BAB II PEMBAHASAN A. TRANSFORMASI LINEAR Fungsi linier adalah sebuah fungsi yang berbentuk (π§) = π+ π dengan π dan π merupakan konstanta kompleks. contoh fungsi linear : f(z) = 3z +2 fungsi nonlinear : f(z) = 2z2-2.
Definisi (Transformasi Linear) Suatu transformasi yang berbentuk w = f(z) = az + b dengan a , b β C, a β 0 disebut Transformasi linear.
Sifat-sifat Transformasi Linear: a. fβ(z) = a,
untuk setiap z β C, maka f adalah transformasi entire atau
transformasi analitik menyeluruh b. f adalah transformasi satu-satu, karena jika transformasi z1 β z2, maka f(z1) = az1 + b β az2 + b = f(z2) c. karena f transformasi satu-satu maka f mempunyai transformasi invers yaitu 1
π
fβ(z) = πz - π, dengan a β 0. d. Transformasi linear adalah komposisi dari dua transformasi berikut: ΞΆ = az dan w = ΞΆ + b. Transformasi yang pertama , yaitu ΞΆ = az merupakan suatu rotasi yamg βmemperpanjangβ atau βmemperpendekβ. Adapun alasannya sebagai berikut. Misa:π = π1 πππ π1 πππ π§ = π2 πππ π2 maka ΞΆ = az = π1 πππ π1 . π2 πππ π2 = r1r2 {(cos π1 + i sin π1 )(cos π2 + i sin π2 )} = r1r2 {cos π1 cos π2 + sin π1 sin π2 +i(sin π1 cos π2 +cos π1 sin π2 )} =π1 π2 {cos(π1 + π2 ) + i sin (π1 + π2 )} Jadi, / ΞΆ/ = /a/ /z/ dan arg ΞΆ = arg a + arg z.
3
a. Regangan Putaran Fungsi g(z) = az merupakan suatu fungsi regangan putaran (rotation stretching) dengan hubungan |g(z)| = |az| = |a||z|, dan arg g(z) = arg (az) = arg a + arg z Dalam hal : 1.|a| = 1 , yang berarti a β 0 maka g merupakan suatu rotasi murni. 2. arg a = 0 maka titik-titik z β Dg akan mengalami peregangan (bila |a| > 1 ) atau pengerutan (bila |a| < 1 ) 3. |a| = 1 dan arg a = 0 , yang berarti a = 1 maka g menjadi g(z) = z yang merupakan fungsi identitas.
b. Pergeseran Selanjutnya f(z) = z + b merupakan fungsi yang menggeser tiap titik di Df sejauh b. Dengan demikian, fungsi linier w = (πΒ°π)(z) = az + b merupakan gabungan dari regangan putaran, dan translasi (geseran)
Sifat-sifat pemetaan ini paling mudah dilihat dengan memeriksa secara terpisah pemetaan-pemetaan π = πz dan π€ = π + π Kemudian digabungkan menjadi π€ = π + π = πz + π Pemetaan pertama π = πz disebut regangan putaran. Istilah ini muncul dari hubunganhubungan |π| = |π||π| πan arg π = arg π + arg π Dua relasi ini dapat dijabarkan sebagai berikut, bahwa dibawah pemetaan π = πz, bayangan titik π§ adalah titik π yang modulusnya |π§| βdiregangkanβ dengan faktor |π| dan argumennya adalah arg π§ diputar dengan sudut π. Proses regangan putaran ini digambarkan dalam gambar 1.1 berikut :
4
Gambar 1.1 Regangan Putaran Dari dua pemetaan diatas, dapat dilihat bahwa transformasi linear (π§) = πz+ π terjadi akibat gabungan terhadap regangan putaran π = πz yang diikuti dengan penggeseran π€ = π +
. Gambar 1.2 berikut menunjukkan gabungan pemetaan-
pemetaan tersebut. π
Contoh pemetaan linear di titik π = 1 + 2π, penggal garis π β arg π§ = 4 , 1 < |π§| < 2 , busur π΄ β |π§| = 2,
3π 4
β€ arg π§ β€
3π 2
dan garis tegak πΏ: π
(π§) =
= 2πz+ 1 + π dapat dilihat pada gambar 1.3
Gambar 1.2 Transformasi Linear
5
1 2
dibawah fungsi π€
Gambar 1.3 (Contoh Transformasi linear dibawah π€ = 2πz+ 1 + π)
Contoh soal Transformasi Linear 1. Tentukan bayangan dari titik P(-1,2) dibawah transformasi linear w = -2iz + 1 β 3i
π
Karena g(z) = -2iz,, maka |-2i| = 2 dan arg(-2i) = β 2 . Titik P(-1,2) diperbesar dengan faktor 2 menjadi Pβ(-2,4)
6
π
Pβ(-2,4) diputar dengan rotasi (0, β 2 ) didapat 1
π 2 π sin(β ) 2
(π¦π₯ 1 ) = (
π 2 π cos(β ) 2
cos(β ) βsin(β )
0 ) (β2 ) = (β1 4
1 )(β2 ) 0 4
= (42)
diperoleh Pββ(4,2)
Kemudian Pββ(4,2) digeser 1 satuan ke kanan dan 3 satuan ke bawah diperoleh Pβββ(5,-1)
2. Transformasi w = (1+i)z + 3 β 1 mentransformasikan daerah persegi panjang pada bidang-z dalam gambar, ke daerah persegi panjang yang terletak di bidang-w.
Penyelesaian : Transformasi ini dapat ditulis dalam dua transformasi, yaitu fΒ°g(z) = w dengan f(z) = z +3 β i dan g(z) = (1 + i)z ο·
Regangan putaran g(z) = (1 + i)z maka |1 + i| = β12 + 12 = β2
7
1
dan arg(1 + i) = π‘ππβ1 (1) = π‘ππβ1 (1) =
π 4
transformasi pertama adalah regangan sebesar β2 kemudian dilanjutkan dengan π
perputaran sebesar 4
ο·
Pergeseran Transformasi kedua pergeseran sejauh 3-i yang dapat dilakukan dengan pergeseran ke kanan sejauh tiga satuan dan diikuti pergeseran ke bawah sejauh satu satuan
8
B. TRANSFORMASI PANGKAT Definisi. Suatu fungsi π(π§) = π§ π dengan n β π dinamakan fungsi pangkat Catatan: 1. Fungsi f tersebut merupakan fungsi menyeluruh karena π β² (π) = ππ§ πβ1 , π§ β© β πΆ. 2. Untuk n > 1 fungsi f bukanlah fungsi satu-satu sehingga tidak mempunyai invers. Sifat-sifat pemetaan tertentu pada transformasi pangkat lebih mudah dipelajari dalam bentuk kutubnya. Dengan menyatakan fungsi pangkat dalam bentuk kutub diperoleh π€ = π π (cos ππ‘ + π sin ππ‘) Dari bentuk kutub ini dapat dilihat bahwa jika |π§| = π dan arg π§ = π‘ Maka, |π€| = π π dan arg π§ = nt Dari bentuk kutub diatas dapat disimpulkan bahwa transformasi pangkat memetakan suatu titik π§ dengan modulus π dan argumen π‘ ke suatu titik dengan π
modulus π π dan argumen nt. Sebagai contoh, dibawah fungsi π€ = π§ 3 , π§ = 2 πππ ( 3 ) dipetakan ke π€ = 8 πis π. Pada umumnya, dibawah transformasi pangkat suatu sinar yang dipancarkan dari pusat sumbu koordinat dengan sudut inklinasi πΌ dipetakan menjadi suatu sinar yang bersudut inklinasi ππΌ. Sehingga suatu sektor lingkaran dengan jari-jari π bersudut pusat π ditransformasikan ke sektor lingkaran dengan jari-jari π π bersudut pusat ππ. Proses transformasi ini bisa dilihat pada gambar
Gambar 2.1 (Pemetaan π€ = π§ π ) 9
Sebagai contoh, dibawah π€ = π§ 2 , kuadran pertama bidang π§ dipetakan ke setengah lingkaran atas bidang π€ . Setengah lingkaran atas bidang π§ dipetakan ke seluruh bidang π€. Jika diambil seluruh bidang π§ maka bidang π€ akan ditutupi dua kali. Secara general, dibawah transformasi pangkat π€ = π§ π , bidang π§ dipetakan ke bidang π€, πkali. Artinya setiap titik pada bidang π€, kecuali π€ = 0 merupakan bayangan π titik yang berbeda dari bidang π§.
Contoh Fungsi π€ = π§ 2 jika diuraikan menghasilkan (π₯, π¦) = π₯ 2 β π¦ 2 dan (π₯, π¦) = 2π₯y. Selanjutnya, perhatikan hiperbola tegak lurus π₯ 2 β π¦ 2 = π, π β 0 Jelas π’ = π dan bila π₯ dan π¦ mengambil seluruh nilai yang mungkin maka nilai π£ bergerak dari ββ hingga +β. Hal ini menunjukkan bahwa dibawah π€ = π§ 2 , hiperbola diatas dipetakan menjadi garis tegak π’ = π. Selanjutnya perhatikan hiperbola 2π₯y= π, π β 0 Jelas bahwa dibawah fungsi tersebut, bayangannya adalah garis mendatar π£ = π. contoh Di bawah fungsi = π§ 4 , petakan titik P = 1 + I ke bidang-w dengan domain π΄ = {π§: |π§| < 1, 0 β€ arg π§ β€
π 4
}!
Jawab: |π·| = β12 + 12 = β2 |πβ²| = (β2)4 = 4 Tuliskan Pβ = a + ib. Daerah pada bidang-z dipetakan menjadi π΄β² = {π€: |π€| < 1,0 β€ arg π€ β€ π} pada bidang-w, kita dapatkan π ππ π = 0 10
π =0 |πβ² | π =0 4 Kita dapatkan b = 0 . Analog dengan cara di atas, kita dapatkan πππ π = β1 π = β1 4 π = β4 Jadi di dapat πβ² = β4 + 0π = β4 seperti gambar di bawah ini.
Non Contoh: contoh Carilah bayangan sector 0 < arg
π§<
π 2
di bawah = π§ 2 !
Jawab: Karena n = 2 maka di dapat 0 < arg π§ < π.
11
contoh a. Dengan menggunakan kenyataan bahwa uraian fungsi kuadrat π€ = π§ 2 menghasilkan π’ = π₯ 2 β π¦ 2 dan π£ = 2π₯π¦ , tunjukkan bahwa untuk fungsi ini π£ 2 = 4π₯ 2 (π₯ 2 β π’) = 4π¦ 2 (π’ + π¦ 2 ) b.
Gunakan hasil dari a untuk menunjukkan bahwa, dibawah π€ = π§ 2 garis-garis mendatar (π¦ = π β 0 ) dan tegak lurus (π₯ = π β 0 ) dipetakan menjadi parabola. jawab:
a. π’ = π₯ 2 β π¦ 2 π£ = 2π₯π¦ π£ 2 = 4π₯ 2 π¦ 2 π£ 2 = 4π₯ 2 (π₯ 2 β π₯ 2 + π¦ 2 ) = 4π₯ 2 (π₯ 2 β π’) π£ 2 = 4π¦ 2 (π₯ 2 β π¦ 2 + π¦ 2 ) = 4π¦ 2 (π’ + π¦ 2 ) ππππ, π£ 2 = 4π₯ 2 (π₯ 2 β π’) = 4π¦ 2 (π’ + π¦ 2 ) β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ . . (1) b. Misalkan π₯ = π dan π¦ = π, substitusikan ke Persamaan (1), didapat π£ 2 = 4π 2 (π 2 β π 2 + π 2 = 4π 2 π 2 π£ = Β±2ππ u=π 2 β π 2
12
Jadi garis-garis mendatar (π¦ = π β 0 ) dan tegak lurus ( π₯ = π β 0) dipetakan menjadi parabola.
C. TRANSFORMASI KEBALIKAN Definisi: 1
Suatu transformasi yang didasarkan pada fungsi π dengan π(π§) = π§ dinamakan transformasi kebalikan . 1
Secara geometric, transformasi π€ = π§ akan memetakan titik-titik yang mendekati ke titik-titik di daerah yang jauh dari peta titik-titik sebelumnya. Dengan menuliskan z dan w dalam bentuk kutub, kita lihat bahwa jika z=rcis(t) maka diperoleh: 1
π€ = π πππ (βπ‘) π΅π’ππ‘π, π€=
1 1 1 1 1 1 1 1 (cos π‘ + π sin π‘) = = . = . = . . π§ π πππ π‘ π πππ π‘ π cos π‘ β π sin π‘ π cos π‘ β π sin π‘ (cos π‘ + π π ππ π‘) =
1 (cos π‘ + π sin π‘) 1 1 . = . (cos π‘ + π sin π‘) = (cos(βπ‘) β sin(βπ‘)) π πππ 2 π‘ + π ππ2 π‘ π π 1
= π . πππ (βπ‘) Jadi, di bawah fungsi kebalikan suatu titik dengan modulus r dan argument t dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus transformasi ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1
13
1 π
dan argument -t. Geometri
Transformasi tersebut dapat digambarkan secara geometri dengan langkah-langkah sebagai berikut: Kasus I : z berada di dalam lingkaran 1. Ambil suatu titik π§ β 0yang mempunyai modulus r dan argument t yang terletak di dalam lingkaran satuan 2.
Lukis garis L melalui z yang tegak lurus pada sinar R dari O dan melalui z.
3. Dari titik-titik perpotongan L dengan lingkaran satuan, lukis garis singgung S dan T yang berpotongan pada suatu titik π pada R . 1
1
4. Diperoleh | π| = π dan π = π§ 1
1
5. Tentukan titik dimana π€ = π di mana |π€| = π dan arg w=-t . 1
6. Diperoleh w = π§
Kasus II : z berada di garis pada lingkaran satuan 1
untuk setiap π§ β πΆ, β |π§| = 1, maka π€ = π§ merupakan pencerminan titik z terhadap sumbu Real 1. Ambil sebarang titik π§ β πΆ, β |π§| = 1 2. Cerminkan z pada sumbu Real
14
Kasus III : berada di luar lingkaran 1. Ambil sebarang titik π§ β πΆ, β |π§| = 1 2. Tarik garis R melalui (0,0) dan z 3. Bagi garis R menjadi dua bagian sama panjang, beri nama titik tengah dengan A 4. Lukis lingkarang dengan pusat A dan berjari-jari OA yang akan memotong lingkaran satuan di dua titik. Beri nama B dan C 5. Tarik garis S yang melalui B dan C sehingga memotong garis R di titik ΞΆ. 1
1
6. Diperoleh | ΞΆ |=π πππ ΞΆ = z 1
1
7. Tentukan titik π€ = ΞΆ dimana |w|= π dan arg w = -t . 8. Diperoleh π€ =
1 z
contoh 1: 1
Perhatikan gars tegak x = 1, di bawah pemetaan π€ = π§
15
Penyelesaian: 1
Dari penguraian π€ = π§
1 π₯ π¦ = 2 β 2 π 2 π§ π₯ +π¦ π₯ + π¦2 diperoleh, π₯
π’ = π₯ 2 +π¦ 2
dan
π¦
π£ = β π₯ 2 +π¦ 2
Kemudian garis tegak yang diberikan x = 1 sehingga setiap titik pada garis yang diberikan berbentuk π§ = 1 + π£π kita mendapatkan bahwa 1
π¦
π’ = 12 +π¦ 2 dan π£ = β 12 +π¦2 Dengan menguadratkan dan mmenjumlahkan dua persamaan terakhir itu, di peroleh π’2 + π£ 2 = π’ π’2 + π£ 2 β π’ = 0 1 1 π’2 β π’ + + π£ 2 = 4 4 (π’ β 21 )2 + π£2 = 1
1 2
1
Sehingga, diperoleh sebuah lingkaran |π€ β 2| = 2 Setelah ditemukan gambar transformasi dari garis tersebut, kita akan menentukan daerah dari π
(π§) > 1, π
(π§) < 1, πππ π
(π§) = 1 pada bidang w. Misalkan daerah di dalam lingkaran, 1 1 |π€ β | < 2 2 1 1 |π’ + ππ£ β | < 2 2 2
β(π’ β 1) + π£ < 2
1 2
1 1 π’2 β π’ + + π£ 2 < 4 4 π’2 β π’ + π£ 2 < 0
16
2
2
ο¦ οΆ ο¦ οΆ ο¦ οΆ x x ο§ ο· οο§ ο· ο«ο§ οy ο· οΌ 0 ο§ 2ο« 2ο· ο§ 2ο« 2ο· ο§ 2ο« 2ο· ο¨x y οΈ ο¨x y οΈ ο¨x y οΈ π₯ 2 β π₯(π₯ 2 + π¦ 2 ) + π¦ 2 ( )<0 (π₯ 2 + π¦ 2 )2 π₯ 2 β π₯(π₯ 2 + π¦ 2 ) + π¦ 2 < 0 (π₯ 2 + π¦ 2 )(1 β π₯) < 0 (1 β π₯) < 0 1<π₯ Jadi, daerah di dalam lingkaran tersebut adalah pemetaan dari π₯ > 1 dengan cara yang hampir sama dapat di tunjukkan daerah di luar lingkaran adalah pemetaan dari daerah π₯ < 1 dan garis pada lingkaran merupakanpemetaan dari garis π₯ = 1
Pernyataan: Di bawah transformasi kebalikan garis-garis dan lingkaran-lingkaran dipetakan ke garis-garis atau lingkaran-lingkaran.
Bukti berdasarkan a)
1 π§
π₯
π¦
= π₯ 2 +π¦ 2 β π π₯ 2 +π¦ 2
17
b) Persamaan π(π₯ 2 + π¦ 2 ) + ππ₯ + ππ¦ + π = 0 mewakili suatu lingkaran (π β 0) atau suatu garis (π = 0) dan sebaliknya setiap garis atau lingkaran dapat diwakili oleh seuatu persamaan yang berbentuk seperti di atas.
Misalkan diberikan suatu lingkaran atau suatu garis, missal K . Kemudian untuk konstanta π, π, π dan d . Maka: πΎ: π(π₯ 2 + π¦ 2 ) + ππ₯ + ππ¦ + π = 0 Dari a) kita mempunyai π’=
π₯2
π₯ π¦ 1 ,π£ = β 2 , π’2 + π£ 2 = 2 2 2 +π¦ π₯ +π¦ π₯ + π¦2
Kemudian dengan membagi persamaan K dengan π₯ 2 + π¦ 2 diperoleh π+π
π₯ π¦ π β π + =0 π₯2 + π¦2 π₯2 + π¦2 π₯2 + π¦2
π + ππ’ = ππ£ + π(π’2 + π£ 2 ) = 0 π(π’2 + π£ 2 ) + ππ’ β ππ£ + π = 0 yang merupakan garis (d=0) atau lingkaran pada bidang (dβ 0) pada bidang w.
2. Perhatikan garis π1 : π₯ β π¦ + 2 = 0 Dalam notasi persamaan πΎ: π(π₯ 2 + π¦ 2 ) + ππ₯ + ππ¦ + π = 0, π = 0, π = 0, π = 1
β1, π = 2. Jadi, di bawah = π§ , π1 , dipetakan menjadi garis atau lingkaran yang diberikan. Maka, π1 dipetakan menjadikan lingkaran πΆ1 : 2(π’2 + π£ 2 ) + π’ + π£ = 0 Begitu pula, kita mendapatkan bahwa garis πΏ1 : π₯ + π¦ β 2 = 0 Dipetakan menjadi lingkaran πΆ2 : 2(π’2 + π£ 2 ) β π’ + π£ = 0 Perhatikan bahwa: πΏ1 : π₯ β π¦ + 2 = 0 1
1
1
Dipetakan ke lingkaran πΆ1 : |π€ β (β 4 β 4 π)| = 4 β2 πΏ2 : π₯ + π¦ β 2 = 0 1
1
1
Dipetakan ke lingkaran πΆ2 : |π€ β (β 4 β 4 π)| = 4 β2
18
ππ¦
ππ¦
Karena untuk πΏ1 , ππ₯ = 1, dan untukπΏ2 , ππ₯ = β1 maka kedua garis tersebut berpotongan tegak lurus di z = 2i. ππ£
ππ£
Sedangkan untuk πΆ1 , ππ’ = β4π’ β 1 dan untuk πΆ2 , ππ’ = β4π’ + 1, serta 2π’2 + 2π£ 2 + π’ + π£ = π’2 + 2π£ 2 + π’ + π£ π’ = βπ’ 2π’ = 0 π’=0 ππ£
ππ£
Subtitusi π’ = 0 sehingga diperoleh untuk πΆ1 , ππ’ = β1 dan πΆ2 , ππ’ = 1 maka kedua lingkaran tersebut berpotongan pada π€ = 0 dan =
βπ 2
.
1
Transformasi π€ = π§
D. TRANSFORMASI BILINEAR Definisi: Jika a, b, c, dan d konstanta kompleks, maka: π€ = π(π§) =
ππ§ + π , π’ππ‘π’π ππ β ππ β 0 ππ§ + π
dinamakan transformasi bilinear. Kita asumsikan π β 0guna menghindari persamaan bilinear berubah menjadi persamaan linear. Analog dengan transformasi
19
kebalikan, maka transformasi bilinear juga memetakan garis dan lingkaran menjadi garis atau lingkaran. Pemetaan bilinear π€ = π(π§) =
ππ§+π ππ§+π
= (πΒ°βΒ°π)(π§) merupakan komposisi dari
fungsi-fungsi berikut: π(π§) = ππ§ + π,
1 β(π§) = , π§
π(π§) =
π ππ β ππ + π§ π π
Jadi, transformasi bilinear merupakan gabungan dari transformasi linear diikuti dengan transformasi kebalikan dan dilanjutkan dengan transformasi linear sekali lagi. Teorema: Jika π§1 β π§2 β π§3 sebarang titik pada bidang-z dan π€1 β π€2 β π€3 sebarang titik pada bidang-w , maka terdapat fungsi transformasi bilinear yang memetakan π§π ke π€π denganj=1,2,3 adalah: (π€ β π€1 )(π€2 β π€3 ) (π§ β π§1 )(π§2 β π§3 ) = (π€ β π€2 )(π€2 β π€1 ) (π§ β π§3 )(π§2 β π§1 ) Bukti: π€=
ππ§ + π ππ§1 + π ππ§2 + π ππ§3 + π , π€1 = , π€2 = , π€3 = ,, ππ§ + π ππ§1 + π ππ§2 + π ππ§3 + π
dengan ππ β ππ β 0 ππ§ + π ππ§1 + π β ππ§ + π ππ§1 + π
π β ππ =
=
(ππ§ + π)(π§1 + π) β (ππ§1 + π)(π§ + π) (ππ§ + π)(ππ§1 + π)
=
ππππ§1 + πππ§1 + πππ§ + ππ = πππ§π§1 β πππ§ β πππ§1 β ππ (ππ§ + π)(ππ§1 + π)
=
βππ(π§ β π§1 ) + ππ(π§ β π§1 ) (ππ§ + π)ππ§1 + π) (ππβππ)(π§βπ§1 )
= (ππ§+π)(ππ§
1 +π)
ππ§ +π
ππ§ +π
2
3
ππ β ππ = ππ§ 2+π β ππ§ 3+π
20
=
πππ§2 π§3 +ππ§2 π+πππ§3 +ππβπππ§2 π§3 βπππ§2 βππ§3 πβππ (ππ§2 +π)(ππ§3 +π)
=
ππ(π§2 βπ§3 )βππ(π§2 βπ§3 ) (ππ§2 +π)(ππ§3 +π) (ππβππ)(π§2 βπ§3 )
= (ππ§
2 +π)(ππ§3 +π)
ππ§+π
π β ππ =
ππ§+π
ππ§ +π
β ππ§33+π
=
πππ§π§3 +πππ§+πππ§3 +ππβπππ§π§3 βπππ§3 βπππ§βππ (ππ§+π)(ππ§3 +π)
=
ππ
(πβππ )βππ(πβππ ) (ππ§+π)(ππ§3 +π) (ππ
βππ)(πβππ )
= (ππ§+π)(ππ§
3 +π)
ππ§ +π
ππ§ +π
2
1
ππ β ππ = ππ§ 2+π β ππ§ 1+π =
πππ§1 π§3 +ππ§2 π+πππ§1 +ππβπππ§1 π§3 βπππ§2 βππ§1 πβππ (ππ§2 +π)(ππ§1 +π)
=
ππ(π§2 βπ§1 )βππ(π§2 βπ§1 ) (ππ§2 +π)(ππ§1 +π) (ππβππ)(π§2 βπ§1 )
= (ππ§
2 +π)(ππ§1 +π)
(ππ β ππ)(π§ β π§1 ) π€ β π€1 )(π€2 β π€3 ) (ππ§ + π)(ππ§1 + π) = (ππ (π€ β π€3 )(π€2 β π€1 ) β ππ)(π§ β π§3 ) (ππ§ + π)(ππ§3 + π) =
(ππ β ππ)(π§2 β π§3 ) (ππ§2 + π)(ππ§3 + π) (ππ β ππ)(π§2 β π§1 ) . (ππ§2 + π)(ππ§1 + π)
.
(ππ β ππ)(π§ β π§1 )(ππ β ππ)(π§2 β π§3 )(ππ§ + π)(ππ§3 + π)(ππ§2 + π)(ππ§1 + π) (ππ β ππ)(π§ β π§3 )(ππ β ππ)(π§2 β π§1 )(ππ§ + π)(ππ§1 + π)(ππ§2 + π)(ππ§3 + π) =
(π§ β π§1 )(π§2 β π§3 ) (π§ β π§3 )(π§2 β π§1 ) 21
ππΈπ
π΅ππΎππΌ Contoh 1: π§β1
Tunjukkan bahwa pemetaan bilnear π€ = π§+1 memetakan setengah bidang (π§) > 0 menjadi cakram satuan |π€| < 1 Penyelesaian : 1
Pemetaan ini dibagi dalam tiga tahapan, ΞΆ= π§ + 1, ΞΎ= π , dan π€ = β2π + 1 1. Dibawah pemetaan ΞΆ=π§ + 1, setiap titik pada setengah bidang yang diberikan diputar sebesar 0 radian, diperbesar dengan faktor 1 dan terakhir digeser dengan vektor 1 sehingga menghasilkan setengah bidang π
(π) > 1 1
2. Setengah bidang (π) > 1 kemudian dipetakan dibawah ΞΎ= π kedalam lingkaran 1
1
|π β 2| = 2 ,tetapi dengan setengah bagian atas dan bawah saling dipertukarkan. 3. Terakhir dibawah π€ = β2π + 1, bagian dalam lingkaran akan diputar sebesar βπ 1
1
radial menjadi bagian dalam lingkaran |π + 2| = 2, pertukaran ini akan menukar letak setengah bagian atas dan bawah cakram tersebut. Putaran ini kemudian diikuti dengan regangan dengan faktor 2 menjadi bagian dalam lingkaran|π + 1| = 1, dan akhirnya digeser dengan vektor 1 menghasilkan cakram |π€| < π§β1
1.Berikut proses transformasi bilinear w=π§+1
22
Sifat kedua transformasi bilinear dinyatakan sebagai beikut: bila diketahui sebarang tiga titik berbeda π§1 , π§2, π§3 pada bidang π§ dan sebarang tiga titik berbeda π€1, π€2, π€3pada bidang π€, maka terdapat transformasi bilinear yang tunggal yang memetakan π§π ke π€π , π= 1,2,3. Transformasi bilinear yang tunggal ini diperoleh dengan: (π€ β π€1 )(π€2 β π€3 ) (π§ β π§1 )(π§2 β π§3 ) = (π€ β π€3 )(π€2 β π€1 ) (π§ β π§3 )(π§2 β π§1 ) Contoh 2: Carilah transformasi bilinear yang memetakan π§1 = 0, π§2 = π, π§3 = β1 ke π€1, = 12, π€2, = 11 + ππ, π€3 = 11 secara berurutan Penyelesaian: Dengan subtitusi π§1 , π§2, π§3 dan π€1, π€2, π€3 (π€ β π€1 )(π€2 β π€3 ) (π§ β π§1 )(π§2 β π§3 ) = (π€ β π€3 )(π€2 β π€1 ) (π§ β π§3 )(π§2 β π§1 ) Diperoleh: (π€ β 12)π π§(1 + π) = (π€ β 11)(β1 + π) (π§ + 1)π Menghasilkan persamaan bilinear π€=
contoh 3
23
10π§ β 12 π§β1
dengan menggunakan teorema
24
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Definisi (Transformasi Linear) Suatu transformasi yang berbentuk w = f(z) = az + b dengan a , b β C, a β 0 disebut Transformasi linear. 2. Sifat-sifat Transformasi Linear: e. fβ(z) = a,
untuk setiap z β C, maka f adalah transformasi entire atau
transformasi analitik menyeluruh f. f adalah transformasi satu-satu, karena jika transformasi z1 β z2, maka f(z1) = az1 + b β az2 + b = f(z2) g. karena f transformasi satu-satu maka f mempunyai transformasi invers yaitu 1
π
fβ(z) = πz - π, dengan a β 0. h. Transformasi linear adalah komposisi dari dua transformasi berikut: ΞΆ = az dan w = ΞΆ + b. Transformasi yang pertama , yaitu ΞΆ = az merupakan suatu rotasi yamg βmemperpanjangβ atau βmemperpendekβ. Adapun alasannya sebagai berikut. Misa:π = π1 πππ π1 πππ π§ = π2 πππ π2 maka ΞΆ = az = π1 πππ π1 . π2 πππ π2 = r1r2 {(cos π1 + i sin π1 )(cos π2 + i sin π2 )} = r1r2 {cos π1 cos π2 + sin π1 sin π2 +i(sin π1 cos π2 +cos π1 sin π2 )} =π1 π2 {cos(π1 + π2 ) + i sin (π1 + π2 )} Jadi, / ΞΆ/ = /a/ /z/ dan arg ΞΆ = arg a + arg z. 3. Definisi: Suatu fungsi π(π§) = π§ π dengan n β π dinamakan fungsi pangkat. 4. Sifat-sifat pemetaan pada transformasi pangkat lebih mudah dipelajari dalam bentuk kutubnya.. Dengan menyatakan fungsi pangkat dalam bentuk kutub diperoleh π€= π π (cos ππ + π sin ππ) Dari bentuk kutub ini dapat dilihat bahwa jika 25
|π§| = π
dan
arg π§ =π
Maka |π€| = π π
dan
arg π§ = ππ
Dari bentuk kutub diatas dapat disimpulkan bahwa transformasi pangkat memetakan suatu titik π§ dengan modulus π dan argumen π ke suatu titik dengan modulus π π dan argumen ππ . 5. Transformasi fungsi balikan Secara geometri hal ini bisa didekati dengan menuliskan π§ dan π€ dalam bentuk kutub. Jika π§ = π πππ π
maka
1
π€ = π cos(βπ)
Yang dapat di jelaskan dengan, βdibawah fungsi kebalikan suatu titik dengan modulus π dan argumen π dipetakan menjadi suatu titik dengan modulus
1 π
dan
argumen βπβ. 6. Pemetaan bilinear merupakan gabungan dari pemetaan linear diikuti dengan pemetaan kebalikan dan terakhir pemetaan linear . Sifat pertama ini didasarkan pada 2 kenyataan. Pertama kenyataan bahwa pemetaan bilinear merupakan gabungan dari tiga fungsi diantaranya: ΞΆ=cz +π,
1
π
ΞΎ= π, dan π€ = π +
ππβππ π
π
Sifat kedua transformasi bilinear dinyatakan sebagai beikut: bila diketahui sebarang tiga titik berbeda π§1 , π§2, π§3 pada bidang π§ dan sebarang tiga titik berbeda π€1, π€2, π€3pada bidang π€, maka terdapat transformasi bilinear yang tunggal yang memetakan π§π ke π€π , π= 1,2,3. Transformasi bilinear yang tunggal ini diperoleh dengan: (π€ β π€1 )(π€2 β π€3 ) (π§ β π§1 )(π§2 β π§3 ) = (π€ β π€3 )(π€2 β π€1 ) (π§ β π§3 )(π§2 β π§1 ) B. SARAN Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah di kemudian hari. Karena penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah tersebut dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggungjawabkan.
26
DAFTAR PUSTAKA Buku Perkuliahan Program S-1
digilib.uinsby.ac.id/fungsikompleks:
Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya
http://digilib.uinsby.ac.id/20106/1/Fungsi%20komplek.pdf https://dokumen.tips/documents/fungsi-pangkat.html https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-pangkat-makalah-memenuhi-.html https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-linear-makalah-memenuhi-.html https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-kebalikan-makalah-memenuhi.html https://anzdoc.com/fungsi-kompleks-transformasi-bilinear-makalah-memenuhi-.html
27