Bab I.docx

  • Uploaded by: Sunarti Sulaiman
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 841
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. untuk itu pendidikan diharapkan mampu membentuk manusia yang berkualitas dan mandiri, serta memberikan dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat Indonesia. Fuad (2008) menjelaskan bahwa Peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini merupakan hal yang penting dan harus dipikirkan dengan adanya pendidikan dapat membentuk kepribadian manusia yang beradab dan beriman serta dapat membentuk manusia berilmu. Tujuan pendidikan memuat tentang nilai yang baik, luhur dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan berfungsi memberikan arah kepada sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan pendidikan (Tirtaraharjdja, 2010). Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar yang diraih siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan inti aktivitas pendidikan. oleh karena itu perlu mendapat perhatian serius agar dapat melibatkan peserta didik secara aktif dan dapat menjadi interaksi antara peserta didik dengan guru Begitu gitu pula antara peserta didik dengan peserta atau multi interaksi maka guru harus menguasai berbagai model pembelajaran, guru juga harus mampu memilih model yang tepat sesuai dengan materi, tingkat kemampuan peserta didik, lingkungan dan kondisi sekolah. Berdasarkan hasil observasi awal oleh peneliti di MA. Muhammadiyah Bantaeng diperoleh informasi bahwa model yang selama ini di gunakan guru di sekolah itu kerap kali dianggap sangat membosankan bagi peserta didik. Mengajar tak ubahnya proses mendongeng yakni guru menjelaskan didepan kelas, memberikan contoh soal, dan menugaskan peserta didik untuk mengerjakan soalsoal. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tidak terpenuhi dan membuat siswa tidak lagi bersemangat dan fokus dalam belajar. Permasalahan yang lain adalah selama proses pembelajaran para siswa hanya berperan sebagai penerima informasi tanpa dirangsang untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam menggali lebih banyak informasi, seperti hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh gurunya, sibuk melakukan kegiatannya sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru dan lain lain. Melihat kondisi pembelajaran tersebut, maka untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa peneliti, ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick (tongkat berbicara) yang dapat memberikan kesempatan luas bagi peserta didik

untuk terlibat langsung pada aktivitas pembelajaran dan mampu membimbing peserta didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Tipe Talking Stick (tongkat berbicara) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran dalam kelompok, menggunakan tongkat sebagai penunjuk individu dalam kelompok yang mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan, tayangan bahan ajar yang disampaikan oleh guru. Selain itu model Talking Stick ini diharapkan dapat merubah paradigma guru dalam pembelajaran, yaitu dari guru sebagai pusat belajar agar beralih ke pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan model Talking Stick guru harus mampu berperan sebagai motivator dan fasilitator agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif, untuk itu guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan mampu memanfaatkan teknologi modern, dan potensi lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Penelitian ini relevan dengan penelitian dari Dewi (2018) dengan judul “Pengaruh Model Talking Stick dalam Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Afektif Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 5 Sungkai Utara” menyimpulkan rata-rata nilai pretes siswa pada kelas eksperimen adalah 32,7 dan postes 63,7. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai pretes 42,7 dan postes 53,7. Hasil uji t menunjukkan bahwa diperoleh hasil sig. 0,034 < 0,05 sehingga H1 diterima artinya rata-rata hasil

belajar IPA dengan menggunakan model Talking Stick lebih dari rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian untuk mengatasi permasalah di MA. Muhammadiyah Bantaeng, dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA. Muhammadiyah Bantaeng”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X MA. Muhammadiyah Bantaeng ? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick kelas X MA. Muhamadiyah Bantaeng. D. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

Manfaat teoritis Memberikan informasi yang lebih rinci dan akurat tentang kemampuan

peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada siswa kelas X MA. Muhammadiyah Bantaeng.

2. Manfaat praktis Penelitian ini bermanfaat praktis bagi : a. Sekolah Dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa b. Guru Dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat di terapkan dalam menyajikan materi pelajaran untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar peserta didik. c. Peserta didik Dapat meningkatkan hasil belajar dan semangat melalui model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. d.

Peneliti lain Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti lain yang dapat di

gunakan untuk meneliti hal-hal yang relevan dengan penelitian ini.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab I.docx
December 2019 24
Bab Iii Fix.docx
December 2019 24
Proposal Isi.docx
December 2019 24
Sampul.docx
December 2019 19