I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Bandar Lampung merupakan Ibu Kota dari Provinsi Lampung yang secara
geografis terletak pada titik koordinat 5°20՚ sampai 5°30՚ lintang selatan dan 105°28՚ sampai 105°37՚ bujur timur. Kota Bandar Lampung yang menjadi lokasi stategis sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, pendidikan, politik, perdagangan, pariwisata dan insdutri ini memiliki luas daerah 197,22 Km² yang terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan, dengan angka penduduk pada tahun 2014 berjumlah 960,695 jiwa (Badan Pusat Statistik Bandar lampung, 2015). Besarnya jumlah penduduk di Bandar lampung menyebabkan tingginya layanan transportasi umum untuk menunjang kegiatan setiap individu masyarakat. Dari berbagai macam jenis angkutan umum yang beroperasi di Bandar lampung, angkutan kota (angkot) adalah salah satu angkutan umum yang diminati oleh berbagai kalangan masyarakat karena biayanya yang cukup terjangkau. Trayek atau rute angkot di Bandar Lampung terbagi menjadi dua belas tempat tujuan aktif yang mengarahkan ke tempat tujuan, dengan perbedaan pada jenis warna angkot yang beroperasi (Dishub, 2016). Dalam pengoperasiannya, trayek atau rute angkot melewati jalur yang sebagian besar dihubungkan dengan terminal sebagai sarana tempat transit atau pemberhentian tujuan. Saat ini informasi trayek atau rute dan jenis warna angkot hanya dapat diakses masyarakat secara langsung seperti di terminal, mendatangani Dinas Perhubungan Kota Bandar lampung dan bertanya dengan orang orang sekitar untuk memperoleh informasi
2
jenis dan warna angkot serta trayek atau rute angkot. Untuk warga luar kota Bandar Lampung, maka akan lebih kesulitan dalam mengakses informasinya. Minimnya informasi akurat yang tersedia mengenai hal tersebut membuat sebagian masyarakat harus bertanya secara langsung kepada orang lain atau secara konvensional, sehingga dapat menyebabkan ketidakpuasan masyarakat karena keterbatasan dalam memperoleh informasi (Juraman, 2014). Diperlukan cara yang lebih baik dalam mengakses informasi yaitu melalui apikasi smartphone yang dapat diakses kapan saja. Sebuah aplikasi akan memberi manfaat dalam efisiensi aktivitas penggunanya tanpa harus bertanya kepada orang atau secara konvensional (Nugroho, 2012). Aplikasi Informasi Angkutan Kota Berbasis Smartphone ini menjadi solusi dalam menyediakan layanan mengenai jenis dan warna angkot, trayek atau rute angkot yang ada, serta perhitungan estimasi ke tempat tujuan yang sangat mudah diakses oleh seluruh masyarakat Bandar Lampung yang terkoneksi dengan internet.
1.2
Tujuan Tujuan pada pembuatan tugas akhir ini adalah menghasilkan Aplikasi
Informasi Angkutan Kota Berbasis Smartphone untuk memberikan informasi yang akurat mengenai jenis dan warna angkot, trayek atau rute angkot yang ada, serta perhitungan estimasi ke tempat tujuan di Bandar Lampung sehingga dapat mempermudah sekaligus menghemat waktu masyarakat dalam memperoleh informasi.
3
1.3
Kerangka Pemikiran Aplikasi Informasi Angkutan Kota Bandar Lampung menjadi solusi yang
memudahkan masyarakat kota Bandar lampung dalam mengakses informasi angkot dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) sebagai bahasa pemrograman dalam pembuatan webview, MySQL sebagai basis data dan Google API sebagai layanan peta online. Aplikasi ini juga menyediakan informasi mengenai trayek atau rute angkot beserta estimasi waktunya melalui lokasi terminal dan lokasi pemberhentian atau pemberangkatan angkot. Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah metode Rapid Application Development dengan tahapan Requirements Planning Phase, User Design Phase, Construction Phase. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
4
1.4
Kontribusi Kontribusi yang diberikan kepada masyarakat dari dibangunnya aplikasi ini
berupa : 1.
Masyarakat Bandar Lampung dan luar kota mudah dalam mengakses informasi angkot yang berbasis smartphone.
2.
Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dapat membagikan informasi mengenai angkot sehingga masyarakat tidak perlu mendatangani terminal atau ke Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung.