BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian tentang efektifitas pursed lips breathing dibanding tiup balon terhadap saturasi oksigen terhadap saturasi oksigen ini menggunakan metode penelitian jenis kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental dengan jenis rancangan two group pre and post test desaign yaitu dengan memberikan tes uji fungsi paru sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada dua kelompok diatas. 2. Desain Penelitian Pre X1
X3
Post Pursed lips breathing sehari 1 kali, selama 2 minggu dalam waktu 15 menit Tiup balon sehari 1 kali, selama 2 minggu dalam waktu 15 menit
X2
Perbedaan :
Efektifitas:
X1 - X2 = A
A
X3 - X4 = B
B
X4
Keterangan : X1 : saturasi oksigen sebelum pursed lips breathing X2 : saturasi oksigen setelah pursed lips breathing X3 : saturasi oksigen sebelum tiup balon X4 : saturasi oksigen setelah tiup balon A : Perbandingan saturasi oksigen sebelum dan sesudah dilakukan pursed lips breathing B : Perbandingan fungsi paru sebelum dan sesudah dilakukan tiup balon
3. Strategi intervensi Tabel 3.1 Strategi intervensi Pre Test
Intervensi
Pengukuran saturasi oksigen pada :
Post Test
Pengukuran saturasi oksigen pada responden
Kelompok intervensi pursed lips breathing
Pursed lips breathing dilakukan sehari 1 kali selama 2 minggu
Pengukuran dilakukan setelah 2 minggu
Kelompok kontrol Tiup balon
Tiup balon dilakukan sehari 1 kali selama 2 minggu
Pengukuran dilakukan setelah 2 minggu
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di Puskesmas Jetis Kab. Blora, dengan periode waktu Januari 2019 – September 2019.
C. Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi operasional No 1
2.
3.
Variabel penelitian Pursed Lips Breathing
Definisi operasional
alat ukur
Latihan nafas yang dilakukan sehari 1 kali selama 2 minggu.
Cek list
Tiup balon
Latihan meniup balon yang dilakukan sehari 1 kali selama 2 minggu.
Cek list
Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri,
oksimetri
Saturasi oksigen
Hasil ukur
skala -
-
Hasil ukur dalam persen (%)
D. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah semua penderita asma dewasa yang periksa secara rawat jalan pada bulan Februari 2019 di Puskemas Jetis Kab. Blora sebanyak 47 orang. 2.
-
Sampel Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari penderita asma dewasa yang periksa secara rawat jalan di Puskesmas Jetis Kab. Blora yang mewakili dari jumlah populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
nominal
a. Kriteria Inklusi 1)
Penderita asma dengan retriksi ringan dan retriksi sedang serta obstruksi ringan dan obstruksi sedang.
2)
Penderita asma yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eklusi 1) Penderita asma yang mempunyai penyakit jantung 2) Penderita asma yang mempunyai riwayat EIA ( exercise induced asma) yaitu seseorang yang mengalami asma setelah olah raga Penentuan besarnya sampel yang diambil oleh peneliti menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut : N
n
1 Ne
2
Keterangan :
n
: Jumlah sampel
N
: Jumlah populasi
e
: batas toleransi kesalahan ( error tolerance)
Jumlah populasi penderita asma dewasa pada bulan Februari 2019 adalah 47 orang: n
N 1 Ne
n
2
47 1 47 x(10%)
2
47
n
1 47 x(0,1)
n
47
2
=
.
31,9 sehingga dibulatkan menjadi 32 orang.
1 0,47
Jumlah 32 orang yang diambil sebagai sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 16 orang untuk kelompok intervensi pursed lips breathing dan 16 orang untuk kelompok tiup balon. Untuk mengantisipasi adanya faktor drop out dari penelitian maka sampel ditambah 5 % dari jumlah sampel.[25] Pada penelitian ini jumlah sampel sebagai cadangan sebesar 5 % dari 32 orang atau sebanyak 4 orang, 2 orang sebagai cadangan untuk intervensi pursed lips breathing dan 2 orang untuk intervensi tiup balon. Jumlah keseluruhan sampel adalah 36 orang. 3.
Tehnik sampling Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik probability sampling dengan metode random sampling. Random sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan cara acak.[25]
E. Instrumen Penelitian 1. Alat pengumpul data a.
Alat pengumpul data untuk senam asma 1)
Standar operasional prosedur (SOP) pursed lips breathing SOP ini digunakan untuk menjelaskan tentang pursed lips breathing , tujuan dan langkah-langkah pursed lips breathing
2)
Lembar cek list Lembar cek list untuk mencatat dilakukannya
pursed lips breathing.
3)
Lembar observasi Lembar observasi untuk mencatat karakteristik responden yang meliputi identitas umur berat badan tinggi badan dan untuk mencatat hasil pengukuran saturasi oksigen.
4)
Microtoice Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan dalam satuan centimeter
5)
Timbangan berat badan Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan responden dalam satuan kilogram
6)
Oksimetri Oksimetri adalah alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen.
b.
Alat Pengumpul data untuk tiup balon. 1) SOP tiup balon SOP ini digunakan untuk menjelaskan tentang tiup balon, tujuan dan langkah-langkah tiup balon. 2) Lembar cek list Lembar cek list untuk mencatat tiup balon benar-benar dilakukan. 3) Lembar observasi Lembar observasi untuk mencatat karakteristik responden yang meliputi identitas umur berat badan tinggi badan dan untuk mencatat hasil pengukuransaturasi oksigen.
4) Microtoice Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan dalam satuan centimeter 5) Timbangan berat badan Adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat badan responden dalam satuan kilogram 6) Oksimetri Oksimetri adalah alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen 2. Validitas dan reabilitas Syarat data yang diambil dalam penelitian adalah data yang valid dan untuk mendapatkan data yang valid memerlukan validitas alat. Validitas oksimetri dilakukan dengan kalibrasi. Puskesmas Jetis Kabupaten Blora melakukan kalibrasi alat kesehatan setahun sekali. Kalibrasi yang tertera pada alat oksimetri, alat timbang berat badan dan alat ukur tinggi badan dilakukan oleh PT Sinergi indocal sejahtera. F.
Tehnik Pengumpulan Data 1.
Prosedur administrasi a. Peneliti membuat manuskrip yang di acc pembimbing untuk selanjutnya mengurusi surat perizinan dari UP3M STIKES Karya Husada Semarang agar dibuatkan surat pengantar ke bagian administrasi kampus b. Administrasi kampus mengeluarkan surat permohonan izin penelitian ke Puskesmas Jetis Kab. Blora
c. Setelah ijin diberikan oleh Puskesmas Jetis Kab. Blora, kemudian peneliti mengidentifikasi responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi d.
Data responden dibagi menjadi dua untuk intervensi pursed lips breathing
e.
dan intervensitiup
Menemui responden kemudian menerangkan tentang tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta hak dan kewajiban selama menjadi responden. Responden yang bersedia kemudian diminta menandatangani form informed consent yang sebelumnya sudah dibaca oleh responden.
2. Pemilihan pendamping responden. Penelitian ini peneliti dibantu oleh pendamping responden dengan tujuan memberikan support kepada respondon dan untuk akurasi data penelitian. Kriteria pendamping pelaksanaan pursed lips breathing adalah: orang terdekat dari penderita asma atau satu rumah dengan penderita asma, batasan umur adalah remaja akhir, dewasa awal, dewasa akhir dan awal lansia serta jujur. 3.
Proses pengumpulan data a.
Responden menandatangani informed consent tentang persetujuan menjadi responden penelitian
b. Pemberian pendidikan kesehatan pada responden kelompok intervensi pursed lips breathing dan tiup balon dilakukan dengan cara door to door, Peneliti datang ke rumah responden yang berjumlah 16 orang ditambah 2 orang cadangan pada tiap kelompok c.
Blangko check list diberikan pada pendamping responden dan memberikan tanda centang (√) jika responden melaksanakan, dan memberikan tanda minus (-) jika responden tidak melaksanakan.
G. Pengolahan Data Peneliti melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing Dalam proses editing ini peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti. Langkah ini dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah data terkumpul. 2. Coding Pada tahap coding ini peneliti memberi kode (PLB) pada data check list dan lembar observasi untuk intervensi pursed lips breathing. dan kode (TB) untuk intervens itiup balon 3. Entry Pada tahap ini peneliti memasukkan data umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin dan data saturasi oksigen pre dan post intervensi pada komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Servise Solutions), yang nantinya akan dilakukan analisa data. 4. Cleaning Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak sehingga data siap dianalisa. H. Analisa Data 1.
Univariat Analisa univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan masing masing variabel yaitu dengan menilai mean, median dan standar deviasi (SD). Analisa ini mendeskripsikan tentang usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, hasil pengukuran saturasi oksigen pre dan post intervensi. Penyajian
data hasil pengukuran fungsi paru dengan menggunakan tendensi sentral yaitu pada karakteristik usia, berat badan dan tinggi badan sedangkan jenis kelamin dan hasil pengukuran fungsi paru pre dan post intervensi menggunakan distribusi frekuensi. 2.
Bivariat Tujuan dari analisa bivariat ini adalah untuk menganalisa hubungan dua variabel dalam penelitian, dalam hal ini untuk menganalisa pursed lips breathing terhadap saturasi oksigen dan menganalisa tiup balon terhadap saturasi oksigen. Langkah - langkah yang dilakukan adalah menguji normalitas data, uji normalitas data dengan menggunakan shapiro – Wilk karena jumlah data kurang dari 50, Pada kelompok yang berpasangan dengan data berdistribusi normal menggunakan uji t-dependent sedangkan
pada
kelompok yang tidak berpasangan dengan data berdistribusi normal menggunakan uji t-independent. I.
Etika Penelitian Masalah etika dalam penelitian merupakan masalah yang sangat penting karena berhubungan dengan orang lain maka segi etika penelitian harus diperhatikan mengingat hak asasi dari setiap orang. Etika penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah: 1.
Self determination Responden diberi kebebasan memilih apakah ikut dalam kegiatan penelitian atau tidak, setelah diberi penjelasan dan tanpa paksaan menandatangani informed consent
2.
Aunonimity Selama penelitian nama responden akan dirahasiakan dan sebagai gantinya akan di ganti dengan angka.
3.
Confidentially Peneliti menjaga kerahasiaan data dan informasi yang diberikan oleh responden, dan data tersebut disimpan sebagai data penelitian
4.
Protection from discomfort Kenyamanan responden selama penelitian dijamin oleh peneliti. Apabila responden merasa tidak nyaman dan aman maka responden dapat keluar dari penelitia, atau apabila masih ingin melanjutkan penelitian dapat dilakukan dengan pengawasan perawat atau dokter.
5.
Informed consent Informed consent diberikan kepada responden yang memenuhi kriteria sampel, lembar ini disertai judul penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian agar responden memahami tujuan dan manfaat penelitian tersebut.
6.
Justice Justice atau keadilan merupakan prinsip dimana peneliti memberikan perlakuan sama rata serta adil untuk kenyamanan responden.