Bab I Struktur Oranisasi Tugas 2.docx

  • Uploaded by: Nadya Putri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Struktur Oranisasi Tugas 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,164
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi memiliki tujuan dan selalu berorientasi pada tujuan, oleh karena itu Struktur organisasi selalu menjadi faktor penting yang memengaruhi perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi. Aturan-aturan baru mengenai manajemen dalam lingkungan organisasi saat ini membut pertimbangan-pertimbangan struktur menjadi lebih kritis . Konsep mengenai struktur organisasi melibatkan berbagai tujuan, dan meyakini bahwa para pemimpin organisasi seharusnya memikirkan struktur dalam kaitanya dengan kontribusi truktur terhadap keefektifan organisasi. Sebagaimana diketahui, perancang struktur organisasi merupakan salah satu tugas pokok pengelola organisasi. Mereka harus menemukan rancangan struktur yang paling sesuai sedemikian rupa sehingga fungsi-fungsi yang harus dijalankan oranisasi dapat berjlan secara efektif. Berdasarkan masalah tersebut maka kelompok kami mengambil judul makalah Struktur Organisasi ,untuk memenuhi tugas kuliah Teori Organisasi.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi? 2. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi? 3. Mengapa struktur organisasi itu penting bagi organisasi? 4. Apa saja unsur-unsur pokok dalam struktur organisasi? 5. Apa saja dimensi-dimensi dalam struktur organisasi? 6. Apa perbedaan antara desain organisasi mekanistis dan desain organisasi organis? 7. Apa fungsi struktur organisasi? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian struktur organisasi 2. Untuk mengetahui pengertian desain organisasi 1

3. 4. 5. 6.

Untuk mengetahui pentingnya struktur organisasi Untuk mengetahui unsur-unsur pokok dalam struktur organisasi Untuk mengetahui dimensi-dimensi dalam struktur organisasi Untuk mengetahui perbedaan antara desain organisasi mekanistis dan desain organisasi organis 7. Untuk mengetahui apa saja fungsi struktur yang ada di organisasi. 1.4 Metode penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode tinjauan pustaka dari beberapa sumber berupa buku-buku dan internet yang berkompeten tentang struktur organisasi.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja organisasi disebut sebagai desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure). 2.2 Pengertian Desain Organisasi Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.

3

Desain organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut. Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi. 2.3 Pentingnya Struktur Organisasi Organisasi adalah wadah bagi semua peran dalam kehidupan dunia institusi,semua perencanaan, penggolongan jabatan dan pembagian pekerjaaan ada di dalam organisasi. Dalam hal ini struktur organisasi adalah sistem,tugas,alur kerja hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang di kaitkan secara bersama dalam pkerjaan individual maupun kelompok. Struktur Organisasi (STO) dalam sebuah perusahaan di maksudkan untuk merumuskan tugas pokok dan fungsi yang terbagi dalam unit – unit bagian divisi atau departemen agar meminamilisir terjadinya overlapping dalam setiap unit atau divisi. Dalam Struktur Organisasi juga terdapat span of control (rentang pengendalian) para pimpinan unit untuk memperjelas jumlah unit yang akan di bawah. Pentingnya Struktur Organisasi juga untuk mengatur hubungan yang baik antar unit maupun intern unit itu sendiri. itu dimaksudkan agar memanfaatkan semua kemampuan ke suatu tujuan perusahaan sesuai dengan visi misi perusahaan.selain itu akan mempermudah dalam pengintegrasian fungsi fungsi dalam perusahaan agar efektif dan efisien. 4

2.4 Unsur-unsur Pokok Dalam Struktur Organisasi 1. Spesialisasi aktivitas (Specialization of activities). Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). 2. Standarisasi aktivitas (Standardization of activities). Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas. 3. Koordinasi aktivitas (Coordination of activities). Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 4. Sentralisasi dan Desentralisasi pengambilan keputusan (Centralization and Decentralization of decision making). Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan diambil pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. 2.5 Dimensi-dimensi Dalam Struktur Organisasi Menurut Walsh dan Dewar (1987) dalam buku Setyowati yang berjudul “organisasi dan kepemimpinan modern” dimensi struktur organisasi itu ada 3 yaitu: 1. Kompleksitas Kompleksitas merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap struktur organisasi. Kompleksitas juga membawa pengaruh pada perilaku individu di dalam organisasi, kondisi-kondisi struktural dalam organisasi, proses-proses yang terjadi di dalam organisasi, serta hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.Kompleksitas merupakan sesuatu yang pertama-tama dirasakan oleh individu ketika memasuki suatu organisasi. Kompleksitas pada umumnya dapat ditemui terutama dalam organisasi besar, 5

seperti dalam perusahaan besar, negara, angkatan bersenjata, universitas dan sebagainya. Namun sebenarnya, pada organisasi yang sederhanapun kompleksitas ini dapat ditemukan. Misalnya dalam organisasi tingkat desa seperti PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), secara sangat jelas menunjukkan adanya kompleksitas ini, apalagi sebuah organisasi besar. Kompleksitas suatu organisasi disebabkan terutama karena bagian-bagian atau unit-unit kerja yang ada di dalam organisasi itu memiliki berbagai macam variasi dalam kompleksitasnya. Dalam uraian terdahulu mengenai perluasan vertikal maupun horizontal telah dikemukakan bahwa bertambahnya kegiatan dan volume tugas-tugas yang dijalankan organisasi menyebabkan terjadinya perluasan tersebut. Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. Yang termasuk didalam kompleksitas adalah : 1. 2. 3. 4.

Tingkat Spesialisasi Tingkat pembagian kerja Jumlah tingkatan didalam hierarki organisasi Tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis

2. Formalisasi Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi itu distandarisasikan, ukurannya adalah banyaknya aturan-aturan tertulis (written regulations) Jika formalisasi rendah, perilaku para pegawai relatif tidak terprogram, karena kebijakan dari seseorang di dalam pekerjaannya berbanding terbalik dengan jumlah perilaku yang diprogramkan lebih dahulu oleh organisasi, maka makin besar standarisasi, makin sedikit pula jumlah masukan mengenai bagaimana suatu pekerjaan(job desc) harus dilakukan oleh seorang pegawai. Standarisasi bukan hanya menghilangkan kemungkinan para pegawai untuk berperilaku secara lain, tetapi juga menghilangkan kebutuhan bagi para pegawai untuk mempertimbangkan aternatif. Arti penting formalisasi organisasi menggunakan formalisasi karena keuntungan yang diperoleh dari pengaturan perilaku para pegawai. Standarisasi perilaku akan mengurangi keanekaragaman dan juga mendorong koordinasi. Makin besar formalisasi, makin sedikit pula kebijaksanaan yang diminta dari pemegang jabatan, yang berarti penghematan. Hal ini relevan karena kebijaksanaan memerlukan 6

biaya. Menurut Robbins (1990:95-7), tujuan atau manfaat formalisasi adalah : Konsistensi dan keseragaman, yaitu untuk mencapai output-output yang tidak berubah-ubah kualitasnya. Hal ini penting bagi organisasi yang melakukan produksi massal. Meningkatkan koordinasi, untuk tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi tinggi di antara anggota organisasi, formalisasi merupakan cara yang efektif dan biasa dipakai organisasi. Penghematan biaya secara ekonomis, buku-buku manual pekerjaan di berbagai perusahaan besar biasanya dibuat untuk menghemat biaya. Jika perusahaan tidak memliki manual, katakanlah di bidang akunting, maka perusahaan tersebut harus membayar jauh lebih mahal tenaga kerja profesional yag akan menjalankan tugas itu. Sebab,tanpa adanya manual dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dari pelaksana, sehingga gaji dan fasiitas yang harus disediakan lebih besar. Namun dengan prosedur-prosedur dan penjelaan terperinci dalam buku manual, perusahaan dapat mempekerjakan seseorang yang lebih rendah kualifikasi teknis dan pendidikannya untuk mengerjakan tugas yag sama.

3. Sentralisasi Sentralisasi adalah yang paling problematis dari ketiga komponen. Sentralisasi dinyatakan sebagai sejauh mana kekuasaan formal dapat membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dikonsentrasikan pada satu individu sebuah unit, atau suatu tingkat (biasanya pada tingkat tinggi dalam organisasi). Dengan demikian pegawai (biasanya berada di bagian bawah organisasi) hanya memperoleh masukan yang minim dalam pekerjaan mereka. Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan adanya desentralisasi. Kesulitan dalam mengukur tingkat sentralisasi adalah terletak pada beragamnya jenis keputusan di dalam organisasi itu sendiri. Artinya, suatu organisasi bisa bersifat sentralistis dalam satu hal, dan desentralistis dalam hal 7

lain. Suatu organisasi umumnya bersifat desentralis (work-related decision), tetapi cenderung sentralistis berkenaan dengan keputusan-keputusan strategis. Akibatnya kita kadang-kadang kesulitan menentukan tingkat sentralisasi yang sesungguhnya dalam sebuah organisasi. 2.6 Perbedaan Antara Desain Oganisasi Mekanistis dan Desain Organisasi Organis Model organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu: 1. Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu dan kelompok. 2. Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan keahlian. 3. Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. 4. Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi. 2. Model Organik Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi. Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka 8

model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi serta mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut: 1. Desain itu relatif sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan. 2. Desain itu relatif didesentralisasikan karena menekankan pendelegasian wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan. 3. Dan relatif formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasar departementalisasi.

2.7 Fungsi Struktur Organisasi 1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung

jawab dan apa yang

harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan. 2. Kejelasan Kedudukan Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang. 3. Kejelasan Uraian Tugas Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas. 9

4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan. Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut.

10

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. 2. Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. 3. Pentingnya Struktur Organisasi juga untuk mengatur hubungan yang baik antar unit maupun intern unit itu sendiri. 4. Unsur-unsur Pokok Dalam Struktur Organisasi terdiri dari spesialisasi aktivitas, standarisasi aktivitas, koordinasi aktivitas, sentralisasi dan desentralisasi. 5. Dimensi-dimensi Dalam Struktur Organisasi terdiri dari kompleksitas ,formuliasi dan sentralisasi. 6. Model organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi sedangkan Model Organik lebih menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. 7. Fungsi Struktur Organisasi meliputi kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, kejelasan uraian tugas dan keelasan uraian hubungan.

11

Related Documents


More Documents from "Anonymous Odd1RCk8k5"

Tap_7.docx
November 2019 9
Mncgroup.docx
November 2019 35
Morning Report.docx
April 2020 21