Bab Iii Bio Fisika)

  • Uploaded by: Prof. DR.Rolles Nixon Palilingan,MS
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Bio Fisika) as PDF for free.

More details

  • Words: 645
  • Pages: 3
27

BAB III SIMPULAN Setelah membahas makalah ini maka beberapa hal dapat disimpulkan sebagaimana uraian berikut ini. 1) Setelah mencermati permasalahan yang terdapat pada sistem kerja aktivitas praktikum lapangan dan berbagai kemungkinan sebagai penyebab, maka aspek biofisika dipandang sebagai aspek yang relefan untuk dipertimbangkan. Konsep biofisika yang dianggap paling relefan dalam konteks aktivitas praktikum lapangan adalah hukum kekekalan energi, terutama analisis mengenai neraca energi panas. Termasuk dalam konsep ini adalah konsep tentang transfer panas melalui jalur: konduksi, radiasi, konveksi dan evaporasi. 2) Aplikasi konsep–konsep biofisika yang relefan dalam konteks aktivitas praktikum lapangan adalah ketika konsep-konsep tersebut diterapkan pada tubuh manusia sebagai suatu sistem. a) Tubuh manusia, baik dalam keadaan istirahat, maupun dalam keadaan melakukan suatu aktivitas selalu memproduksi energi melalui proses metabolisme sel-sel tubuh, dan energi yang diproduksi tubuh tersebut digunakan untuk aktivitas otot dan dilepaskan dalam bentuk panas. b) Panas yang diproduksi tubuh harus dilepas ke luar tubuh, bila tidak maka panas tersebut akan terakumulasi dalam tubuh yang dapat membahayakan, ditandai dengan naiknya suhu inti tubuh terlalu jauh dari suhu set point (acuan) sekitar 370C. c) Pelepasan panas ke luar tubuh akan melalui jalur konduksi, radiasi, konveksi dan evaporasi. Dalam konteks aktivitas praktikum lapangan, jalur-jalur pelepasan panas ini ditentukan oleh kondisi lingkungan sekitar (atau iklim mikro). d) Besarnya laju pelepasan panas mengikuti persamaan transfer panas, dengan prinsip panas mengalir dari titik dengan suhu lebih tinggi ke titik dengan suhu lebih rendah. Besarnya laju transfer untuk jalur konduksi, radiasi dan konveksi, ditentukan oleh perbedaan suhu ( T) atau gradien suhu ( T/ z) antara dua tititik

ASPEK BIOFISIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS 10/21/2008.

28

dimana panas berpindah (terjadi transfer), sedangkan untuk jalur evaporasi ditentukan oleh perbedaan tekanan uap ( Pv) atau gradien tekanan uap ( Pv/ z) . Selain itu juga ditentukan oleh tahanan atau insulasi di antara dua titik dimana transfer panas berlangsung. Dua titik tersebut bisa di antara inti tubuh dengan jaringan sesudahnya seperti shell dan kulit, bisa juga antara permukaan kulit dan udara di atasnya. e) Proses pelepasan panas tubuh juga ditentukan oleh sistem termoregulasi. Dalam sistem termoregulasi, melalui peran komponen-komponen sistem: reseptor atau sensor termal; efektor termal dan pusat termoregulasi, panas diatur untuk dilepas atau ditahan guna mempertahankan suhu tubuh pada nilai acuan (set point) sekitar 370C. f) Mekanisme (terutama dari luar tubuh) yang melampaui kemampuan sistem termoregulasi tubuh akan menyebabkan surplus panas yang terlalu tinggi dalam tubuh yang dapat menyebabkan suhu inti tubuh naik terlalu tinggi di atas nilai acuan. Sebaliknya, juga dapat menyebabkan defisit panas yang terlalu besar dalam tubuh yang menyebabkan suhu inti tubuh turun terlalu rendah di bawah nilai acuan. g) Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap termoregulasi tubuh adalah: suhu udara, suhu pancaran, suhu permukaan, kelembaban udara, kecepatan angin dan insulasi pakaian. Pengaruh faktor-faktor tersebut terutama bermuara pada laju pelepasan panas. 3) Intervensi yang mungkin dilakukan dilihat dari aspek biofisika terhadap sistem kerja aktivitas praktikum lapangan terkait dengan konsep-konsep biofisika yang relevan adalah: a) mahasiswa mengenakan setelan pakaian ergonomis; b) ada suplesi gizi di antara unit praktikum; c) perbaikan sikap kerja; d) penyesuaian posisi titik ukur dengan antropometri tubuh; e) penggunaan perlengkapan pelindung; f) pemberian waktu istirahat; dan g) penggunaan alat bantu. ASPEK BIOFISIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS 10/21/2008.

29

Semua rencana intervensi tersebut hanya dapat berhasil bila dapat menyebabkan terjadinya keseimbangan termal pada tubuh mahasiswa selama melakukan aktivitas praktikum lapangan, yang ditandai dengan suhu inti tubuh berkisar pada nilai set point (acuan) yaitu sebesar 370C. Demikian juga; denyut nadi mahasiswa tidak akan berubah terlalu tinggi selama berkerja; strain fisiologis yang dialami rendah; dan skor kelelahan juga rendah. Apabila hal-hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa intervensi berdasarkan aspek biofisika terhadap sistem aktivitas praktikum lapangan berhasil, dan dapat dipastikan bahwa mahasiswa akan mencapai kinerja yang diharapkan.

ASPEK BIOFISIKA AKTIVITAS PRAKTIKUM LAPANGAN MAHASISWA JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMA. DR.Rolles Nixon Palilingan, MS 10/21/2008.

Related Documents

Bab Iii Bio Fisika)
November 2019 23
Bab I Bio Fisika)
November 2019 25
Bab Ii Bio Fisika)
November 2019 25
Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63

More Documents from "jacksryant"

June 2020 23
Bab I Bio Fisika)
November 2019 25
Bab Ii Bio Fisika)
November 2019 25
Cover Biofisika
November 2019 32