Bab Iii Lagii.docx

  • Uploaded by: Erika Marpaung
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Lagii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,763
  • Pages: 15
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini. Dalam metode penelitian akan dibahas mengenai tempat dan waktu penelitian, obyek yang akan dipelajari peneliti yang disebut populasi dan sampel penelitian, jenis dan desain penelitian, variabel penelitian, prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian, analisis tes hasil belajar, dan yang terakhir teknik analisis data yang digunakan peneliti. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Silima Punggapungga yang beralamat di Jln. Pelita No.7 Parongil Kecamatan Silima Punggapungga Kabupaten Dairi di Kelas X. Waktu pelaksanaan penelitiannya pada semester genap Tahun Ajaran 2018/2019.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian dengan karakteristik yang sama dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sudjana, 2005: 5). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Silima Punggapungga terdiri dari 7 kelas. 3.2.2 Sampel Penelitian Sampel diartikan sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap populasi (Arikunto, 2010: 174). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling, yakni setiap kelas populasi berhak memiliki kesempatan untuk menjadi sampel penelitian. Sampel diambil dari populasi yaitu sebanyak dua kelas. Satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial

31

32

riddle dan satu kelas lagi dijadikan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menerapkan pembelajaran konvensional. 3.3 Jenis dan Desain Penelitian 3.3.1

Jenis Penelitian Penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian eksperimen semu (quasi

experiment) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada “subyek” yaitu siswa. 3.3.2 Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kedua kelas ini diberi perlakuan berbeda. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle. Sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan yaitu pengajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui hasil hasil belajar fisika dilakukan dengan memberikan tes pada kedua kelas sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group Pretest-Postest Design. Adapun rancangan penelitiannya adalah pada Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design Kelas

Pre-tes

Perlakuan

Pos-tes

(Y1)

(X)

(Y2)

Eksperimen

T1

X1

T2

Kontrol

T1

X2

T2

(Arikunto, 2010: 125) Keterangan : Y1 : Pretes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan. Tes yang diberikan berupa tes hasil belajar pada materi pokok momentum dan impuls Y2 : Postes diberikan setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

33

X1 : Perlakuan pada kelas Eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle pada materi pokok momentum dan impuls X2 : Perlakuan pada kelas Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok momentum dan impuls

3.4 Variabel Penelitian Data penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu : a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle dan kelas kontrol model pembelajaran konvensional pada materi momentum dan impuls. b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada materi momentum dan impuls.

3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur dalam pelaksanaan penelitian tersebut ada tiga tahap yang akan dilakukan yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. a. Tahap Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membutuhkan persiapanpersiapan. Persiapan yang peneliti lakukan adalah dimulai dari berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi tentang gambaran penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah itu, peneliti melakukan studi pendahuluan ke sekolah tempat penelitian dan melakukan wawancara dengan salah satu guru fisika tentang masalah yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran fisika. Kemudian peneliti mengadakan studi literatur terhadap masalah yang dihadapi di sekolah melalui beberapa referensi. Setelah itu, peneliti menyusun instrumen yang akan digunakan selama penelitian. Instrumen yang peneliti gunakan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kemampuan konseptual siswa yang dibuat dalam bentuk tes pilihan

34

ganda. Kemudian persiapan terakhir yang dilakukan adalah menvalidkan instrumen tes. b. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari pemberian pre-tes.dalam hal ini peneliti memberikan soal pre-tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diperoleh data pre-tes, peneliti melakukan analisis data pre-tes yaitu dengan uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan varians untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah sumber data berdistribusi normal dan homogen, maka peneliti memberikan perlakuan pada proses pembelajaran dimana pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle dan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Pada akhir pembelajaran, peneliti memberikan pos-tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa. Setelah data pos-tes didapatkan, peneliti melakukan analisis data pos-tes. Setelah itu peneliti melakukan uji hipotesis penelitian. c. Tahap Akhir Penelitian Pada tahap akhir dari penelitian, peneliti melakukan penyusunan laporan penelitian. Di bawah ini merupakan gambar 3.1 yaitu alur dari rancangan penelitian yang dilakukan.

35

Mulai Studi Pendahuluan

Angket Siswa

Wawancara Guru Menganalisis Hasil wawancara dan angket Populasi Memillih Dua Kelas Kelas Sampel

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Tes awal Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji t dua pihak

Pembelajaran scientific inquiry berbantuan pictorial riddle

Pembelajaran Konvensional

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Tes akhir Analisis Data Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram Skema Penelitian

36

3.6 Instrumen Penelitian 3.6.1 Wawancara Guru Penulis melakukan wawancara kepada salah seorang guru fisika di sekolah yang bersangkutan. Wawancara berisi 8 pertanyaan yang diajukan untuk guru untuk mengetahui bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas. 3.6.2 Angket Siswa Penulis menyebarkan angket kepada siswa, angket tersebut berjumlah 30 buah dan di dalam angket tersebut berisi 15 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi minat siswa terhadap pembelajaran fisika, hal yang menyebabkan siswa tidak tertarik dengan pelajaran fisika dan kegiatan pembelajaran fisika dikelas. Angket siswa digunakan untuk mengetahui keadaaan awal siswa dengan masalah yang dihadapi siswa saat belajar. Angket memberi tahu penulis tentang masalah yang ada dan akan dibahas dalam penelitian. 3.6.3 Instrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Siswa Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pengetahuan konseptual siswa adalah tes pengetahuan konseptual siswa pada pokok bahasan momentum dan impuls, terdiri dari 15 soal pilihan berganda dengan opsi (a, b,c, d, e) seperti Tabel 3.2 sebelum dilakukan penelitian, tes yang disusun terlebih dahulu ditentukan validitasnya. Berikut tabel spesifikasi pengetahuan konseptual materi pokok momentum dan impuls. Tabel 3.2 Spesifikasi Pengetahuan Konseptual Materi Pokok Momentum Dan Impuls No

1.

Klasifikasi

Sub Materi Pokok Konsep Momentum

Jumlah

C1

C2

C3

C4

C5

C6

Soal

1

-

1

3

-

-

5

dan Impuls 2.

Hukum Kekekalan

-

1

2

1

2

1

7

3.

Tumbukan

-

-

2

-

1

-

3

37

1

Jumlah Soal

1

5

4

3

-

15

Keterangan : C1= Pengetahuan/ingatan

C2= Pemahaman

C3=Aplikasi/penerapan

C4= Analisis

C5= Evaluasi

C6= Mencipta

Jawaban hanya dimungkinkan dengan dua kategori yaitu benar atau salah. Untuk setiap kunci yang benar diberi skor 1 (satu), sedangkan setiap kata kunci yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol). Cara penilai tes adalah dengan cara menghitung terlebih dahulu skornya (jumlah jawaban yang benar) kemudian memasukkannya ke dalam rumus berikut:

Nilai 

Jumlahtskoryangdiper oleh 100 jumlahtotalskor

Kategori hasil belajar pengetahuan konseptual siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Kriteria Tuntas/Tidak Tuntas Hasil Belajar Siswa Interval

Kriteria Tuntas/Tidak Tuntas

80-100

Baik sekali

66-79

Baik

56-65

Cukup

40-55

Kurang

(Arikunto, 2013) 3.6.4 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa Fungsi instrumen ini untuk merekam aktivitas siswa selama proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Observer mengamati aktivitas siswa selama pelajaran yang berpedoman pada lembar observasi aktivitas yang telah dipersiapkan serta memberikan penilaian berdasarkan pengamatan yang dilakukan. Observasi dimaksudkan untuk mengamati seluruh aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran. Jenis aktivitas yang dilakukan dalam model inkuiri terbimbing dapat ditunjukkan pada 3.4.

38

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa No 1.

Indikator Orientasi/ perumusahan masalah

1. 2. 3.

2.

Menyusun hipotesis

3.

Merancang Percobaan

1. 2. 3. 1. 2. 3.

4.

Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

1. 2. 3.

5.

6.

Mengumpulkan dan Menganalisis data percobaan Merumuskan kesimpulan

1. 2. 3. 1. 2. 3.

Deskriptor Menkonstruksi pengetahuan baru Memperhatikan prosedur inkuiri yang dijelaskan Memperhatikan permasalahan yang disajikan Mengumpulkan informasi Mengajukan pertanyaan Mengajukan hipotesis Menyiapkan alat dan bahan dalam kegiatan percobaan Melakukan prosedur sesuai bimbingan Melakukan percobaan dengan teman sekelompok Membaca hasil yang diperoleh dari kegiatan percobaan Mengukur hasil percobaan dengan benar Menuliskan hasil percobaan dalam tabel pengamatan Mengolah data eksperimen Merumuskan suatu penjelasan Mengidentifikasi hubungan antara variabel Membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari Membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan Menghubungkan konsep yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari

Nilai 

skoryangdiperoleh  100 18

1

2

3

39

Kategori aktivitas dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Aktivitas Kriteria Tuntas/Tidak

No

Interval

1

80-100

Sangat aktif

2

69-79

Aktif

3

40-59

Cukup aktif

4

<40

Kurang aktif

Tuntas

(Arikunto, 2013) 3.7 Analisis Butir Soal 3.7.1 Validitas Tes Hasil Belajar Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar (Sani dkk, 2018: 130). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. 3.7.1.1 Validitas Isi Validitas isi sebuah instrumen adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Instrumen yang telah disusun kemudian di validitaskan kepada validator. Kemudian validator diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi dan mengoreksi item-item yang telah disusun serta memberikan perbaikan dan masukan tentang suatu tes yang dapat menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. Validator akan melihat setiap item untuk dianalisis sehingga didapatkan gambaran secara umum dari setiap tes hasil belajar. Berikut adalah pedoman skor validator pada tabel 3.6

40

Tabel 3.6 Pedoman penskoran validator No

Bidang Telaah

Kriteria 1. Tidak sesuai dengan indikator 2. Kurang sesuai dengan indikator 3. Sesuai dengan indikator tetapi belum tepat 4. Sesuai dengan indikator dan tepat

1

Sesuai dengan indikator

2

1. Pokok soal tidak jelas 2. Pokok soal dirumuskan tapi salah Pokok soal dirumuskan dengan 3. Pokok soal dirumuskan kurang jelas jelas 4. Pokok soal dirumuskan dengan jelas

3

1. Pokok soal petunjuk jawaban 2. Pokok soal memberikan sedikit petunjuk jawaban 3. Pokok soal memberikan petunjuk jawaban tapi kurang jelas 4. Pokok soal tidak memberikan petunjuk jawaban

4

5

Pokok soal tidak petunjuk jawaban

memberikan

Pokok soal tidak bersifat ganda

Soal menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia

1. Pokok soal bersifat ganda 2. Pokok soal hampir semua bersifat ganda 3. Pokok soal sedikit bersifat ganda 4. Pokok soal tidak bersifat ganda 1. Soal tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia 2. Soal menggunakan bahasa yang susah dimengerti 3. Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia tapi kurang tepat 4. Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia (Arikunto, 2013)

41

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Wawancara Guru & Hasil Angket Siswa Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil angket dianalisis secara deskriptif. Wawancara guru dan hasil angket siswa digunakan untuk melengkapi latar belakang masalah dalam penelitian 3.8.2 Tes Hasil Belajar Langkah-langkah yang dilakukan dalam Teknik Analisis data adalah: 3.8.2.1 Menghitung Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Untuk menghitung nilai rata-rat dan simpangan baku digunakan rumus a. Untuk menentukan nilai rata-rata digunakan rumus (Sudjana, 2005), yaitu: n

X  i 1

Xi n

b. Untuk menghitung simpangan baku (s) digunakan rumus (Sudjana,2005), yaitu:

n Xi 2   Xi 

2

s

nn  1

Keterangan:

X  Nilai rata-rata S = Simpangan baku N = Banyaknya jumlah siswa

X

i

 Jumlah total

3.8.2.2 Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah liliefors dengan langkah-langkah (Sudjana, 2005) sebagai berikut: a. Menyusun skor siswa dari skor yang terendah ke skor yang tertinggi. b. Mencari skor baku dengan rumus: Z i 

Xi  X S

dengan X =Nilai rata-rata dan S = simpangan baku

42

c. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Z i   PZ  Z i  d. Menghitung proporsi Z1, Z2,…..Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan dengan S(Zi) maka S Z i  

banyaknyaZ1, Z 2,...... Z n yang  Z i n

e. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. f. Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut, sebut namanya Lhitung, kemudian bandingkan Lhitung dengan harga Ltabel

(  0,05) Dengan kriteria pengujian: Jika Lhitung  Ltabel maka sampel berdistribusi normal Jika Lhitung  Ltabel maka sampel tidak berdistribusi normal 3.8.2.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang homogen. Jika dalam pengujian normalitas yang diperoleh berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas untuk menguji kesamaan varians. Dalam hal ini yang diuji yaitu kesamaan varians kedua populasi dengan hipotesis sebagai berikut:

H 0 :  12   22 , var ians hom ogen H 0 :  12   22 , kedua var ianstidak hom ogen Dengan menggunakan rumus :

S12 F 2 S2 Dengan:

S12 = Varians terbesar

S 22 = Varians terkecil Kriteria pengujian hipotesis:

(Sudjana, 2005)

43



H0 diterima jika: F1 n 1  F  F1 2



 n1 1, n2 1

Dalam hal lainnya H0 ditolak, dengan dk pembilang = n1-1 dan dk penyebut = n2-1pada taraf nyata   0,10

3.8.3

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara yaitu: 1. Uji Kesamaan Rata-Rata Pretest (Uji t dua pihak) Uji t dua pihak digunakan untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal siswa pada kedua kelompok sampel. Hipotesis yang diuji berbentuk:

H 0 : 1  2 H a : 1  2 Keterangan:

1  2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal pada kelas kontrol.

1  2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji t dengan rumus (Sudjana, 2005), yaitu:

t

X1  X 2 1 1 S  n1 n2

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus:

S2 

n1  1S12  n2  1S 22 n1  n2  2

Dengan : t = Distribusi t

X 1 = Rata-rat hasil belajar fisika kelas eksperimen X 2 = Rata-rata hasil belajar fisika kelas kontrol n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

44

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

S12 = Varians kelas eksperimen S 22 = Varians kelas kontrol

S 2 = Varians dua kelas sampel Kriteria pengujian adalah: terima H0 jika  t1 1

2

 t  t 1 1 dimana t1 1 didapat 2

2

dari daftar distribusi t dengan dk  n1  n2  2 dan   0,05 . Untuk harga t lainnya H0 ditolak. 2. Uji Perbedaan Rata-Rata Postest (Uji t Satu Pihak) Uji t satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Hipotesis yang diuji berbentuk:

H 0 : 1   2 H a : 1   2 Keterangan:

1  2 : Tidak ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada materi momentum dan impuls.

1   2 : Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle lebih baik daripada haisl belajar siswa dengan

mengginakan

pembelajaran

konvensional

pada

materi

momentum dan impuls.. Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji t dengan rumus (Sudjana, 2005:239), yaitu:

t

X1  X 2 1 1 S  n1 n2

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus:

45

S2 

n1  1S12  n2  1S 22 n1  n2  2

Keterangan : t = Distribusi t

X 1 = Rata-rat hasil belajar fisika kelas eksperimen X 2 = Rata-rata hasil belajar fisika kelas kontrol n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

S12 = Varians kelas eksperimen

S 22 = Varians kelas kontrol S 2 = Varians dua kelas sampel Kriteria pengujiannya adalah : Terima H0, jika t t1 dimana t1 didapat dari daftar distribusi t dengan peluang 1    dan dk = n1  n2  2 dan   0,05. Untuk harga t lainnya H0 ditolak. Jika analisis data menunjukkan bahwa t t1 atau nilai t hitung yang diperoleh lebih dari nilai t1 , maka hipotesis H 0 ditolak dan diterima H a . Dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok momentum dan impuls di kelas X SMA Negeri 1 Silima Punggapungga T.A. 2018/2019.

Related Documents

Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63
Bab Iii
May 2020 50
Bab Iii
June 2020 55
Bab Iii]
June 2020 45

More Documents from ""

Angket Siswa Erikaa.docx
October 2019 39
Cbr_cjr.docx
October 2019 30
Makalah Sop.docx
October 2019 33
Bab Iii Lagii.docx
October 2019 33
Bab I Pkm-k.docx
October 2019 32