BAB III
III.3
SCABIES (KUDIS) III.3.1
TERAPI
III.3.1.1. Non Farmakologi Edukasi pasien skabies: a. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan serentak selama 4 minggu. b. Pengobatan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur. c. Ganti pakaian, handuk, sprei kamar, dan sofa yang sudah digunakan, selalu cuci dengan teratur, rendam dengan air panas dan disetrika. d. Jangan ulangi penggunaan skabisid dalam kurang dari seminggu walaupun rasa gatal mungkin masih timbul selama beberapa hari. III.3.1.2 Farmakologi Terapi lini pertama pasien dewasa adalah skabisid topikal, dapat digunakan permethrin krim 5%.Dioleskan di seluruh permukaan tubuh, kecuali area wajah dan kulit kepala (daerah banyak terdapat kelenjar pilosebaceus), dan lebih difokuskan di selasela jari, inguinal, genital, area lipatan kulit sekitar kuku, dan area belakang telinga.Pada pasien anak dan skabies berkrusta, area wajah dan kulit kepala juga harus diolesi. Pasien harus diberitahu bahwa walaupun telah diberi terapi skabisidal yang adekuat, ruam dan rasa gatal di kulit dapat tetap menetap hingga 4 minggu.4 Steroid topikal, anti-histamin, ataupun steroid sistemik jangka pendek dapat diberikan untuk menghilangkan ruam dan gatal pada pasien yang tidak membaik setelah pemberian terapi skabisid lengkap. TABEL 1. Menurut guideline Management of Scabies In Adults and Childrens (2015) adapun terapi untuk skabies adalah sebagai berikut:
Jenis obat
Dosis dan pemakaian
Keterangan
Permethin 5% cream
Dioleskan selama 8-14 jam, diulangi 7 hari kemudian. Pemberian sebanyak 3 kali
Terapi lini pertama di AS dan kehamilan kategori B
Lindane 1% lotion (gammexane)
Dioleskan selama 8 jam setelah itu dibersihkan, olesan kedua 1 minggu kemudian
Tidak dapat diberikan pada anak umur 2 tahun ke bawah, wanita hamil dan laktasi
Jenis obat
Dosis dan pemakaian
Keterangan
Crotamiton 10% cream
Dioleskan selama 2 kali sehari, selama 5 hari berturut-turut
Memiliki efek anti-pruritus, tetapi efektivitasnya tidak sebaik topikal lainnya. Aman untuk anak kurang dari
Precipitatum Sulfur 510%.
Dioleskan selama 3 hari lalu dibersihkan
2 bulan dan wanita hamil dan laktasi, tetapi tampak kotor dan data efisiensi masih kurang
Benzyl Benzoat 10% lotion
Ivermectin 200 υg/kg
Dioleskan selama 24 jam lalu dibersihkan
Dosis tunggal oral, dapat diulangi setelah 10-14 hari
1.
Efektif, namun dapat menyebabkan dermatitis pada wajah Efektivitas tinggi dan aman. Dapat digunakan bersama bahan topikal.
Permethrin Merupakan pilihan pertama, tersedia dalam bentuk krim 5%, yang diaplikasikan selama 8-12
jam dan setelah itu dicuci bersih.Apabila belum sembuh bisa dilanjutkan dengan pemberian kedua setelah 1 minggu, dan pemberian ketiga 1 minggu setelah pemberian kedua. Target utama pengobatan adalah membran sel skabies. Obat membuat ion Cl masuk ke dalam sel secara berlebihan membuat sel saraf sulit depolarisasi dan parasit akan paralisis/ lumpuh. Obat ini efektif membunuh parasit, tapi tidak efektif untuk telur.Oleh karena itu, penggunaan permethrin hingga 3 kali pemberian sesuai siklus hidup tungau.Pemberian kedua dan ketiga dapat membunuh tungau yang baru menetas.Permethrin jarang diberikan pada bayi kurang dari 2 bulan, wanita hamil, dan ibu menyusui karena keamanannya belum dapat dipastikan.Wanita hamil dapat diberikan dengan aplikasi yang tidak lama sekitar 2 jam. Efek samping jarang ditemukan, berupa rasa terbakar, perih, dan gatal, mungkin karena kulit sensitive dan terekskoriasi
Gambar 11. .Pemberian permethrin sesuai dengan siklus hidup skabies. Bila pada pemberian pertama dan kedua, masih ada telur yang belum menetas, maka pada pemberian ketiga, tungau yang baru menetas (siklus hidup skabies di mana telur menjadi tungau dewasa dalam 8-12 hari) akan terbunuh Sumber: Europian Guideline
2.
Presipitat Sulfur 4-20% Preparat sulfur tersedia dalam bentuk salep dan krim. Tidak efektif untuk stadium
telur.Pengobatan selama tiga hari berturut-turut, dapat dipakai untuk bayi/ anak kurang dari 2 tahun. 3.
Benzyl benzoate Benzyl benzoatebersifat neurotoksik pada tungau skabies.Digunakan dalam bentuk emulsi
25% dengan periode kontak 24 jam, diberikan setiap malam selama 3 hari. Terapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan menyusui, bayi, dan anak-anak kurang dari 2 tahun, lebih efektif untuk resistant crusted scabies. 4.
Gamma benzene heksaklorida (Gammexane) Merupakan insektisida yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) tungau.Tersedia dalam
bentuk 1% krim, lotion, gel, tidak berbau, dan tidak berwarna.Pemakaian secara tunggal dioleskan ke seluruh tubuh dari leher ke bawah selama 12-24 jam.Setelah pemakaian, cuci bersih, dan dapat diaplikasikan kembali setelah 1 minggu.Hal ini untuk memusnahkan larvalarva yang menetas dan tidak musnah oleh pengobatan sebelumnya. Tidak dianjurkan mengulangi pengobatan dalam 7 hari, serta menggunakan konsentrasi selain 1% karena efek samping neurotoksik SSP (ataksia, tremor, dan kejang) akibat pemakaian berlebihan.
5.
Crotamiton krim (Crotonyl-N-Ethyl-OToluidine) Sebagai krim 10% atau lotion.Tingkat keberhasilan bervariasi antara 50%-70%. Hasil
terbaik diperoleh jika diaplikasikan dua kali sehari setelah mandi selama lima hari berturut-turut. Tidak dapat digunakan untuk wajah, disarankan mengganti semua pakaian dan sprei serta dicuci dengan air panas setelah penggunaan crotamiton untuk mencegah kembalinya tungau.Efek samping iritasi bila digunakan jangka panjang; obat ini tidak mempunyai efek sistemik. 6.
Ivermectin Ivermectinadalah bahan semisintetik yang dihasilkan oleh Streptomyces avermitilis, anti
parasit yang strukturnyamirip antibiotik makrolid, namun tidakmempunyai aktivitas antibiotik, diketahuiaktif melawan ekto dan endo parasit.Digunakan luas pada pengobatan hewan,mamalia; pada manusia digunakan untukpengobatan penyakit filarial terutama oncocerciasis, dilaporkan efektif untukskabies.Diberikan oral, dosis tunggal, 200 ug/kgBB untuk pasien berumur lebih dari 5tahun. Formulasi ivermectin topikal jugadilaporkan efektif.Efek samping yang sering adalah dermatitiskontak, dapat juga terjadi hipotensi,edema laring, dan ensefalopati. III. 3. 2. SWAMEDIKASI Penyakit Kudis dapat diswamedikasi dengan pemberian sediaan berikut a. Sulfur
Bentuk sediaan
:
Lotio
Indikasi
:
Kudis/Scabies, jerawat dan gatal
Dosis
:
Oleskan pada jerawat sesuai kebutuhan
Efek samping
:
Iritasi kulit di lokasi aplikasi, kulit kering, sensasi seperti tersengat, gatal dan mengelupas
Kontraindikasi
:
Hipersensitifitas
Produsen
:
Acne Feldin lotion 6,6% (Galenium)
Gol. Obat
:
Obat Bebas
b. Benzoil Peroksida
Bentuk sediaan
:
Gel
Indikasi
:
Akne vulgaris papula pustule yang berat, Kudis,
Dosis
:
Oleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat jerawat, lebih baik setelah cuci muka dengan sabun dan air.
Efek samping
:
Iritasi kulit
Kontraindikasi
:
Hipersensitifitas
Produsen
:
Gel : Acnebenz®(Pharmacore Labs), Benzolac®(Surya Dermato Medica Lab), Polybenza Aa®(Roy Surya Prima Farma)
Gol. Obat
:
Obat Bebas Terbatas
c. Paramethrin
Bentuk sediaan
:
Krim
Indikasi
:
Untuk pengobatan scabies
Dosis
:
Gunakan 1 kali sehari pada malam hari
Efek samping
:
Rasa seperti terbakar & tersengat yang ringan dan bersifat sementara, gatal, eritema, hiperestesia, ruam kulit
Kontraindikasi
:
Hipersensitif terhadap primethrin
Produsen
:
Scabimite®(PT. Yoshuda)
Gol. Obat
:
Obat Keras
d. Hidrocortisone
Bentuk sediaan
:
krim
Indikasi
:
Inflamasi/peradangan pada kulit akibat scabies
Dosis
:
Oleskan tipis pada kulit 2 – 3 kali sehari
Efek samping
:
Kulit terasa panas dan kering
Kontraindikasi
:
Hati-hati penggunaan di area kulit yang luas. Hati-hati pemakaian pada wanita hamil.
Produsen
:
Krim hydrocortisone (kimia farma)
Gol. Obat
:
Obat Keras
III. 3. 3. HERBAL 1. Bawang Putih
Spesies
:
Allium sativum
Indikasi
:
Bisul, panu, borok, batuk rejan dan bronchitis.
Kandungan
:
Bawang putih mengandung minyak yang dapat menguap atau volatile oil, seperti senyawa sulfur yang terdiri dari allicin, allisatin, allinase, ally-propyl disulphide, dially trisulphide/DATS. Beberapa vitamin seperti vitamin A, C dan E. Beberapa mineral seperti : mangan, kalium, besi, tembaga, dan fosfor.
Cara membuat
:
Untuk pemakaian luar, bawang putih beberapa suing ditumbuk kemudian dioleskan pada bagian yang sakit tunggu hingga 30 menit
Aturan pakai
:
Satu kali sehari oleskan secukupnya
2. Lidah Buaya
Spesies
:
Aloe vera
Indikasi
:
Bisul, jerawat dan noda hitam, diabetes, luka bakar/tersiram air panas.
Kandungan
:
Lidah
buaya
berperang
mengandung
sebagai
zat
gliko-protein antiinflamasi
yang yang
akan akan
menyembukan peradangan akibat bakteri maupun jamur dikulit. Kandungan hormone giberelin dan polisakarida sangat ampuh untuk membunuh bakteri maupun jamur.
Cara Membuat
:
Tanaman lidah buaya dipotong bagian ujungnya hingga terdapat gel, kemudain oleskan gel tersebut pada area kulit yang bermasalah.
Aturan Pakai
:
Sehari sekali oleskan secukupnya
3. Daun Sirih
Spesies
:
Piper betle
Indikasi
:
Bisul, jerawat, panu, sariawan, eksem, gatal karena alergi.
Kandungan
:
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak menguap, seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat sama dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidan dan fungisida.
Cara Membuat
:
Lumatkan beberapa daun sirih kemudian tempelkan pada bagian muka yang ditumbuhi jerawat. Bila telah mengering dilakukan kembali dengan yang baru
Aturan Pakai
III. 3. 4. 1. Darsi
:
Digunakan selama satu minggu sewaktu akan tidur malam.
SEDIAAN JADI HERBAL
Komposisi
:
Curcuma rhizoma extract, Zingiber aromatica rhizome extract, Zingiber purpure rhizoma extract, Andrographis herba extract , Sappan lignum extract.
Indikasi
:
Gatal, ruam, scabies
Produsen
:
Industri Jamu Borobudur
Bentuk Sediaan
:
Kapsul
Golongan Herbal
:
Jamu
Aturan Pakai
:
2 x 1 hari @ 1 kapsul untuk anak-anak 2 x 1 hari @ 2 kapsul untuk dewasa
No. Registrasi
:
TR. 092 303 561
:
Caricae
2. Jameela
Komposisi
Folium,
Piperis
albi
Fructus,
Curcumae
xanthorrhiza, Thinosporea caulis, Andrographis paniculata Indikasi
:
Gatal, eksim, kudis
Produsen
:
PT. Sumba WPU
Bentuk Sediaan
:
Kapsul
Golongan Herbal
:
Jamu
Aturan Pakai
:
3 kali sehari 2 kapsul setelah makan
No. Registrasi
:
TR. 133369541
III.4
KURAP
III.4.1 TERAPI III.4.1.1
NON-FARMAKOLOGI 1. Mandi teratur dengan sabun antiseptik. 2. Menghindari keringat berlebih dan menjaga kebersihan lingkungan. 3.
Tidak menggaruk bagian yang gatal karena akan menimbulkan infeksi lain.
4. Jangan tidur dalam keadaan rambut basah dan rutin mengganti sprei dan sarung bantal. 5. Rutin mengganti handuk (jika mungkin usahakan seminggu sekali) 6. Tidak menggunakan handuk atau baju secara bergantian dengan orang lain III.4.1.2
FARMAKOLOGI
Pengobatan dapat diberikan melalui topikal dan sistemik. 1. PENGOBATAN TOPIKAL Untuk pengobatan topikal direkomendasikan untuk suatu peradangan yang dilokalisir, dapat diberikan kombinasi asam salisilat 3-6% dan asam benzoat 6-12% dalam bentuk salep (salep whitfield). Kombinasi asam salisilat dengan sulfur presipitatum dalam bentuk salep (salep 2-4, salep 3-10) dan derivat azol : mikonazole 2%, dan klotrimasol 1%. 2. PENGOBATAN SISTEMIK Untuk pengobatan sistemik pada peradangan yang luas dan adanya penyakit immunosupresi, dapat diberikan griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25mg/kg BB sehari. Lama pemberian Griseofulvin pada tinea korporis adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau bila dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan. Pada kasus yang resisten terhadap Griseofulvin dapat diberikan derivat azol seperti itrakonazol, dan flukonazol.Antibiotik juga dapat diberikan jika terjadi infeksi sekunder.
III.4.2 SWA MEDIKASI a. Clotrimazole Krim
Bentuk sediaan
:
Krim
Indikasi
:
Untuk pengobatan topical dari candidisis yang dsebabkan oleh
Candida
albicans,
pityriasis
versicolor
yang
disebabkan oleh Malassezia furfur. Dosis
:
Oleskan pada kulit yang terinfeksi 2-3 kali sehari
Efek samping
:
Erythema stinging, blistering, peeling, edema, pruritus, urticaria, burning, dan iritasi umumnya dari kulit
Kontraindikasi
:
Hipersensitif terhadap klotrimazol
Produsen
:
Krim Canesten®(Bayer), Krim Fungiderm®(Konimex), Clotrimazol®(Glaxo Smith Klin)
Gol. Obat
:
Obat Bebas Terbatas
b. Ketoconazole Krim
Bentuk sediaan
:
Krim
Indikasi
:
Untuk pengobatan topical pada pengobatan infeksi dermatofit pada kulit yang disebabkan jamur
Dosis
:
Oleskan pada kulit yang terinfeksi sekali sehari
Efek samping
:
Iritasi kulit dan rasa panas
Kontraindikasi
:
Hipersensitif terhadap ketoconazole
Produsen
:
Krim Nizoral®(Jonsson)
Gol. Obat
:
Obat Bebas Terbatas
c. Benzoil Peroksida
Bentuk sediaan
:
Gel
Indikasi
:
Akne vulgaris papula pustule yang berat
Dosis
:
Oleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat jerawat, lebih baik setelah cuci muka dengan sabun dan air.
Efek samping
:
Iritasi kulit
Kontraindikasi
:
Hipersensitifitas
Produsen
:
Gel : Acnebenz®(Pharmacore Labs), Benzolac®(Surya Dermato Medica Lab), Polybenza Aa®(Roy Surya Prima Farma)
Gol. Obat
:
Obat Bebas Terbatas
Bentuk sediaan
:
Lotio
Indikasi
:
Kudis/Scabies, jerawat dan gatal
Dosis
:
Oleskan pada jerawat sesuai kebutuhan
Efek samping
:
Iritasi kulit di lokasi aplikasi, kulit kering, sensasi seperti
d. Sulfur
tersengat, gatal dan mengelupas Kontraindikasi
:
Hipersensitifitas
Produsen
:
Acne Feldin lotion 6,6% (Galenium)
Gol. Obat
:
Obat Bebas
III.4.3 HERBAL 1. Bawang Putih
Spesies
:
Allium sativum
Indikasi
:
Bisul, panu, borok, batuk rejan dan bronchitis.
Kandungan
:
Bawang putih mengandung minyak yang dapat menguap atau volatile oil, seperti senyawa sulfur yang terdiri dari allicin, allisatin, allinase, ally-propyl disulphide, dially trisulphide/DATS. Beberapa vitamin seperti vitamin A, C dan E. Beberapa mineral seperti : mangan, kalium, besi, tembaga, dan fosfor.
Cara membuat
:
Untuk pemakaian luar, bawang putih beberapa suing ditumbuk kemudian dioleskan pada bagian yang sakit tunggu hingga 30 menit
Aturan pakai
:
Satu kali sehari oleskan secukupnya
2. Pepaya
Spesies
:
Carica papaya L.
Indikasi
:
Pengobatan kutil, jerawat, sariawan
Kandungan
:
Pada buah papaya terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, dan terpinolen.
Cara Membuat
:
Buah papaya dihancurkan dan dihaluskan dan dicampurkan dengan madu, lalu oleskan ke daerah wajah atau kulit yang berjerawat. Diamkan selama 20 menit dan bilas dengan air hangat, keringkan dengan handuk.
Aturan Pakai
:
Sehari sekali oleskan secukupnya
3. Lidah Buaya
Spesies
:
Aloe vera
Indikasi
:
Bisul, jerawat dan noda hitam, diabetes, luka bakar/tersiram air panas.
Kandungan
:
Lidah
buaya
berperang
mengandung
sebagai
zat
gliko-protein antiinflamasi
yang yang
akan akan
menyembukan peradangan akibat bakteri maupun jamur dikulit. Kandungan hormone giberelin dan polisakarida sangat ampuh untuk membunuh bakteri maupun jamur. Cara Membuat
:
Tanaman lidah buaya dipotong bagian ujungnya hingga terdapat gel, kemudain oleskan gel tersebut pada area kulit yang bermasalah.
Aturan Pakai
:
Sehari sekali oleskan secukupnya
III.4.4 SEDIAAN JADI HERBAL 1. Kapsida
Komposisi
:
Coriandri fructus, centellae herba, imperatea rhizome, amomi fructus, languatis rhizome, curcumae domesticate rhizome, zingiberis aromaticae rhizome, burmani cortex, androgrphidis herba
Produsen
:
PT. Kembang Bulan Surabaya
Bentuk Sediaan
:
Kapsul
Golongan Herbal
:
Jamu
Aturan Pakai
:
3 kali sehari, tiap minum 2 kapsul sebelum makan dan menjelang tidur malam
No. Registrasi
:
TR. 042334931