BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakanuntuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono,2009: 278). Uji T adalah Suatu pengujian untuk melihat apakah nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) data suatu variabel dari satu sampel kelompok berbeda secara nyata (signifikan) dari nilai tengah data sampel subsample kelompok lain dalam variabel yang sama. Sebagai salah satu tes statistik parametrik, test T pertama kalidikembangkan oleh William Seely Gosset 1915. Pada waktu itu diamenggunakan nama samaran Student dan huruf ‘T‘ yang terdapat dalam istilah test itu diambil dari huruf terakhir nama samaran itu. B. Klasifikasi dan Penggunaan Uji T 1. Uji T 1 Sampel (One Sample T- test) One sample T-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Uji T sebagai teknik pengujian hipotesis deskriptif memiliki tiga kriteria yaitu uji pihak kanan, pihak kiri, dan dua pihak. Uji Pihak Kiri : dikatakan sebagai uji pihak kiri karena t tabel ditempatkan di bagian kiri kurva. b. Uji Pihak Kanan : dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t tabel ditempatkan di bagian kanan kurva c. Uji Dua Pihak : dikatakan sebagai uji dua pihak karena t tabel dibagi dua dan diletakkan di bagian kanan dan kiri Contoh kasus : Contoh Rumusan Masalah : Bagaimana tingkat keberhasilan belajar siswa Hipotesis Kalimat : 1. Tingkat keberhasilan belajar siswa paling tinggi 70% dari yang diharapkan (Uji pihak kiri / 1-tailed) 2. Tingkat keberhasilan belajar siswa paling rendah 70% dari yang diharapkan (Uji pihak kanan / 1-tailed) 3. Tingkat keberhasilan belajar siswa tidak sama dengan 70% dari yang diharapkan (Uji dua pihak / 2-tailed) Kapan Uji T satu sampel digunakan : Pengujian rata-rata sampel tunggal digunakan ketika kita ingin tahu apakah sampel kita berasal dari populasi tertentu tetapi kita tidak memiliki informasi populasi yang tersedia bagi kita. Sebagai contoh, kita mungkin ingin tahu apakah nilai ujian sampel mahasiswa tertentu mirip atau berbeda
dari nilai ujian mahasiswa pada umumnya. Dengan demikian , tes hipotesisnya apakah rata-rata sampel menunjukkan bahwa mahasiswa berasal dari populasi tersebut atau apakah itu berasal dari populasi yang berbeda. berikut hipotesis yang terdapat pada pengujian rata-rata sample tunggal. Uji t identik dengan statistik. maksudnya bahwa uji t dapat digunakan apabila nilai parameter tidak diperoleh dan hanya mengambil nilai statistik dari sampel yang digunakan. sehingga uji t digunakan dengan cara memperoleh standar deviasi apakah dari populasi atau sampel. Contoh kasus : Pemda kota B ingin mengetahui apakah rata-rata pendapatan art shop di bulan Juni dapat mencapai Rp. 5.000.000,- per hari. Dari 100 art shop yang di survey, didapatkan rata-rata penjualan pada bulan Juni adalah Rp. 4.000.000,-. Diketahui dari data tersebut, simpangan baku Rp. 500.000,-. Dapatkah dikatakan bahwa rata-rata pendapatan art shop di bulan Juni mencapai Rp. 5.000.000,-? Ujilah dengan α = 5%! Penjelasan : Contoh kasus ini memperlihatkan bahwa standar deviasi/simpangan baku diperoleh dari sampel sehingga menggunakan uji t. 2. Uji T dua sampel berpasangan (Paired Sample T-test) Uji T dua sampel berpasangan (Paired Sample T-test) biasanya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji ini biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya. Uji T dua sampel berpasangan adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah salah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat. Kapan Uji T dua sampel berpasangan digunakan : Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus memperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam memilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi untuk menggunakan Uji T dua sampel berpasangan. Dalam hal ini untuk uji komparasi antara dua nilai berpasangan, misalnya sebelum