BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Strategi Perusahaan Pada awalnya kata “strategic” digunakan untuk kepentingan militer saja, tetapi kemudian berkembang keberbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga, (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategic, dan lain-lain. Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghub-ungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch,P.9,1989). Sedangkan pengertian perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output)
kepada
pelanggan.
Hamper
disemuya
perusahaan
mempunya tujuan yang sama. Yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu: perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur. Sedangkan bentuk perusahaan itu tersendiri dibedakan menjadi tiga yaitu: badan usah perseorangan, bada usaha persekutuan dan badan usaha perseroan.
17
Jadi, strategi perusahaan adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya
yang penting dalam mencapai tujuan dan
sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi. B. Tujuan-Tujuan Strategi Perusahaan Tujuan perusahaan merupakan hasil akhir dari rumusan strategi. Perusahaan
mengembangkan
strateginya
dengan
mencocokan
kompetensi intinya dengan perluasan industri. Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh para eksekutif senior untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sehubungan dengan peluang
dan
ancaman
yang
ada
lingkungan
dan
kemudian
memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompentensi inti perusahaan dengan peluang lingkungan. Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi. Pada banyak perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh para pendirinya serta berlaku untuk generasi-generasi selanjutnya.
18
a. Profitabilitas Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu di butuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah ratio-ratio keuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dari investasi. b. Memaksimalkan nilai saham Adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nila pemegang saham yang mengacu pada harga pasar saham perusahaan. Pertama, istilah “memaksimalkan” mendapatkan
menyiratkan
jumlah
bahwa
maksimum
selalu
yang
ada
dapat
cara
dihasilkan
untuk oleh
perusahaan. Dalam pihak manajemen yang mengindentifikasi seluruh alternative yang ada maupun efeknya terhadap profitabilitas. c. Pendekatan banyak stakeholder Pendekatan stakeholder sebuah perusahaan bertanggung jawab pada banyak stakeholder, yaitu: 1) Pasar
modal,
dimana
para
pemegang
saham
public
merupakan konstituennya sangat penting (mencari suatu dana). 2) Pasar produk, dimana para konsumenlah yang menjadi konstituennya (menjual barang atau jasa).
19
3) Pasar faktor, dimana yang menjadi konstituen utamanya adalah pegawai dan pemasok perusahaan (sumber daya). Kekuasaan pegawai lebih penting daripada nilai pemegang saham. Karena mereka beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan mendapatkan keuntungan lebih banyak daripada
berinvestasi
mendeskripsikan
arah
dengan umum
cara
yang
lain.
akan
Strategi
dituju
suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya. C. Strategi Proses Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu
cara
memproduksi
barang
dan
jasa
yang
memenuhi
persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan proses ini. a. Empat Strategi Proses Dalam strategi prosessemua barang atau jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi pada satu dari empat strategi proses:
20
1) Fokus pada proses Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi untuk
membuat
produk
yang
bervolume
rendah,
tetapi
bervariasi tinggi, pada tempat yang disebut dengan “job shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai dengan aktifitas atau proses tertentu. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan dan pengecatan. Fasilitas yang ada terfokus pada proses (process focused) dalam arti peralatan, tata letah, dan pengawasan. Mereka menyajikan fleksibilitas produk yang tinggi, karena produk berpindah diantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didesain untuk melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapi seringnya perubahan. Karena itu disebut juga sebagai proses intermittent. 2) Fokus Berulang Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponene yang telah dipersiapkan, yang sering berada dalam proses yang kontinu.Lini proses berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang secara luas digunakan hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga. Contoh lini proses berulang perusahaan makanan cepat saji. Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan
21
ekonomis dari model yang kontinu (dimana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model yaitu volume rendah dengan banyak variasi. 3) Fokus pada Produk Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses ini disebut juga proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang panjang, dan kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat melalui suatu proses yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada produk
adalah
jasa,
seperti
yang
terjadi
pada
proses
penyembuhan penyakit hernia pada Rumah Sakit Shouldice. 4) Fokus Mass Customization Merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah. Mass Customization memberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus pada produk). b. Seleksi Proses Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Factorfaktor harus dipertimbangan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas dapat diperinci sebagai berikut:
22
1) kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan,
mesin-mesin,
peralatan
dan
fasilitas-fasilitas
lainnya? 2) Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan? 3) Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar? 4) Bahan mentah. Apakah mentah tersedia dalam jumlah yang memadai? 5) Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama periode waktu tertentu? 6) Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe ketrampilan-ketrampilan manajemen yang dibutuhkan? c. Perencanaan Proses Perencanan
proses
berkenaan
dengan
perancangan
dan
implementasi system kerja yang akanmemproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain pusatpusat kerja. Keputusan- keputusan yang diambil dalam perencanaan proses akan mempengaruhi keputusan- kerputusan dalam bagianbagian operasi lain, seperti scheduling produksi, tingkat persediaan,
23
desain pekerjaan, dan metode- metodi pengawasan kualitas yang digunakan. Analisis Bagan- bagan Proses Digunakan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi dalam system- system produktif dalam peningkatan efektifitas atau efisiensi proses- proses produksi, beberapa seluruh elemen proses berikut perlu diubah : 1) Bahan mentah 2) Desain produk (keluaran) 3) Desain pekerjaan 4) Tahap-tahap pemprosesan yang digunakan 5) Sistem pengawasan manejemen 6) Peralatan atau perkakas Oleh karena itu, analisis proses dapat mempunyai pengaruh yang luas pada bagian semua operasi. Perencanaan proses memerlukan pemehaman tentang operasi- operasi sebagai suatu system produktif, langkah- langkah yang perlu diambil dalam perencanaan proses adalah sebagai berikut: 1) Memutuskan tujuan- tujuan perencanaan 2) Memilih proses (atau system) produktif yang relevan 3) Menggambarkan proses transformasi dan pengukuran efisiensi 4) Mengembangkan
desain
proses
yang
diperbaiki
melelui
perbaikan aliran- aliran proses atau masukan- masukan yang digunakan
24
5) Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain proses yang telah direfisi 6) Mengimplementasikan desain proses baru. D. Strategi Bisnis Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, menengah, dan jangka pendek : 1) Jangka Panjang Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau lebih. 2) Sasaran jangka menengah Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang. 3) Sasaran Jangka Pendek Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya sampai 1 persen pada kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen selama enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.
25
E. PerumusanStrategi Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis membuat garis besar mengenai cara bisnis dalam mencapai tujuannya dan memuat tanggapan organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Strategi yang diru,uskan dengan baik sangat penting bagi keberhasilan suatu bisnis.Perumusan strategi melibatkan tiga tahap dasar yaitu : 1) Mentapkan sasaran srategis Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan. 2) Analisis SWOT Setelah
tujuan
strategis
ditetapkan,
organisasi
biasanya
menempuh proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan. 3) Mencocokkan Organisasi dan Lingkungannya a) Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan Perubaan
terhadap selera
segala
konsumen
ancaman dan
dan
perlawanan
peluang. usaha
26
pencaplokkan
oleh
perusahaan
pesaing
merupakan
ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi
untuk
diperluas,
dikembangkan,
atau
dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada. Analisis
organisasi
merupakan
proses
menganalisis
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya
bakat
manajerial,
keahlian
teknis,
atau
sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua, serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting. b) Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungannya Langkah
terakhir
dalam
perumusan
strategi
adalah
menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian adalah jantung dari perumusan strategi. Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu
perusahaan
biasanya
mengambil
resiko
atau
berperilaku lebih konservatif.
27
F. Pentingnya Penerapan Strategi bagi Perusahaan Banyak sekali arti penting dan manfaat mempelajari strategi perusahaan, antara lain: a. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalahmasalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat. b. Strategi dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan dengan jelas kepada semua karyawan. Dengan tujuan dan arah masa depan yang jelas, bermanfaat pada semua karyawan untuk : 1) Mengetahui apa yang diharapkan karyawan dan kemana arah tujuan perusahaan. 2) Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif mengarahkan pada karyawan unutk mengikutinya. 3) Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen dalam mencapai tujuan 4) Manjamin adanya dasar pengendalian mananjemen dan evaluasi 5) Manjamin para eksekutif puncak mempunyai kesatuan dan opini atas masalah strategi dan tindakan-tindakan. c. Pada saat ini, strategi banyak dipraktekkan di dalam industri karena membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
28
d. Strategi adalah kacamata yang bermanfaat unutk memonitor apa yang dikerjakan dan terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan sumbangan terhadap kesuksesan perusahaan atau malahan mengarah kepada kegagalan. e. Memberikan informasi kepada manajamen puncak di dalam merumuskan
tujuan
akhir
dari
perusahaan
dengan
memperhatikan etika masyarakat dan lingkungannya. f. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-praktek manajer. g. Perusahaan
menyusun
strategi
umumnya
lebih
efektif
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi. G. Manfaat Penerapan Manajemen Strategi bagi Perusahaan Dengan
menggunakan
manajemen
strategic sebagai suatu
keerangka kerja (frame work) unutk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer diajak unutk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara strategik. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternative yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajeman strategik, yaitu :
29
a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju; b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi; c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif; d. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin berisiko; e. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang; f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya; g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi; h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi. H. Tingkatan Strategi a. Startegi Korporat (corporate strategy) Strategi korporat adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan dimana sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industry tertentu, yang merupakan strategi strategi unit bisnis. Pada tingkat korporat masalahnya adalah: 1) Definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi;
30
2) Penugasan
sumber
daya
anatarbisnis-bisnis
tersebut.
Analisis strategi korporat akan menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan , bisnis yang akakn ditekankan, dan bisnis yang akan dikurangi. b. Strategi Bisnis (Business strategy) Strategi tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusahan, para donor, dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan strategi yang sekaligus mampu manunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. c. Strategi Fungsional (Fungsional strategy) Startegi
ini
merupakan
strategi
pendukung
dan
untuk
menunjang suksesnya strategi lain. Ada dua jenis strategi fungsional yaitu: 1) Startegi fungsional ekonomiyaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu-kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaraan, sumber daya, penelitian dan pengembangan. 2) Strategi fungsional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
yaitu
planning,
organizing,
implementing,
31
controlling, staffing, leading, motivating, communicating, dan integrating. I. Jenis-jenis Strategi Perusahaan a. Strategi Integrasi Integrasi kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horizontal, kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi vertikal memugkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing. b. Strategi Intensif Adalah bertujuan untuk penetrasi pasar, dan pengembangan prodluk kadang disebut strategi intensif karena semuanya memerlukan
usaha-usaha
intensif
jika
posisi
persaingan
perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan. c. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diverifikasi, yaitu: 1) Diversifikasi konsentrik adalah menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait pelanggan. 2) Diversifikasi horizontal adalah menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait auntuk pelangganyang sudah ada. 3) Diversifikasi konglomerat adalah menambah produk atau jasa baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini.
32
d. Startegi Defensif Disamping integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika sutau organisasi melakukan restruktuasi melalui penghematan biaya dan asset untuk meningkatkan kembalian penjualan dan laba sedang yang sedang
menurun.
Rasionalisasi
biaya
dirancang
untuk
memperkuat kompentensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi berkerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang saham, karyaawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi tau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunkan untuk akuisisi atau invetasi strategi lebih lanjut. e. Strategi Umum Micheal Porter Menurut porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. 1) Kepemimpinan Biaya (cost leadership) Cost leadership menekankan pada upaya memproduksi prodik-produk standar pada tingkat harga yang sangat
33
rendah persatuan harga bagi para konsumen yang sensitive terhadap harga 2) Differensial (differentitation) Adalah suatu strategi yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk dan jasa yang dianggap spesifik dalam bidang industry dan ditujukan kepada para konsumen yang tidak sensitive terhadap harga. 3) Focus (Focus) Suatu strategi untuk menghasilkan produk-produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan para kelompok kecil konsumen. J. Proses Perumusan Strategi terdiri dari 3 tahapan yaitu: a. Formulasi Strategi Formulasi strategi terdirir dari serangkaian kegiatan yang meliputi: 1) Menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan internal 2) Mengindentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal 3) Membuat visi dan misi bisnis 4) Menetapkan tujuan jangka panjang 5) Membangun strategi-strategi alternative 6) Memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan
34
b. Implementasi Strategi Membuat tujuan jangka pendek, mebuat kebijakan-kebijakan, melakukan
desain
struktur
organisasi,
mengalokasi
dan
mengendaliakan sumber daya serta memanage perubahan strategi. c. Evaluasi dan Pengendalian Kinerja 1) Meninjau kembali faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang ada sekarang 2) Mengukur
kinerja,
seperti:
kinerja
keuangan,
kinerja
penjualan, kinerja produksi, dan kinerja lainnya 3) Mengambil tindakan-tindakan korektif
35