BAB IV MENGENAL KERAGAMAN INDIVIDU DI RUMAH DAN LINGKUNGAN
13. Pengertian a. Keragaman Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna :corak : ragi, laras (tata bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki cirri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Contoh, sebagai mahasiswa baru kita akan menjumpai teman-teman mahasiswa lain dengan sifat dan watak yang beragam. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemukan keragaman sifat dan ciriciri khas dari setiap orang yang kita jumpai. Jadi manusia sebagai pribadi adalah unik dan beragam. Selain makhluk individu, manusia juga makhluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup. Tiap kelompok persekutuan hidup manusia juga beragam. Masyarakat sebagai persekutuan itu berbeda dan beragam karena ada perbedaan, misalnya dalam hal ras, suku, agama, budaya, ekonomi, status sosial, jenis kelamin, daerah tempat tinggal dan lain-lain. Hal demikian adalah sebagai unsurunsur yang membentuk keragaman dalam masyarakat.
Kata “individu” berasal dari kata latin, yaitu “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan “orang-seorang” atau “manusia perseorangan”. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang
terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisahpisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai pulau dan daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan lain-lain. Keberagaman ini mendorong setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang menyebabkan keberagam- an sosial.
Keberagaman Sosial - Faktor pendorong keberagaman: Faktor bawaan yang dibawa individu sejak lahir Faktor lingkungan, baik lingkungan alam, lingkung-an keluarga, dan lingkungan masyarakat. - Faktor waktu yang mengisi kehidupan manusia Adanya interaksi yang membawa perubahan dan perkembangan manusia. Keberagaman individu terletak pada perbedaan perse- orangan, sedangkan keberagaman sosial terletak pada keberagaman masyarakat yang satu dengan yang lainnya - Masyarakat Majemuk Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas kelompokkelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing. Kemajemukan suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan sosial.
Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator- indikator genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaan), bahasa, agama, kasta, ataupun wilayah. Kemajemukan sosial ditentukan indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun power.
Faktor Penyebab Keberagaman Sosial Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang diang-gap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial. Keberagaman tersebut dianggap sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk Istilah ‘majemuk’ diperkenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda. Karakteristik masyarakat majemuk Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik masyarakat majemuk: terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok
subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain. Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya. a. Faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu: Faktor Sejarah Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Barat Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda Berdasarkan sejarah panjang bangsa Indonesia menjadikan Indonesia memiliki keragaman, baik dari agama, stratifikasi sosial, suku bangsa, budaya, bahasa, dan lain sebagainya. b. Faktor Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan mau- pun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian. Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik
b. Individu Dalam Keluarga Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : Unit terkecil dari masyarakat Terdiri atas 2 orang atau lebih Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah Hidup dalam satu rumah tangga Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : a. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. b. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari clingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. c. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Sosialisasi antar anggota keluarga. Pengaturan jumlah anggota keluarga. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
c. Keberagaman dalam lingkungan masyarakat suatu dalam masyarakat terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan tersebut dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, dan ekonomi. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan wilayah negara Indonesia. Keberagaman dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi ketetapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Keberagaman merupakan anugerah yang patut disyukuri karena tidak mudah mengelola keberagaman di Indonesia. Pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia sebaiknya mendorong keragaman itu menjadi sebuah kekuatan guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Menghormati keberagaman adalah sikap terpuji sebagaimana Tuhan menciptakan makhluknya yang beraneka ragam pula. Secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. a. Letak strategis wilayah Indonesia Letak Indonesia yang berada diantara dua Samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, serta diantara dua benua yaitu Asia dan Australia mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Selain membawa komoditas dagang, lalu lintas perdagangan juga pengaruh terhadap kebudayaan Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa. b. Kondisi negara kepulauan Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antar masyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan laki-laki dan perempuan. c. Perbedaan kondisi alam Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang hidup di sekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan. d. Keadaan transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
e. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.
14. Implementasi a. Implentasi keragaman dalam keluarga
Saat seorang anak sedang mengembangkan identitas dirinya yang positif, juga perlu diperkenalkan tentang keberagaman yaitu mengenai perbedaan sekaligus persamaan yang dia miliki dan dimiliki orang lain. Adanya keberagaman ini perlu ditanamkan kepada anak sikap pemahaman dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, juga dibangun sebuah keyakinan bahwa keberagaman yang dihadapi bukan sebuah ancaman akan tetapi justru akan memperkaya sekaligus memberikan banyak keuntungan pada sebuah hubungan. Ada beberapa kegiatan untuk memperkenalkan persamaan dan perbedaan pada anak. Kegiatan ini dapat membantu mereka dapat memahami beberapa hal yang menjadi persamaan sekaligus perbedaan apabila dibandingkan dengan orang lain. Hal itu dapat dilakukan dengan cara : a.
Mengajak anak untuk berbagi cerita mengenai adat dan tradisi kebudayaan bersamasama dengan teman-teman dari budaya lain.
b.
Secara bergantian anak-anak diminta untuk berbagi pengalaman mengenai acara keagamaan dan perayaan agama lain.
c.
Memperkenalkan persamaan dan perbedaan antara anak yang satu dengan lainnya. Ini dapat dilakukan dengan menunjukkan foto, ilustrasi, musik, film dan media yang lain untuk memperkenalkan keberagaman di antara mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut secara spesifik dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain : a.
Gambar Diri Sendiri.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengajak anak dan teman-temannya untuk menggambar potret dirinya masing-masing. Setelah itu, anak-anak dibantu untuk memperhatikan persamaan dan perbedaan yang dimiliki dengan membandingkan gambar masing-masng anak. Tujuan kegiatan ini adalah belajar mengenal persamaan dan perbedaan diri dan orang lain. b.
Tunjukkan foto keluarga. Dalam kegiatan ini, anak diminta untuk menunjukkan foto keluarga kepada temantemannya. Setelah itu, mereka didorong untuk membicarakan apa yang dia lihat di dalam foto dirinya dan orang lain. Selain itu, juga anak dibantu membuat collage foto-foto keluarga dan menunjukkan bahwa dia merupakan bagian dari keluarga yang unik dan bisa jadi berbeda dengan orang lain. Mereka juga diharapkan juga akan dapat mengenal keunikan dari keluarga yang lain.
c.
Belajar bahasa baru. Kegiatan belajar baru ini dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada anak dan teman-temannya untuk berbicara, melihat, merasakan dan mendengar bahasa mereka daerah yang dimiliki masing-masing anak. Perlu juga memperkenalkan kata-kata sederhana masing-masing bahasa dan menyangikan lagu-lagu dalam bahasa daerah keluarga.
d.
Mengakui perbedaan dan persamaan.
Disampaikan dalam Seminar Nasional Pusat studi Pendidikan Anak Usia Dini “Karakter sebagai Saripati Tumbuh Kembang Anak Usia Dini”, diselenggarakan oleh Pusdi Anak Usia Dini Lemlit UNY, tanggal 26 Juli 2011 Kegiatan ini dapat dilakukan misalnya saat menonton televisi dengan
anak, menunjukkan tokoh dan situasi-situasi yang menarik, kemudian memberi dia beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan pemahaman akan karakter orang lain yang tampak menonjol. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dapat dilakukan dengan variasi materi yang lain. Pada intinya kegiatan-kegiatan tersebut menyentuh persoalan-persoalan yang terkait dengan sosial terutama keberagaman. Kegiatan tersebut dapat menstimulasi kepekaan dan kesadaran sosial anak tentang adanya persamaan dan perbedaan antara dirinya dan orang lain. a.