Bab I Kti Bintang.docx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-x bersifat heterogen, panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat (Rasad, 2005). Salah satu kelainan atau penyakit yang dapat di diagnosis menggunakan sinar-x adalah penyakit atau kelainan yang ada di dalam thorax. Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar daripada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang daripada bagian depan. Rongga dada sendiri berisi paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernapasan dan sistem pembuluh darah. Organ pernapasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esophagus dan paruparu, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung, vena yang membawa darah menuju ke jantung dan pembuluh kapiler yang merupakan jalan lalu lintas makanan dan bahan buangan (Pearce, 2009).

Pada foto thorax biasanya menggunakan grid guna mempertegas gambaran thorax adapun juga foto thorax yang tidak menggunakan grid. Grid adalah suatu alat yang berfungsi menaikkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur dan meneruskan radiasi primer. Grid pertama kali ditemukan oleh Dr. Gustav Bucky (1913) kemudian disempurnakan lagi oleh radiologis dari chicago bernama Dr. Hocles Potter(1920) dengan cara mengatur jarak Al dan Pb menjadi lebih rapat dan lebih kecil. Dalam suatu pemeriksaan perlu adanya faktor exsposi. Faktor eksposi adalah faktor dalam mengontrol karakteristik foton sinar-x dalam aspek jumlah (kuantitas) dan kualitas serta durasi dalam pembuatan radiograf. Kuantitas radiasi berhubungan dengan banyaknya jumlah sinar-x di ukur dari nilai HVL (Half Value Layer) tabung pesawat sinar-x. Ffaktor yang mempengaruhi sinar-x meliputi tegangan tabung atau kilovoltage (kV) yang berfungsi sebagai menembus objek serta miliampere (mA) untuk arus listrik yang digunakan dalam mengeluarkan sinar-x dan scond (s) menentukan waktu keluarnya sinar-x. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui perbandingan dosis radiasi pada pemeriksaan thorax. Sehingga kariya tulis ilmiah ini berjudul “PERBANDINGAN DOSIS RADIASI FOTO THORAX DENGAN MENGGUNAKAN BUCKY MOVING GRID DAN TANPA GRID” untuk memberikan dosis yang optimal terhadap pasien dan memberikan rasa nyaman terhadap petugas radiologi.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar dosis radiasi yang keluar antara kedua bucky moving grid dan tanpa bucky pada pemeriksaan foto thorax. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar dosis radiasi dan meminimalisir radiasi bagi petugas maupun pasien buat kedepannya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah : 1.4.1

Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan tentang nilai ambang dosis radiasi pada foto thorax yang keluar antara kedua bucky moving grid dan tanpa bucky.

1.4.2

Bagi Akademi Sebagai bahan pustaka bagi pembaca tentang perbandingan dosis radiasi pada foto thorax dengan menggunakan bucky moving grid dan tanpa grid.

1.4.3

Bagi Pembaca Sebagai

penambah

pengetahuan

dan

wawasan

mengenai

perbandingan dosis radiasi pada foto thorax dengan menggunakan bucky moving grid dan tanpa grid.