BAB II PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PASIR HITAM 7.1 Pendahuluan 7.2 Tujuan 7.2.1 Tujuan Umum Dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik, mekanik dan teknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dan bahan perkerasan jalan dengan benar. 7.2.2 Tujuan Khusus a. Dapat menentukan berat jenis dan penyerapan agregat halus b. Dapat menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus c. Dapat menggunakan peralatan dengan terampil 7.3 Dasar Teori Berat jenis agregat adalah rasio antara masa padat agregat dan masa air dengan volume sama pada suhu yang sama. Sedangkan penyerapan adalah kemampuan agregat untuk menyerap air dalam kondisi kering sampai dengan kondisi jenuh permukaan kering (SSD=Saturated surface dry) 7.4 Peralatan a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat jenis b. Oven (pengering) yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110±5)˚C c. Talam atau cawan, terbuat dari porselin atau logam tahan karat d. Piknometer/gelas ukur, dengan kapasitas 500 ml. e. Kerucut terpancung (cone) untuk menentukan JPK/SSD, dengan diameter atas (40±3) mm, diameter bawah (90±3) mm dan tinggi (75±3) mm terbuat dari bahan logam dengan tebal minimum 0,8 mm. f. Penumbuk yang mempunyai penampang rata, berat (340±15) gram, diameter permukaan penumbuk (25±3) mm g. Saringan No. 4 (4,75 mm) h. Thermometer i. Hotplate
j. Desikator k. Alat pembagi contoh atau riffle sampler l. Air suling 7.5 Benda Uji a. Benda uji adalah agregat yang lewat saringan No. 4 yang diperoleh dari alat pembagi contoh atau system perempat bagian (quartering) dan dibuat dalam keadaan jenuh permukaan kering (SSD) b. Berat benda uji sebanyak ± 1000 gram. 7.6 Prosedur Pelaksanaan 1 Penentuan agregat halus dalam kondisi Jenuh Permukaan Kering/SSD a. Menyiapkan alat dan bahan b. menaruh pasir secukupnya yang telah di saring ke dalam nampan c. memercikkan air secukupnya ke dalam nampan yang berisi pasir d. menaruh cone, lalu diisi pasir dengan 3 lapisan e. menumbuk setiap lapisan pasir dengan 8 tumbukan dan ditambah 1 kali tumbukan untuk bagian atas f. setelah 3 lapis terisi dengan penuh, lalu diratakan g. mengangkat cone secara perlahan. Sebelum diangkat, cone harus dibersihkan dari agregat yang berada di luar cetakan serta pengangkatan cone harus benar- benar vertical. h. mengamati runtuhnya susunan pasir, jika runtuhnya terlalu banyak maka diartikan pasir tersebut belum ssd dan ditambahkan air. begitupun sebaliknya i. setelah pasir tersebut mencapai ssd, maka digunakan untuk pengujian berat jenis 2
Penentuan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus a. Siapkan alat bahan yang dibutuhkan saat pengujian berlangsung. b. Timbang cawan kosong catat hasilnya c. kemudian timbang agregat halus dalam keadaan SSD sebanyak 500 gr + cawan kosong catat hasilnya. d. Masukkan ke dalam piknometer dengan corong
2
e. Masukkan air suling ke dalam piknometer hingga sampai garis tanda batas pada piknometer. f. Putar tabung ke arah kanan kiri sampai gelembung udara di dalam tabung lolos semua. g. Tambahkan lagi air suling sampai tanda batas piknometer h. Timbang piknometer yang berisi air + benda uji (B1) i. Keluarkan benda uji ke dalam cawan kosong hingga di dalam piknometer tidak sisa sama sekali. j. Pisahkan antara benda uji dan air. Usahakan air yang terkandung dalam benda uji seminimal mungkin. k. Keringkan benda uji di dalam oven dengan suhu (110 ± 5)˚C selama 24 jam sampai berat tetap. l. Setelah 24 jam angkat dari oven, dinginkan, kemudian timbang beratnya (B2) m. Isi kembali piknometer dengan air suling sampai pada tanda batas, kemudian timbang beratnya (B3) 7.7 Data Hasil Pengamatan, Perhitungan dan Pembahasan 7.7.1 Data pengamatan Pemeriksaan
Benda Uji (gram) I
Berat piknometer + air +
II
B1
928,6
927,6
Berat kering oven
B2
499,36
495,68
Berat iknometer + air
B3
614,7
614,9
500
500
pasir
Berat benda uji JPK/SSD
7.7.2 Data Perhitungan 1
Berat Jenis Kering (Bulk Dry Specific Grafity) Bj Bulk = (𝐵
𝐵2
3 +500− 𝐵1 )
499,36
Contoh perhitungan: (614,7+500−928,6 ) =
2
499,36 186,1
= 2,683
2
Berat Jenis Jenuh Permukaan Kering/SSD Bj JPK/SSD = (𝐵
500
3 +500− 𝐵1 )
500
500
Contoh perhitungan: (614,7+500− 928,6) = 186,1 = 2,686 3
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Grafity) 𝐵2
Bj APP = (𝐵
3 +𝐵2 − 𝐵1 )
499,36
499,36
Contoh perhitungan: (614,7+499,36−928,6 ) = 𝟏𝟖𝟓,𝟒𝟔 = 2,693 4
Penyerapan/Adsorbsi Abs =
(500− 𝐵2 ) 𝐵2
× 100%
Contoh perhitungan:
(500−499,36 ) 499,36
× 100% = 0,13 %
Dimana: B1 : Berat piknometer + benda uji + air (gram) B2 : Berat benda uji kering oven (gram) B3 : Berat piknometer + air suling (gram) 500: Berat benda uji dalam keadaan JPK/SSD
Percobaan 1 1
Bj Bulk
= (𝐵
𝐵2
3 +500− 𝐵1 )
499,36
= (614,7+500−928,6 ) = 2
Bj JPK/SSD
= (𝐵
499,36 186,1
= 2,683
500
3 +500− 𝐵1 )
500
500
= (614,7+500− 928,6) = 186,1 = 2,686 3
Bj APP
= (𝐵
𝐵2
3 +𝐵2 − 𝐵1 )
499,36
499,36
= (614,7+499,36−928,6 ) = 185,46 = 2,693 4
Abs
= =
(500− 𝐵2 ) 𝐵2
× 100%
(500−499,36 ) 499,36
× 100% = 0,13 %
Percobaan 2 1
Bj Bulk
= (𝐵
𝐵2
3 +500− 𝐵1 )
495,68
= (614,9+500−927,6 ) =
3
495,68 187,3
= 2,646
2
Bj JPK/SSD
= (𝐵
500
3 +500− 𝐵1 )
500
500
= (614,9+500− 927,6) = 187,3 = 2,670 3
Bj APP
= (𝐵
𝐵2
3 +𝐵2 − 𝐵1 )
495,68
495,68
= (614,9+495,68− 927,6) = 182,98 = 2,709 4
Abs
= =
(500− 𝐵2 ) 𝐵2
× 100%
(500−495,68) 495,68
Perhitungan
× 100% = 0,87 %
Benda Uji
Rata-rata
I
II
BJ bulk
2,683
2,646
2,665
BJ JPK
2,686
2,670
2,678
BJ APP
2,693
2,709
2,701
Penyerapan (Abs)
0,13 %
0,87 %
0,5 %
7.7.3 Pembahasan 7.8 Kesimpulan dan Saran 7.8.1 Kesimpulan Dari hasil percobaan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, dari rata-rata percobaan pertama dan kedua yang diperoleh adalah untuk Bj Bulk sebesar 2,665 gram; Bj JPK/SSD sebesar 2,678 gram; Bj App sebesar 2,701 gram; dan penyerapan sebesar 0,5 %. 7.8.2 Saran
4