BAB I PROFIL LEMBAGA
1.
Profil Lembaga KB DAHLIA 1
Nama sekolah
: PAUD DAHLIA
2
Status TK
: SWASTA
3
Tahun beroperasi
:
4
SK Pendirian TK
:
5
Nama Kepala TK
: ARBAINAH
6
SK Kepala TK
:
7
Alamat Kepala TK
: Jl. HUTAN TANAMAN INDUSTRI RT.01
10 JULI 2010
Telp. 0355-....................... / HP. 0878-0696-3000
2. 1.
3.
Komponen Lahan TK 1.
Luas Total Tanah TK
:
m²
2.
Luas Total Bangunan
:
m²
3.
Tahun Dibangun
:
4.
Tahun Berdiri TK
:
5.
Tahun Rehabilitasi
:
Data Ruang TK Nama Ruang
Jumlah
Ukuran (m)
Keterangan
Ruang Kelas Ruang Kepala TK Ruang Kerja Guru Ruang Tata Usaha Ruang UKS KM/WC guru Dapur Gudang Ruang Terbuka ( Speelood ) KM/WC Anak Lainnya
1
4.
Data Jumlah Anak Didik 3 ( tiga ) tahun Terakhir
Jumlah Siswa ( orang )
Kelas
Putra
Putri
Total
2013/2014 2014/2015 2015/2016
5.
6.
Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Klasifikasi Guru
Jumlah Guru
Kurang
Berlebih
PNS Guru Honor Tetap TK GTT/PTT Staf Tata Usaha Petugas Pembantu Lainnya (sebutkan) :
7.
Sejarah singkat TK ..........................................
8.
Alamat Dan Peta Lokasi TK Alamat TK
:
Peta Lokasi ........................................... D. 1.
Status : TK Status
: TK
2
BAB II PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, tuntutan masyarakat, perubahan paradiqma pendidikan dan otonomi daerah membawa dampak pada pendidikan, sehingga kurikulum TK perlu dikembangkan untuk menyikapi perubahan perubahan tersebut. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Permendikbud no. 137 th 2014 tentang Standart Nasional PAUD ; Permendikbud no. 146 th 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD ;
Permendikbud no. 160 th
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 PAUD ; Pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan perkembangan anak. program pembelajaran mencakup perencanaan, pendekatan, dan strategi pembelajaran, serta penilaian yang disusun secara sistimatis. oleh karena itu pengembangan program pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Program pembelajaran disusun untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang beragam selaras dengan tumbuh kembang anak dengan tetap memperhatikan budaya daerah dan karakter bangsa melalui pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kurikulum adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Kurikulum terdiri dari : 1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, 2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, 3. Kalender pendidikan, dan 4. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian dan proses capaian perkembangan. yang mencangkup : 1. Tingkat Satuan Pendidikan, 2. Kopetensi Inti 3. Kompetensi Dasar 4. Materi pokok/pembelajaran, 5. Sumber/bahan/alat belajar, 6. Kegiatan pembelajaran, 7. Indikator 8. Penilaian, 9. Alokasi waktu. Silabus merupakan penjabaran Kompetensi Inti juga Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 3
Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh satu tim penyusun yang terdiri kepala TK, guru-guru, dan komite sekolah dengan pendampingan oleh narasumber dari Tim Pengembang Kurikulum di bawah koordinasi Dinas Pendidikan ............... Pengembangan Kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak. 2. Berorientasi pada kebutuhan anak. 3. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. 4. Menggunakan pendekatan tematik. 5. Kreatif dan inovatif. 6. Lingkungan kondusif 7. Mengembangkan kecakapan hidup. Pada akhirnya Kurikulum Taman Kanak-Kanak ......................................... ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan bahwa apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan Kurikulum ini dalam proses pembalajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi peserta didik, sehingga peserta didik betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Taman Kanak-Kanak hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, efektif, demokratis, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan semangat seperti itulah Kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Taman Kanak-Kanak ...............................................
8.
Tujuan
1.
Tujuan penyusunan Kurikulum ini untuk 1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada. 2. Acuan bagi satuan pendidikan TK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum memberi panduan dan arah kepada guru TK agar dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang tepat sesuai dengan bidang-bidang pengembangan anak TK untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
3.
Dasar 1.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.
Intruksi Presiden RI Nomor 6 tahun 2009 tentang Pencanangan Nasional Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa melalui Pembelajaran Aktif 4
1. Peraturan
Pemerintah
Nomor
17
tahun
2010
tentang
pengelolaan
dan
Penyelenggaraan Pendidikan. 2. Presiden RI nomor 60 tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holiatikintegratif 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 84 tahun 2014 tentang pendirian satuan PAUD 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini 7. Gubernur Jawa Timur nomor 15 tahun 2013 tentang perubahan atas Keputusan Gubernur nomor 63 tahun 2011 tentang pengembangan anak holistik-integratif provinsi Jawa Timur. 8. Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran / Kurikulum taman kanak-kanak.
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
Taman Kanak-Kanak ............................................., mempunyai identitas tersendiri dalam mengembangkan pendidikan yang mempunyai Visi, Misi dan Tujuan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang.
1.
VISI .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................
2.
MISI 1.
...................................................................................................
2.
....................................................................................................
3.
....................................................................................................
4.
TUJUAN TAMAN KANAK-KANAK ............................................................ 1.
...........................................................................................................
2.
..............................................................................................................;
3.
..................................................................... 5
BAB III KARAKTERISTIK 1.
Prinsip-Prinsip Pengembangan kegiatan pembelajaran Taman Kanak-Kanak Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Pengembangan kurikulum TK mengacu pada standar Pendidikan Anak Usia Dini. 1. Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak. Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perku memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan ke-aku-an ke rasa sosial. 1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak. 1. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. 1. Menggunakan pendekatan tematik. Perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan. Hal ini berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat. Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan aspek : 1. Sikap Spritual : Bersyukur dengan adanya makanan 2. Sikap Sosial : menolong diri sendiri 3. Pengetahuan : mengerti manfaat makan 6
4. Ketrampilan : mulai belajar memegang sendok 1. Kreatif dan inovatif. Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin gtahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran. 1. Lingkungan kondusif. Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatiokan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak. 1. Mengembangkan kecakapan hidup. Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
2.
Model Pembelajaran Model pembelajaran yang diterapkan di TK .......................... adalah Model pembelajaran berdasarkan minat dalam bentuk Kelompok berdasarkan kegiatan pengaman. Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain : 1. Metode Bercerita Metode Bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan. 1. Metode Bercakap-cakap Metode Bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak. Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) bercakap-cakap bebas, (2) bercakap-cakap menurut tema, dan (3) bercakap-cakap berdsarkan gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut 7
tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan. 1. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk : (1) mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak, (2) memberi kesempatan anak unutk bertanya, dan (3) mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat. 1. Metode Karyawisata Metode karyawisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema. 1. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu ketrampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya, mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain. 1. Metode Sosiodrama atau Bermain Peran Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya, bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain. 1. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakukan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami, dan lain-lain. 1. Metode Proyek Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan. 1. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anaka untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.
1. Penilaian Penilaian di Taman Kanak-kanak dilaksanakan berdasarkan gambaran/deskripsi pertumbuhan dan perkembangan, serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, 8
penggunaan berbagai teknik penilaian ini terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran itu sendiri, sehingga guru tidak harus menggunakan instrument khusus. Untuk anak-anak yang menunjukkan perkembangan dan perilaku yang khas, dan memerlukan penanganan secara khusus diperlukan instrument yang khusus pula seperti disajikan dalam lampiran pedoman. Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di Taman Kanak-kanak, diantaranya :
1. Observasi Observasi merukapan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakuakn. Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument observasi, baik yang dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrument yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian perkembangan anak. 1. Catatan anekdot Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi. Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba. 1. Percakapan Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai sesuatu hal. 1. Penugasan Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya : melakukan percobaan dengan menanam cabe, tomat, dan kacangkacangan, membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liah, adonan (playdough) dan jenis penugasan lainnya. 1. Unjuk Kerja (Performance) Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk praktek lainnya. 1. Hasil Karya Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni. Hasil karya anak dapat dopajang dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran anak yang disajikan secara bersama-sama.
9
Data penilaian dengan berbagai alat dan cara tersebut diatas dikumpulkan dan didokumentasikan dalam bentuk portofolio. Berdasarkan data tersebut guru melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester. Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif bukan kuantitatif dan dilaporkan secara berkala oleh TK kepada Orang Tua baik melalui laporan secara tertulis maupun melalui forum pertemuan yang sudah dijadwalkan.
1. Prinsip-prinsip Penilaian 2. Sistematis Penilaian harus dilakukan secara sistematis, artinya kegiatan penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram, sesuai dengan yang telah disusun, kebutuhan nyata yang ada dilapangan, dan atau karakteristik penggunaan instrument yang akan digunakan. 1. Menyeluruh Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak yang meliputi : nilai-nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, serta sosial emosional. Di samping aspek yang dinilai, sesuai sifat dan tingkat kedalamannya, kegiatan penilaian juga dapat menggali data dari berbagai sumber yang relevan dengan aspek yang dinilai. 1. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. 1. Objektif Proses dan hasil-hasil penilaian dilakukan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya dan semata-mata untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karenanya hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak menjadi bagian dari pertimbangan dalam penilaian. 1. Mendidik Proses
dan
hasil
penilaian
dapat
dijadikan
dasar
untuk
memotivasi,
mengembangakan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal. 1. Kebermaknaan Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi peserta didik, orang tua, guru dan pihak lain yang relevan.
10
1. Pengaturan-Pengaturan 2. Pengaturan Beban Belajar Kelas
Satu jam pembelajaran tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajaran per minggu
Minggu efektif per tahun ajaran
A
30’
30 Jam
34 Jam
B
30’
30 Jam
34 Jam
Waktu pembelajaran/ jam per tahun 1020 Jam
1. Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian : 2. Kegiatan awal + 30 menit 3. Kegiatan Inti + 60 menit 4. Istirahat + 30 menit 5. Kegiatan Akhir + 30 menit
1. PENGELOMPOKAN ANAK DIDIK Peserta didik dinyatakan pindah kelompok ke tingkat yang lebih tinggi apabila memenuhi syarat usia dan atau perkembangan kemampuan. Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik 1. 4 s/d 5 tahun kelompok A 2. 5 s/d 6 tahun kelompok B
1. PERPINDAHAN KELOMPOK Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal berikut : Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar siswa (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk rapor yang digunakan disekolah tujuan. Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran, apabila anak sudah cukup umur, (A ke B, B ke SD)
1. Kriteria Tamat Belajar Peserta didik dinyatakan tamat belajar apabila memenuhi syarat atau salah satu syarat : 1. Tingkat perkembangan kemampuan 2. Usia peserta didik 3. Mengikuti proses pembelajaran sampai kelompok B.
11
4.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Tujuan : Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup dan dilakukan secara terpadu baik melalui pembiasaan maupun pengembangan kemampuan dasar misalnya : menggosok gigi, memotong buah, membuang sampah ditempatnya, membersihkan lantai dengan anak lain yang berguna untuk kalangsungan hidupnya.
1. Muatan Lokal Muatan
local
merupakan
kegiatan
kurikuler
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan kompetensi sesuai dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
1. Pengembangan Diri Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. Berdasarkan kondisi objektif Taman Kanak-Kanak ........................................ dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan Menyanyi Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang menyanyi. 2. Mengembangkan Agama Islam Tujuan : Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an 1. Mengembangkan seni tari Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang seni tari. 1. Mengembangkan renang Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak didik di bidang renang 1. Mengembangkan drumband Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan drumband 1. Mengembangkan melukis 12
Tujuan : Mengembangkan bakat dan potensi anak dalam kegiatan melukis 1. Mekanisme Pelaksanaan 2. Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang dibina oleh guru, pelatih yang memiliki kualitas yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. 3. Jadwal Kegiatan JADWAL KEGIATAN EKSTRA KURIKULER TK ........................................ TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016 KEGIATAN / TEMPAT NO
1 2 3 4 5 6
Pelaksanaan / Hari / Waktu
Menyanyi/ Angklung Ruang Bermain
Agama Mushola
Drum Band Aula
SENIN
08.00 - 08.30 10.00 - 10.30
B4-B5 B1-B2
SELASA
08.00 - 08.30 10.00 - 10.30
A1-A2 B3
RABU
08.00 - 08.30 10.00 - 10.30
B5-B6 B2-B3
KAMIS
08.00 - 08.30 10.00 - 10.30
B1 B4
JUMAT
08.00 - 08.30 10.00 - 10.30
SABTU
08.30 - 08.30 09.30 - 10.30
Menari Aula
Renang/Lukis
B6 B3 B6 B3
B1 B4
B4-B5 B1-B2 A1 A2
A1 A2
A1 A2
B6 B3
B4-B5 B1-B2
1. Alokasi Waktu Kegiatan pengembangan diri (terprogram) diberikan pada kelompok A dan B, 30 Menit sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengembangan diri yang berhubungan dengan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier dilaksanakan dalam program Bimbingan Konseling dan pelaksanaannya terpadu atau di luar proses pembelajaran.
13
BAB IV STRUKTUR KURIKULUM
1. STRUKTUR KURIKULUM Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan Kompetensi Inti yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap Kompetensi Inti di TK dituangkan dalam Kompetensi Dasar yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan Indikator dalam struktur kurikulum. Kompetensi Inti yang dimaksud terdiri atas Kompetensi Dasar yang dikembangkan melalui materi atau program program yang disusun oleh TK.. 1. Struktur kurikulum Taman Kanak-Kanak .......................................... meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan pada usia anak 4 - 6 tahun. Struktur kurikulum TK disusun berdasarkan standar pendidikan anak usia dini yang meliputi ; 2. Sikap Spiritual 3. Sikap Sosial 4. Pengetahuan 5. Ketrampilan 6. Kegiatan
Pengembangan
diri
yang
dikembangkan
di
Taman
Kanak-Kanak
........................ bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi TK. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. 7. Jam kegiatan efektif per hari 2,5 jam (150 menit) dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam kegiatan adalah 30 menit, dengan perincian : 8. Kegiatan awal + 30 menit 9. Kegiatan Inti + 60 menit 10. Istirahat + 30 menit 11. Kegiatan Akhir + 30 menit 12.
Minggu efektif dalam satu tahun kegiatan (dua semester) adalah 34 minggu, tiap
semester terdiri dari 17 minggu.
14
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Taman Kanak-Kanak ........................................ pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang dikembangkan oleh TK pada setiap tahun pelajaran. 1. Ketentuan-ketentuan 2. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. 3. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran. 4. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. 5. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap bidang pengembangan, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 6. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagaman, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2015 / 2016 dengan rincian minggu efektif Semester 1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bulan Juli 2015 Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015 Nopember 2015 Desember 2015 Jumlah
JME 1
HES 5
HEF -
KTS -
LU 1
LHB 2
LS 10
LPP -
LHR 10
Jml. 29
4
25
-
-
5
1
-
-
-
35
5
25
-
-
4
1
-
-
-
35
4
26
-
-
4
1
-
-
-
35
5
25
-
-
5
-
-
-
-
35
3
17
-
-
4
2
8
-
-
34
22
123
23
7
18
10
203
Semester 2 No.
Bulan
JME
HES
HEF
KTS
LU
LHB
LS
LPP
LHR
Jml. 15
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Januari 2016 Pebruari 2016 Maret 2016 April 2016 Mei 2016 Juni 2016 Jumlah
5 5 5 4 5 3 27
25 24 25 26 25 17 142
3 3
-
Keterangan : JME : Jumlah Minggu Efektif HES : Hari Efektif Sekolah HEF : Hari Efektif Fakulatif KTS : Kegiatan Tengah Semester
5 4 4 4 5 4 26
LU LHB LS LPP LHR
1 1 2 1 5
: : : : :
4 4
3 3
-
36 34 36 34 36 34 210
Libur Umum Libur Hari Besar Libur Semester Libur Permulaan Puasa Libur Hari Raya
1. Penetapan Kalender Pendidikan 2. Permulaan tahun Pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 3. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagaman, Kepala Pemerintahan tingkat Kabupaten, dan/atau organisasi penyelenggaraan pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 4. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota Tulungagung dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 5. Kalender pendidikan Taman Kanak-Kanak ............................................... disusun oleh sekolah berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain adalah alokasi waktu sebagaimana tersebut pada pedoman dalam SI dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.
BAB VI
16
PENUTUP
1. Simpulan. Dalam penyusunan Kurikulum Taman Kanak-kanak .................................................., kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung ini. Kami menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan yang memerlukan penyempurnaan dari banyak pihak, oleh karena itu kami membuka diri untuk menerima kritik serta saran demi kesempurnaannya. Semoga Kurikulum TK ..................................... ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pelaksanaan proses pembelajaran di Taman kanak-kanak dan dapat dijadikan pedoman bagi teman-teman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga kehadiran Kurikulum TK ................................... ini benar-benar ada manfaatnya bagi peserta didik,guru,tenaga kependidikan dan masyarakat pada umumnya.
2.
Saran Kurikulum yang sudah tersusun ini harus betul betul dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan , oleh karena itu disarankan kepada : 1.
Kepala TK ......................................... Kepala TK ............................... bertanggungjawab mengawal keterlaksanaan kurikulum ini dan mengevaluasinya untuk perbaikan dan inovasi.
2.
Guru TK Guru TK ................................. bertanggungjawab mengimplementasikan kurikukulum ini ke dalam pembelajaran sesuai dengan aturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan , dan sekaligus mengadakan evaluasi untuk memberikan masukan dalam perbaikan dan ivonasi.
3.
Tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan di TK .................................. berkewajiban membantu kepala TK dan guru agar pelaksanaan kurkulum ini dapat berjalan lancar.
4.
Komite TK Komite TK ..................................... berkewajiban memfasilitasi pelaksanaan kurikulum ini agar dapat berjalan lancar dan optimal.
17
LAMPIRAN - LAMPIRAN ; 1. Struktur TK .................................. 2. Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2015 - 2016 3. Program Tahunan 4. Notula 5. SK Pengembang Kurikulum
18