LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN “JARINGAN EPITEL DAN IKAT”
Disusun oleh Nama
: Novie Nuraini
Nim
: 1710211016
Kelompok
: 1 (satu)
Tanggal Praktikum
: 02 November 2018
Tanggal Penyerahan : 09 November 2018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1
TUJUAN 1. Mengamati jaringan otot dan saraf 2. Mendiskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan otot dan saraf
1.2
DASAR TEORI Serabut otot seperti halnya sel umumnya, diselliputi oleh suatu membrane yang disebut
sarcolemma, didalamnya terdapat cairan yang disebut sarcoplasma. Di dalam sarcoplasma terdapat organela reticulum endoplasmic yang disebut reticulum sarkoplasmik dan tersusun tubuler sejajar myofibril, mengandung ion natrium (sodium), magnesium, dan fosfat. Ujungujung reticulum sarcoplasma membesar yang disebut cysternal terminal yang merupakan tempat penyimpanan ion kalsium dan mempunyai hubungan dengan tubulus transversus (lubang dari sarcolemma) membentuk system TRIAD. Fungsi system ini untuk menghantarkan implus dari akhiran saraf ke seluruh myofibril. Pada hewan vertebrata jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang dibedakan menjadi 3 yaitu otot polos, serat lintang, dan campuran (otot jantung). Karakteristik 2 jenis jaringan otot disajikan pada table : Sel otot
Karakteristik
Otot polos
1. Sel berbentuk kumparan ( spindle) dengan ujung runcing 2. Inti sel di tengah berbentuk ellipsoid 3. Memilki sarkoplasma dan sarkolema 4. Kebanyakan
menyusun
lapisan
otot
pada
saluran
pencernaan, pembuluh darah, kantung kemih dan uterus 5. Kerja otot polos secara tak sadar dan dikendalikan oleh saraf otonom. Contohnya gerak peristaltic (usus), otot bronkus (respirasi), mengatur pupil untuk masuknya cahaya (mata), mengatur ketebalan lensa (mata). Otot (skelet)
serat
lintang 1. Sel otot tampak sebagai serabut (fibril) 2. Inti sel banyak (multinucleated) berbentuk ellipsoid dan terletak pada tepi serabut
3. Terdapat garis gelap (anisotropy) dan terang (isotrop) 4. Serabut otot tersusun atas myofibril dan myofibril tersusun atas protein kontraktil (filament myosin (tebal) dan filament kitin (tipis), troponin, dan tropomyosin. 5. Serabut otot diris mrmbujur terlihat bagian gelap (band A = anisotropok) dan teranag (band I =isotropic), garis Z (terang), Garis M (gelap) dan sarkomer yaitu bagian yang tereletak antara garis Z satu dengan garis Z lainnya. 6. Memilki
filament
kontraktil
untuk
berkontraksi,
myoglobin untuk mengikat oksigen, dan cadangan glikogrn untuk sumber tenaga. Otot jantung
1. Sel-sel otot jantung saling beranastomose 2. Inti ellipsoid di tengah 3. Tampak gars isotrop (terang) dan anisotropy (gelap) 4. Memilki discus interkalatus 5. Memiliki sel purkinej (besar, sitoplasma jernih)
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraft (neutron). Berdasarkan fungsi konduksinya, neuron dapat dibedakan menjadi 3 yaitu neutron sensoris (aferen), neuron motoris (eferen), interneuron. Berdasarkan letak dan kedudukannya system saraf dapat dibedakan menjadi : 1. Sistem Saraf Pusat (SSP) Terdapat di cairan cerebrospinal yang tereltak pada vertika otak dan kanalis medialis (sentralis) yang berfungsi memberi nutrisi sel-sel otak dan medulla spinal. SSP dilindungi oleh suatu selubung yang disebut meninges. SSP terdiri atas otak dan medulla spinalis. a. Otak Tersusun atas sel saraf dan sel glia ( neuroglia ). Sel saraf otak tereltak pada bagian tepi (korteks) sehingga membentuk lapisan berwarna kelabu yang disebut gray matter (substansia grisea), sedangkan sel penyokong terletak didalam membentuk substansi putih yang disebut white matter (substansi alba). Neuron yang terdapat pada otak kebanyakan dari jenis interneuron dan motoris.
b. Medulla Spinalis Neuron yang menysusun medulla spinalis terdpaat pada bagian tengah membentuk substansia grisea, sedangkan sel penyokong terdapat pada bagian tepi yang membentuk substansia alba. Berdasarkan arah konduksinay, neuron dpat dibedakan menjadi neuron ascendes dan descendens. Neuron ascendes artinya menjalarkan implus menuju ke otak. Neuron descendens menjalarkan implus dari otak ke efektor. Setiap segmen medulla spinalis terdapat neuron sensoris dan motoris yang menginervasi kulit, otot, dan atau organ dalam (viscera). 2. System Saraf Tepi (SST) System saraf tepi terdiri dari sraf kranial, saraf spinal, dan saraf otonom (simpatis dan parasimpatis). a. Saraf kranial. Adalah serabut saraf yang berasal dari otak. Berperan menjalarkan informasi sensoris dari reseptor yang ada di kepala ke otak, dan menjalarkan respons menuju ke efektor. Peran sensoris dan motoris otak dikontrol oleh nucleus yang kebanyakan terletak pada otak belakang dan otak depan. Ada 12 pasang serabut saraf kranial. b. Saraf spinal. Merupakan serabut saraf yang berasal dari medulla spinalis. Saraf spinal terdiri dari 31 segmen. Berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi nervi cervicales (8 segmen), nervi thoracales (12 segmen), nervi lumbales (5 segmen), nervi sacrales (5 segmen), nervi Coccygeales (1 segmen). c. Saraf otonom. Merupakan kelompok saraf yang mempunyai aktivitas otomatis (diluar pengaruh kesadarab) seperti : denyut jantung, tekanan darah, kecepatan respirasi, kecepatan digesti, perekrigan dsb. Akan tetapi ada juga organ yang dikendlaikan oleh saraf otonom dan somatic. System saraf otonom dbedakan menjad system saraf implus dan parasimpatis. Otot dalam tubuh terhimpun dalam sutau sistem: Sistem pergerakan. otot sebagian terbesar menyelaputi rangka dan tersusun teratur di bawah kulit. Jika diamati otot pangkal lengan atas orang, tampaklah bahwa otot itu tersusun atas beberapa gumpalan. gumpalan itu bekerja antagonis (timbal-balik) jika satu gumpalan mengerut, gumpalan lain mengendur. Gumpalan terdiri dari beberapa berkas otot, yang disebut fasciculus. tiap berkas dibina atas banyak serat
otot. Satu serat otot adalah 1 sel otot, yang bentuknya kecil panjang seperti serat tumbuhan (Yatim, 1990). Setiap jaringan otot disarafi oleh beberapa saraf motor. Setiap serabut saraf motor tunggal akan bercabang-cabang menjadi kurang lebih 100 cabang kecil-kecil. Masing-masing cabang kecil ini akan berakhir pada satu sel otot. Ujung saraf yang melekat pada sel otot ini. ujung saraf yang melekat pada sel otot ini dikenal dengan nama motor end plate atau myoneural junction. Jadi satu serabut saraf motor akan mensarafi kurang lebih 100 sel otot. Satu serabut saraf motor tunggal, bersama-sama dengan sel-sel otot yang disarafi disebut unit motor (Soewolo, 2013). Serat otot memiliki komponen seperti sel pada umumnya: plasmalemma, inti, sitoplasma, dan organel. Plasmalemma disebut sarkolemma, sitoplasma disebut sarkoplasma. Organelnya yang penting ialah retikulum endoplasma, mitokondria, dan serabut intraseluler. Retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma. Retikulum sarkoplasma bercabang halus dan bersusun membentuk jalinan yang teratur sekeliling serabut intraseluler. Mitokondria, sesuai dengan fungsinya sebagai pembangkit energi, banyak sekali terkandung dalam serat otot. Serabut intraseluler otot disebut miofibril. Miofibril puluhan hingga ratusan banyaknya dalam 1 serat otot. Setiap miofibril dibina atas puluhan mikrofilamen. Mikrofilamen otot ialah aktin dan miosin, yang bersusun berjejer dan berdempet (Yatim, 1990).