BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimental. Penelitian quasi experimental adalah jenis eksperimen yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014). B. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2018/2019 di SMA Negeri 3 Polewali. C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Control Grup Design. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding kelompok eksperimen yang telah diberikan perlakuan dalam kurun waktu tertentu. Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1 : O2). Secara umum model desainnya sebagai berikut:
(Latipun, 2017) Keterangan: X
= Perlakuan (Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL))
O1
= Post-test kelompok eksperimen
O2
= Post-test kelompok kontrol
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Polewali yang terdiri dari tiga kelas (X MIA 1 β X MIA 6). 2. Sampel Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah peserta didik kelas X MIA 1 dan X MIA 2 dimana X MIA 1 berjumlah 36 orang dan X MIA 2 berjumlah 35 orang .Kelas X MIA 1 diberikan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas X MIA 2 diberikan model pembelajaran konvensional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan simple randong sampling. Dua dipilih dengan asumsi bahwa siswa memiliki kemampuan yang homogen. E. Defenisi Operasional Variabel Adapun definisi operasional variable dalam penelitian ini, yaitu: 1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. 2. Model Pembelajaran Konvensional Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang sedang diterapkan di sekolah tempat penelitian Model pembelajaran konvensional dapat dimaknai sebagai model pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, proses pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah. 3. Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains adalah skor keterampilan yang diperoleh dari hasil tes pilihan ganda peserta didik dengan indikator yang digunakan adalah mengamati, merencanakan percobaan, menerapkan kosep, melakukan percobaan.
4. Sikap Ilmiah Sikap ilmiah adalah sikap yang muncul dalam pembelajaran yang dinyatakan dengan skor rata_rata yang berada diatas skor rata-rata yang mungkin dicapai oleh siswa untuk setiap aspek sikap ilmiah diantaranya sikap jujur, sikap ingin tahu, sikap tekun. F. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrument penelitian yaitu instrument tes keterampilan proses sains dalam bentuk tes pilihan ganda dan tes sikap ilmiah dalam bentuk angket yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik. Semua item soal yang telah di konsultasikan pada dosen pembimbing selanjutnya dilakukan uji konsistensi internal yang kemudian diuji cobakan. Pengujian oleh ahli atau disebut uji Gregory atau uji validitas isi dengan kesepakatan sebagai berikut: Penilai Pakar #1 Relevansi Lemah
Relevansi Kuat
(butir bernilai 1
(butir bernilai 3
atau 2)
atau 4)
A
B
C
D
Relevansi Lemah (butir bernilai Penilai Pakar #2
1 atau 2) Relevansi Kuat (butir bernilai 3 atau 4)
Gambar 3.1 Model Kesepakatan Antar Penilai untuk Validasi Isi Keterangan: A
= banyaknya butir dalam sel A (relevansi lemah-lemah)
B
= banyaknya butir dalam sel B (relevansi kuat-lemah)
C
= banyaknya butir dalam sel C (relevansi lemah-kuat)
D
= banyaknya butir dalam sel D (relevansi kuat-kuat)
Adapun persamaan uji konsistensi internal yang digunakan, sebagai berikut π· ππ = ( ) π΄+π΅+πΆ+π· Syarat uji konsistensi internal, jika Vc β₯ 0,75 atau 75% maka dapat dinyatakan valid. (Retnawati, 2016)
G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Melakukan observasi di SMA Negeri 3 Polewali terkait proses pembelajaran. b. Melakukan wawancara dengan guru mengenai proses belajar mengajar dan kesulitan yang dialami peserta didik dalam belajar fisika. c. Mencari solusi terkait dengan masalah peserta didik. d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. e. Menyusun instrumen penelitian untuk mengukur keterampilan proses sains dan sikap ilmiah f. Melakukan validasi instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pemahaman awal mengenai penggunaan proyek yang akan dilaksanakan b. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Memberikan posttest 3. Tahap Akhir a. Mengelola data hasil penelitian yang telah diperoleh pada tahap pelaksanaan penelitian.
b. Melakukan analisis terhadap hasil data penelitian yang diperoleh. H. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan instrument tes berupa tes tertulis (soal pilihan ganda) untuk mengukur keterampilan proses sains dan instrument berupa angket untuk mengukur sikap ilmiah peserta didik. Data-data yang diperoleh selama penelitian dianalisis menggunakan statistic deskriptif dan statistic inferensial. I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua jenis statistik 1. Statistik deskriptif Data yang diperoleh selanjutnya pada penelitian ini seluruhnya diolah dengan menggunakan teknik statistic deskriptif. Teknik ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang skor rata-rata, skor tinggi, skor rendah dan standar deviasi dari skor sikap ilmiah dan keterampilan proses sains a. Skor rata-rata Skor rata-rata diperoleh dari persamaan π₯Μ
=
β π₯π β π₯π (sudjana,2009)
Dimana untuk data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi : π₯Μ
= skor rata-rata π₯π = jumlah skor π₯π = jumlah sampel b. Standar deviasi Standar deviasi diperoleh dari persamaan: π=β
β ππ π₯π2 β (β ππ π₯π )2 (π β 1) (sudjana,2009)
Dengan: π : Standar deviasi π₯π : Tanda kelas interval ππ : Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas π₯π π : jumlah sampel Varians c. Varians diperoleh dari persamaan : π β ππ π₯π2 β (β ππ π₯π )2 π = π(π β 1) 2
Pengkategorian keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik dilakukan dengan table distribusi, dimana digunakan rumus sebagai berikut P.k = (r+1) + x (Ali dan Khaeruddin,2012) Dimana p = panjang kelas k = banyaknya kelas r = rentang skor x = skor/nilai penentu (skor/nilai awal dan skor/nilai pada tabel) 2. Analisis Statistik Inferensial a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk di uji dengan menggunakan statistic parametrik atau nonparametric. Melalui uji ini data dapat diketahui apakah berdistribusi normal atau tidak normal (Misbahuddin & Iqbal, 2014). Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas chi kuadrat π2 = β Dimana: π 2 : chi kuadrat πΈπ : frekuensi yang diperoleh ππ : frekuensi yang diharapkan.
(ππ β πΈπ )2 πΈπ
(Hadi, 2015) Normalitas dapat dilihat dengan cara membandingkan harga chi kuadrat dengan chi kuadrat table. Bila harga chi kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan chi kuadrat table (πβ2 β€ ππ‘2 ) maka distribusi data dinyatakan normal dan jika lebih besar (>) maka dinyatakan tidak normal (Sugiyono, 2014). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji perbandingan varians (F). πΉβππ‘π’ππ
π12 πππππππ πππ ππ π β π 2 β (β π)2 = 2= ππππππ π 2 πππππππ πππππ π(π β 1) π2
Dengan kriteria pengujian, jika πΉβππ‘π’ππ < πΉπ‘ππππ maka varians kedua data homogeny dengan derajat kebebasan penyebut dan pembilang dk = (n-1) pada taraf signifikansi πΌ = 0,05 Kriteria pengujian: Terima H0 jika harga Fhitung < Ftabel Tolak H0 jika harga Fhitung>Ftable Hipotesis pengujian: H0 = varians data homogen H1 = varians data tidak homogen (Sudjana,2009) c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak. Karena varians homogen, maka digunakan uji t sebagai berikut: π‘βππ‘π’ππ =
π₯1 β π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
2 1 1 πβ(π + π ) 1 2
Dimana, (π1 β 1)π12 + (π2 β 1)π22 π = π1 + π2 β 2 2
(Tiro,2008)
Dengan: π₯1 : rata-rata skor kelompok eksperimen Μ
Μ
Μ
π₯2 : rata-rata skor kelompok control Μ
Μ
Μ
π1 : standar deviasi kelompok eksperimen π2 : standar deviasi kelompok control π1 : jumlah sampel kelompok eksperimen π2 : jumlah sampel kelompok control Kriteria pengujuan untuk dua pihak adalah H0 diterima jika : βπ‘(1β 1 ) < π‘ < π‘(1β 1 ) dimana dk = (π1 + π2 β 2) dan dalam hal yang 2πΌ
2πΌ
lainnya π»0 ditolak pada taraf nyata πΌ = 0,05 Syarat pengujian hipotesis H0 : π1 = π2 H1 : π1 β π2 dimana H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan π1 = rerata skor kelompok peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek π2 = rerata skor kelompok peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional Jika kedua simpangan baku tidak sama, tetapi kedua populasi berdistribusi normal maka digunakan statistik tβ dalam pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan metode parametric yaitu uji tβ untuk keterampilan proses sains.
Untuk uji tβ digunakan rumus π₯1 β π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
2
β² π‘βππ‘π’ππ =
π2 π2 β( 1 ) + ( 2 ) π π 1
2
(Sudjana,2009) Kriteria pengujian untuk dua pihak adalah H0 diterima jika : β
π€1 π‘ β² 1 +π€2 π‘ β² 2 π€1 +π€2
<π‘<
π‘ β²1 = π‘ β² (1β1πΌ).(π 2
π€1 π‘ β² 1 +π€2 π‘ β² 2
1 β1)
π€1 +π€2
dimana π€1 =
; π‘ β² 2 = π‘ β² (1β1πΌ).(π 2
2 β1)
π12 π1
; π€2 =
π22 π2
;
dalam hal yang lainnya H0
ditolak pada taraf nyata Ξ±=0,05 Keterangan tβhitung =uji perbandingan dua mean π₯ Μ
Μ
Μ
1
= rata-rata skor kelas eksperimen
π₯ Μ
Μ
Μ
Μ
2
= rata-rata skor kelas kontrol
π1
= standar deviasi sampel kelas eksperimen
π2
= standar deviasi sampel kelas kontrol
π1
= jumlah anggota sampel kelas eksperimen
π2
= jumlah anggota sampel kelas kontrol
Syarat pengujian hipotesis H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan π1 : rerata skor kelompok peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek π2 : rerata skor kelompok peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.