Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Silvia Septi Rosa Sitohang
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,273
  • Pages: 15
BAB III EJAAN DAN TANDA BACA A. KOMPETENSI 1. Mampu mengetahui pengertian tanda baca 2. Mengetahui dan memahami penggunaan ejaan dan tanda baca dalam sebuah tulisan 3. Mengetahui macam-macam ejaan 4. Menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar dalam membuat sebuah karya tulis B. LATAR BELAKANG Masih banyak orang Indonesia yang kurang paham tentang kaidah-kaidah dan aturan tata bahasa yang ada di dalam Bahasa Indonesia. Belakangan ini banyak mahasiswa yang kurang pengetahuan tentang ejaan dan tanda baca. Banyak mahasiswa yang kurang memperhatikan tanda baca dalam mengerjakan tugas-tugas seperti makalah, laporan, CBR, CJR, dan tugastugas yang lainnya. Baik kita sadari atau tidak, itulah yang terjadi. Berdasarkan pandangan diatas, maka akan dibahas materi tentang ejaan dan tanda baca. C. PENGERTIAN EJAAN Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana memotongmotong suatu kata, dan bagaimana menggabungkan kata. D. MACAM-MACAM EJAAN a. Ejaan Van Ophuysen Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan ini merupakan karya Ch.A. Van

Ophuysen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan Van Ophuysen: Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain: 1. Huruf (u) ditulis (oe). 2. Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya bapa’, ta’ 3. Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”) 4. Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya 5. Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (jandajanda) 6. Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara :  Dirangkai menjadi satu, misalnya (hoeloebalang, apabila)  Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya, (rumah-sakit)  Dipisahkan, misalnya (anaknegeri) Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan dipotong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini. Kebanyakan catatan tertulis Bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.

b. Ejaan Republik/Ejaan Suwandi

Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947.Sebab ejaan ini disebut sebagai Ejaan Suwandi. Sistem ejaan suwandi merupakan sistem ejaan latin untuk Bahasa Indonesia. Ciri khusus Ejaan Republik/ Suwandi : 1. Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u). 2. Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan. 3. Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k) misalnya kata’ menjadi katak. 4. Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan, seekor, dsb. 5. Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara. Contohnya : a. Berlari-larian b. Berlari2-an 6. Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara. Contohnya : a. Tata laksana b. Tata-laksana c. Tatalaksana 7. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan (e) lemah (pepet) dalam Bahasa Indonesia ditulis tidak menggunakan (e) lemah, misalnya: (putra) bukan (putera), (praktek) bukan (peraktek). c. Ejaan Malindo

Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkat dari kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, Sumatera Utara.Ejaan Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. d. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD EYD (Ejaan Yang Disempurnakan adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar. Pemakaian Huruf Besar/Kapital Dan Huruf Miring : a) Huruf Besar i. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contohnya:  Saya lapar.  Berita tentang peristiwa itu dimuat di surat kabar. ii. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contohnya :  Presiden Joko Widodo  Profesor Yusuf Henukh  Gubernur Nusa Tenggara Timur

Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat: Contohnya: Siapa gubernur yang baru dilantik kemarin? Kemarin Doktor Marthen Mullik dikukuhkan menjadi profesor. iii. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contohnya: Bastian Richard Silvia Septi Rosa Joko Widodo Yusuf Henukh iv. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contohnya :  Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.  Berbagai macam suku di NTT antara lain suku Rote, Sabu, dan Timor.  Menjaga ketertiban dunia adalah juga tanggung jawab bangsa Indonesia. Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan: Contohnya : Mengindonesiakan kata asing Keinggris-inggrisan v. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contohnya :

bulan Maret hari Natal hari Senin vi. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contohnya: Dr.

doctor

M.A.

Master of Arts

S.H.

Sarjana Hukum

Ir.

Insinyur

b) Huruf Miring Sama halnya dengan Huruf Besar, penggunaan huruf miring pun harus mengikuti kaidah baku berikut ini: b.1 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contohnya: Majalah Tempo. Buku Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman Surat kabar Pos Kupang

b.2 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu. Contohnya: Huruf pertama kata emosi ialah e. Buatlah sebuah kelimat dengan kecerdasan emosional b.3 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contohnya: Nama ilmiah rumput kume adalah Sorghum plumosum Sebuah team work yang kuat perlu dilatih secara teratur

E. PENGGUNAAN TANDA BACA Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan di dalamnya. Ada beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesia, yaitu :

a. Tanda Baca Titik (.) Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.) yaitu :  Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan. Contohnya : Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia.  Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar. Contohnya : 4.1 Pembahasan Lampiran 2. Sampul Buku  Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu. Contohnya : pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)  Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contohnya : Lesatariningrum, Dwi. 1989. Teknik Menjahit. Malang: Intan. b. Tanda Baca Koma (,) Kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,) adalah sebagai berikut:  Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian. Contohnya : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.  Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara, apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan. Contohnya : Semua pergi, tetapi dia tidak. Dia bukan kakakku, melainkan adikku.

 Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat mendahului induk kalimat. Contohnya : Jika hari ini tidak hujan, saya akan datang.  Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat jika anak kalimatnya itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya : Saya akan memaafkan, jika ia bertobat.  Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya : Dia malas belajar. Oleh karena itu, dia tidak naik kelas. c. Tanda Baca Titik Koma (;) Kaidah penggunaannya sebagai berikut :  Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara. Contohnya : Matahari hamper terbenam; sinarnya yang kemerah-merahan; memantul di atas permukaan laut; indah sekali pemandangan ketika itu.  Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contohnya : Sore itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ayah sedang membaca Koran; ibu menjahit baju; saya asyik membersihkan taman di depan rumah. d. Tanda Baca Titik Dua (:) Kaidah penggunaannya sebagai berikut :  Digunakan sesudah kata atau ungkapan memerlukan perincian. Contohnya : Ketua : Ahmad Wijaya, Sekretaris : Imam Tantowi

yang

Bendahara: Siti Khotijah  Digunakan di anatara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, di antara judul dan sub judul, serta nama kata dan penerbit buku acuan. Contohnya : Tempo, I (1971). 34 : 7 Surat Yasin : 19 Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup : Sebuah Studi, sudah terbit. e. Tanda Hubung (-) Kaidah penggunaannya sebagai berikut :  Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang di dimulai dengan huruf capital, kedengan angka, angka dengan- an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap. Contohnya : hadiah ke-2 tahun 50-an sinar-X  Digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Contoh: di-smash, di-drill, mem-beckup, di-carge f.

Tanda Pisah (–) Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai ke“ atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca pisah (–)dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya. Contoh: 1920–1945 Tanggal 15—10 April 19970 Samsudin (1999:25—34)

g. Tanda kurung ((…)) Tanda ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :

 Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Dalam buku KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Bab II pasal 10.  Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh: Aku (sebuah puisi karangan Chairul Anwar) adalah puisi angkatan 45. h. Tanda tanya (?) Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni kalimat yang membutuhkan jawaban. Contoh : Siapa yang membawa tas saya ? i.

Tanda seru (!) Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Contoh: Ambilkan buku itu! Duduklah!

j.

Tanda petik (“…..”) Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung . Contoh: Kata Tata, ”Saya harus segera pulang.” “Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia”(Imran,1998)

k. Tanda petik tunggal (‘…’) Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh: Mastery Learning ‘belajar tuntas’

Reformasi ‘perubahan’ Keplicuk ‘dalam Bahasa Indonesia disebut terkilir’ l.

Tanda garis miring (/) Tanda garis miring digunakan dalam menulis nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang tebagi dalam dua tahun takwim. Contoh: 14/YPU-i/12/99 Jalan Kramat III/10 Jakarta Tahun Anggaran 1985/19986

SOAL-SOAL LATIHAN EJAAN 1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat.... A. Sahlan, mengucapkan terima kasih atas bantuan Putut. B. Semua peserta yang tidak membawa kartu peserta, harus melaporkan diri kepada panitia. C. F. Ratulangi tinggal di Jalan Mawar 5, Pati, Jawa Tengah. D. Ia harus pulang sekarang, karena sakit. E. Sahabat saya Amin tinggal di Manokwari. 2. Kesalahan penulisan huruf besar terdapat dalam kalimat.... A. Ibu membeli pisang Ambon di pasar. B. Bibiku sikapnya kebelanda-belandaan. C. Pekerjaan itu dapat Anda lakukan setiap saat. D. Kapal itu berlayar menyeberang Selat Sunda. E. Apakah Saudara membaca harian Kompas? 3. Pemakaian huruf miring atau garis bawah dibenarkan, KECUALI untuk.... A. Nama orang atau nama instansi atau nama lembaga. B. Menegaskan bagian kata,kata, atau kelompok kata. C. Menuliskan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. D. Menuliskan kata nama-nama ilmiah. E. Menuliskan nama buku dan majalah yang dikutip dalam karangan. 4. Kalimat yang menggunakan tanda baca yang benar adalah.... A. Studi ilmu sosial di luar negeri; tidak banyak berbeda dengan ekspor kayu dari Indonesia. B. Dicari segera; Kepala Pabrik, Kepala Gudang, dan Kepala Administrasi. C. Artikel tersebut terdapat dalam majalah GAUNG No. 123 tahun 1925: Hlm. 12 – 14. D. Setelah memukul gong, Kepala Negara lalu bertepuk tangan.

E. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap sama sulitnya dengan mata pelajaran matematika dan fisika. 5. Penggunaan tanda koma yang tepat terdapat pada kalimat.... A. Dia lupa akan janjinya, karena sibuk. B. Anak itu berpendapat, bahwa soal itu tidak penting. C. Anak itu malas, sehingga tidak naik kelas. D. Saya tidak akan datang, kalau hari hujan. E. Saya ingin datang, tetapi hari hujan. 6. Penulisan yang benar terdapat pada kata berikut.... A. hakikat, izin, konkret B. apotik, sistem, analisa C. juang, metode, nasehat D. khotbah, karir, kaidah E. varietas, teoritis, rizki 7. Kalimat yang menggunakan tanda baca yang benar adalah.... A. Studi ilmu sosial di luar negeri; tidak banyak berbeda dengan ekspor kayu dari Indonesia. B. Dicari segera; Kepala Pabrik, Kepala Gudang, dan Kepala Administrasi. C. Artikel tersebut terdapat dalam majalah GAUNG No. 123 tahun 1925: Hlm. 12 – 14. D. Setelah memukul gong, Kepala Negara lalu bertepuk tangan. E. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap sama sulitnya dengan mata pelajaran matematika dan fisika.

8. Kalimat yang mengandung kesalahan dalam penulisan huruf adalah.... A. Siapakah gubernur yang baru dilantik? B. Kemarin Brigadir Jendral Abimanyu dilantik menjadi mayor jendral. C. Dia baru saja diangkat menjadi sultan. D. Gubernur Irian Jaya baru saja menghadap Presiden.

E. Surat Saudara sudah saya terima. 9. Pemakaian tanda baca yang betul terdapat pada kalimat-kalimat di bawah ini, KECUALI... A. Perjalanan mereka memerlukan waktu 2. 35. 30 jam. B. Surat biasa, surat kilat, ataupun, surat khusus memerlukan perangko. C. Pasangan baru yang menempati rumah mewah itu memerlukan perabot rumah tangga seperti kursi, meja, dan almari. D. Ayah menyelesaikan pekerjaannnya di kamar kerja; sedangkan saya dan adik mengerjakan tugas sekolah di ruang tamu. E. Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab ke-II) perlu diungkapkan di bawah ini. 10.Penulisan kata bilangan yang benar terdapat pada kalimat.... A. 15 orang tewas dalam kecelakaan itu. B. Kami memerlukan 10 ( sepuluh ) buah bus pegawai. C. Untuk keperluan itu kami harus menyiapkan uang 1.000-an. D. Dua ratus lima puluh orang tamu diundang dalam pertemuan itu. E. Anna menonton drama itu sampai tiga kali.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Iii.docx
April 2020 0
Praktikum 2.docx
April 2020 3
3209-7773-1-pb.pdf
December 2019 55
Administrasi 2015.xlsx
December 2019 50
2-1.docx
June 2020 32