Bab I1 - Copy.docx

  • Uploaded by: Aida Fitriyah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I1 - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,144
  • Pages: 17
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan. Berbagai sektor dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terutama sektor industri. Kegiatan industri melakukan eksploitasi sumber daya alam sebagai alternatif pengadaan bahan baku. Hal tersebut, dapat menyebabkan permasalahan lingkungan hidup apabila tidak diperhatikan dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Oleh karena itu, pembangunan dengan berwawasan lingkungan juga ditingkatkan untuk menjaga sumber daya alam guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk masa kini dan masa depan. Salah satu permasalahan lingkungan hidup adalah timbulan limbah baik yang dihasilkan dari kegiatan domestik maupun non-domestik. Pembuangan limbah yang sembarangan tanpa mempedulikan kandungan limbah dapat membahayakan dan merusak lingkungan hidup karena limbah yang dihasilkan bukan hanya jenis limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) tetapi juga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan limbah suatu kegiatan produksi yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung karena sifat, jumlah, dan konsentrasinya dapat merusak dan membahayakan manusia dan makhluk hidup maupun lingkungan hidup (Setiyono, 2001). Dari segi struktur limbah B3 dapat ditinjau berupa bahan yang bersifat fisika (fisik) dan kimia. Berbagai dampak yang diakibatkan oleh limbah B3 dapat berupa perusakan fisik, gangguan kesehatan, kebakaran, ledakan, korosif terhadap benda, dan lain-lain (Utomo, 2012). Maka dari itu, pengelolaan limbah B3 dibutuhkan untuk mencegah dampak-dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh limbah B3. Pengelolaan limbah B3 membutuhkan perlakuan secara khusus karena sifat dan konsentrasinya yang berbahaya bagi manusia, makhluk lain, dan lingkungan hidup. Limbah B3 dapat dihasilkan dari kegiatan seperti rumah sakit maupun industri.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Salah satu industri yang telah menerapkan komitmen untuk menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan adalah PT. Petrosida Gresik dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO-14001. Dalam perannya untuk menjaga kualitas lingkungan di sekitar perusahaan, PT. Petrosida Gresik telah melengkapi unit-unit produksinya dengan peralatan yang dapat meminimalisir dampak produksi dan memiliki unit pengelolaan limbah yang dipantau secara rutin salah satunya adalah pengelolaan limbah B3. PT. Petrosida Gresik merupakan perusahaan perusahaan yang memproduksi pestisida, pupuk, dan bahan kimia. Selain itu, PT. Petrosida Gresik juga menghasilkan benih, produk bio, dan enzym. Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap pembangunan keberlanjutan, kegiatan perusahaan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan dengan beberapa kebijakan salah satunya adalah pengolahan limbah dengan menggunakan sistem reuse, recycle, dan recovery (3R) yang dikelola dan dipantau sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar yang berlaku. Dalam pengelolaan limbah B3, diupayakan untuk pengelolaan limbah sesuai dengan prosedur dalam peraturan dan baku mutu yang telah disahkan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mencapai adanya kesinergisan dalam kegiatan pembangunan berkelanjutan yang ditinjau dalam beberapa aspek khususnya adalah aspek lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT. Petrosida Gresik dengan judul “Evaluasi Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Petrosida Gresik”.

1.2 Dasar Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Dasar dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini adalah : 1. Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Kurikulum Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabya.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil untuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini adalah bagaimana pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) hasil produksi di PT. Petrosida Gresik?

1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada Praktik Kerja Lapangan ini adalah berfokus pada sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di PT. Petrosida Gresik yang meliputi kegiatan pengurangan, pengemasan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, dan pemanfaatan.

1.5 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Tujuan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Petrosida Gresik guna memenuhi salah satu mata kuliah pada kurikulum program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Adapun secara rinci tujuan praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui dan mempelajari tentang pengelolaan limbah B3 yang berkaitan dengan sumber, jenis dan karakteristik limbah B3 di PT. Petrosida Gresik. 2. Mempelajari tentang sistem pengelolaan

yang diterapkan dalam

kegiatan meminimalisir limbah B3 di PT. Petrosida Gresik.

1.6 Manfaat Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 1.6.1 Manfaat untuk Akademik Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat secara Umum Praktik Kerja Lapangan tentang Studi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Petrosida Gresik ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi tentang pengelolaan limbah B3.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2. Manfaat secara Khusus Adapun manfaat secara khusus, yaitu : 1. Menambah

wawasan

dan

pengetahuan

mengenai

pengelolaan limbah B3 di industri pupuk PT. Petrosida Gresik untuk dunia pendidikan. 2. Memberikan kesempatan kepada praktikan untuk dapat mengembangkan keilmuan dan keahlian yang telah dipelajari pada waktu perkuliahan. 3. Menjadi sarana pengenalan dunia kerja di salah satu bidang keahlian Teknik Lingkungan bagi mahasiswa.

1.6.2 Manfaat untuk Perusahaan Manfaat pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan ini untuk perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menjalin kerja sama bagi Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan PT. Petrosida Gresik. 2. Sebagai evaluasi untuk mengontrol kinerja sistem pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pasal 1, Bahan Berbahaya dan Beracun yang disingkat dengan B3 merupakan zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya vaik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup, dan/atau membhayakan lingkungan hidup, kesehatan manusia, serta kelangsungan hidup bagi manusia dan makhluk lain. Limbah merupakan sisa hasil dari suatu usaha atau kegiatan produksi yang tidak digunakan lagi. Sedangkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya beracun (B3) yang karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara maupun tidak langsung dapat membahayakan kesehatan manusia dan merusak lingkungan hidup manusia, makhluk lain, dan lingkungan hidup (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2014).

2.2 Sumber Limbah B3 Sumber limbah B3 dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pasal 3 terdiri dari : 1. Limbah B3 dari sumber yang tidak spesifik. 2. Limbah B3 dari B3 yang telah kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3. 3. Limbah B3 dari sumber spesifik yang meliputi umum dan khusus.

2.3 Klasifikasi dan Karakteristik Limbah B3 Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014, limbah diidentifikasi terdapat 3 (tiga) jenis yaitu limbah B3 kategori 1,

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

limbah B3 kategori 2, dan limbah nonB3. Karakteristik dari limbah B3 meliputi mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun. Riyanto (2014) menyatakan bahwa penggunaan yang luas berbagai zat kimia yang spesifik adalah berbahaya karena sifat reaktivitas kimia, bahaya keracunan, bahaya kebakaran, dan kandungan-kandungan lainnya dari bahan kimia tersebut. Berikut merupakan hal-hal yang meliputi berbagai macam zat berbahaya yang biasanya mengandung campuran kimia spesifik : 1. Bahan peledak, seperti amunisi atau dinamit. 2. Gas-gas bertekanan tinggi, seperti sulpur dioksida dan hidrogen. 3. Cairan yang mudah terbakar, seperti gas oil atau minyak tanah aluminium alkali. 4. Bahan-bahan yang keras dan mudah terbakar, seperti sodium hidrit, metal magnesium, dan kalsium carbide yang dapat terbakar secara spontan. 5.

Bahan-bahan yang bersifat korosif, seperti soda caustik, oleum, dan sulfur dioksida, yang dapat melukai kulit terbuka atau menyebabkan porak-porandanya kontainer dari logam.

6. Bahan-bahan yang beracun, seperti aniline atau asam hidrosianida. 7. Bahan-bahan etiologik, seperti agen penyebab antraks, botulisme, dan tetanus. 8. Bahan-bahan radioaktif, seperti uranium hexaflourida, plutonium, dan cobalt-60.

Menurut Asri (2016), karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) terdiri dari : 1. Mudah meledak Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 oC dan 760 mmHg) dapat meledak dan/atau karena reaksi kimia atau fisika dapaat menghasilkan gas dan tekanan yang tinggi dengan cepat sehingga dapat merusak lingkungan sekitarnya.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2. Mudah Terbakar Limbah yang mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat : a. Limbah berwujud cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 oC (140 oC) akan menyala jika berkontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. b. Limbah berupa bukan cairan pada temperatur dan tekanan standar dapat menyebabkan kebakaran melalui penyerapan uap air, gesekan, perubahan kimia secara spontan dan apabila kebakaran dapat terjadi secara terus-menerus. c. Limbah yang memiliki tekanan yang mudah terbakar. d. Limbah pengoksidasi.

3. Bersifat Reaktif Limbah bersifat reaktif apabila limbah tersebut memiliki salah satu dari sifat-sifat : a.

Limbah yang pada saat keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa meledak.

b.

Limbah yang memiliki reaksi hebat dengan air.

c.

Limbah yang bercampur dengan air akan memiliki potensi untuk meledak, meghasilkan gas, uap, atau asap yang beracun dalam jumlah yang banyak dapat membahayakan manusia dan lingkungan.

d.

Merupakan limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH diantara 2 sampai 12,5 dapat menghasilkan uap, gas, dan asap yang beracun dan membahayakan manusia dan lingkungan.

e.

Limah yang mudah meledak dan bereaksi apabila pada temperatur dan tekanan normal yaitu 25 oC dan 760 mmHg.

f.

Limbah yang dapat menyebabkan kebakaran pada saat melepas atau menerima oksigen.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

g.

Limbah organik peroksida yang bersifat tidak stabil dalam suhu tinggi.

4. Beracun Limbah yang memiliki kandungan pencemar yang bersifat racun bagi manusia dan lingkungan yang dapat menyebabkan sakit yang serius atau kematian apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, dan mulut.

5. Menyebabkan Infeksi Limbah ini berbahaya dan dapat mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada orang yang berada di sekitar lokasi pembuangan limbah.

6. Bersifat Korosif Limbah yang bersifat korosif apabilah limbah tersebut memiliki salah satu sifat-sifat : a.

Dapat menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.

b.

Mengakibatkan terjadinya proses korosif pada lempengan baja (SAE 1020) dengan laju korosif ≥ 6,35 mm/tahun dengan temperatur 55 oC sebagai pengujian.

c.

Memiliki pH ≤ 2 untuk limbah yang bersifat asam dan yang memiliki pH ≥ 12,5 untuk limbah yang bersifat basa.

7.

Memiliki LD50 yang di bawah nilai ambang batas LD50 merupakan suatu perhitungan dosis ( gram pencemar per kilogram ) yang dapat mengakibatkan kematian sebesar 50% populasi makhluk hidup yang dijadikan percobaan. Apabilai nilai dari LD50 lebih besar dari 15 gram per kilogram dari berat badan maka limbah tersebut bukan limbah B3.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.4 Uji Karakteristik Limbah B3 Uji karakteristik limbah B3 kategori 1 yang beracun dapat diidentifikasi melalui TCLP untuk menentukan limbah yang diuji memiliki zat pencemar yang lebih besar dari konsentrasi zat pencemar jenis TCLP-A dan uji Toksikologi LD50 hasil nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan 50 mg/kg berat badan hewan uji. Sedangkan Uji karakteristik limbah B3 kategori 2 melalui TCLP untuk menentukan limbah yang diuji memiliki zat pencemar lebih kecil dari atau sama dengan konsentrasi zat pencemar jenis TCLP-A dan memiliki konsentrasi lebih besar dari TCLP-B dan uji Toksikologi LD50 dengan hasil nilai lebih besar dari 50 mg/kg berat badan hewan uji, serta melalui uji toksikologi sub kronis sesuai dengan parameter uji (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2014).

2.5 Dampak Limbah B3 terhadap Kesehatan dan Lingkungan Kasus pembuangan limbah B3 yang dibuang ke lingkungan merupakan sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan. Negara-negara ASEAN dan China merupakan daerah industrialisasi yang berkembang dengan cepat sehingga perbandingan atau intensitas antara limbah B3 yang dihasilkan dengan unit hasil produksi hasil industri meningkat secara mencolok. Kasus pembuangan limbah B3 yang dibuang ke lingkungan secara langsung merupakan sumber pencemar dan perusakan lingkungan. Limbah B3 memiliki efek terhadap kesehatan antara lain terganggunya saluran pernapasan, mual, muntah, pusing, sakit kepala, gangguan saraf, kehilangan koordinasi, iritasi pada mata, dan iritasi pada kulit seperti dermatitis. Limbah B3 juga dapat membahayakan saluran pencernaan apabila tertelan, kanker paru-paru, dan bahkan kematian. Limbah B3 seperti logam berat yang mengandung timbal dapat mempengaruhi kesehatan seperti keracunan, gangguan mental, neurotoksik, kerusakan hati, ginjal, dan otak (Ichtiakhir & Sudarmaji, 2015).

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.6 Pengelolaan Limbah B3 Menurut Setiyono (2001), misi dari kegiatan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ini adalah untuk mengurangi dan mencegah semaksimal mungkin ditimbulkannya limbah B3 dan mengolah limbah B3 secara tepat, terpadu, menyeluruh, dan berkelanjutan sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia dan terjadinya pencemaran lingkungan.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Umum Metodologi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini berisi tahapantahapan evaluasi dari awal sampai akhir kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Tahapan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini saling berkaitan yakni dimulai dari tahapan persiapan, pelaksaan Praktik Kerja Lapangan, dan penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut berisikan tentang proses studi literatur yang bersifat kontinyu yang dimulai dari tahap persiapan sampai pada tahap penyusunan laporan. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengkaji sistem pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik yang berdasarkan literatur. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan pemberian saran yang dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kemungkinan adanya pengembangan berdasarkan pengkajian yang tentunya disesuaikan berdasarkan tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT.Petrokimia Gresik yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani – Gresik 61119. Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah selama 1 (satu) bulan yang dimulai dari tanggal 1 Agustus 2019 sampai dengan 31 Agustus 2019.

3.3 Tahapan Pelaksanaan 3.4.1 Tahap Persiapan Pada tahap persiapan dilakukan pencarian tempat praktik kerja lapangan, proses administrasi sehingga diperoleh perizinan dan persetujuan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada tempat yang dipilih, yaitu PT. Petrosida Gresik. Pada tahap ini telah dilakukan

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

studi literatur yang akan terus dilaksanakan hingga tahap penyusunan laporan.

3.4.2 Tahap Pelaksanaan Hal-hal yang akan dilakukan pada tahap ini adalah observasi secara langsung terhadapa proses pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik, melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan baik data primer maupun data sekunder melalui studi literatur dari pihak PT. Petrosida Gresik, dan wawancara dengan narasumber.

3.4.3 Tahap Penyusunan Laporan Dalam tahap ini dilakukan analisis dan pembahasan terhadap sumber, jenis, dan karakteristik limbah B3, serta sistem pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh PT. Petrosida Gresik dengan membandingkan teori pada kajian pustaka dengan kenyataan di lapangan.

3.4 Teknik Pengambilan Data Dalam teknik pengambilan data dan identifikasi pengelolaam limbah B3 diperlukan pengumpulan data atau informasi untuk mendukung kegiatan praktik kerja lapangan ini. Data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer merupakan data atau informasi yang diperoleh di lapangan yang kemudian diolah dan dilakukan evaluasi secara deskriptif dan dianalisis untuk memperoleh data-data yang berwujud data sekunder. Data primer dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa metode seperti : a.

Metode dokumentasi, yaitu melakukan inventarisasi terhadap sistem pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik.

b.

Metode interview atau wawancara, yaitu melakukan tanyajawab secara langsung dengan orang-orang yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

mengenai pemahaman terhadap proses pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik.

2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur ataupun dokumentasi perusahaan. Data-data sekunder yang diperoleh antara lain : a.

Gambaran umum mengenai lokasi Praktik Kerja Lapangan yaitu PT.Petrosida Gresik.

b.

Struktur organisasi beserta tugasnya dalam pengelolaan limbah B3 di PT. Petrosida Gresik.

c.

Data limbah B3 yang dihasilkan dan diolah oleh PT. Petrosida Gresik.

d.

Data-data lain sebagai data pendukung.

Data-data lain tersebut diperoleh dengan menggunakan metode sebagai berikut : a.

Metode literatur, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur yang terkait mengenai limbah B3 sebagai bahan acuan atau pedoman dalam pembahasan objek studi.

b.

Metode observasi, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.

c.

Metode interview, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau wawancara pada staf perusahaan yang berwenang atau berkaitan langsung dengan objek studi.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.5 Teknik Analisis Data Mulai

Identifikasi Masalah : Proses Pengelolaan Limbah B3 Tahap Persiapan

Studi Literatur

Proses Administrasi Tidak Disetujui Ya Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. Petrosida Gresik

Pengumpulan Data

Tahap Pelaksanaan

Data Primer

Studi Literatur

Data Sekunder

Analisis dan Pembahasan Tahap Penyusuanan Laporan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Praktik Kerja Lapangan

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. PETROSIDA GRESIK

4.1 Sejarah dan Bentuk Badan Usaha PT. Petrosida Gresik merupakan perusahaan industri yang berbidang usaha agrokimia yang meliputi pestisida, pupuk, bahan kimia, produk bio, benih, dan enzym. PT. Petrosida Gresik didirikan pada pada tanggal 24 Juni 1983 dan diresmikan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Oktober 1984 yang ditetapkan sebagai hari lahirnya perusahaan. Kegiatan operasi komersial pabrik dimulai pada tanggal 1 Januari 1985. Bahan aktif pestisida yang terdiri dari BPMC Tech dan MIPC Tech (Unit Karbamat) dan Diazonin Tech (Unit Organofosfat) merupakan produk yang dihasilkan oleh PT. Petrosida Gresik pada awal pendirian pabrik. Pada tahun 1991, terjadi pengembangan pada Unit Karbamat sehingga mampu memproduksi bahan aktif Karbofuran Tech. PT. Petrosida Gresik mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasar sehingga memproduksi berbagai macam produk antara lain : 1.

Pestisida, seperti insektisida, fungisida, akarisida, rodensida, herbisida, dan ZPT.

2.

Pupuk, seperti pupuk NPK, pupuk cair, pupuk organik cair, pupuk organik padat, dan pupuk mikro.

3.

Bahan kimia, seperti antifoam, anticacking, coating oil, dan pewarna pupuk.

4.

Produk bio, seperti pupuk hayati, probiotik, dan perlakuan benih.

5.

Benih, seperti benih jagung dan padi.

6.

Enzym, seperti amilase dan pretease.

4.2 Lokasi Lokasi pabrik PT. Petrosida Gresik terletak di Jalan KIG Raya Utara Kav. O, No. 5 Desa Telogo Pojok, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik 61151 – Jawa timur.

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB V RENCANA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Sesuai dengan kurikulum program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan syarat untuk memenuhi ujian akhir/Tugas Akhir. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan direncanakan selama 4 (empat) minggu yaitu pada bulan Agustus atau sesuai dengan persetujuan dan kebijaksanaan dari PT. Petrosida Gresik. Berikut jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang direncanakan.

Tabel 5.1 Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahapan Kegiatan

Februari

Maret

Agustus

September

Praktik Kerja

2019

2019

2019

2019

Minggu ke-

Minggu ke-

Lapangan (PKL)

Minggu ke- Minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Persiapan Persetujuan Proposal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

3

4

1 2 3 4

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB VI PENUTUP

Demikian isi proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini penulis ajukan, semoga dapat memberikan penjelasan maksud dan tujuan Praktik Kerja Lapangan ini kepada PT. Petrosida Gresik sebagai perusahaan industri yang telah mengelola limbah-limbahnya termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Selain itu, semoga dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini akan memberikan manfaat dan dapat menyumbangkan pemikiran, wawasan yang mengenai pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun sebagai bentuk berkelanjutan serta akan lebih kemitraan yang positif dan saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Besar harapan penulis untuk dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di bagian pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di PT. Petrosida Gresik.

Atas perhatian serta dukungannya, penulis ucapkan terima kasih.

Surabaya, Maret 2019 Praktikan

Yuniken Ruscahyani NIM H75216073

Related Documents

Bab I1
April 2020 34
Bab I1 Skate.docx
June 2020 28
Bab I1.docx
December 2019 32
Bab I1 Triage.docx
August 2019 32
Bab I1.docx
December 2019 36
2. Bab I1
May 2020 26

More Documents from ""

Bismillah Print.pdf
May 2020 10
1 Hal Depan 3,7.pdf
May 2020 8
Bab I1 - Copy.docx
June 2020 7
Bab 3 Komponen_sosial_1[1]
October 2019 10
Quisioner.docx
May 2020 5
Artikel Bpjs.docx
December 2019 14