Bab I Rev 3.docx

  • Uploaded by: imalatunil khaira
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I Rev 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,031
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pertambahan jumlah penduduk dapat memberikan dampak positif maupun

negatif. Kota Pekanbaru memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.091.088 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,49% yang akan terus bertambah tiap tahunnya (Kota Pekanbaru Dalam Angka, 2018), dampak positif yaitu tersedianya sumber daya manusia dalam kegiatan usaha yang dapat meningkatkan proses produksi. Dampak negatif dari pertambahan jumlah penduduk salah satunya yaitu semakin tingginya tingkat pencemaran udara yang dihasilkan (Kusminingrum, 2008) Pencemaran udara dapat berasal dari kegiatan rumah tangga, industri, perusahaan, perternakan, transportasi, dll. Dari berbagai sumber pencemaran udara yang terjadi 70% - 80% dari total polutan udara berasal dari kendaraan bermotor, tingginya jumlah penduduk mempengaruhi tingkat mobilitas transportasi yang berdampak pada meningkatnya volume kendaraan (Kwanda, 2003). Jumlah kendaraan di Kota Pekanbaru itu sendiri yaitu 457.362 (Kota Pekanbaru Dalam Angka, 2018). Jumlah kendaraan akan terus meningkat namun kapasitas jalan tetap dan pada kondisi jenuh dapat terjadi kepadatan lalu lintas khususnya di daerah persimpangan. Permasalahan tersebut dapat dijumpai pada persimpangan bersinyal ataupun persimpangan tak bersinyal, salah satunya persimpangan yang ada di Kota Pekanbaru (Putri, 2015) Persimpangan berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas kerena lalu lintas Kota Pekanbaru yang cukup padat, terutama pada jam sibuk dengan berbagai jenis kendaraan yang ada (Saputra, 2013), tak terkecuali simpang bersinyal karena persimpangan jalan yang pergerakan dari setiap pendekatnya diatur oleh lampu sinyal untuk melewati persimpangan secara bergilir. Kapasitas jalan yang tidak memadai juga dapat menjadi sebab kepadatan lalu lintas, tidak hanya dipersimpangan tetapi juga pada jalan lurus. Tipe lingkungan jalan sekitar persimpangan pada umumnya yaitu daerah komersil yang dapat diketahui dengan adanya perkantoran, rumah makan, pertokoan, dll. Terdapat aktivitas di samping jalan yang berasal dari Bus dan angkutan kota yang berhenti dipinggir jalan untuk

menaikkan ataupun menurunkan penumpang serta kendaraan keluar masuk dari lingkungan sekitar simpang (Kurniawan, 2015) Aktivitas di samping jalan dapat menimbulkan kemacetan sehingga pencemaran udara semakin meningkat, karena pencemaran udara yang berasal dari gas buang kendaraan, berupa CO (Karbonmonoksida) dalam kondisi Idle (diam) lebih besar 4-6% dibandingkan dengan kondisi kendaraan berjalan normal sebesar 1-4% (Sutisnanto, 2008). Kecepatan kendaraan juga merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah emisi yang dikeluarkan oleh suatu kendaraan. Semakin tinggi kecepatan yang digunakan pada suatu kendaraan, maka jumlah CO yang dikeluarkan semakin kecil (Samadikun, 2017). Kecepatan kendaraan yaitu kecepatan rata-rata kendaraan dalam satuan km/jam yang dihitung sebagai panjang jalan dibagi waktu tempuh jalan tersebut (Departemen PU, 1997). Tanpa adanya antisipasi melalui suatu perangkat acuan atau pedoman tertentu, maka secara umum yang akan terjadi adalah kepadatan lalu lintas yang tidak terkendali dan lebih lanjut hal ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kota dan tingkat pelayanan. Salah satu indikator dari kinerja lalu lintas adalah derajat kejenuhan. Derajat kejenuhan (Ds) merupakan perbandingan antara volume lalu lintas (V) dengan kapasitas jalan (C), besarnya yang secara teoritis tidak boleh lebih dari 1, yang artinya jika nilai tersebut mendekati 1 maka kondisi jalan tersebut sudah mendekati jenuh, dan secara visual atau secara langsung bisa dilihat di lapangan kondisi lalu lintas yang terjadi mendekati padat dengan kecepatan rendah (Kayori, 2013). Berdasarkan masalah diatas maka penulis perlu melakukan penelitian yang berjudul Perbandingan Emisi Udara Pada Jalan Bersimpang Dan Jalan Lurus 1.2

Rumusan Masalah Bachtiar (2007) melakukan penelitian tentang kajian hubungan antara

variasi kecepatan kendaraan dengan emisi yang dikeluarkan pada kendaraan bermotor roda empat, dari hasil penelitian didapatkan pengaruh variasi kecepatan kendaraan terhadap CO yang dilepaskan yaitu semakin cepat laju kendaraan maka gas CO yang diemisikan akan semakin besar. Kendaraan dengan bahan bakan

bensin umumnya akan mengeluarkan emisi CO yang lebih tinggi disbanding yang menggunakan solar. Kayori (2013) melakukan penelitian analisa derajat kejenuhan akibat pengaruh kecepatan kendaraan pada jalan perkotaan di kawasan komersil. Derajat kejenuhan akibat pengaruh kecepatan kendaraan dapat dianalisa dengan menggunakan model-model persamaan selama seminggu. Dengan memasukan nilai x (kecepatan kendaraan) maka akan dapat diketahui nilai y (derajat kejenuhan). Dari model persamaan tersebut diketahui bahwa ketika kecepatan kendaraan tinggi maka derajat kejenuhan rendah sebaliknya jika kecepatan kendaraan mulai rendah maka derajat kejenuhan akan meningkat. Dari hasil penelitian diperoleh nilai indeks tingkat pelayanan (a) tertinggi sebesar 1,499699 terjadi pada hari Jumat 01 Maret 2013 dengan koefisien determinasi (R2) = 49,49%. Dan untuk arah Pasar 45 ke Malalayang diperoleh nilai indeks tingkat pelayanan (a) tertinggi sebesar 2,717964 terjadi pada hari Jumat 01 Maret 2013 dengan koefisien determinasi (R2) = 79,92%. Putra (2016) melakukan penelitian analisis hubungan antara kemacetan dan polusi udara di jalan Sultan Abdurahman Pontianak, dari hasil penelitian diketahui bahwa kinerja pada ruas jalan Sultan Abdurahman cukup besar/tinggi kepadatan kendaraannya, jumlah kepadataan/kemacetan yang tinggi pada jam 12.15-13.15 yaitu sebesar 3103 kendaraan (HV = 28, LV = 465 dan MC = 2610), dan juga pada jam terakhir pengamatan yaitu pada jam 16.20-17.20 sebesar 4461 kendaraan (HV = 25, LV = 620 dan MC = 3816). Jenis emisi yang telah melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Ozon/Oksidan (O3) yaitu terjadi pada beberapa jam-jam tertentu seperti pada pukul 11.00-12.00 memiliki nilai sebesar 357 µg/Nm3, pukul 12.15-13.15 memiliki nilai sebesar 1.931 µg/Nm3, dan pada pukul 15.00─16.00 nilainya sebesar

239,81 µg/Nm3. Hubungan dari kinerja ruas jalan Sultan

Abdurahman dan Emisi yang mempengaruhi polusi udara dijalan tersebut, ada beberapa emisi yang tinggi jika kondisi jalan dalam keadaaan macet, namun hasil Derajat Kejenuhan yang tinggi tidak serta merta menimbulkan tingkat emisi yang tinggi, jika penelitian dalam pengambilan sampel udara dilakukan pada saat kondisi cuaca tidak normal.

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.

Mengetahui kinerja jalan lurus, simpang empat bersinyal dan tak bersinyal, meliputi: kapasitas, derajat kejenuhan

2.

Mengetahui konsentrasi CO di wilayah studi

2.

Mengetahui pengaruh kecepatan kendaraan terhadap polutan CO yang dihasilkan

3.

Mengetahui

perbandingan

CO

yang

dihasilkan

kendaraan

pada

persimpangan dan pada jalan lurus.

1.4

Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.

Menambah pengetahuan dalam mengevaluasi tingkat kinerja dan tingkat emisi pada simpang bersinyal dan jalan lurus

2.

Menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan kondisi langsung di lapangan.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup

1.

Wilayah studi Jalan Jendral Sudirman Kota Pekanbaru

2.

Parameter kualitas udara ambien yang dipilih adalah kadar CO dan partikulat, hal ini dipilih karena merupakan emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan yang cukup besar dan berbahaya

3.

Variabel yang mempengaruhi kualitas udara yang diteliti adalah jumlah, volume, kecepatan rata-rata kendaraan, derajat kejenuhan dan hambatan samping

4.

Penelitian ini tidak membahas penyebaran polutan diudara

Related Documents

Bab I Rev 3.docx
June 2020 4
Bab Iv-rev
October 2019 23
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71

More Documents from "Ramadhani"