Bab I Tgas Bahasa.docx

  • Uploaded by: hann yaau
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Tgas Bahasa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,050
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Zaman yang semakin berkembang saat ini, menuntut untuk lebih tanggap dalam beradaptasi dengan masyarakat sosial. Perkembangan ilmu teknologi, sosial bahkan ekonomi sangat menentukan kesejahteraan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia merupakan hambatan yang besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain itu, lapangan kerja yang tersedia masih minim. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat bahwa jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa sejak dini. Modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan dan keuletan untuk bersungguh-sungguh menjalankan suatu proses atau usaha. Dalam kegiatan wirausaha, tidak hanya bermodalkan tekad yang kuat tapi lebih dari itu kompetensi, keterampilan serta pengetahuan dalam mengelola suatu usaha juga sangat penting, sehingga kedua hal tersebut harus seimbang. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1. Apa hakikat Kewirausahaan? 1.2.2. Bagaimana ciri – ciri jiwa wirausaha? 1.2.3. Apa peran dan manfaat kewirausahaan? 1.2.4. Bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1

Untuk mengetahui hakikat kewirausahaan.

1.3.2

Untuk mengetahui ciri-ciri jiwa wirausaha.

1.3.3

Untuk mengetahui peran dan manfaat berwirausaha.

1.3.4

Untuk mengetahui cara menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa

1

BAB II PEMBAHASAN 2. 1

Hakikat kewirausahaan Kewirausahaan pada hakikat nya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang

memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan Entrepreneurship. Secara epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan keberanian menghadapi resiko, yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Zimmerer (1996) menjelaskan bahwa hakikat kewirausahaan adalah kreativitas, yaitu kemampuan mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Menurut Harvad’s Theodore Levitt dalam Zimmerer (1996), kreatifitas adalah berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Wirausaha akan berhasil jika berpikir dan melakukan dengan cara yang baru. Ide kreatif akan muncul apabila wirausa melihat sesuatu yang lama kemudian memikirkan sesuatu yang baru atau berbeda. Dari pandangan-pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikat kewirausahaan adalah kemampuan berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang digunakan sebagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Oleh karena itu wirausaha adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha diawali dengan proses imitasi dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang

2

baru dan berbeda. Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda seperti : 1. Pengembangan teknologi. 2. Penemuan pengetahuan ilmiah. 3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada. 4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien. 2. 2

Ciri-ciri jiwa wirausaha

Menurut Herman Abdul (2007), seperti dikutip dari Meredith et al. (2002), terdapat beberapa jiwa entrepreneur yang melekat dalam diri seseorang adalah : 1) Percaya diri (self confidence) Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak

ditentukan

melaksanakan akan

oleh

kemampuannya

memulai,

dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri

mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,

ketekunan, semangat kerja, kegairahan dalam

untuk

bisnis

adalah

berkarya.

Kunci

keberhasilan

untuk memahami diri sendiri. Oleh karena

itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. 2) Berorientasi tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya

3

diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. 3) Keberanian mengambil risiko Wirausaha

adalah

orang

yang

lebih

menyukai

usaha-usaha

yang

lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. 4) Kepemimpinan Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan , kepeloporan, keteladanan. Selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor, baik dalam proses produksi maupun pemasaran. 5) Berorientasi ke masa depan Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang. 6) Inovatif Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri: 1) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik 2) Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya 3) Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan

2.3

Peran dan manfaat kewirausahaan

2.3. 1 Peran Kewirausahaan Kewirausahaan memiliki peranan penting dengan kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen untuk mencari dan membaca peluang.

4

Dalam pembangunan ekonomi suatu negara kewirausahan mempunyai peranan penting. Global Enterpreneurship Monitor (GEM) menemukan bukti bahwa hubungan antara kewirausahaan dan pembangunan ekonomi mampu mendirikan suatu negara sejahtera karena unggul dalam kualitas untuk mengorganisasikan sumber daya yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah. Dalam laporan GEM Indonesia di posisikan dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar tapi dengan pendapatan perkapita yang tergolong kecil. Wirausaha usaha memiliki peran yang besar dalam perekonomian nasional seperti: 1. Wirausaha menciptakan lapangan kerja. Dengan jiwa wirausaha, faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan produk baru, yang berarti kesempatan kerja menjadi lebih terbuka. 2. Meningkatkan pendapatan nasional. Munculnya produk baru, baik barang maupun jasa akan memberikan sumbangan terhadap naiknya pendapatan nasional. 3. Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai kegiatan usaha yang dimiliki oleh wirausaha. 4. Semakin banyak wirausaha yang dapat

mengolah kekayaan alam, akan

mendorong terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. 5. Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial. Munculnya banyak kesempatan berproduksi, maka kesenjangan sosial antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi. 1) 2.3.2

Manfaat Kewirausahaan

Dari berapa penelitian mengidentifikasi bahwa pemilik bisnis mikro atau kecil, percaya bahwa bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan

5

usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah. Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut: 1) Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan

hidup

mereka

dan

memungkinkan

mereka

untuk

memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya. 2) Memberi peluang melakukan perubahan Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik. 3) Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.

6

4) Memiliki peluang untuk meraih keuntungan Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan berwirausaha merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain atau karyawan perusahaan lain. 5) Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis di lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil. 6) Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha, sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan wirausaha yang berhasil dalam bisnis tertentu, karena tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Pekerjaan dijadikan tempat menyalurkan hobi atau kegemaran.

7

2.4

Menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa dapat

dilaksanakan melalui: 1) Kurikulum Perguruan Tinggi. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam kurikulum perguruan tinggi perlu dimasukkan mata kuliah kewirausahaan pada program studi. Dengan dicantumkan dalam kurikulum pada program studi, maka secara kurikuler para mahasiswa dapat belajar tentang berbagai teori dan pengetahuan serta ketrampilan kewirausahaan yang dapat dijadikan bekal dalam menekuni dan terjun ke dunia kewirausahaan baik selama menjadi mahasiswa dan terutama setelah mereka mernyelesaikan studi. 2) Program Belajar Bekerja Terpadu (PBBT) Suatu program pendidikan yang memadukan belajar dan bekerja dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja sebagai layaknya karyawan dalam dunia kerja (khususnya UKM). Program ini ditujukan bagi mahasiswa S1 yang telah selesai semester VI atau lebih, dengan waktu tiga sampai dengan enam bulan. 3) Pendirian Koperasi Mahasiswa Dalam kegiatan kampus perlu ditumbuh kembangkan koperasi mahasiswa. Dengan didirikan koperasi mahasiswa, maka secara praktek para mahasiswa dapat belajar tentang berbagai pengetahuan dan ketrampilan usaha yang dapat dijadikan bekal dalam menekuni dan terjun ke dunia kewirausahaan baik selama menjadi mahasiswa dan terutama setelah mereka menyelesaikan studi.

8

4) Kerja Sampingan bagi Mahasiswa Mahasiswa bisa cepat menyesuaikan diri dengan dunia kerja jika sebelumnya sudah terbiasa bekerja. Hal inilah yang menginspirasi banyak mahasiswa untuk mencari kerja sampingan saat masih kuliah. Di antara mereka ada yang kerja sampingan sesuai dengan bidang studi yang diambil, misalnya mahasiswa Sastra Inggris yang mengajar bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus bahasa. Tetapi ada juga mahasiswa yang kerja sampingannya sama sekali tidak ada hubungan dengan bidang ilmu mereka, misalnya mahasiswa Hukum yang memilih kerja sampingan sebagai model. Biasanya jika mahasiswa sudah melakukan

satu jenis pekerjaan akan mudah

untuk

mencoba pekerjaan lainnya. Masa kuliah adalah saat yang tepat untuk mengeksplorasi bakat, keahlian, serta kemampuan pada berbagai bidang pekerjaan. Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika memutuskan untuk bekerja sejak masih di bangku kuliah, salah satunya bisa memperoleh tambahan uang saku, bahkan tidak jarang hasil dari kerja sampingan yang dilakukan bisa digunakan untuk membiayai kuliah sendiri. Selain keuntungan finansial, kerja sampingan dapat di jadikan ajang pemanasan sebelum terjun ke dunia kerja. Bekerja sampingan juga dapat dijadikan batu loncatan untuk mencapai cita-cita.

9

BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan Berdasarkan

pembahasan,

dapat

ditarik

kesimpulan,

Kewirausahaan

(entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Nilai hakiki penting dari jiwa wirausaha adalah Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil, Keberanian mengambil risiko, Berorientasi ke masa depan, Kreativitas dan Inovasi. Kewirausahaan memiliki peranan penting dengan kemampuan untuk menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah (value added) melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen untuk mencari dan membaca peluang. Peran kewirausahaan yaitu memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Menumbuhkan jiwa berwirausaha di kalangan mahasiswa merupakan salah satu langkah tercepat mencapai sukses dan menjadi kaya.

10

DAFTAR PUSTAKA Echdar,

Saban.

2013. Manajemen

Entrepreneurship:

Kiat

Sukses

Menjadi

Wirausaha.Yogyakarta. CV Andi Offset. Hamdani, Muhammad. 2012. Entrepreneurship Untuk Mahasiswa: Sebuah Solusi Untuk Siap Mandiri. Jakarta. CV Trans Info Media. Kurniawan, aris. 2016. Peran wirausaha dalam perekonomian dan pembangunan nasional (online), www.gurupendidikan.co.id/peran-wirausaha-dalam-perekonomiandan-pembangunan-nasional/, diakses 11 Mei 2018).

11

Related Documents

Bab I Tgas Bahasa.docx
November 2019 21
Tgas Fix Amel.doc
December 2019 10
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67

More Documents from "PMKP RSGH"