Bab I Pemodelan Struktur.fix.docx

BAB I. Pemodelan Struktur

BAB I PEMODELAN STRUKTUR

Bangunan lantai dua di rencanakan untuk Gedung perkantoran, dengan menggunakan struktur beton. Pemodelan struktur dilakukan dengan Program ETABS Version 17.0.1 yang ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1. Rencana Pemodelan Struktur Gedung Perkantoran 2 lantai

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

1

BAB I. Pemodelan Struktur

1.1. Asumsi yang Digunakan a. Pemodelan struktur dilakukan secara Frame and Shell Element, yang berarti elemen balok dan kolom (frame) serta plat lantai (shell) dimodelkan secara utuh untuk mendapatkan analisis struktur yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi aslinya. b. Plat lantai dianggap sebagai elemen shell yang bersifat menerima beban tegak lurus bidang (vertikal) dan dapat mendistribusikan beban lateral (horizontal) akibat gempa. c. Efek P-delta diabaikan. d. Pondasi dianggap jepit karena di asumsikan tidak bergoyang sebab berdiri di atas tanah keras pada kedalaman 2 meter 1.2. Peraturan dan Standard Perencanaan a. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa untuk Gedung SNI 03-1726-2012 dan SNI 031726-2002. b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Gedung SNI 03-2847-2002. c. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002. d. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung PPPURG 1987. Tahap awal pembuatan model struktur pada ETABS dilakukan dengan cara File – New Model. pilih use built-in setting with, untuk mengatur units yang akan digunakan (digunakan metric MKS )

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

2

BAB I. Pemodelan Struktur

Gambar 1.1. Tampilan Awal Program ETABS Langkah berikutnya adalah menginput data teknis Gedung yang meliputi :

a. Jumlah lantai (Number of Stories), b. Ketinggan antar lantai yang sama (Typical Story Height), c. Ketinggian lantai bawah (Bottom Story Height),

Gambar 1.2. Input Data Jumlah Lantai, Ketinggiannya, dan Satuan Keterangan : ▪ ) Number of Stories : jumlah lantai. ▪ ) Typical Story Height : ketinggan antar lantai yang sama. ▪ ) Bottom Story Height : ketinggian lantai bawah.

Denah struktur gedung cenderung mempunyai kesamaan (typical) dengan lantai- lantai di bawah atau di atasnya, sehingga dapat dibuat hubungan kesamaan antar lantai dengan menganggap satu/ beberapa lantai sebagai acuan lantai yang lain (Master Story) seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3. berikut. Pilih Menu Edit – Edit Stories Dan Grid Systems – Modify/Show Story Date

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

3

BAB I. Pemodelan Struktur

Gambar 1.3.

Gambar 1.4. Data Karakteristik Lantai pada Gedung

Keterangan : ▪ ) Master Story : bagian lantai yang digunakan untuk acuan lantai yang lain. ▪ ) Similar to : lantai yang mempunyai karakteristik yang sama (dengan Master Story). ▪ ) karena gedung yang di rencakan saat ini hanya dua lantai sehingga Master story dan similar to di abaikan

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

4

BAB I. Pemodelan Struktur

Jarak antar As untuk penggambaran kolom dan balok dapat diinput dengan cara Klik Modify/ Show Grid System seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5 dan 1.6 berikut.

Gambar 1.5. Coordinate System

Gambar 1.6. Input Data Jarak- jarak Grid atau As Bangunan Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

5

BAB I. Pemodelan Struktur

Tampilan grid yang telah diinput pada ETABS ditunjukkan pada Gambar 1.7 berikut.

Gambar 1.7. Grid atau Sumbu As untuk Penggambaran Balok dan Kolom a.

Material Struktur

Struktur gedung didesain menggunakan bahan beton bertulang dengan mutu dan persyaratan sesuai dengan standard peraturan yang ada sebagai berikut : 1.4.1. Beton Kuat beton yang disyaratkan, fc’

= 30 Mpa = 0.3059148638934 kgf/mm²

Modulus elastisitas beton, Ec

= 4700 √30 = 25742,96 Mpa =2625,051368204 kgf/mm²

Angka poison, υ

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

= 0,2

6

BAB I. Pemodelan Struktur

Modulus geser, G

= Ec/ [2( 1 + υ )] = 10726,23 MPa = 10726230 kN/m²

1.4.2. Baja Tulangan Diameter ≤ 12 mm menggunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh, fy = 240 MPa. Diameter ≥ 13 mm menggunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan tegangan leleh, fy = 400 MPa.

1.4.3. Baja Profil Mutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ U-32 dengan tegangan leleh fy = 320 MPa. Bahan struktur beton yang digunakan adalah dengan spesifikasi berikut : Mass per unit volume

= 2,4

F’c (mutu kuat tekan beton)

= 30 MPa = 30000 kNm

Fy (tegangan leleh tulangan utama), U-32

= 320 Mpa = 320000

kNm Fys (tegangan leleh tulangan geser/ sengkang), U-32

=

320

Mpa=

320000 kNm Data bahan tersebut diinput ke ETABS dengan cara Define – Material Properties – Conc – Modify sesuai Gambar 1.8 berikut.

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

7

BAB I. Pemodelan Struktur

Gambar 1.8. Material Property Data (satuan kgf/mm² ) b. Detail Elemen Struktur Elemen- elemen struktur yang digunakan dalam perencanaan gedung ditunjukkan sebagai berikut : ▪ Jenis struktur

= Beton bertulang

▪ Pondasi

= Tiang pancang diameter 60 cm

▪ Kode balok

= BA- 20x40 (balok tie beam arah X) = BB - 20x30 (balok anak lantai )

▪

Kode Kolom

= K - 30x30 (kolom utama lantai 1 – lantai )

1.5.1. Balok Input elemen balok dilakukan dengan cara Define – Frame Section – Add Rectangular sesuai Gambar 1.9 berikut.

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

8

BAB I. Pemodelan Struktur

Detail penampang balok yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 1.10 - 1.14 berikut.

Gambar 1.10. Input Profil Balok B1- 20x40 (satuan : meter)

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

9

BAB I. Pemodelan Struktur

Gambar 1.11. Input Profil Balok B2-20x30 (satuan : meter)

Copyright © www.PerencanaanStruktur.com

10