Bab I To Modern Structural (1).docx

  • Uploaded by: Nadya Putri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I To Modern Structural (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,864
  • Pages: 18
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal bebagai jenis organisasi yang memepengaruhi semua tingkatan kehidupan kita. Fakta menunjukan bahwa kebanyakan diantara kita menjalani sebagian besar dalam kehidupan kita dalam organisasi-organisasi. Dalam perkembangan tentang masyarakat dewasa ini, abad ke dua puluh satu menunjukan kepada kita periode pertumbuhan dan kompleksitas bagi organisasi-organisasi dalam semua bidang baik bisnis,pemerintah militer , pendidikan kesehatan dan lain-lain. Praktek pengelolaan organisasi telah berubah edemikian rupa dan telah bereaksi terhadap perkembangan lingkungan yang demikian kompleks. Teori Organisasi Modern; terdiri atas berbagai pandangan, konsep, dan teori yang berorientasi pada sistem dan dikembangkan atas dasar penilitian empiris. Para ahli teori modern memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang adaptif, agar dapat bertahan, harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Berdasarkan perkembangan dalam hal organsasi yang semakin lama mengalami perubahan sejak ratusa tahun lalu hingga sekarang. Maka dalam makalah ini kelompok kami mengambil judul Teori Struktur Organisasi Modern.

1

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian organisasi ? 2.Apa pengertian struktur organisasi ? 3.Bagaimana perkembangan struktur organisasi modern ? 4.Apa saja istilah-istilah penting yang digunakan dalam pendekatan system struktur organisasi modern ? 5.Apa perbedaan sistem mekanistik dan sistem organik ? 1.3 Tujuan 1.Untuk mengetahui pengertian organisasi 2. Untuk mengetahui pengertian struktur organisasi 3. Untuk mengetahui perkembangan struktur organisasi modern 4. Untuk mengetahui istilah-istilah penting yang digunakan dalam pendekatan system struktur organisasi modern 5. Untuk mengetahui perbedaan sistem mekanistik dan sistem organik

1.4 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode tinjauan pustaka dari beberapa sumber berupa buku-buku dan internet yang berkompeten tentang teori struktur organisasi modern.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN ORGANISASI Organisasi merupakan alat dan sekaligus wadah bagi manusia untuk mengorganisir setiap aktivitasnya, terutama yang bersifat kolektif dan berat sehingga bisa dilaksanakan dengan lbih efektif dan efisien.. Dikatakan organisasi jika ada aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi. Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya : 1. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama. 2. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu kepemimpinan. 3. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai

peranan

yang

diakui

untuk

dijalankan

dan

kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan. 4. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di 3

koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui individu secara terpisah.

2.2 Pengertian Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006), menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain: 1.Strategi Organisasi Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk 4

pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi. 2.Skala Organisasi Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan. 3. Teknologi 5

Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi. ·4. Lingkungan Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi. 2.3 Perkembangan Struktur Organisasi Modern Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survival atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Dualisme Struktur organisasi mekanis dan organik ini bukanlah hal baru 6

dalam pemikiran filosofis barat. Faktanya, usianya sekitar 500 tahun, menelusuri akarnya kembali ke Francis Bacon pada 1600-an. Dan baru-baru ini 120 tahun yang lalu, Emile Durkheim membantu membangun sosiologi modern menggunakan konsep-konsep ini sebagai bagian sentral dari ide dan teorinya tentang ikatan yang mengikat orang-orang bersama. Melanjutkan tradisi dualisme yang ditetapkan oleh Bacon, Durkheim, dan yang lainnya, kami maju cepat ke abad ke-20 dan karya 1960-an Tom Burns dan George Stalker yang memiliki banyak dampak di bidang teori organisasi, dengan studi mereka tentang inovasi , manajemen, dan struktur perusahaan elektronik Skotlandia. Dalam tulisan mereka tentang struktur mekanistik dan organismik, mereka menguraikan perbedaan antara kedua jenis dan memperkuat konsep di benak generasi masa depan para ahli teori organisasi dan cendekiawan bisnis.

Strukturalis "modern" prihatin dengan banyak masalah yang sama dengan strukturalis sosial klasik, tetapi teori-teori mereka telah dipengaruhi oleh dan mendapat manfaat besar dari kemajuan teori organisasi sejak Perang Dunia kedua. Prinsip-prinsip strukturalis "modern" mirip dengan pemikiran strukturalis Klasik: efisiensi organisasi adalah inti dari rasionalitas organisasi, dan tujuan rasionalitas adalah untuk Meningkatkan produksi kekayaan dalam hal barang dan jasa nyata. Teori organisasi struktural berkaitan dengan diferensiasi vertikal (tingkat hirarki otoritas dan koordinasi organisasi, dan diferensiasi horizontal antara unit-unit organisasi) seperti yang antara lini produk atau layanan, wilayah geografis, atau keterampilan. 7

Asumsi dasar dari perspektif struktural: Organisasi adalah lembaga rasional yang tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; perilaku organisasi yang rasional dicapai terbaik melalui sistem aturan yang ditetapkan dan otoritas formal. Kontrol dan koordinasi organisasi adalah kunci untuk menjaga rasionalitas organisasi. Ada struktur "terbaik" untuk organisasi mana pun, atau setidaknya struktur yang paling sesuai dengan tujuan yang diberikan, kondisi lingkungan di sekitar, sifat produk atau layanannya, dan teknologi proses produksi.

Spesialisasi dan pembagian kerja meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, khususnya dalam operasi dan profesi yang sangat terampil. Sebagian besar masalah dalam suatu organisasi dihasilkan dari kelemahan struktural dan dapat diselesaikan dengan mengubah struktur.

2.4 Istilah-Istilah Penting yang Digunakan Dalam Pendekatan System Struktur Organisasi Modern Istilah-istilah penting yang digunakan dalam pendekatan sistem (modern) yaitu: 1

Subsistem yaitu bagian-bagian yang membentuk keseluruhan sistem. Setiap sistem menjadi subsistem dari kesatuan yang lebih besar

2

Sinergi yaitu apabila keseluruhan lebih besar daripada penjumlahan bagian-bagian.Dari

sudut

istilah

organisasi

sinergi

berarti 8

bagian-bagia terpisah dalam sebuah organisasi yang saling bekerja sama dan berhubungan, serta menghasilkan kerja yang lebih besar bila bagian-bagian tersebut bekerja sendiri. 3

Sistem terbuka dan tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka apbila sistem tersebut berhubungan denganlingkungan luar orgaisasi. Suatu organisasi dikatakan tertutup apabila ia tidak berhubungan dengan lingkungan luar organisasi.

4

Batas sistem. Setiap sistem mempunyai batas yang memisahkan sistem tersebut dengan lingkungan. Pada sistem terbuka batasannya cenderung lebih fleksibel, pada sistem tertutup batasannya cinderung kaku.

5

Arus. Adalah perubahan seluruh masukan yang berasal dari lingkungan melalui suatu proses untuk menghasilkan keluaran.

6

Umpan balik. Dengan adanya umpan balik terhadap sistem maka dapat

dilakukan

perbaikan

apabila

terjadi

kesalahan

dalam

pelaksanaan tersebut. 2.5 Perbedaan Sistem Mekanistik dan Sistem Organik MODEL MEKANISTIK Merupakan desain organisasi menekankan pada kepentingan pencapaian produksi yang tinggi dan efisien melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tenaga kerja yang 9

tinggi. Empat prinsip fungsi manajemen organisasi menurut Henri Fayol yang relevan dalam memahami model mekanistik. 1. Prinsip Spesialisasi Henri Fayol menetapkan spesialisasi sebagai alat yang terbaik untuk memanfaatkan individu dan kelompok individu. Metode ini seperti standar kerja dan studi gerak dan waktu, menekankan sisi dimensi teknis (bukan perilaku). 2. Prinsip Kesatuan Arah Menurut prinsip ini, pekerjaan harus dikelompokkan menurut bidang spesialisasi. Perekayasa harus dikelompokkan dengan perekayasa, wirajual

dengan

wirajual,

akuntan

dengan

akuntan.

Dasar

depatementalisasi yang relatif banyak mengimplementasikan prinsip ini adalah dasar fungsional. 3. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab Henri Fayol percaya bahwa seorang manajer sebaiknya diberikan wewenang yang cukup guna menjalankan tanggung jawab tugasnya. Karena tanggung jawab manajer puncak dipandang sangat penting bagi masa depan organisasi dibanding manajemen yang lebih rendah, penerapan prinsip tidak dapat dielakkan lagi mengarah pada wewenang sentralisasi. Wewenang sentralisasi memandang bahwa hasil secara logika bukan hanya karena tanggung jawab yang lebih besar dari manajemen puncak, tetapi juga karena kerja pada tingkat ini lebih 10

komplek, jumlah pekerja yang terlibat lebih besar, dan hubungan antara tindakan serta hasil menjadi jauh. 4. Prinsip Rantai Berjenjang Hasil yang wajar dalam mengimplementasikan tiga prinsip yakni suatu rantai hubungan berjenjang manajer dari wewenang yang paling tinggi hingga yang lebih rendah. Rantai berjenjang adalah rute semua komunikasi vertikal dalam organisasi. Semua komunikasi dari tingkat terendah harus melewati masing-masing atasan dalam suatu lintas komando.

Bersamaa,

komunikasi

dari

puncak

harus

melalui

masing-masing bawahan sampai mancapai tingkat yang dituju. Max Weber membuat kontribusi penting terhadap model mekanistik. Ia menjelaskan aplikasi model mekanistik dan istilah birokrasi. Birokrasi mempunyai berbagai makna. Penggunaan tradisional adalah konsep ilmu politik kantor pemerintah tetapi tanpa partisipasi oleh pemerintah. Dalam istilah orang awam, birokrasi diartikan pada konsekuensi negatif dari organisasi yang lebih besar, seperti pita merah yang berlebih, keterlambatan prosedural, dan frustasi. Tetapi dalam pandangan Max Weber, birokrasi ditujukan pada cara tertentu dalam mengorganisis suatu kumpulan aktiivtas. Minat Weber dalam birokrasi mencerminkan

kepeduliannya

dalam

hal

cara

masyarakat

mengembangkan hirarki pengendalian sehingga satu kelompok bisa mendominasi kelompok lain. Desain organisasi melibatkan dominasi 11

wewenang dimana wewenang mengkaitkan legitimasi untuk meminta kepatuhan dari pihak lain. Pencariannya akan bentuk dominasi yang berkembang di masyarakat menuntunnya untuk mempelajari struktur birokrasi. Menurut Weber, struktur birokrasi adalah “superior dari bentuk lainnya dalam ketepatan, dalam stabilitas, dalam ketentuan disiplin dan kendalanya. Hal ini memungkinkan kemampuan perhitungan hasil yang tinggi bagi pimpinan organisasi dan bagi mereka jabatannya”. Birokrasi membandingkan pada organisasi lain “seperti mesin dengan moda produksi non mekanikal”. Kata ini menangkap esensi model mekanistik dari desain organisasi. Untuk mencapai manfaat maksimum dari desain birokrasi, Weber percaya bahwa organisasi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Semua tugas akan dibagi dalam pekerjaan-pekerjaan yang sangat spesialis. Melalui spesialisasi, pemegang kerja menjadi ahli dalam pekerjaan mereka, dan

manajemen

bisa

meminta

mereka

bertanggung

jawab

atas

efektivitasprestasi tugas-tugas mereka. 2. Masing-masing tugas dikerjakan menurut suatu sistem dengan aturan abstrak untuk menjamin kesatuan dan koordinasi dari tugas-tugas yang berbeda. Rasionalnya dari praktik ini adalah manajer dapat menghilangkan ketidakpastian kinerja tugas karena perbedaan individu. 3. Masing-masing anggota atau kantor suatu organisasi bertanggunga jawab atas kinerja pekerjaan untuk satu dan hanya satu manajer. Manajer 12

memiliki wewenag mereka karena pengetahuan dan didelegasikan dari hirarki puncak. Rantai komando yang tetap ada. 4. Masing-masing karyawan organisasi berhubungan dengan karyawan lain, dan klien dalam bentuk non pribadi, sisi formal, menjaga jarak sosial dengan bawahan dan pelanggan. Tujuan dari praktik ini adalah menjamin bahwa kepribadian dan favoritisme tidak mencampuri pencapaian efisiensi dari sasaran organisasi. 5. Pekerjaan dalam organisasi yang birokratis didasarkan pada kualifikasi teknis dan dilindungi terhadap pemecatan sewenang-wenang. Hal yang sama, promosi didasarkan atas senioritas dan pencapaian. Kerja di organisasi dipandang sabagai karir jangka panjang, dan loyalitas tinggi dapat ditimbulkan.

Lima karakteristik birokrasi ini menjelaskan bentuk organisasi yang diyakini Henri Fayol lebih efektif. Baik fayol maupun Weber menjelaskan tipe organisasi yang sama, satu adalah berfungsi sebagai mesih untuk mencapai tujuan organisasi dalam bentuk yang sangat efisien. Jadi istilah mekanistik tepat untuk menggambarkan organisasi tersebut. Model Mekanistik mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggiu berkaitan dengan karakteristik: 1. Sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi tenaga kerja. 2. sangat tersentralisasi karena menekankan pada wewenang dan tanggung gugat (accountability). 13

3. Sangat formal karena menekankan pada fungsi sebagai dasar departemen. Karakteristik organisasi ini dan praktik menekankan pada penggunaan yang luas dari model organisasi. Tetapi model mekanistik bukan hanya satu-satunya yang digunakan. 2.2 Model Organik Model organik dari desain organisasi berada dalam posisi yang bertentangan dengan model mekanistik berkaitan dengan perbedaan karakteristik organisasi dan praktik. Perbedaan yang sangat nyata antara dua model adalah konsekuensi dari perbedaan kriteria efektivitas yang masing-masing berupaya mencapai maksimalisasi. Sementara model mekanistik memaksimalkan efisiensi dan produksi model organik memaksimalkan kepuasan, fleksibilitas dan pengembangan. Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan tuntutan lingkungan karena desain organisasi organik mendorong pemanfaatan yang lebih besar dari potensi manusia. Manajer didorong memakai praktik yanbg memacu seluruh motivasi manusia melakukan desain pekerjaan yang menekankan pada pertumbuhan pribadi dan tanggung jawab. Pengambilan keputusan, pengendalian, dan proses penetapan sasaran desentralisasi dan disebarkan pada semua tingkat organisasi. Komunikasi mengalir ke seluruh organisasi, tidak begitu saja turun menurun garus komando. Praktik ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan suatu asumsi dasar dari model organik yang menetapkan bahwa suatu organisasi akan menjadi efektif pada suatu tingkat dimana struktur dipakai “untuk 14

menjamin suatu probabilitas maksimum yang dalam seluruh interaksi dan hubungan dengan organisasi, masing-masing anggota, dengan latar belakangnya,

nilai-nilai,

keinginan

dan

harapan,

kita

meninjau

pengalaman sebagai dukungan dan satu sisi untuk membangun dan menjaga harga diri dan kepentingan. Suatu desain organisasi yang memberikan individu seperti harga diri dan motivasi serta kepuasan fasilitas, fleksibilitas dan pengembangan akan mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Hal ini relatif sederhana karena tidak menekankan pada spesialisasi dan menekankan pada peningkatan rentang pekerjaan. 2. Relatif desentralisasi, karena menekankan pada delegasi wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan. 3. Relatif informal karena menekankan pada produk dan pelanggan sebagai dasar bagi departemen PERBANDINGAN STRUKTUR MEKANISTIK DAN ORGANIK Proses

Kepemimpinan

Struktur Mekanistik

Struktur Organik

Tidak ada rasa percaya dan keyakinan. Bawahan tidak merasa bebas mendiskusikanmasalah pekerjaan dengan atasan

Memiliki rasa percaya dan keyakinan antara atasan dan bawahan dalam semua hal. Bawahan merasa bebas mendiskusikan dengan atasan yang

yang sebaliknya manarik sebaliknya menarik ide dan ide da pendapat mereka pendapat mereka

Motivasi

Langkah hanya fisik, keamanan, dan motif ekonomi melalui penggunaan sanksi dan

Langkah penuh dengan motivasi melalui penggunaan partisipasi. Sikap lebih mendukung 15

ancaman. Sikap tidak pada organisasi dan tujuan mendukung pada organisasi terjadi diantara karyawan

Komunikasi

Informasi mengalir ke bawah dan cenderung terdistorsi tidak akurat, dan dipandang mencurigakan oleh bawahan

Informasi mengalir bebas ke seluruh organisasi, atas, bawah dan ke samping. Informasi akurat dan tidak distorsi

Interaksi

Tertutup dan terbatas. Terbuka dan ektensif. Baik Bawahan hanya memberi atasan dan bawahan dapat efek yang kecil pada tujuan mempengaruhi tujuan, departemen, metode dan metode dan aktivitas. aktivitas.

Keputusan

Relatif sentralisasi. Terjadi Relatif desentralisasi. hanya pada posisi puncak Terjadi pada semua tingkat organisasi melalui proses kelompok.

Penetapan Tujuan

Dilokasikan pada Mendorong partisipasi organisasi puncak, tidak dalam menetapkan sasaran mendorong partisipasi yang tinggi dan realistic kelompok

Pengendalian

Tersebar di organisasi. Sentralisasi. Penekanan Penekanan pengendalian pada bentuk menyalahkan sendiri dan pemecahan atas terjadinya kesalahan masalah.

Tujuan Kinerja

Tinggi dan aktif dicari Rendah dan secara pasif atasan, yang memahami dicari manajer, yang tidak kebutuhan komitmen menunjukkan komitmen penuh untuk atas pengembangan SDM mengembangkan malalui organisasi pelatihan SDM organisasi.

16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan Faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain strategi organisai, Skala Organisasi, teknologi, dan ligkungan . Perkembangan Struktur Organisasi Modern muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Istilah-Istilah Penting yang Digunakan Dalam Pendekatan System Struktur Organisasi Modern antara lain Subsistem, sinergi, sistem terbuka dan tertutup, arus,batas sitem dan umpan balik. Perbandingan struktur mekanistik dan organik dapat dilihat dari perbedaan proses kepemimpinan, motivasi, komunikasi,interaksi, keputusan,penetapan tujuan,pengendalian dan tujuan kinerja. 3.2 Saran Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya kami sendiri dan juga bagi para pembaca khususnya untuk kemajuan teknologi informasi di Indonesia. Apabila terdapat 17

kekurangan dalam materi kami mohon kritik dan saran teman-teman atau para pembaca mengenai makalah ini sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan yang kami tidak ketahui dan menjadi pembelajaran di kemudian harinya.

18

Related Documents


More Documents from "Indrastika Wulandari"

Tap_7.docx
November 2019 9
Mncgroup.docx
November 2019 35
Morning Report.docx
April 2020 21