Bab Iv Analisa Dan Pembahasan

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iv Analisa Dan Pembahasan as PDF for free.

More details

  • Words: 585
  • Pages: 6
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN Adapun grafik yang diperoleh setelah melakukan perhitungan adalah sebagai berikut : Grafik 1. perbandingan antara Torsi dengan putaran mesin dengan beban 0.5 ,beban 2.5,dan beban 2.5 + zeolit T o rs i V S P u ta ra n M e s in 10

Torsi

8 6 4 2 0 1 54 9 . 2

19 8 3. 6

2 53 9 .1

3 02 6 .2

3 5 10 . 8

P u ta ra n M e sin b eb a n 0 ,5

be b a n 2 ,5

b e b an 2 , 5 + z e o lit

Dari grafik data diatas dapat diketahui bahwa torsi tertinggi terdapat pada putaran mesin yang paling besar, untuk beban 0.5 kg mempunyai torsi yang lebih kecil dibandingkan dengan torsi yang menggunakan beban 2,5 kg tanpa ziolit dan 2,5 kg + ziolit. Hal ini disebabkan oleh nilai torsi tergantung pada berat beban yang digantung dikalikan dengan jarak dari beban ketitik pusat (rumus : T=F.R). dari grafik secara teori diketahui bahwa torsi akan meningkat sampai titik puncak maksimum dan akan menurun drastis

Grafik 2. perbandingan antara daya engkol dengan putaran mesin dengan beban 0.5 ,beban 2.5,dan beban 2.5 + zeolit Daya VS putaran mesin 2.5

daya

2 1.5 1 0.5 0 2003.5

2531.4

3038.6

3516

1542.3

putaran m esin beban 0.5

beban 2.5

beban 2,5 + zeolit

Grafik diatas menggambarkan perbandingan antara daya engkol dengan putaran mesin. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar putaran mesin maka nilai daya pun ikut bertambah besar, untuk beban 2,5 Kg dan 2,5 Kg + zeloit dayanya lebih besar dibandingkan dengan beban 0,5 Kg, karena pada rumus daya nya pun ikut bertambah membesar. Sedangkan pada rpm 3516 sampai 1542.3 beban 2,5 Kg daya menurun drastis dikarenakan putaran mesin yang menurun. Grafik 3. perbandingan antara pemakaian bahan bakar spesifik engkol dengan putaran mesin dengan beban 0.5 ,beban 2.5,dan beban 2.5 + zeolit

bsfc

pemakaian bahan spesifik vs putaran mesin 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 1549.2

1983.6

2539.1

3026.2

putaran m esin beban 0.5

beban 2.5

beban 2.5+zeolit

3510.8

Dari grafik diatas dijelaskan beban 0,5 Kg bsfc nya lebih besar dibandingkan dengan beban 2,5 Kg dan 2,5 Kg + zeloit, pada putaran mesin 3026,2 pada beban 2,5 Kg bsfc nya meningkat samapai putaran mesin mencapai 3510,8. Untuk beban 2,5 Kg + zeloit bsfc nya tidak mengalami kenaikan. Grafik 4. perbandingan antara udara bahan bakar dengan putaran mesin dengan beban 0.5, beban 2.5, dan beban 2.5 + zeolit pe rbandingan udara bahan bakar vs putaran m esin 80 A/F

60 40 20 0 1549.2

1983.6

2539.1

3026.2

3510.8

putaran mesin beban 0.5

beban 2.5

beban 2.5 + zeolit

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa antara beban 0,5 Kg dan 2,5 Kg + zeloit tidak jauh berbeda. Jadi dapat disimpulakan bahwa semakin cepat putaran mesin maka rasio udara bahan bakar semakin kecil.

Grafik1 perbandingan antara temperatur gas buang dengan putaran mesin dengan beban 0.5 , beban 2.5, dan beban 2.5 + zeolit Temperatur gas buang V S P utaran Mesin

Tempratur gas buang

600 500 400 300 200 100 0 2003.5

2531.4

3038.6

3516

1542.3

P uta ra n beban 0.5

beban 2.5

beban 2.5 + zeolit

Untuk grafik perbandingan antar temperatur gas buang dengan putaran mesin dengan beban 0,5 K, 2,5 Kg dan 2,5 Kg + zeloit hampir sama, dimana temperatur gas buang akan meningkat jika putaran mesin meningkat, namun untuk beban 2,5 Kg temperatur gas buang menurun dikarenakan putaran mesin yang tidak mengalami kenaikan atau menurun.

Related Documents