Bab Ii(1).docx

  • Uploaded by: Rosita Destiana
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Ii(1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,173
  • Pages: 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Air susu Ibu merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009). ASI adalah nutrisi essential yang mengandung sel-sel darah putih,imunoglbulin, enzim, hormon dan protein spesifik serta zat gizi lainnya yang dibuthkan bayi untuk tumbuh kembangnya (Sherwood, 2012).

ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau minuman apapun ( Roesli, 2008).

ASI eksklusif adalah bayi yang mendapat ASI saja tanpa tambahan apapun pada usia 0-6 bulan. Adapun tambahan lain yang biasa diberikan hanyalah obat untuk terapi atau pengobatan jika sangat diperlukan (Rina,2013).

WHO sejak 2001 merekomendasikan agar bayi mendapat ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Dalam World Health Asembly yang berlangsung pada 18 Mei 2001, WHO menyampaikan rekomendasi ASI eksklusif 6 bulan dan MPASI setelahnya dengan tetap memberikan ASI hingga 2 tahun.

2. Komposisi ASI Komposisi zat dalam ASI antara lain 88,1 % air, 3,8% lemak, 0,9 % protein, 7 % laktosa serta 0,2 % zat lainnya berupa DHA, DAA, sphynogelin, dan zat gizi lainnya ( prasetyono, 2009). Pada 6 bulan

Commented [r1]: SATU PARAGRAF HARUS 5 KALIMAT INI TERLALU SEDIKIT

pertama pasca melahirkan rata-rata ASI yang diroduksi ibu adalah 780 ml/hari dan menurun menjadi 600 ml/hari pada

6 bulan kedua.

Komposisi ASI pun tidak sama dari waktu ke waktu. Menurut stadium laktasi, ASI terbagi menjadi 3 komponen yaitu (Ayu, 2015) : a. Kolostrum Merupakan ASI yang kental berwarna kuning yang dihasilkan sejak hari pertama sampai hari ke 4 awal kelahiran . Warna kuning berasal dari zat betakaroten. Volumenya berkisar antara 2-20 ml dalam 3 hari pertama setelah melahirkan. Namun jumlah itu cukup untuk

memenuhi

kebutuhan

bayi

baru

lahir.

Pada

hari

pertama,kapasitas perut bayi pada kisaran 5-7 ml, pada hari kedua berkisar 12-13 ml dan pada hari ketiga antara 22-27 ml. Energy yang didapat dari 100 ml kolosrtum adalah 67 kalori.

Keistimewaan

kolostrum

adalah

memiliki

kandungan

immunoglobulin A yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi hingga 6 bulan. Vitamin yang terdapat dalam ASI adalah vitamin larut lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan ASI yang matur, selain itu kandungan kolesterol dan lestin pun lebih tinggi dibandingkan dengan ASI matur. Kolesterol yang tinggi ini baik untuk perkembangan otak dan mekanisme saraf. Juga membuat bayi mempunyai kemampuan untuk memetabolisme kolesterol lebih baik sehingga bayi akan memiliki resiko yang lebih rendah untuk menderita penyakit degenerative dimasa dewasa.

Kolostrum dapat membantu perkembangan flora fidibus serta memfasilitasi pengeluaran meconium dan mencegah bayi kuning / icterus, sehingga usus akan berkembang menjadi lebih matang. Kolostrum juga kaya akan vitamin A untuk mengurangi keparahan infeksi dan mencegah penyakit mata.

b. ASI transisi/ peralihan

Merupakan peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI matur. ASI transisi diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10 paca kelahiran. Warna ASI ini lebih putih dibandingkan kolostrum. Jumlah volume ASI semkain meningkat, tetapi komposisi protein semakin rendah. Selain itu, susu transisi ini mengandung immunoglobulin. Adapun jumlah kalori, lemak, dan hidrat arang semakin tinggi. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi karena aktivitas bayi mulai meningkat, bayi mulai akif dan sudah mulai beadaptasi dengan lingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil. c. ASI matang / matur ASI matur mulai diproduksi dari hari ke 10 sampai dengan seterusnya. Jenis ASI ini memiliki warna yang putih kental. Kandungan lemak dan karbohidrat yang sangat tinggi pada isapan pertama. ASI matur ini merupakan asupan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai dengan bayi berumur 6 bulan.

3. Manfaat ASI Menurut Roesli (2008) beberapa manfaat ASI adalah sebagai berikut : a. Manfaat ASI bagi bayi 1) ASI mengandung nutrisi yang optimal baik kuantitas maupun kualitasnya. 2) ASI meningkatkan kesehatan bayi 3) ASI meningkatkan kecerdasan bayi 4) ASI meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak ( bonding ) b. Manfaat ASI bagi ibu 1) Mengurangi risiko kanker payudara 2) Mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker Rahim 3) Mengurangi risiko osteoporosis 4) Mengurangi risiko rheumatid arthritis

5) Merupakan metode KB yang paling aman 6) Mengurangi risiko diabetes maternal 7) Mengurangi stress dan gelisah 8) Berat badan lebih cepat kembali normal 9) Lebih ekonomis c. Manfaat ASI bagi Negara Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia ( SDM ). Gizi merupakan factor yang menentuka kualitas SDM. Zat gizi yang cukup pada masa bayi dan perkembangan anak sangat dibutuhkan untuk membentuk SDM strategis bagi pembanguna bangsa. Oleh karena itu, untuk membentuk SDM yang sehat, pada masa awal pertumbuhan bayi sangat membutuhkan ASI eksklusif sebagai asupan gizi terbaik. B. Hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI Menurut Kristiyansari ( 2009), adapun hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI adalah sebagai berikut : 1. Makanan Produk ASI sangat dpengaruhi oleh makanan yang dimakan oleh ibu, sehingga ibu harus maka secara teratur dan mengandung cukup gizi yang diperlukan, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa asupan makanan yang cukup. Sehingga diharapkan seoramg ibu dapat memenuhi kebutuhan makanannya dengan jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup, selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih sekitar 8 – 12 gelas per hari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui : a. Yang merangsang, seperti cabe, merica, jahe, kopi, alcohol b. Yang membuat kembung, seperti ubi, singkong, kol, sawi, dan daun bawang c. Bahan makanan yang megandung tinggi gula dan lemak 2. Ketenagan jiwa dan pikiran

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan tidak terjadi produksi ASI. Ibu menyusui juga harus cukup istirahat, bila kurang istirahat dan ibu merasa lemah dalam menjalankan fungsinya dengan demikin pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang. 3. Perawatan payudara Dengan merangsang payudara akan mempengaruhi hypopise untuk mengeluarkan hormone progesterone, estrogen, dan oksitosin lebih banyak lagi. 4. Anatomis payudara Bila jumlah lobus dalam payudara berkurang, lobules pun berkurang. Dengan demikian produksi ASI pun juga berkurang karena sel – sel acini yang menghisap zat – zat makan dari pembuluh darah akan berkurang. 5. Faktor obat – obatan Diperkirakan

obat



obatan

yang

mempengaruhi prolactin dan oxytocin

mengandung

hormone

yang berfungsi dalam

pembentukan dan pengeluaran ASI. Apabila hormon – hormon tersebut terganggu dengan sendirin akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI. C. Faktor – factor yang mempengaruhi perilaku menyusui Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo ( 2010 ) ada tiga factor yang mempengaruhi perilaku individu yaitu : 1. Faktor predisposisi ( predisposing factor ) a. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang. Dan itu bias terjadi setelah seseorang itu melakukan penginderaan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Tingkat pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI

Commented [r2]: INI ADA TEORI NYA UTK BAB 1 YANG SAYA MINTA COBA DI RENGKAS SAJA UTK DI BAB 1 YA MBAK

eksklusif kepada bayi karena dengan pengetahuan yang lebih luas maka seorang ibu akan lebih termotivasi untuk memberikan ASI secara eksklusif. b. Sikap Sikap

merupakan

gambaran dari tingkah laku seseorang.

Berdasarkan sikap seseorang akan dapat mengambil tindakan dalam suatu masalah. Sikap seorang ibu dalam mengabil keputusan ataupun tindakan akan sangat berpengaruh dalam memerikan ASI eksklusif pada bayinya. Karena ibu mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan untuk memberikan ASI sedini mungkin atau tidak. c. Kepercayaan Kepercayaan merupakan sikap seseorang terhadap sesuatu yang diyakininya. Misalnya kepercaaan seseorang dalam suatu adat akan mempengaruhi sikap seorang ibu atau orang tua dalam melakukan tindakan atau mengambil keputusan untuk memberikan makanan dan gizi yang baik untuk tumbuh kembang bayinya. d. Pendidikan Pendidikan orang tua sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, pendidikan orang tu mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak. e. Sosial ekonomi Sosial ekonomi akan mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI eksklusif serta berpengaruh pada pemenuhan gizi ibu dan anak.

2. Faktor pemungkin ( enabling factor ) a. Fasilitas kesehatan Ketersediaan dan terjangkaunya fasilitas kesehatan yang memadai dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik pula. Sehingga masyarakat akan lebih percaya pada petugas kesehatan dalam memberikan informasi terkait kesehatan dan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

3. Faktor penguat ( reinforcing factor ) a. Dukungan suami Dukungan suami sangat penting karena suami merupakan orang terdekat bagi ibu sehingga peran suami adalah dapat memeberikan motivasi agar ibu mau memberikan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan setelah kelahiran. b. Dukungan keluarga Orang tua berpengaruh besar dalam mengabil keputusan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi karena fungsi dari orang tua sendiri yaitu membantu dan mendampingi anaknya dalam masa tumbuh kembang sampai dewasa. c. Dukungan petugas kesehatan Petugas kesehatan merupakan seseorang yang mengabdikaan diri pada masyarakat dan mempunyai keahlian dalam bidang kesehatan. Petugas kesehatan berperan penting dalam mendukung program keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan cara memberikan informasi melalui penyuuhan supaya ibu setelah melahikan dapat segera memberikan ASI. d. Dukungan tokoh masyarakat Peran tokoh masyarakat dalam mendukung pemberian ASI eksklusif adalah karena sosok tokoh masyarakat dituakan dan dipercaya, sehingga dukungan tokoh masyarakat sangat diperlukan dalam pemberian ASI eksklusif.

D. Karakteristik ibu menyusui Adapun menurut Maritalia ( 2014 ) karakeristik pada ibu menyusui adalah antara lain:

1. Usia

Usia akan mempengaruhi kemampuan dan kesiapan diri ibu elewati masa nifas. Ibu yang berusia 18 tahun akan berbeda dengan ibu yang usia 30 tahun dalam melewati masa nifas dam menyusui. 2. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang maka tuntutanna terhdap kualitas kesehatan akan semakin tinggi. Selain itu, ibu yang berlatar belakang pendidikan medis atau paramedic tentu akan berbeda dalm mempersiapkan dan melakukan perawatn dirinaa dimasa nifas dan menyusui dibaningkan ibu yang berlatar belakang non medis. 3. Pekerjaan Pekerjaan adalah kesibukan social yang dilakukan seseorang dengan tujuan tertentu. Ibu – ibu pekerja atau yang mempuyai kesibukan social lainnya juga tidak luput dari tingkat pengetahuan dari para ibu sendiri, tidak sedikit dari ibu ang bekerja tetap memberikan asi secara ekslusif pada bayinya selama 6 bulan. Pada ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya dengan cara memberikan ASI peras. 4. Keadaan kesehatan Ibu nifas yang melahirkan secara sectio caesarea disertai komplikasi akan lebih sulit dan membutuhkan perawatan khusus dimasa nifas dan menyusui dibandingkan dengan ibu nifas yan melahirkan secara spontan. 5. Lingkungan Lingkungan

dimana

ibu

melahirkan

dan

dibesarkan

akan

mempengaruhi siakp dan perilaku ibu dalam melakukan perawtan diri dan bayinya selama masa nifas dan menyusui. 6. Sosial budaya Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku. Setiap suku mempunyai kebudayaan dan tradisi yang berbeda dalam menghadapi wanita hamil, melahirkan dan menyusui.

E. Dukungan ibu menyusui 1. Pengertian dukungan Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan atau motivasi atau semangat dan nasihat keoada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin, 2006). 2. Macam – macam dukungan Menurut Asih & Risnanie ( 2016 ), dukungan menyusui akan membangun rasa percaya diri ibu. Ibu yang percaya diri bisa menyusui bayinya akan lebih berhasil untuk tetap menyusui. a. Dukungan suami Dukungan suami terbukti akan meningkatkan keberhasilan menyusui. Suami dapat membantu pekerjaan rumah sebagian sehingga ibu dapat beristirahat dengan cukup. Suami bisa membantu dalam merawat bayi misalnya menyendawakan bayi setelah menyusu, menenangkan bayi yang sedang rewel atau mengganti popok serta mengajak anak yang lebih besar bermain ketika ibu sedang menyusui adiknya. Dukngan suami menurut Friedman ( 2010 ) diberikan dalam beberapa bentuk, yaitu : 1) Dukungan informasional Dukungan informasi ini mencakup pemberian nasihat, saran dan informasi mengenai pemberian ASI 2) Dukungan penghargaan Dukungan penghargaan adalah dukungan yang terjadi lewat ungkapan hormat atau penghargaan positif misalnya, suami dapat menyatakan perasaan bangga dan senang atas keputusan ibu untuk menyusui bayinya. 3) Dukungan instrumental Dukungan yang diberikan dalam bentuk materi dan waktu yang diberikan untuk meringankan beban istri. 4) Dukungan emosional

Dukungan yang berupa perhatian, mendampingi, menemani istri dirumah dalam memberikan ASI kepada bayinya. Disaat itulah istri memerlukan perhatian khusus dari suami dalam bentuk kasih sayang dan perhatian kepada istri maupun anaknya. b. Dukungan orang tua Keluarga yang baik akan membantu bila dimintai pertolongan. Berikan dukungan emosional kepada ibu, beri semangat dan bantuan praktis ketika ibu ada kesulitan. Minta ibu membuat daftar belanjaan dan tolong untuk membelinya. Bantu memasak, membersihkan rumah atau menjaga anak yang lebih besar. Dengarkan jika ibu membutuhkan pendengar yang baik. Berikan dukungan dan bantu kepercayaan diri ibu untuk menyusui. c. Dukungan tenga kesehatan Petugas kesehatan sebagai “educator“ peran ini dilaksanakan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari klien setelah dilakukan pedidikan kesehatan (Wahid Iqbal, 2005). Optimalisasi menyusui menbutuhkan dukngan tim yang baik sehingga tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam proses menyusui. Jenis petugas kesehartan menurut Panduan Nakes Teladan ( 2012) antara lain dokter, perawat dan bidan.

Commented [r3]: INI DI BUAT DARI BAB 2 YANG DI TULIS MUALINYA DARI ASI TOH

F. Kerangka Teori

Faktor prediposisi 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pengetahuan Sikap Nilai Kepercayaan Pendidikan Sosial ekonomi

Faktor pendukung

Dukungan ibu menyusui 1. Dukungan suami 2. Dukungan keluarga 3. Dukungan petugas kesehatan

Pemberian ASI eksklusif

1. Fasilitas kesehatan

Faktor penguat 1. Dukungan suami 2. Dukungan orang tua 3. Dukungan petugas kesehatan 4. Dukungan tokoh masyarakat

Karakteristik ibu 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Umur Pendidikan Pekerjaan Keadaan kesehatan Lingkungan Sosial budaya

Sumber : Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010), Maritalia (2014), Asih dan Risneni (2016)

PENELITIAN TERKAITNYA MANA

Commented [r4]: BUAT INI LIHAT BUKU PETUNJUK

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Ii(1).docx
November 2019 21
17-19-1-sm.pdf
November 2019 32
Kasus Iv.docx
June 2020 13
Ringkasan Bab Iv.docx
June 2020 15
Ganttchart Fix.docx
December 2019 8