BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Potensi Indonesia sebagai salah satu negara maritim memiliki peran yang
besar dalam menghasilkan ikan dan juga hewan-hewan laut seperti udang. Biomassa adalah bahan organik yang dapat dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Layaknya limbah biomassa yang memiliki kemampuan dikonversikan menjadi energi, limbah dari kulit udang juga memiliki kemampuan di bidang lain apabila bisa dimanfaatkan dengan teknologi dan inovasi yang baik. Contoh dari limbah biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk dijadikan tujuan primer seperti serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan lain hal sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar), tetapi dapat digunakan adalah bahan bakar biomassa yang dapat bernilai ekonomisnya rendah setelah diambil hasil produk primernya. Udang ini umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Udang di Indonesia pada umumnya diekspor ke luar negeri setelah dibuang kepala, ekor, dan kulitnya. Pembuangan dari kepala, ekor, dan kulit udang tersebut merupakan limbah dari udang yang sangat berlimpah di Indonesia. Proses pembuangan tersebut menimbulkan dampak yang tidak diinginkan berupa limbah padat yang mencemari lingkungan berupa bau tak sedap dan kotor. Pemanfaatan dari limbah udang tersebut adalah dengan cara mendaur ulangnya menjadi kitosan. Salah satu aplikasi dari pemanfaatan limbah kulit udang adalah dengan menggunakannya sebagai sebuah absorben dalam proses penjernihan air. Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida. Adsorben biasanya menggunakan bahan-bahan yang memiliki pori-pori sehingga proses adsorpsi terjadi di pori-pori atau letak-letak tertentu di dalam partikel tersebut yang bergantung dengan luas permukaan. Hal ini dikarenakan pada kulit udang ternyata mengandung suatu senyawa yaitu chitosan ini yang memiliki kemampuan khusus. Untuk meningkatkan inovasi terhadap pemanfaatan limbah kulit udang, maka diperlukan pemahaman yang lebih dalam tentang kulit udang dan chitosan. 1
2
1.2. 1.
Rumusan Masalah Bagaimana proses pretreatment yang baik terhadap kulit udang sebelum dilakukan proses pembuatan chitosan?
2.
Bagaimana pengaruh dari penambahan bahan-bahan pendukung pada proses pembuatan chitosan?
3. 1.3. 1.
Berapa banyak kulit udang yang terkonversi menjadi kitosan? Tujuan Mengetahui pengaruh pretreatment yang baik terhadap kulit udang sebelum dilakukan proses pembuatan chitosan.
2.
Mengetahui pengaruh dari penambahan bahan-bahan pendukung pada proses pembuatan chitosan.
3. 1.4. 1.
Mengetahui berapa banyak kulit udang yang terkonversi menjadi kitosan. Manfaat Dapat mengetahui proses pretreatment yang baik terhadap kulit udang sebelum dilakukan proses pembuatan chitosan.
2.
Mampu memahami pengaruh dari penambahan bahan-bahan pendukung pada proses pembuatan chitosan.
3.
Dapat mengetahui indikator-indikator yang menentukan kualitas dari hasil chitosan yang telah diproduksi.
3