Bab I2.docx

  • Uploaded by: Meylani
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,158
  • Pages: 18
BAB I PENDAHULUAN.

BAB II PEMBAHASAN.

2.1 Definisi Infant Fase Infancy adalah periode pertama kehidupan sesudah kelahiran ketika individu yang bersangkutan relatif sangat tidak berdaya dan bergantung sekali pada orang tuanya. Istilah ini biasanya diterapkan hanya pada tahun yang pertama. Skinner mengemukakan bahwa fase infancy pertama setelah kelahiran.

adalah

masa

dua

tahun

Gibson (1988) mengemukakan ada serangkaian fase dalam perkembangan atensi selama masa infancy. Fase ini bukan merupakan fase yang kaku karena fase-fase tersebut saling tumpang tindih dalam waktu dan situasi. Pada setiap fase ini, anak menggunakan kemampuan-kemampuan motorik yang telah dimilikinya untuk mengeksplorasi lingkungan. Menurut Erikson, infant merupakan tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi belajar terhadap kepercayaan dan ketidak percayaan. Masa ini merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh bayi. Dalam masa ini terjadi interakasi sosial yang erat antara ibu dan anak yang dapat menimbulkan rasa aman dalam diri si anak. Rasa aman yang dinikmati oleh anak tadi dapat kita lihat dari enaknya ia makan, nyenyaknya ia tidur, dan mudahnya ia defekasi. Berkembangnya perasaaan aman ini tidak tergantung dari kuantitas makanan dan demonstrasi rasa sayang yang diberikan pada anak, tetapi banyak dipengaruhi kualitas hubungan ibu dan anak. Dari rasa aman ini tumbuh rasa kepercayaan dasar terhadap dunia luar.

Secara umum, ada 3 (tiga) tahap perkembangan perceptual/ perkembangan atensi pada masa infancy (Gibson, 1998), yaitu : 1.Tahap Pertama (awal kelahiran – 4 bulan) Bayi telah mampu mengendalikan kepala dan seluruh badan nya sehingga bayi akan dapat mengarahkan penglihatan dan pendengarannya kepada objek-objek yang dijumpai. 2.Tahap kedua (4 bulan – 7 bulan) Pada tahap ini bayi telah mampu mengendalikan lengan dan tangannya, sehingga bayi dapat menjangkau dan menggenggam benda-benda. 3.Tahap ketiga (8 bulan – 12 bulan) Pada tahap ini atensi bayi meluas kepada susunan stimulus yang lebih luas karena bayi sudah dapat merangkak, berpindah-pindah tempat (locomotion), serta mengeksplorasi hal-hal yang ada dibaliktabir/penghalang.

2.2 Perkembangan Infant. 1. Perkembangan Emosional Kepercayaan dasar, urutan pertama dalam psikososialnya Erikson, berkembang ketika bayi belajar bahwa kebutuhan mendesaknya dipenuhi secara terus-menerus. Kepentingan emiosional dalam setiap pengalaman tergantung pada perangai anak itu sendiri dan juga respon orang tua. Bayi diberi makan sesuai “kebutuhannya” secara konsisten, pengalaman ini menghubungkan dengan rasa tidak nyaman mereka, kedatangan orang tua dan perasaan lega dari rasa lapar. Hampir semua bayi yang diberi makanan sesuai dengan jadwal dengan capat mengadaptasi siklus rasa laparnya dengan jadwal yang telah ditetapkan. Bayi-bayi ini sering menunjukkan peningkatan sifat, lekas marah, dan ketidakstabilan psikologis dan juga masalah tingkah laku di kemudian hari. 2.Perkembangan Motorik Ketika bayi neonatus dalam keadaan suspensi ventral dengan tangan dibawah abdomen, hampir tidak terdapat pengendalian kepala. Pada umur sekitar 6 minggu ia mampu untuk mengangkat kepala untuk seketika dalam bidang yangsama dengan tubuh lainnya. Pada umur 8 minggu ia dapat mempertahankan posisi ini dan pada umur 12 minggu ia dapat mempertahankan kepalanya diluar bidang tubuh lainnya. Pada usia sekitar 2 sampai 3 bulan anggota gerak dapat digerakkan dan gerakannya menjadi lebih lancar dan kontiniu. Tangan

terbuka lebih longgar. Ketika berbaring dalam possisi tengkurap dia dapat mengangkat dagunya dari atas tempat tidur. Pada minggu ke 8 sampai 12 ia menahan dagu dan bahunya diatas tempat tidur dengan tungkai sepenuhnya terlentang. Ketika ditahan dalam posisi duduk ia menahan punggung dalam keadaan lurus, kecuali pada daerah lumbar. Ketika kakinya ditegakkan pada permukaan yang keras ia melongsor pada lututnya. Antara umur 12 sampai 24 minggu ia mampu untutk menganggkat kapala dari bantal, berangsur-angsur menopang kepalanya. Ia harus mampu duduk dengan topangan guling pada tempat tidur kecil atau kereta anak-anak dan menggerakkan kepalanya dari sisi ke sisi. 3. Perkembangan Bicara Walaupun anak belum mencapai ulang tahun pertama, mereka mengetahui betapa pentingnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Pada waktu mereka menemukan bahwa upaya awal mereka untuk berkomunikasi dengan menangis atau dengan menggunakan bahasa isyarat tidak selalu dipahami, mereka memiliki motivasi yang kuat untuk belajar bicara segera setalah mereka siap melakukan hal itu, mereka berusaha belajar bicara karena meraka telah mengetahui bahwa bicara merupakan alat komunikasi yang lebih baik ketimbang tangisan, atau isyarat prabicara yang telah mereka gunakan sebelumnya. Sebelum mereka mempelajari kata – kata yang cukup untuk digunakan sebagai bentuk komunikasi, mereka menggunakan empat bentuk komunikasi prabicara, yaitu : 1) Tangisan Dalam hari - hari awal kehidupan pascalahir, sebagian beras suara bayi adalah menangis. Melalui tangisan bayi memberitahukan kebutuhannya kepada seseorang untuk menghilangkan rasa lapar, pedih, lelah, dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainnya untuk keinginanya diperhatikan. 2) Ocehan dan Celoteh Ocehan :bunyi eksplosif oleh perubahan gerakan mekanisme suara.

awal

disebabkan

Celotehan :jumlah bunyi yang dikeluarkan bayi meningkat secara perl ahan. Karena meningkatnya kemampuannya mengendalikan arus udara yang melewati pita suara, bayi dapat mengucapkan bunyi seperti yang diinginkan. Oleh karena itu, celotehan adalah bentuk senam suara, yang timbul secara spontan, tetapi tidak ada arti atau asosiasi yang sesungguhnya bagi bayi.

3)Isyarat Isyarat adalah gerakan anggota badan yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Sebagai pengganti bicara, isyarat menggantikan kata atau gagasan yang disampaikan kepada orang lain melalui gerakan badan atau bagian tubuh tertentu. Sebagai pelengkap bicara, isyarat menekankan makna kata yang diucapkan. 4) Ungkapan Emosional Ungkapan emosional adalah bentuk komunikasi prabicara yang berguna karena alasan kedua, yakni apabila digunakan orang lain mudah ditafsirkan bayi. Bayi dengan segara mengetahui adanya perubahan ekspresi wajah dan tekanan suara orang lain.

d.Perkembangan Kognitif Bayi belajar dari banyak pengalaman dan manipulasi lingkungan. Perkembangan keterampilan motorik dan peningkatan perubahan pada lingkungan bayi dan, dengan perkembangan visual atau penglihatan dan kemampuan mendengar, menambah perkembangan kognitif. Kemampuan berbicara adalah aspek yang sangat pentingdari pengamatan yang berkembang selama 1 tahun. Bayi berprilaku dari menangis dan tertawa untuk menirukan suara, memahami arti dari perintah singkat dan mengulang kata yang mereka mengerti seperti halnya menyubutkan 2-3 kata termasuk juga kata da-da, ma-ma, dll. Perawat membutuhkan kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan perasaan mereka. Perawat harus mengevaluasi kelayakan dan mencukupi kesempatan itu. e.PerkembanganPsikososial Selama satu tahun, bayi mulai membedakan dirinya dari yang lain seperti mampu menjadi dirinya sendiri. Awalnya, bayi tidak tahu batas dirinya, tapi seluruh pengalamannya diulang dari lingkungan, mereka belajar dimana akhir dari dirinya dan dimulainya dunia luar. Bayi mempercayakan pada orang tua mereka untuk perawatan fisik dan emosional. Meskipun bayi memiliki kemampuan yang tidak nyata untuk beralasan, mereka yang tiba - tiba merasakan emosi dan tingkah laku orang disekitar mereka.

Tahap percaya versus tidak percaya merupakan arti atribut yang paling penting, perkembangan kepribadian yang sehat adalah kepercayaan (trust). Pada tahap ini bayi sudah membangun rasa percaya kepada seseorang, baik orang tua ataupun orang yang mengasuhnya. Kesalahan dalam mengasuh atau merawat dapat

menimbulkan rasa tidak percaya.Erikson menggambarkan krisis perkembangan psikososial dari bayi seperti kepercayaan versus ketidakpercayaan. Dia menjelaskan bahwa kualitas dari interaksi antara orang tua dan bayi menentukan perkembangan dari kepercayaan dan ketidak percayaan. Orang tua yang memenuhi kebutuhan kehangatan, kenyamanan, cinta, perlindungan, dan makanan ketika bayi menyatakan peningkatan kebutuhan perasaan dari kepecayaan, sedangkan memenuhi kebutuhan bayi pada kesenangan diri mereka sendiri atau tidak pada semua perasaan untuk perkembangan dari ketidak percayaan. Perawat menaksir ketersediaan dan kelayakan dari pengalaman membantu perkembangan psikososial. Rawat inap bagi bayi mungkin mempunyai kesulitan menetapkan batasan fisik karena mengulangi sensasi nyeri. Batas pengalaman negatif itu dan ketersediaan sensasi kesenangan adalah menghalangi dukungan pada awal perkembangan psikologi. Memperluas jarak dari orangtua akan menyulitkan proses penyaluran kasih sayang dan peningkatan angka atau jumlah dari perhatian. Idealnya orang tua harus memberikan banyak perhatian selama dirumah sakit. 3.Perkembangan Bayi Selama Masa Bayi

Bulan I

Motorik; Memilih posis fleksi dan pelvis tinggi tetapi lututtidak dibawah abdomen bila telungkup (pada saat lahir, lutut, fleksi di bawah abdomen). Dapat memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain bila telungkup. Mengangkat kepala sebentar dari tempat tidur,Mengalami head lag yang nyata, khususnya bila menarik kepala dari posisi berbaring ke poisi duduk .Menahan kepala sebentar secara pararel dan dalam garis tengah dan tertahan dalam posisi telungkup. Menunjukkan posis refleksleher tonik asimetris bila terlentang, bila menahan dalam posisi berdiri, tubuh lemas pada lutut dan panggul. Pada posisi duduk, punggung memutar secar bersamaan, tidak ada control kepala. Tangan tertutup secara umum. Refleks menggenggam kuat tangan mengatup pada kontak dengan mainan. Sensori; Mampu memfiksasi objek bergerak dalam rentang 45 derajat bila digendong pada jarak 20 sampai 25 cm. ketajaman penglihatan mendekati 20/100. Mengikuti sinar sampai garis tengah. Diam bila mendengar suara.

Vokalisasi; Menangis untuk mengekspresikan ketidaksenangan. Membuat bunyi kecil dengan suara tenggorok. Membuat bunyi selama makan. Sosialisasi; Ada dalam fase sensorimotorik tahap I, penggunaan refleks-refleks lahir (lahir sampai 1 bulan) , dan tahap II, reaksi sirkular utama (1 sampai 4 bulan). Memandang wajah orang tua secara terus-menerus saat mereka bicara pada bayi. Bulan II

Motorik; Menunjukkan posisi yang kurang fleksi bila telungkup-punggung datar, kaki terekstensi, lengan fleksi, kepalake satu sisi. Head Lag berkurang bila menariknya keposisi duduk. Dapat mempertahankan kepala dalam kesejajaran yang sama dengan posisi tubuh yang lain ketika ditahan dalam suspensiventral. Bila telungkup, dapat mengangkat kepala hamper 45 derajat dari meja. Bila digendong dalam posisi duduk, kepala ditahan ke atas tetapi menunduk kedepan. Mununjukkan posisi reflek leher tonik asimetris secara intermiten. Tangan sering terbuka. Refleks menggenggam menghilang. Sensori; Mulai memfiksasi binocular dan konvergen pada odjek dekat. Bila terlentang, mengikuti mainan yang tergangtung dari satu sisi ke titik garis tengah. Secara visual mencari untuk melokalisasi bunyi. Memutar kepala ke satu sisi bila bunyi dibuat pada ketinggian telinga. Vokalisasi; Bersuara, berbeda dari menangis, tangisan menjadi berbeda, mendekut, bersuara pada wajah yang dikenal. Sosialisasi; Menunjukkan senyum social sebagai respon terhadap berbagai stimulus.

Bulan III

Motorik; Mampu menahan kepala lebih tegak bila duduk, tetapi masih menunduk kedepan. Hanya sedikit mengalami head lag yaitu bila menarik kepala ke posisi duduk. Mendapatkan posisi tubuh simetrik. Mampu mengangkat kepala dan bahu dari posisi telungkup sampai sudut 45-90 derajat dari meja, menahan berat badan pada lengan bawah. Bila digendong pada posis berdiri, mampu menahan sedikit fraksi beban berat badan pada kakinya.Memegang tangan sendiri. Secara aktif memegang mainan tetapi tidak akan menggapi mainan itu. Reflek menggenggam tidak ada. Tangan tetapi tertutup rapat. Menggenggam tangan sendiri, menarik selimut atau pakaian.

Sensori; Mengikuti objek perifer (180 derajat). Melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala kesamping dan melihat kearah yang sama. Mulai mempunyai kemampuan untuk mengkoordinasikan rangsang dari berbagai organ indera. Vokalisasi; Menjerit keras untuk menunjukkan kesenangan.Mendengkur, menggumam, tertawa. Bersuara bila tersenyum, “bicara “ banyak hal bila diajak berbicara. Menangis berkurang selama periode terbangun. Sosialisasi; Menunjukkan minat yang dapat dipertimbangkan terhadap sekitarnya. Berhenti menangis bila orang tua memasuki ruangan. Dapat mengenali wajah dan objek yang dikenal, seperti botol minum. Menunjukkan kewaspadaan terhadap situasi asing.

Bulan IV Motorik; Hampir tidak mengalami head lag ketika menariknya ke posisi duduk. Keseimbangan kepala pada posisi duduk baik. Punggung sedikit melengkung, lengkung hanya dalam area lumbal. Mampu duduk tegak bila disangga. Mampu mengangkat kepala dan dada dari permukaan sampai sudut 90 derajat. Mengalami

posisi simetri utama. Berguling dan telungkup ke posisi lain. Melihat dan mamainkan tangan , menarik pakaian atau selimut ke atas walah untuk bermain. Mencoba meraih objek dengan tangan tetapi melampaui. Menggenggam objek dengan kedua tangan. Bermain dengan mainan yang ditempatkan di tangan, mencarinya, tetapi tidak dapat mengambilnya bila dijatuhkan. Dapat memasukkan objek ke mulut.

Sensori; Mampu mengakomodasi pada objek dekat. Penglihatan binocular cukup baik terbentuk. Dapat memfokuskan pada blok yang berada pada jarak 1,25 cm. Dimulainya koordinasi mata-tangan. Vokalisasi; Mebuat bunyi-bunyi konsonan n, k, g, p, h. Tertawa keras, suara berubah sesuai alam perasaan. Sosialisasi; Ada dalam tahap III, reasi sirkular sekunder. Menuntut perhatian dengan rewel, menjadi bosan jika ditinggal sendirian. Menikmati interaksi sosial dengan orang. Mengantisipasi pemberian makan bila melihat botol atau ibu bila menyusui dengam ASI, menunjukkan kesenangan dengan seluruh tubuh, menjerit, bernafas dengan keras. Menunjukkan minat dalam rangsang kuat. Mulai menunjukkan memori.

Bulan V Motorik; Tidak ada head lag ketika menarik kepala untuk posisi duduk. Bila duduk, mampu menahan kepal tegak dan mantap. Mampu duduk untuk periode yang lebih lama bila punggung disokong denga baik punggung tegak. Bila telungkup, menunjukkan posis simetris dengan lengan ekstensi. Dapat membalik dari posisi telungkup ke terlentang. Bila terlentang, menempatkan kaki ke mulut. Mampu menggenggam objek secara volunteer. Menggunakan genggaman telapak, pendekatan bidextrous. Memainkan jari-jari kaki. Mengambil objek secara langsung ke mulut. Memegang satu kotak sementara memperhatikan kotak lain. Sensori;

Secara visual mengikuti objek yang dijatuhkan. Mampu melanjutkan inspeksi visual terhadap suatu objek. Dapat melokalisasi bunyi yang dibuat dibawah telinga. Vokalisasi; Menjerit, membuat bunyi gumaman vocal yang diselingi dengan bunyi konsonan (misalnya, ah-goo) Sosialisasi; Tersenyum pada bayangan dicermin. Memegang botol atau payadara dengan kedua tangan. Lebih antusias bermain, teta pi mungkin mengalami perubahan alam perasaan yang cepat. Mampu membedakan orang asing darikeluarga. Memvokalisasikan ketidaksenangan bila objek diambil. Menemukan bagian-bagian tubuh.

Bulan VI Motorik; Bila telungkup, dapat mengangkat dada dan abdomen bagian atas dari meja, membebankan berat badan pada tangan. Bila akan menarik untuk posisi duduk, mengangkat kepala. Duduk pada kursi tinggi dengan punggung tegak. Berguling dari telungkup ke terlentang. Bila digendong dalam posisi berdiri, membebankan hamper semua berat badan. memegang tangan tidak ada lagi. Mengamankan objek yang jatuh. Menjatuhkan satu kotak bila kotak lainnya diberikan. Menggenggam dan memanipulasi objek kecil. Memegang botol. Sensori; Menyesuaikan postur untuk melihat objek. Lebih menyukai rangsang visual yang kompleks. Dapat melokalisasi bunyi yang dibuat diatas telinga. Akan memalingkan kepala pada sisi, kemudian melihat kebawah. Vokalisasi; Mulai mengikuti bunyi-bunyian. Mengoceh menyerupai ungkapan satu suku kata ma, mu, da, di, hi. Memvokalisasi terhadap mainan, bayangan cermin. Menikmati mendengarkan suara sendiri (penguatan diri).

Sosialisasi;

Mengenali orang tua,mulai takut pada orang asing. Memegang tangan untuk mengambil. Mempunyai kesukaan dan ketidaksukaan pasti. Mulai meniru (batuk, menjulurkan lidah). Senang mendengar langkah kaki. Tertawa bila kepala disembunyikan ke handuk. Mencari sejenak objek yang dijatuhkan (mulai menetapkan objek). Sering berubah alam perasaan dari senang menjadi tertawa dengan sedikit atau tanpa provokasi.

Bulan VII Motorik; Bila terlentang, secara spontan mengangkat kepala dari meja. Duduk, menyandar ke depan dengan kedua tangan. Bila telungkup, membebankan berat badan pada satu tangan. Duduk tegak sebentar. Membebankan seluruh berat badan pada kaki. Bila digendong dalam posisi berdiri, meloncat secara aktif. Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain. Mempunyai pendekatan unidextrous dan menggenggam. Memegang kedua kotak lebih dari sebentar. Membanting kotak ke meja, menggaruk pada objek kecil. Sensori; Dapat memfiksasi objek yang sangat kecil. Berespon terhadap nama sendiri. Melokalisasi bunyi enggak memalingkan kepala pada lengkungan. Mulai menyadari kedalaman dan ruang. Mempunyai kesukaan rasa. Vokalisasi; Menghasilkan bunyi vocal dan menggabungkan suku kata- baba, dada, kaka. Melokalisasi empat bunyi vocal berbeda.“Bicara” bila orang lain berbicara. Sosialisasi; Meningkatkan rasa takut pada orang asing, menunjukkan tanda kekuatiran bila orangtua menghilang. Meniru tindakan dan bunyi sederhana. Mencoba untuk mencari perhatian dengan batuk atau mendengkur. Bermain cilukba. Menunjukkan ketidaksukaan makanan dengan mempertahankan bibir tetap tertutup. Menunjukkan keagresifan oral dalammenggi git dan mengunyah. Menunjukkan harapan dalamrespons terhadap pengulangan rangsang. h.

Bulan VIII

Motorik; Duduk dengan mantap tanpa sokongan.Membebankan berat badan pada kaki dengan segera bila disokong, dapat berdiri berpegangan pada perabot. Menyesuaikan postur untuk meraihobjek.Mulai menggenggam dengan menggunakan jari telunjuk, jari keempat, dan kelima terhadap bagian tungkai bawah.Melepaskan obj ek sesuai keinginan.Membunyikan beldengan tujuan. Memegang dua kotak dan menginginkan kotakketiga. Mengamankan objek dengan menarik. Meraih secaramantap mainan yang berada di luar jangkauan. Vokalisasi; Membuat bunyi konsonan t, d, dan w, mendengarsecara selektif kata-kata yang dikenalnya. Mengungkapkantanda penekanan dan emosi. Menggabungkan suku kata, seperti dada tetapi tidak menunjukkan artinya. Sosialisasi; Meningkatkan ansietas terhadap kehilangan orangtua, terutama ibu, dan rasa takut terhadap orang asing. Beresponterhadap kata tidak . Tidak menyukai pakaian, penggantian popok. i.

Bulan IX

Motorik; Creeps on hands and knees.Duduk dengan mantapdilantai untuk waktu lama (10 menit). Mengatasikeseimbanganbila bersandar kedepan tetapi tidak dapatmelakukannya bila bersandar ke samping. Menarik badan ke posisi berdiri dan berdiri berpegangan pada perabot.Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dalammenggenggam kasar. Menyukai menggunakan tangan

yangdominan mulai terlihat. Menggenggam kotak ketiga,membandingkan dua kotak membawanya. Sensori; Melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala secaradiagonal dan secara diagonal dan secara langsung terhadap bunyi. Persepsi dalam meningkat. Vokalisasi; Berespon terhadap perintah verbal sederhana, memahami “no –

no” . Sosialisasi; Orang tua (biasanya ibu) makin penting untuk pencariannya. Menunjukkan peningkatan minat dalammenyenangkan orangtua. Mulai menunjukkan rasa takutterhadap pergi tidur dan menjadi sendiri. Menempatkan tangandi depan wajah untuk menghindari dicuci wajahnya. j.

Bulan X

Motorik; Mengubah dari telungkup menjadi duduk. Berdirisementar memegang perabot, duduk dengan menjatuhkan diri.Melakukan keseimbangan dengan mudah pada saat duduk. Saat berdiri, mengangkat salah satu kaki untuk melangkah.Pelepasansederhana terhadap suatu objek mulai. Menggenggam objekdengan tangan.

Vokalisasi; Mengatakan “dada”, “mama” dengan makna,memahami “daag

daag”, dapat mengatakan satu kata (misalkan: hai, daag, tidak ). Sosialisasi; Menghambat perilaku untuk perintah verbal dari tidak atau nama sendiri. Meniru ekspresi wajah, melambaikanuntuk daag-daag. Menunjukkan mainan pada orang lain tetapitidak akan memberikannya. Membangun objek permanent. k.

Bulan XI

Motorik; Bila duduk, berputar untuk meraih objek. Meluncuratau berjalan memeganga perabot atau dengan kedua tangandipegang. Menjelajahi objek lebih seksama. Memilikigenggaman lebih erat. Menjatuhkan objek dengan sengaja untukmengambilnya. Menempatkan suatu objek setelah objek lain didalam satu wadah.Mampu memanipulasi objek untukmemindahkannya dari penjepit paha yang erat. Vokalisasi; Meniru bunyi pasti. Sosialisasi; Mengalami kesenangan dan kepuasan jika tidakdikuasai. Bertindak terhadap pembatasan dengan frustasi.Menggelindingkan bola pada orang lain sesuai permintaan.Mengantisipasi gerak irama pengasuh dikenal atau cerita diceritakan. Memainkan permainan ke atas ke bawah, “besar”

atau cilukba. Menggelengkan kepala untuk tidak. l.

Bulan XII

Motorik; Berjalan dengan satu tangan dipegang, Meluncurdengan baik. Dapat berusaha untuk berdiri sejenak, dapat berusaha melangkah pertama sendiri. Dapat duduk dari posisi

berdiri tanpa bantuan. Melepaskan kotak kedalam cangkir.Berusaha untuk membangun dua blok menara tetap gagal.Mencoba untuk memasukkan butir-butir ke dalam leher botolyang sempit tetapi gagal. Dapat membalikkan halaman buku, banyak dalam sekali waktu. Sensori; Mendiskriminasi bentuk geometrik sederhana.Ambliobia dapat terjadi dengan kurangnya binokularitas. Dapatmengikuti objek yang bergerak dengan cepat. Mengontrol danmenyesuaikan respons terhadap bunyi, mendengarkan bunyi berulang. Vokalisasi; Mengatakan tiga sampai lima kata di samping “dada”, “mama”. Memahami makna beberapa kata. Mengenali objek berdasarkan nama. Meniru bunyi binatang. Memahami perintah verbal sederhana. Sosialisasi; Menunjukkan emosi seperti cemburu, perasaanmarah,takut. Menikmati lingkungan yang dikenal dan menggalidari orang tua. Rasa takut dalam situasi asing,memegang erat orang tua. Dapat mengembangkan kebiasaan “selimutkeamanan” atau mainan favorit. Memiliki peningkatan

penentuan untuk praktik keterampilan lokomotor. Mencari objekseolah-olah tidak disembunyikan, tetapi mencari dimana objekterlihat terakhir. 4.

Ringkasan Perilaku Infanta.

Karakteristik Perilaku1.

Karakteristik Normal a)

Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.

b)

Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas,sakit.

c)

Menolak atau menangis saat digendong oleh orangyang tidak dikenalnya.

d)

Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai.

e)

Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali.

f)

Menyembunyikan wajah dan tidak langsungmenangis saat bertemu dengan orang yang tidakdikenalnya.

g)

Mendengarkan musik atau bernyanyi dengansenang.

h)

Menoleh mencari sumber suara saat namanyadipanggil.

i)

Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang.

j)

Saat diberikan mainan meraih mainan ataumendorong dan membantingnya. 2.

Diagnosakeperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan infant

b.

Intervensi 1.

Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis.

2.

Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah,sakit).

3.

Memberi selimut saat bayi kedingingan.

4.

Mengajak berbicara dengan bayi.

5.

Memanggil bayi sesuai dengan namanya.

6.

Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan benda, memperlihatkan benda berwarna menarik, benda berbunyi).

7.

Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan ataukemarahan pada bayi.

8.

Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami masalah kesehatan atau sakit.

9.

Stimulasi Permainan sesuai usia. Pada usia ini perkembangan anak mulai dapat dilatih dengan denganadanya refleks: melatih kerja sama antara mata dan tanganatau mata dan telinga dalam berkoordinasi; melatihmencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan; sertamelatih mengenal suara, kepekaan perabaan, danketrampilan, dan ketrampilan dengan perabaan yang berulang

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"