Bab Iii Fraktur.docx

  • Uploaded by: Azhari Putra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Fraktur.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,235
  • Pages: 7
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya (Hidayat, 2012). Berdasarkan kerangka teori pada Bab II proses penyembuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu tingkat kecemasan. Sedangkan variabel lain tidak diambil sebagai variabel penelitian karena belum tampak fenomena yang berkaitan tentang permasalahan yang diteliti selain itu juga disebabkan karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dan melakuakan penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka kerangka konsep pada penelitian ini secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Tingkat kecemasan

Proses Penyembuhan

B. Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel

Definisi Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil Ukur

Variabel Dependen : Proses penyembuhan

Suatu bentuk proses penyembuhan kontinuitas tulang fraktur pada pasien yang dinilai sejak hari ke 3 sampai hari ke 7 dengan alat observasi berdasarkan atas tahapan penyembuhan tulang

Kuesioner

Mengisi kuesioner dengan memberi tanda silang (X)

Nilai gambaran observsi proses Ratio penyembuhan fraktur range 0-100

Variabel Independen: Tingkat kecemasan

Persepsi responden tentang apa yang dilakukan pasien terhadap tingkat kecemasannya

kuesioner

Mengisi kuesioner dengan memberi tandachek lis (√)

Nilai tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan range 25-100

C. Hipotesis Ada hubungan antara tingkat kecemasan pada proses penyembuhan pasien fraktur di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi tahun 2017 D. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yaitu rancangan peneliti atau pengamatannya dilakukan secara stimultan pada suatu saat( sekali waktu) (Hidayat, 2010). Untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (proses penyembuhan pasien fraktur) dan variabel independen (tingkat kecemasan). E. Lokasi penelitia dan Waktu Penelitian ini dilakuakn di Ruan Bedah Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi, karena, rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum yang berada di daerah jambi dan mempunyai ruang rawat inap,dan penelitian akan dilakukan pada bulan oktober 2017.

Skala Ukur

Ratio

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien fraktur yang dirawat di ruang bedah Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi Tahun 2017 sebanyak 283 paisen

2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakila dari jumlah populasi yang diteliti. Apabila populasi yang akan diteliti kurang dari 100 maka semua populasi dijadikan sampel. Jika populasi leih dari 100 sampel dapat diambil 10 – 15% (Arikunto, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien fraktur yang ada di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi dengan pengambilan sampel dengan teknik Accidental Sampling, Adapun kriteria inklusinya adalah sebagai berikut : 1. Pasien dengan diagnosis praktur 2. Pasien yang dirawat inap di Ruang Bedah Rumah Sakit Mattaher Jambi. 3. Bersedia menjadi responden 4. Bisa diajak komunikasi 5. Bisa berbahasa indonesia. Adapun sampel yang diambil dengan menggunakan rumus (Arikunto,2009) Rumus :

= (15%)x(N)

Keterangan : N = jumlah populasi n = jumlah sampel ( 10 – 15%) n = 15% X 283 = 42,35 n = 42 Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah jumah sampel dalam penelitian ini adalah 42 responden, untuk mencegah terjadinya drop out pada saat melakukan penelitian maka ditambah 10% menjadi 46 responden.

G. Pengumpulan data 1. Sumber data a. Data primer Data primer didapatkan melalui wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner mengenai konsep diri, pendidikan, pekerjaan dan dukungan keluarga pasien fraktur ruang Bedah Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi. b. Data sekunder Data sekunder didapatkan dari data Medical Record mengenai jumlah pasien fraktur dan ruangan perawatan bedah mengenai jumlah psien fraktur Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi 2013 & 2014. 2. Instrument penelitian Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner, diaman kuesioner digunakan dengan pernyataan tersusun untuk mengambil data tentang pendidikan, pekerjaan dan konsep diri klien fraktur ekstremitas. Untuk mempermudah pengolahan dan analisis data, maka dilakukan pemberian scoring pada masing-masing pernyataan sebagai berikut: 1. Tingkat kecemasan Variabel ini terdiri dari 20 pertanyaan terdiri dari pengertian fraktur, klasifikasi fraktur, faktor-faktor resiko ulkus diabetik, tanda dan gejala ulkus diabetik dan pencegahan ulkus diabetik. Jika responden menjawab “benar” diberi nilai 1 dan jika responden menjawab “salah” diberi nilai 0. Pemberian nilai dengan rentang 0-100 dilakukan dengan perkalian jumlah pertanyaan yang benar dikali 100 (nilai tertinggi) dibagi 20 item pertanyaan.

2. Proses penyembuhan Variabel ini terdiri dari 20 pernyataan terdiri dari pengertian fraktur, klasifikasi fraktur, faktor-faktor resiko fraktur, tanda dan gejala fraktur dan pencegahan fraktur, pengobatan fraktur, cara merawat pasien fraktur. Pemberian skor yaitu jika

responden

menjawab

pertanyaan

positif

pada

nomor

(1,2,4,5,6,8,10,11,12,14,15,17) jika pilihan jawaban “Sangat Sutuju (SS)” diberi skor 4, jika jawaban “Setuju (S)” diberi skor 3, jika jawaban “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2 dan jika jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif pada nomor (3,7,9,13,16,18) dengan

pilihan jawaban “Sangat Sutuju (SS)” diberi skor 1, jika jawaban “Setuju (S)” diberi skor 2, jika jawaban “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 3 dan jika jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 4. Pemberian nilai dengan rentang 25100 dilakukan dengan perkalian skor (total skor dikali 25) dibagi dengan 20 penyataan.

H. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010) setelah data yang didapat dengan menggunakan kuesioner dari seluruh responden terkumpul, selanjutnya data tersebut diolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Coding Merupakan kegiatan mengklarifikasikan data dengan memberikan kode untuk masing-masing pertanyaan variabel yaitu : Pengetahuan Pengetahuan baik diberi kode 2 Pengetahuan cukup diberi kode 1 Pengetahuan kurang baik diberi kode 0 Motivasi Motivasi Rendah diberi kode 0 Motivasi tinggi diberi kode 1 2. Editing, Editing dilakukan untuk memeriksa kuesioner yang telah dikumpulkan dengan meneliti kelengkapan, kejelasan, dan kesesuaian dari setiap jawaban responden pada kuesioner. 3. Scoring, Menetapkan skor pada setiap jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan pada saat pengkategorian setiap variabel.

4. Entry data, Data yang telah diperiksa dan diberi kode dimasukkan kedalam program komputer untuk diolah. 5. Cleaning, Dilakukan untuk memastikan bahwa keseluruhan data sudah di entry dan tidak terdapat kesalahan dalam memasukkan data sehingga siap untuk di analisis.

I. Analisa Data 1. Analisis Univariat Analisis ini bertujuan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yan diteliti meliputi variabel dependen (proses penyembuhan pada pasien fraktur) sedangkan variabel independen (tingkat kecemasan pada pasien fraktur). 2. Analisis Bivariat Analisa ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan orang tua tentang pencegahan tonsilitis pada anak usia 5–9 tahun Kelurahan Tambak Sari Wilayah Kerja Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Pada penelitian ini mengunakan uji t dengan bantuan program komputerisasi dengan tingkat kemaknaan α=0,05 atau 5% dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila p-value <0,05 artinya terdapat hubungan yang bermakna (Ho ditolak), apabila ≥ 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel yang di uji tersebut (Ho gagal ditolak). J. Etika Penelitian Adapun etika dalam penelitian 1.

Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan subjek penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya.

2.

Anonimity Anonimity merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama subjek penelitian pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.

Confidentiality Confidentialty merupakan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

4.

Privacy Privacy merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian yang mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan.

5.

Fair treatment Fair treatment merupakan jaminan yang diberikan kepada subjek agar diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau drop out sebagai responden.

Related Documents

Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63
Bab Iii
May 2020 50
Bab Iii
June 2020 55
Bab Iii]
June 2020 45

More Documents from ""