan, bahwanya guru untuk setiap penerapan metode discovery selalu berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, dengan pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa.

2. Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) Selama Penerapan Metode Discovery. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa untuk setiap siklusnya. Hal ini terlihat jelas dari hasil analisis Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) yang memperlihatkan skor TAS untuk siklus I sebesar 3,5, skor TAS untuk siklus II sebesar 4,41 dan skor TAS untuk siklus III sebesar 4,83.. Hal ini membuktikan bahwa dalam penerapan metode discovery,

guru selalu

berusaha untuk memaksimalkan aktivitas siswa selama pembelajaran. Sehingga aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuannya terus mencapai aktivitas yang lebih efektif. Umumnya Tingkat Aktivitas Siswa (TAS) selama mengikuti pembelajaran Sains melalui penerapan metode discovery di kelas V SD Negeri Reukih KEC. . .Indrapuri Kabupaten Aceh Besar selalu mengalami peningkatan aktivitas siswa untuk setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode discovery

. 65

dalam pembelajaran Sains dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.

3. Hasil Belajar Siswa Dari hasil analisis hasil belajar siswa melalui penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains di kelas V SD Negeri Reukih KEC. .

.Indrapuri

Kabupaten Aceh Besar menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap siklusnya. Hal ini terlihat jelas dari rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal pada masing-masing siklus yakni pada siklus I yaitu 63,33%; siklus II yaitu 74,29%; dan siklus III yaitu 85,71%. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa melalui penerapan metode discovery dalam pembelajaran Sains yang diterapkan guru di kelas V SD Negeri Reukih KEC. .

.Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

Begitu juga untuk persentase tingkat

ketuntasan belajar siswa yang menunjukkan adanya peningkatan persentase tingkat ketuntasan belajar siswa untuk setiap siklus. Hal ini secara tidak langsung juga menggambarkan

adanya

upaya-upaya

guru

dalam

meningkatkan

kualitas

pembelajaran yang dilakukan, yang ditunjukkan dari adanya peningkatan Tingkat Aktivitas Guru (TAG), Tingkat Aktivitas Siswa (TAS), dan hasil belajar siswa untuk setiap siklusnya. Sehingga hal ini juga berdampak positif terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Related Documents

Bab Iv .docx
May 2020 6
Bab Iv .docx
April 2020 9
Bab Iv Penalaran .docx
October 2019 9
Bab Iv 180319.docx
November 2019 15
Bab Iv-1.docx
June 2020 27
Bab Iv (sttu).docx
June 2020 11

More Documents from "Denia"

Kisi-kisi Soal.docx
April 2020 9
Bab Ii.docx
April 2020 7
Tetntang Virus.docx
April 2020 6
Bab I.docx
April 2020 4
Bab Iv .docx
April 2020 9
Bab 1, 2, 3.docx
April 2020 11