BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu dari tujuh negara mega biodiversitas yang dikenal sebagai pusat konsentrasi keanekaragaman hayati dunia. Salah satunya adalah keanekaragaman pusat konsentrasi keanekaragaman hayati dunia. Salah satunya adalah keanekaragaman mamalia dengan jumlah total sebanyak 436 spesies dan 51% diantaranya merupakan satwa endemik. Keanekaragaman jenis mamalia pada pulaupulau besar seperti Kalimantan dan Papua akan lebih banyak dibandingkan dengan pulau-pulau yang lebih kecil. Hal ini didasarkan pada teori biogeografi pulau yang menyatakan bahwa jumlah spesies yang terdapat pada suau pulau ditentukan oleh luas pulau (BAPPENAS, 2003). Mamalia mempunyai ciri-ciri dengan adanya jelenjar susu-glandula mamae, memiliki rambut dan bersifat endoterm. Tingkat keanekaragaman mamalia sangat tinggi sekali. Menurut Primark et.al. (1998), mamalia terdiri dari 5000 genus yang tersebar dalam 425 famili dan 46 ordo di dunia. Dari seluruh jenis mamalia yang ada di dunia, berdasarkan checklist of The Mammals Indonesia. Keanekaragaman jenis mamalia yang terdapat di Indoensia sebanyak 701 jenis (Suyanto, 2002). Keanekaragaman mamalia yang terdapat di Sumatera sebanyak 194 jenis (Primark et. al, 1998). Menurut Radiopoetro (1996) yang menyatakan bahwa, Salah satu ciri khas Mamalia yang membedakannya dengan hewan vertebrata lain adalah punya kelenjar mamae. Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada anaknya ketika lahir. Reproduksinya secara melahirkan, yang termasuk mammalia adalah manusia (Homo sapiens). Pada akhir zaman Trias mamalia pertama kali timbul. Mereka merupakan hewan kecill yang sangat aktiv, disebabkan karena kemampuannya untuk memellihara suhu badan dengan tetap. Makanannya terdiri dari insekta, giginya mengalami spesialisasi untuk menyobek, memotong dan menggiling makanan (Kimball, 1999). Di dalam mamalia terdapat dua subklas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam satu ordo saja yaitu Monotremata dan dan sukelas yang kedua yaitu Theruia yang mempunyai 17 ordo di antaranya: Rodentia, Marsupalia, Primata, Lagomorpha, Insectivora dan lain – lain. Secara umum ciri-ciri dari hewan mamalia adalah
mempunyai banyak kelenjar (Kelejar keringat, kelenjar bau dan kelenjar mamae), memiliki rambut (ada yang hanya pada fase embrio contohnya Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam mamalia yang paling sederhana), gigi umumnya heterodont kecuali paus, dan terdiri dari 2 set gigi ( gigi susu dan permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebree corteks yang mengalami diferensiasi (Tim Taksonomi Hewan Vertebrata, 2011). Rodentia merupakan ordo terbesar pada kelas Mamalia. Empat puluh dua persen dari seluruh Mamalia yang ada merupakan spesies dari ordo Rodentia. Terdapat 2277 spesies Rodentia di seluruh dunia (Musser dan Carleton, 2005). Dua pertiga spesies. Rodentia termasuk kedalam satu famili yaitu, Muridae. Sebagian besar Rodentia yang ditemukan di Asia baik bersifat hama atau non-hama termasuk kedalam famili tersebut (Aplin, Brown, Jacobs, Krebs dan Singleton 2003). Mencit (Mus musculus) termasuk dalam genus Mus, sub famili Murinae, famili Muridae, dan ordo Rodentia. Mencit yang sudah dipelihara di laboratorium sebenarnya masih satu famili dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang paling sering dipakai untuk penelitian biomedis adalah Mus musculus. Berbeda dengan hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar keringat. Pada umur empat minggu berat badannya mencapai 18-20 gram. Jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Hewan ini meiliki karakter lebih aktif pada malam hari daripada siang hari. Diantara spesies-spesies hewan lainnya, mencit yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis (60-80%) karena murah dan mudah berkembang baik (Kusumawati, 2004). Hewan mamalia yang digunakan pada praktikum ini yaitu mencit (Mus musculus). M.musculus digunakan sebagai bahan praktikum dari objek mamalia, karena mencit dapat dengan mudah dijumpai. Selain itu mencit dapat berkembang biak dengan cepat dan morfologi, anatomi, dan sistem yang bekerja pada tubuhnya pun dapat dipahami dengan mudah. 1.2 Tujuan Praktikum Untuk mengetahui dan memahami morfologi, anatomi, dan sistem yang bekerja pada tubuh Mammalia, khususnya Rodentia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdomanimalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memilikirambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antaraspesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupioleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempattertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar (Zug, 1993). Sebutan mamalia sendiri berasaldari keberadaan glandula ! kelenjar & mamae pada tubuh mereka yang berfungsisebagai penyuplai susu. )eperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusuianaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. )emua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Brotowidjoyo, 1994). Mamalia tergolong ke dalam sekelompok amniota yang dikenal sebagai sinapsida (synapsid). Sinapsida nonmamalia awal tidak memiliki rambut, berjalan mengangkang dan bertelur. Karakteristik khas sinapsida adalah sebuah temporal fenestra, lubang di belakang rongga mata pada ke dua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan mata pada kedua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan ciri ini otot-otot rahang melewati temporal fenestral. Bukti fosil menunjukkan bahwa rahang di model ulang saat ciri-ciri mamalia muncul secara bertahap pada garis keturunan sinapsida awal yang mengikutinya. Selain itu, dua tulang yang sebelumnya membentuk sendi rahang bergabung ke dalam telinga tengah mamalia (Campbell, 2012). Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya
panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine (Radiopoetra, 1996). Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine (Jenkins, 2002). Rodentia termasuk golongan binatang yang terkecil di antara mamalia lain, sehingga mereka merupakan pemangsa bagi banyak binatang yang lebih besar. Tikus merupakan hewan yang aktif pada malam hari (nocturnal). Tikus dan mencit merupakan hewan yang sukar dijumpai pada siang hari dan hanya dapat dijumpai pada malam hari saja. Hewan ini sangat lincah karena badannya yang kecil. Tikus dan mencit ini mempunyai ekor yang panjang dan kadang-kadang panjang ekornya melebihi panjang dari badannya. Mempunyai kaki yang pendek, antara pergelangan dengan telapak. Jari kaki dan tangannya sukar dibedakan. Tulang ekornya tegang serta tubuhnya ditutupi oleh bulu atau rambut yang sangat halus. Karena mamalia mempunyai kelenjar bau makanya menjadi busuk (Jenkins, 2002). Menurut
Sukiya
(2001),
mamalia
memiliki
karakter
struktural
yangmembedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama kelas Mamalia
adalahadanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat
(sudofira).
Rambut
tumbuh
selama
periode
tertentu
dalam
hidupnya,meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua seperti pada paus. Mamalia seperti halnya burung yang endotermis, karena memilikimekanisme internal pengontrol suhu tubuh. Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien berbentuk pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002). Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki daun telinga yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat (Radiopoetra, 1996).
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Struktur Hewan tentang Anatomi mamalia dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober 2017 pada pukul 13.30 WIB bertempat di Laboratorium Teaching II, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan morfologi dan anatomi mamalia adalah gunting, bak bedah, pinset, jarum pentul, tisu, plastik, dan alat tulis. Sedangkan bahan hyang digunakan yaitu sepasang mus musculus yang telah dewasa. 3.3 Cara Kerja Hewan dimatikan dengan cara dislocasi vertebrae cervicalis. Kemudian diletakkan di atas bak bedah dan diamati formologi dari hewan tersebut, termasuk jumlah mamae dan digiti. Lalu dibedah bagia abdomennya dengan hati-hati. Amati dan didokumentasikan situs vicerum sebelum dikeluarakan. Lalu dikeluarkan seluruh organ yang terdapat pada abdomen dengan hati-hati dan direntangkan diatas atas kertas. Pisahkan masing-masing organ berdasarkan sistemnya. Kemudian ambil bagian otot dan tulang untuk diamati. Amati organ-organ yang ada beserta bagian otot dan tulang. Catat dan gambarkan beserta keterangan semua bagian-bagian tubuh yang diamati pada buku kerja dan buku gambar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa Mencit (Mus musculus) memiliki anatomi, morfologi, dan sistem yang bekerja pada tubuh sebgai berikut: 4.1 Morfologi Mamalia
h
a e
b c i
f d j g
Gambar 1. Morfologi Mus musculus Ket. a) Organon visus b) Vibrissae c) Auriculae d) Glutae e) Cavum oris f) Kaki g) Caudal h) Nares i) Dorsum j) Inguinal
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, didapatkan Mus musculus memiliki 4 bagian tubuh yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor) dan ekstremitas. Pada bagian caput terdapat cavum oris, organon visus, vibrissae, auriculae, dan nares. Pada bagian truncus terdapat terdapat kaki, glutae, dorsum dan inguinal. Pada bagian cauda terdapat caudal atau ekor. Mencit memiliki bulu berwarna putih dan mata yang berwarna merah. Pada bagian ekstremitas terdapat ekstremitas anterior dan posterior. Hal ini sesuai dengan pernyataan Radiopoetro (1996) yang menyatakan bahwa, sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki daun telinga yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris
dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat. Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodik, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging (Radiopoetro, 1996). Mencit secara biologis memiliki ciri umum, yaitu berupa rambut berwarna putih atau keabu-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat. Mencit merupakan hewan nokturnal yang sering melakukan aktivitasnya pada malam hari. Perilaku mencit dipengaruhi oleh beberapa faktor , diantaranya faktor internal seperti seks, perbedaan umur, hormon, kehamilan, dan penyakit faktor eksternal seperti makanan, minuman, dan lingkungan disekitarnya (Smith dan Mangkoewidjojo, 1998). a
b
c
d
e f
h g Gambar 2. Sistem Pencernaan Mamalia
Ket. a) b) Duodenum c) Hepar d) Intestinum Tenue e) Caecum f) Intestinum Crassum g) Anus h) Rectum
a
Gambar . Sistem Respiratorium Ket. a) Pulmo
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan sistem respirasi pada M.musculus yaitu berupa cavum nasi, larynx, trachea, dan pulmo. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saladin (2003), yang menyatakan bahwa paru-paru terletak pada rongga dada dekat dengan letak organ jantung dan dilindugi oleh tulang rusuk. Pada rongga dada inilah tepatnya di bagian kanan dan kiri, paru-paru manusia terletak dengan diselimuti oleh selaput ganda pleura. Paru-paru terdiri dari beberapa, antara lain trakea, bronkus primer, bronkiolus dan alveoli yang merupakan inti fungsional dari paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara yaitu oksigen dan karbondioksida dalam sistem respirasi.
a
Gambar . Sistem Kardiovaskular Mamalia Ket. a) Cor
Berdasarkan hasil praktikum dilaksanakan didapatkn sistem kardiovaskular mamalia terdiri dari jantung. Menurut Hamidie (2011), jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yang didalamnya terdapat 2 ruang dengan lapisan dinding tipis yang disebut dengan atrium (serambi) dan 2 lapisan dengan dinding tebal yang disebut dengan ventrikel (bilik). Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan
oleh sekat antar atrium (septum Intratriorum). Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum Intervertikulorum). Atrium dan ventrikel pada masing–masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bicuspid (katup mitral), sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup tricuspid. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. a
b c
d f
e
i
g l
k j
h
Gambar Sistem Urogenital Mamalia Betina dan Jantan Ket. a) Ren b) Ovary c) Uterus d) Vas deferens e) Testis f) Ureter a g) Prostat h) Penis i) Vesica urinaria j) Vagina k) Vulva l) Cervic
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, didapatkan sistem urogenitalia pada mamalia khususnya M.musculus terdiri dari bagian urinaria dan genital. Pada sistem urinaria terdapat sepasang ren, ureter, uretra dan vesica urinaria. Pada sistem genital jantan terdapat sepasang testis, epididymis, vas deferens, prostat dan penis. Sedangkan pada sistem genital betina terdapat ovary, uterus, cervic, vagina dan vulva. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tenzer (2014), yang menyatakan bahwa alat pengeluaran ekskresi utama pada mamalia manusia adalah ginjal.Ginjal mamalia merupakan sepasang organ yang kompak berbentuk seperti biji kacang buncis terletak di belakang rongga perut (retroperitoneal). Pelekat pada dinding tubuh bagian dorsal
di kedua sisi tulang belakang. Permukaan ginjal relatif licin, tidak terlihat adanya lobulasi. Ginjal dibungkus oleh kapsula ginjal yaitu suatu jaringan pengikat padat yang terdiri atas serabut fibrosa, serabut elastis dan sedikit serabut otot polos. Pada sisi ginjal yang menghadap ke arah dalamterdapat lekukan yang disebut hillus. Melalui hillus inilah saraf dan pembuluhdarah masuk ke atau keluar dari ginjal. Ketika memasuki hillus$ ureter melebar disebut pelvis kemudian membentuk percabangan di dalam ginjal yang disebutkaliks. Pelvis merupakan tempat penampungan urin sementara Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang yang dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal. Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan-satuan fungsional ginjal, diperkirakan ada 1.000.000 nefron dalam setiap ginjal (Pearce, 2000). Testis merupakan kelenjar utama dalam sistem reproduksi jantan yang bertanggung
jawab
terhadap
produksi
gamet
jantan
atau
spermatozoa
(spermatogenesis) dan sintesis hormon jantan atau androgen (steroidogenesis). Testis berjumlah sepasang, terletak di inguinal, tersimpan dalam kantung skrotum. Pada mammal, testis turun dan keluar dari rongga abdomen (peritoneal) menuju posisi ekstrakorporeal dan akhirnya masuk ke dalam skrotum (inguinoskrotal). Proses ini dikenal sebagai descensus testiculorum yang dikendalikan oleh androgen. Dengan posisi ini temperatur testis menjadi lebih rendah daripada temperatur tubuh (sekitar 2– 4 C) yang diperlukan untuk spermatogenesis (Hughes & Acerini, 2008). Selain testis, terdapat kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap (accessory sex glands), yaitu vesikula seminalis, kelenjar koagulasi, prostat, bulbouretralis (kelenjar Cowper), dan ampula (Chughtai et al., 2005; Gofur et al., 2014). b
a
k
l
m
c
n
d
o p
e
q j
f g
h
i
Gambar . Sistem Otot
Ket. a) Infraspinatus b) Supraspinatus c) Rhomboideus d) Acromiotrapezius e) Cleidobrachialis f) Brachialis g) Extensors h) Flexor Carpi Ulnaris i) Triceps Brachii j) Serratus ventralis k) Latissimus dorsi l) External oblique m) Semitendinosus n) Biceps Femoris o) Fascia p) Gastrocnemius q) Soleus
a
r
n
m
v b c d
v
o s h i j t
e
k p q
f
l
g Gambar . Sistem Rangka Ket. a) Tibia b) Fibula c) Ischium d) Pubis e) Femur f) Tarsal g) Metatarsal h) Mandibula i) Maxilla j) Scapula k) Costae l) Vertebrae lumbalis m) Sternum n) Ulna o) Radius p) Carpal q) Metacarpal r) proc. Xiphoideus s) Vertebrae cervicalis t) Humerus