BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1
Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah apresiasi terhadap pemikiran peneliti tentang
pengembangan manajemen terhadap peningkatan kinerja, yang diadopsi dari konsep dan teori yang mengacu kepada pentingnya pengembangan manajemen diterapkan dalam suatu organisasi agar organisasi tersebut mampu melakukan persiapan
kerja,
perencanaan,
pengoraganisasian,
pengkoordinasian,
dan
pengawasan suatu aktivitas kerja yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pegawai kantor Biro Bina Kesejahteraan Setda Provinsi Sulawesi Selatan. Kinerja pegawai merupakan hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Robins (1996) menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Simamora (1997) menyatakan bahwa maksud penetapan tujauan kinerja adalah menyusun sasaran yang berguna tidak hanya bagi evaluasi kinerja pada akhir periode tersebut. Kinerja pada umumnya dinyatakan sebagai ukuran bagi seseorang dalam pekerjaannya. Kinerja merupakam landasan bagi produtivitas dan mempunyai kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi. Kinerja dari setiap pegawai harus mempunyai nilai tambah bagi suatu organisai. Kinerja dari setiap pegawai harus mempunyai nilai tambah bagi suatu organisasi atas penggunaan sumber daya yang telah dikeluarkan. Usaha untuk mencapai kinerja yang tinggi, setiap individu dalam perusahaan harus mempunyai kemampuan yang tepat, bekerja keras dalam pekerjaannya, dan mempunyai kebutuhan pendukung. Ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kinerja dan membentuk terbatasnya standar kinerja. Upaya untuk meningktkan kinerja pegawai pada Biro Bina Kesejahteraan Setda Provinsi Sulawesi Selatan banyak ditentukan oleh penetapan pengembangan
manajemen, seingga bentuk penilaian kinerja harus seusia dengan penilaian pimpinan yan memahami bagaimana mengukur suatu kinerja. Pengukuran suatu kinerja yang dilakukan oleh pimpinan selain pengukuran dengan menggunakan pengukuran yang subyektif, maka penilaian yang obyektif dipakai saat ini mengacu pada penilaian kuantitas kerja, kualitas kerja, efisiensi dan efektivitas kerja sesuai dengan dinamika kebutuhan organisasi. Dalam upaya memberikan penjelasan mengenai dasar berfikir dalam penelitian maka penulis mencoba mengemukakan dalam satu bentuk kerangka alur pikir sehingga dapat memberikan gambaran tentang bagaimana konsep hubungan antara variabel-variabel independent dengan variabel dependent sekaligus memberikan solusi sehinnga jalan keluar dalam memcahkan permasalahan pokok yang mnejadi inti sentral dalam penelitian ini. Suatu kenyataan yang dijumpai dalam organisasi kepegawaian Negara Republik Indonesia khususnya Biro Bina Kesejahteraan Setda Provinsi Sulawesi Selatan adalah belum dicurahkan sepenuhnya kemampuan Pegawai untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan tugastugasnya sehingga pengelolaan bidang kepegawaian masih jauh dari yang diharapkan. Sebagai dampaknya adalah sangat mempengruhi kinerja pencapaian visi, misi dan program strategi organisasi yang juga nantinya berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor Biro Bina Kesejahteraan Setda Provinsi Sulawesi Sletan. Flippo
(2008:14)
menyatakan
terdapat
beberapa
faktoir
yang
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu motivasi, gaya kepemimipinan, iklim kerja, atau lingkungan kerja, dukungan organisasai, disiplin kerja, dan kemampuan karyawan dalam hal ini kompetensi. Dalam upaya meningktkan kinerja, baik kinerja individu maupun kinerja kelompok, kompetensi antar pegawai, disiplin individu, maupun lingkungan kerja adalah merupakan variabel yang signifikan dalam meningkatkan kinerja. Berikut adalah kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Kompetensi (X1)
Disiplin
Kinerja pegawai
(X2)
(y)
Lingkungan Kerja (X3)
Gambar 3.1 Skema Kerangka Pikir 3.2
Hipotesis Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada
pemaparan sebelumnya, maka hipotesis yang
penulis ajukan adalah sebagai
berikut: 1. Kompetensi, disiplin, dan lingkungn kerja memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Biro Bina Kesejatraan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Variabel kompetensi, displin, lingkungan, dan kinerja pegawai yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Biro Bina Kesejatraan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu, peneliti
mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variablevariabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada kemudian mencari data dengan menggunkakan kuesioner untuk pengukuran variabel kompetensi, disiplin, dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat. Tujuannya adalah untuk mengetahui keterkaitan pengaruh antara variabel kompetensi, disiplin, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. 4.2
Daerah dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, alasan pemilihan obyek penelitian ini adalah selain mengangkat permasalahn yang sangat relevan dengan obyek penelitian yakni masalah peningkatan kinerja pegawai melalui kompetensi, kedisiplinan, dan lingkungan kerja, juga memudahkan dalam mendapatkan data-data yang diperlukan. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa penulis adalah pegawai Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus sebagai tempat dimana penulis menjalankan tugas. Adapun waktu penelitian yang digunakan mulai dari pengusulan judul penelitian, penulisan proposal, pengumpulan dan pengolahan data hingga perampungan hasil penelitian yang membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) bulan lamanya. 4.3
Populasi dan Sampel Untuk memudahkan penelitian ini maka adapun yang menjadi populasi
adalah pegawai pada Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yakni berjumlah 37 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut:
Table 4.1 Jumlah Populasi Penelitian No
Golongan
Jumlah
1
Golongan IV
7
2
Golongan III
25
3
Golongan II
5 Total
37
Sumber: Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Sedangkan tekhnik penarikan sampel dengan menggunakan metode sampling jenuh atas sensus, yakni penentuan sampel dengan mengambil keseluruhan jumlah populasi yang ada, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebeasar 37 orang. 4.4
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, diperlukan data-data
informasi yang mendukung penelitian, untuk keperluan tersebut penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa: 1. Observasi Yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh informasi tentang kegiatan keseharian pegawai Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Wawancara Merupakan proses untuk memperoleh keterangan melalui Tanya jawab dengan pegawai Biro Bina Kesejateraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Kuesioner Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket yang berisi daftar pertanyaan yang harus diisi oleh para responden. Informasi atau data yang diperoleh dari jawaban kuesioner ini dijadikan sebagai sumber informasi utama untuk melakukan analisis hasil penelitian, penyebaran angket kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan dengan masalah yang diteliti. 4.5
Sumber Data Sumber data yang akan digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah
sebagai berikut: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan serta wawancara secara langsung pada kantor Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip serta informasi lainnya yang ada hubungannya dengan masalah pegawai Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 4.6 Metode Analisa Data yang diperoleh dalam penelitian ini diseleksi berdasarkan validitasnya dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis Deskriptif Mengenai pelaksanaan berkompetensi, disiplin kerja, lingkungan kerja pada kantor Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Analisis Regresi Berganda Suatu analisis melihat sejauh mana pengaruh kompetensi disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Biro Bina Kesejahteraan Sekretriat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun prosedur analisis
data dalam penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji statistik baik uji F maupun uji t dengan formulasi sebagai berikut: Y = b0+b1X1+ b2X2+b3X3+ei Dimana: Y
= Kinerja Pegawai
X1
= Kompetensi
X2
= Disiplin Kerja
X3
= Lingkungan Kerja
b0
= Konstanta
b1,b2
= Kofisien Regersi
e
= Tingkat Kesalahan
Pengolahan hasil dari metode analisis penelitian `ini menggunakan computer dengan memanfaatkan SPSS versi 20 yang dapat memberikan hasil yang cepat dan akurat. Hasil perhitungan dari model analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam menganalisis untuk membuktikan hipotesis-hipotesis yang diajukan. 3. Pengujian Hipotesis Untuk memperoleh taksiran model regresi, maka nilai β0, β1, β2 dihitung dengan menggunakan paket program computer SPSS (Statistical Package for Social Science). 1. Uji F (Fisher) Menurut Sujana (1997:24) adalah untuk menguji apakah variabel X1, hingga X3
secara bersama berpengaruh terhadap Y. uji
simultan dilakukan dengan mebandingkan nilai F rasio dengan F tabel. Jika F rasio lebih besar dari F tabel maka disimpulkan bahwa variabel dependen (Y) secara bersama dapat mkempengasruhi variable independent (X).
2. Uji T (Student) Menurut Al gifari (1997:2) adalah untuk membuat kesimpulan (inference)
mengenai
pengaruh
masing-masing
variabel
independent (X) terhadap variabel dependet (Y). Uji parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, artinya variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y) begitu jika terjadi sebaliknya. 4.7
Definisi Operasional Dalam penelitian ini maka digunakan beberapa istilah-istilah sehingga
didefiniskan secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi
Kompetensi Kemampuan (X1)
Indikator
Pengukuran
untuk
a. Pengetahuan
suatu
(Knowledge)
tugas, keterampilan,
b. Pemahaman
melaksanakan
sikap dan apresiasi yang
diperlukan
untuk
menunjang
keberhasilan
Sangat
tidak
setuju=1 Tidak setuju=2
(Understanding) c. Keterampilan (Skill)
Cukup setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5
d. Sikap (Attitude) e. minat (Interest) f. f. Nilai (Value)
Disiplin (X2)
Kesadaran
dan
a. Memahami
Sangat
kesediaan seseorang
aturan dan tata setuju=1
mentaati
semua
tertib
peraturan perusahaan
b. Hadir
tidak
Tidak setuju=2 tepat Cukup setuju=3
dan
norma-norma
sosial yang berlaku yang sesuai dengan
waktu
Setuju=4
c. Mengikuti peraturan
Sangat setuju=5
peraturan baik yang
d. Tanggung jawab
tertulis maupun tidak
e. Bekerja dengan teliti
Lingkungan Segala sesuatu yang Kerja (X3)
ada
disekitar
para
a. Ukuran dan tata Sangat letak
tidak
setuju=1
pekerja yang dapat
b. Kebisingan
Tidak setuju=2
mempengaruhi
c. Sirkulasi udara
Cukup setuju=3
dirinya
dalam
d. Hubungan kerja Setuju=4
menjalankan
tugas
sesama
tugas
yang
kerja
dibebankan
rekan Sangat setuju=5
e. Hubungan kerja antar atasan dan bawahan
Kinerja
Hasil kerja yang telah
a. kuantita
Sangat
tidak
Pegawai
dicapai oleh setiap
b. kualitas
setuju=1
(Y)
pegawai dari tingkah
c. efisiensi
Tidak setuju=2
laku kerjanya dalam,
d. efektifitas
Cukup setuju=3
melaksanakan
Setuju=4
aktifitas kerja
Sangat setuju=5
Sumber: Spencer & Spencer (1993), Soedarmayanti (2007), Robbins (2001), & Gordon (1988) Instrumen merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian. Hal ini merupakan perolehan suatu informasi atau data relevan atau tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilits yang memadai.. menurut Sudiyono (2012:132), instrument penelitian dirancang untuk satu tujuan penelitian dan tidak akan bisa digunakan pada penelitian lain. Kekhasan setiap obyek penelitian
membuat
seseorang peneliti
harus merancang sendiri
instrument
yang
digunakannya. Susunan isntrumen untuk setiap penelitian tidak selalu sama dengan penelitian lain. Adapun skala pengukurannya diukur dengan menggunakan skala Likert (Likert Summated Ratings) dengan bobot pengukuran yaitu: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Cukup setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Lampiran KUESIONER PENELITIAN BAGIAN A Kuesioner untuk pegawai negeri sipil pada Biro Bina Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Isilah identitas saudara(i) sebagai berikut:
Nama
: …………………….
Jenis Kelamin : 1. Pria Umur
2. Wanita
: …………………Tahun
Pendidikan Terkahir Sekolah Menengah Atas Akademi (Diploma) Sarjana (S1) Pasca Sarjana (S2) Masa Kerja
: …………Tahun
Pangkat/Golongan
: …………Tahun
BAGIAN B Untuk semua pernyataan berikut di bawah ini, Bapak/Ibu diminta untuk memberikan jawaban dengan memberikan tanda (x) pada kolom jawaban yang dianggap paling sesuai pilihan jawaban: STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
KS
= Kurang Setuju
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
1. No. 1
2
3
4
5
6
KOMPETENSI Pernyataan Ppegawai mengetahui dan mampu melakukan identifikasi dan menyelesaikan pekerjaan, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, sudah memahami dengan baik karakteristik dan kondisi kerja secara efektif dan efisien Masing-masing pegawai merasa senang dan loyal terhadap pekerjaannya Masing-masing pegawai sudah memiliki keahlian/keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya Masing-masing pegawai melaksanakan pekerjaannya dengan senang hati, tekun dan penuh inisiatif Para pegawai melaksanakan tugasnya dengan teliti, jujur, terbuka, dan demokratis
STS
TS
KS
S
SS
2. No. 1 2 3 4 5
3. No. 1 2 3 4 5
4. No. 1
2
DISIPLIN KERJA Pernyataan Setiap pegawai memahami aturan dan tata tertib yang telah ditentukan Pegawai selalu hadir tepat waktu di kantor Pegawai mengikuti seluruh peraturan di instansi Pegawai bertanggung jawab terhadap setiap tugas-tugas yang diberikan Para pegawai mengikuti instruksi pimpinan untuk bekerja secara teliti
STS
TS
KS
S
SS
STS
TS
KS
S
SS
STS
TS
KS
S
SS
LINGKUNGAN KERJA Pernyataan Pegawai merasa ukuran dan tata letak ruang kerja sudah selesai Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, merasa tenang dengan kebisingan Pegawai merasa nyaman dengan sirkulasi udara yang ada Terjalin hubungan kerja sama yang baik antara sesame rekan kerja Terjalin hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan
KINERJA PEGAWAI Pernyataan Pegawai selalu menyelesaikan sejumlah tugas/pekerjaan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Hasil kerja yang memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan
3
4
Pegawai selalu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil sesuai yang telah ditetapkan dengan menghemat penggunaan sumber daya maupun waktu yang tersedia Pegawai selalu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai target tertinggi
Terima kasih atas kesediaan BApak/Ibu membantu mengisi kuesioner ini