Bab I, Ii, Iii, Iv Revisi.docx

  • Uploaded by: gia putri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I, Ii, Iii, Iv Revisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,041
  • Pages: 52
BAB I GAMBARAN UMUM RUANG CEMPAKA A. MODEL MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang Cempaka pada tanggal 26 Maret 2019, menurut Kepala Ruang model asuhan keperawatan yang saat ini dilaksanakan di ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta adalah Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) modifikasi. Hasil wawancara dengan Kepala Ruang ada kendala atau terbatasnya SDM (Sumber Daya Manusia), jadi semua perawat yang berada di Ruang Cempaka semua harus mengetahui dan bertangung jawab terhadap semua pasien. Kepala ruang dan perawat primer bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan pasien bersama perawat associate dari mulai datang sampai pulang atau pindah dari suatu ruangan. Perawat primer mempunyai keuntungan yaitu meningkatkan hubungan antara perawat dan pasien, terciptanya kolaborasi yang baik, metode ini mendukung pelayanan profesional dan penguasaan pasien oleh seorang perawat primer sedangkan kerugiannya yaitu biaya yang diperlukan banyak. Tugas perawat primer menurut perawat primer di ruang Cempaka adalah mendelegasikan tugas dari Kepala Ruang kepada perawat asosiate, sedangkan tugas perawat asosiate menurut perawat asosiate di

ruang

Cempaka

adalah

melaksanakan program yang dibuat oleh perawat primer. B. KETENAGAAN Ketenagaan di ruang Cempaka terdiri atas tenaga keperawatan. Jumlah tenaga keperawatan yang ada di ruang Cempaka berjumlah 17 orang dengan kualifikasi pendidikan 8 orang S1 Keperawatan Ners, 9 orang DIII Keperawatan, dan 1 orang Sarjana Sains Terapan, kemudian tidak terdapat tenaga non keperawatan. Adapun pembagian tenaga keperawatan di ruang Cempaka terdiri dari 2 perawat primer dan 11 perawat asosiet. Ketika dilakukan observasi kembali didapatkan hasil adanya rotasi perawat 1

sebanyak satu perawat. (Data Terlampir). Pengembangan staff pendidikan dan pelatihan, Berdasarkan hasil pengkajian dan wawancara pada tanggal 26 Maret 2019 yang dilakukan kepada kepala ruang, rencana pelatihan tenaga keperawatan di ruang Cempaka biasanya telah direncanakan pada awal tahun yaitu mengirimkan perawat untuk mengikuti pelatihan training of trainers (TOT), pelatihan clinical instructur (CI), pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lain (PPI), pelatihan komunikasi efektif, pelatihan SUPERBO, pelatihan paliatif, pelatihan ECG emergency, pelatihan IHT (In House Training), pelatihan manajemen nyeri, pelatihan perawatan luka, pendidikan dan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) dan perencanaan bagi perawat yang akan melanjutkan studi atau izin belajar. Berikut ini adalah cara penghitungan tenaga perawat: a. Menurut Depkes RI Tabel 1.1 Hasil perhitungan tenaga perawat di ruang Cempaka menurut Depkes (2005) Jenis/Kategori

Rata-rata pasien/hari C 15

Rata-rata jam perawatan/pasien / hari D 4,5

Jumlah jam perawatan/hari A B E 1 Pasien 67,5 Jumlah 67,5 Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan menurut Depkes RI (2012) adalah : No

: (BOR x TT) x rata-rata jam perawatan pasien Jam Kerja Perawat : (47,66% x 30) x 4,5 7.5 :8 Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan dalam setiap shift sejumlah 8 perawat.

2

Tabel 1.2 Hasil perhitungan perawat di ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Metode Hasil Jumlah yang ada Keterangan Depkes

8

5

Kurang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah perawat yang ada di ruang Cempaka berjumlah kurang dari yang dibutuhkan. Asuhan keperawatan dilakukan oleh 5 perawat terdiri dari 2 perawat primer, 2 perawat asosiet, dan 1 kepala ruang. Selain itu dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien, perawat ruang Cempaka dibantu oleh mahasiswa praktek yang jumlahnya tidak tetap setiap shiftnya, sehingga hal ini perlu juga dijadikan pertimbangan. Dari hasil perhitungan menurut Depkes (2005) didapatkan hasil bahwa komposisi tenaga kerja yang berada di ruang Cempaka menunjukkan adanya kekurangan ketenagakerjaan. b) Menurut Douglas Penghitungan jumlah tenaga keperawatan dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan untuk untuk setiap shift pasien dan hasil keseluruhan ditambah sepertiga (1/3).

Kebutuhan

tenaga

perawat

berdasarkan

klasifikasi tingkat tergantung untuk tiap shift jaga seperti pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi Ketergantungan Pasien KLASIFIKASI PASIEN MINIMAL

TOTAL

PARTIAL

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 0,17

0,14

0,10

0,27

0,15

0,07

0,38

0,30

0,20

0,34

0,28

0,20

0,54

0,30

0,14

0,72

0,60

0,40

0,51

0,42

0,30

0,81

0,45

0,21

1,08

0,90

0,60

3

Perhitungan tenaga perawat

Kebutuhan

menurut

Douglas

(1997) jumlah

yang dibutuhkan di ruang Cempaka adalah seperti

tergambar pada tabel berikut: Tabel 1.4 Kebutuhan Tenaga keperawatan Ruang Cempaka Berdasarkan Formula Douglas Klasifikasi Pasien Mandiri

Intermediate

Total

27 Maret 2019

26 Maret 2019 P S 0,17 x 0,14 x 1= 1= 0,17 0,14 0,27 0,15 x x 12 12 = = 1,8 3,24 0,36 x 2 0,30 x = 0,72 2= 0,60

M 0,07 x 1= 0,07 0,10 x 12 = 1,2 0,20 x 2= 0,40

P 0,17 x 0=0 0,27 x 17 = 4,59 0,36 x 2= 0,72

S 0,14 x 0=0

M 0,07 x 0=0

0,15 x 17 = 2,55

0,10 x 17 = 1,7

0,30 x 2= 0,60

0,20 x 2= 0,40

Menurut perhitungan Douglas, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah di Ruang Cempaka adalah: a. Tanggal 26 Maret 2019 = Pagi : 4,13 = 4, Siang : 2,54 = 3, Malam : 1,67 = 2 b. Tanggal 27 Maret 2019 = Pagi : 5,31 = 4, Siang : 3,15 = 3, Malam : 2,1 = 2

Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas pada tanggal 26 Maret 2019 maka: Jumlah perawat

: 4+3+2 = 9 orang

Perawat libur/ cuti

: 1/3 x 6 = 2 orang

Kepala ruang

: 1 orang

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 9+2+1 = 12 perawat. Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas pada tanggal 27 Maret 4

2019 maka: Jumlah perawat

: 4+3+2 = 9 orang

Perawat libur/ cuti

: 1/3 x 6 = 2 orang

Kepala ruang =

: 1 orang

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 9+2+1 = 12 perawat. Untuk mengetahui rata – rata libur perawat per tahunnya, dilakukan dengan metode penghitungan dari Gilies (1989), sebagai berikut : Jumlah hari (tahun) – jumlah libur (bulan) x jam kerja (hari) 365 – 11 x 7,5 = 282,5 Jadi dapat disimpulkan, rata-rata libur perawat di ruang Cempaka adalah 282,5 hari per tahun. C. KLASIFIKASI PASIEN DI RUANG CEMPAKA 1. Pasien Pasien adalah seseorang dirawat ke instalasi kesehatan yang membutuhkan pelayanan

medis

/

keperawatan

yang terganggu

kondisi kesehatannya baik jasmani maupun rohani (WHO, 2008). Tabel 1.5 Distribusi jumlah pasien di ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Februari 2019 No

Bulan

Jumlah Pasien

1.

Februari

100

Jumlah

100

Sumber: Data instalasi Rekam Medis Rawat Inap Ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien selama periode Februari 2019 sebanyak 100 pasien.

5

Tabel 1.6 Distribusi jumlah pasien keluar (APS, meninggal, keluar) di ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Februari 2019

No

Jumlah pasien meninggal

Bulan

1.

Jumlah pasien meninggal

Jumlah pasien Keluar Hidup

Mati

< 48 jam

> 48 jam

Februari

0

0

82

0

Jumlah

0

0

82

0

Sumber: Data instalasi Rekam Medis Rawat Inap Ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta Berdasarkan

data

yang

diperoleh

dari

pengkajian

yang

dilakukan, ditemukan bahwa pada bulan Februari 2019 jumlah total yang keluar sebanyak 82 pasien. NDR adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘› π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–>48 π‘—π‘Žπ‘š

Nett Death Rate (NDR) : π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘ π‘–π‘’π‘› π‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ (β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘+π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–) NDR Februari

0

: 82 = 0

Jadi NDR di ruang Cempaka untuk bulan Februari 2019 adalah 0 (nol). Tabel 1.7 Klasifikasi pasien di Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Maret 2019. Tanggal

No Jenis Klasifikasi 1.

Self Care

2.

Intermediate Care

3.

Intensive Care 6

26/03/18

27/3/18

1

0

12

17

2

2

Berdasarkan

hasil

tanggal 26 Maret 2019

klasifikasi

pasien

yang

dilakukan

pada

dengan jumlah pasien 14 orang didapatkan

hasil terdapat 1 orang pasien dengan kategori self care dan 12 pasien dalam kategori intermediate care, dan 2 orang pasien dalam kategori intensive care. Sedang pada tanggal 27 Maret 2019 didapatkan jumlah pasien 19 orang dengan klasifikasi 17 pasien dalam kategori intermediate care dan 2 orang dalam kategori intensive care 1. Kajian Data a. BOR (Bed Occupancy Rate) BOR adalah angka penggunaan tempat tidur yang menunjukkan seberapa jauh pemakaian

tempat

tidur

yang

tersedia di RS dan jangka waktu tertentu. Nilai parameter BOR yang ideal yaitu 60-85 %. Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, BOR (pemakaian tempat tidur) di ruang

Cempaka untuk bulan

Februari 2019 yaitu 47.66 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai BOR pada ruang Cempaka sudah belum sesuai standar parameter pemanfaatan tempat tidur. b. LOS (Lenght Of Stay) LOS adalah rata-rata hari rawat, hal ini menunjukkan lama waktu perawatan pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah kurang dari 12 hari (Depkes, 2005). Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, LOS (lama rawat) di ruang Cempaka untuk bulan Februari 2019 yaitu selama 4 hari. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai LOS pada ruang Cempaka ideal sesuai dengan nilai standar. 7

c. TOI (Turn Over Interval) TOI adalah selang waktu antara pemakaian tempat tidur. Hal ini menunjukkan waktu rata-rata satu tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur digantikan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi ada pada kisaran 1-3 hari. Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, TOI di ruang Cempaka untuk bulan Februari 2019 sebanyak 6 hari. Hal tersebut dapat dikatakan penggunaan tempat tidur di ruang Cempaka belum ideal. d. Penyakit di Cempaka No

Kode

Jenis Penyakit

1

M48.06 Spinal stenosis, lumbar region

2

Q66.0

Talipes equinovarus

3

M17.1

Other Primary gonarthrosis

4

M54.59 Low back pain, unspecified site

5

M17.0

Primary gonarthrosis, bilateral

6

S14.3

Injury of brachial plexus

7

G80.1

Spastic diplegia cerebral palsy

8

A18.0

Tuberculosis of bones and joints

9

Q65.8

Other congenital deformities of hip

10

Q68.2

Congenital deformity of knee

Berdasarkan data yang diperoleh tentang jenis penyakit pada bulan Januari- Maret 2019 di ruang Cempaka, maka penyakit terbanyak yaitu Spinal stenosis, lumbar region.

8

D. KONFERENSI 1. Pre Conference Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah

melaksanakan

asuhan keperawatan pada pasien. Pre

conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan pre conference adalah membantu untuk merencanakan

mengidentifikasi asuhan

dan

masalah-masalah

merencanakan

evaluasi

pasien, hasil,

mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan, memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien. Analisa Berdasarkan hasil observasi pre conference yang sudah dilaksanakan di ruang Cempaka dengan cukup baik yaitu sebesar 70%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pre-conference sudah dilakukan setiap pagi dan setiap hari kerja di ruang Cempaka. Perawat dan

kepala ruang mengikuti

kegiatan

pre

conference untuk

menyampaikan isu-isu terbaru dan informasi mengenai semua yang berkaitan tentang asuhan

keperawatan, namun masih terdapat

kekurangan kegiatan pre-conference yaitu : a. Pemimpin konferen belum mengecek kelengkapan kehadiran perawat b. Belum dibacakan klasifikasi pasien yang seharusnya dilakukan oleh kepala ruang. c. Belum menyampaikan hasil kesimpulan pada akhir pre conference d. Konferen masih dilakukan dalam posisi duduk. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang Bangsal Cempaka, pemimpin pre conference membahas apa saja rencana kegiatan pada hari kerja, pre conference dilakukan karena untuk membagi masing-masing tim perawat primer dengan perawat associate 9

serta rencana tindakan yang akan dilakukan. 2. Post Conference Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai. Analisa : Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019 diruang Cempaka tentang post-conference didapatkan hasil bahwa belum dilakukannya

post-conference untuk mengevaluasi kegiatan

pada pagi hari.

E. RONDE KASUS Ronde Keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim Berdasarkan obeservasi yang dilakukan kelompok pada tanggal 26 Maret 2019 ronde keperawatan belum dilaksanakan. Menurut kepala ruang mengatakan ronde keperawatan belum dilaksanakan karena susahnya untuk menyatukan perawat dengan tenaga medis lainnya. Ronde keperawatan akan segera direncanakan dalam waktu dekat mencari 1 kasus yang sudah disepakati bersama untuk dilakukan ronde di bed pasien.

F. FASILITAS Berikut ini akan dipaparkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019 terkait peralatan dan fasilitas yang terdapat di Ruang Cempaka RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta berdasarkan tiap ruangan yang ada. 10

a. Kamar rawat inap RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Ruang Cempaka menyediakan kamar rawat inap kelas 1 untuk pasien dewasa. Terdiri dari 2 3 kamar rawat inap, tetapi yang digunakan hanya 17 kamar, setiap kamar terdiri dari 2 tempat tidur, meja kabinet, AC, dll (data terlampir), dari hasil observasi diatas didapatkan bahwa fasilitas Ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah memadai, tetapi ada beberapa fasilitas dalam keadaan kurang baik, seperti TV yang layarnya kurang jelas, beberapa jam dinding yang mati, terdapat kamar pasien yang mengalami kebocoran saat hujan di pintu dekat balkon. b. Kamar mandi pasien Pada setiap unit kamar mandi pasien harus tersedia (jamban, peturasan dan wastafel) tersendiri. Kamar mandi pasien Ruang Cempaka terdiri dari ember, gayung, Shower, dll (data terlampir). Berdasarkan hasil observasi didapatkan pasien

di

fasilitas

kamar

mandi

Ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dalam kondisi baik, bersih dan rapi. Namun terdapat beberapa fasilitas seperti shower dalam keadaan kurang baik. c. Ruang perawat (Nurse Station) Ruang perencanaan,

perawat

merupakan

pengorganisasian,

keperawatan selama 24

jam,

ruang

untuk

melakukan

asuhan

dan

pelayanan

dokumentasi sampai

dengan

evaluasi pasien. Ruang perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dapat mengawasi pasiennya secara efektif. Luas minimum pada ruang perawat yaitu 20 m2 (Depkes RI, 2012). Terdapat nurse stasion di Ruang Cempaka yaitu terdiri dari meja kantor, LCD dan monitor, telepon dll (data terlampir), serta terdapat blanko administrasi penunjang yang terdiri dari blanko transfer, blanko persetujuan ICU, blanko persetujuan OP, dll ( data 11

terlampir). Berdasarkan hasil observasi didapatkan fasilitas Nurse Station sudah mecukupi. Letak nurse station strategis, penempatan status dan lembar administrasi tertata dengan rapi. Berdasarkan Depkes RI (2012) luas dari nurse station yaitu 20 m2. Luas dari nurse station di Ruang Cempaka Β± 35 m2. Namun, jumlah leaflet yang disediakan di depan nurse station kurang mencukupi, ada beberapa kotak leaflet kosong. Selain leaflet, papan struktur organisasi yang terdapat di nurse station masih lama atau belum diperbaharui berdasarkan tahun terbaru. d. Kamar mandi perawat dan washtafel Kamar mandi petugas medis terdiri dari closet yang dilengkapi hand shower dan washtafel/lavatory (Depkes RI, 2012). Kamar mandi perawat Ruang Cempaka terdiri dari closet, ember, gayung, shower, tempat sampah anorganik, dll. Berdasarkan hasil observasi fasilitas kamar mandi perawat sudah baik. Kamar mandi dalam kondisi bersih, rapi dan tidak licin. Washtafel berfungsi dengan baik dan rapi. e. Ruang penyimpanan obat Ruang tempat menyimpan obat untuk keperluan pasien rawat inap dengan luas minimal 3 m2 dengan kebutuhan fasilitas berupa lemari obat (Depkes, 2012). Ruang Penyimpanan Obat di Ruang Cempaka terdiri dari safety box, loker obat, kulkas dll (data terlampir). Berdasarkan hasil observasi fasilitas ruang penyimpanan obat

kurang lengkap, tidak terdapat termometer suhu ruangan,

pengukur kelembapan ruangan, tempat sampah medis dan non medis, penempatan alat kurang rapi dan ada beberapa alat yang tidak sesuai tempatnya, tidak terdapat jam dinding. Terdapat beberapa hal yang sudah diterapkan diantaranya adalah terdapat kelengkapan sarana dan prasarana pendukung seperti: memisahkan kepemilikan antara obat12

obat pasien, dan memberi identitas pasien pada lemari obat pasien. f. Sarana dan Prasarana Menurut keputusan Kemenkes RI tahun 2012 mengenai persyaratan lingkungan rumah sakit, bahwa: sarana/bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang

menyatu

dengan

tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan, tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian maupun tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus. Sedangkan prasarana adalah benda maupun jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan

hasil

wawancara

dengan

kepala

ruang

mengatakan bahwa untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dari tiap ruangan, khususnya ruang Cempaka

harus

melalui prosedur yang telah ditetapkan dari rumah sakit yaitu melalui pengajuan kepada pihak bidang sarana dan prasarana yang menangani, kemudian akan dipertimbangkan dari pengajuan tersebut.

13

G. KEPUASAN PASIEN Diruang Cempaka pada tanggal 27 Maret 2019 terdapat 19 pasien. Berdasarkan hasil survei dengan menggunakan angket mutu pelayanan di Ruang Cemapaka RS

ORTOPEDI PROF. DR. R

SOEHARSO SURAKARTA yang di ambil dari 19 pasien, didapatkan hasil bahwa 94,25% menjawab sangat puas, dan 5,75% menjawab tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa pasien sangat puas terhadap pelayanan dan kinerja perawat/dokter. Sehingga menjadikan motivasi perawat untuk mempertahankan mutu pelayanan.

H. KEPALA RUANG Kepala sistem

ruang

bertugas

pemberian

untuk

mendukung

pelaksanaan

asuhan keperawatan dengan Metode Primer

Modifikasi : 1. Membagi staff keperawatan ke dalam tim MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja 2. Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN 3. Membagi pasien kepada tim MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja 4. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN 5. Melakukan

supervisi

dan

memberi

motivasi

seluruh

staf

keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal 6. Melakukan dengan

upaya

melakukan

peningkatan

mutu

asuhan

keperawatan

evaluasi melalui angket setiap pasien yang

akan pulang 7. Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga siang/malam/hari libur 8. Berperan sebagai konsultan dari PN Hasil observasi tugas penanggung jawab ruangan terhadap sistem asuhan keperawatan dengan model primer modifikasi (MPM) di ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso pada tanggal 26 Maret 2019. 14

Berdasarkan hasil observasi didapatkan presentase hasil tugas kepala ruangan yang dilakukan selama 3 hari yaitu 70% dan yang tidak dilakukan sebanyak 30%. Hasil dari observasi dapat disimpulkan bahwa kinerja kepala ruang Cempaka dapat dikategorikan baik selama 3 hari observasi diantaranya pada: pelaksanaan jadwal dinas adalah hasil koordinasi dengan PP, membagi pasien ke dalam group MPM (Model Primer Modifikasi) sesuai dengan kemampuan dan beban kerja, melakukan pre conference, memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PP dan PA, melakukan supervisi dan memberikan motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal, mendelegasikan tugas kepada PP dan jaga P/S/M, dan dalam berperan serta sebagai konsultan. Dibutuhkan adanya modifikasi untuk mencapai kinerja yang maksimal seperti diadakannya post conference setiap hari. Mengenai kurang seimbangnya pembagian staff ke dalam group MPM (Model

Primer

Modifikasi) sesuai dengan kemampuan dan beban kerja, merupakan kesulitan yang kompleks. Salah satu kesulitan dalam memenuhi kesesuaian beban kerja dengan staff atau perawat adalah terdapatnya jumlah perawat yang terbatas sehingga satu staff/satu perawat diberikan tanggung jawab yang merangkap, contohnya satu perawat merangkap sebagai PA dan PP.

15

BAB II MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN DAN ALTERNATIF RENCANA PEMECAHAN MASALAH

A. DAFTAR MASALAH 1. Ketenagakerjaan a. Analisa masalah Ketenagaan di ruang Cempaka terbagi atas tenaga keperawatan. Jumlah tenaga keperawatan yang ada di ruang Cempaka berjumlah 17 orang dengan kualifikasi pendidikan 8 orang S1 Keperawatan Ners, 9 orang DIII Keperawatan, dan 1 orang Sarjana Sains Terapan, kemudian tidak terdapat tenaga non keperawatan. Adapun pembagian tenaga keperawatan di ruang Cempaka terdiri dari 1 kepala ruang, 3 perawat primer dan 13 perawat asosiet b. Masalah Kurangnya petugas keperawatan yang memberikan pelayanan kesehatan. 2.

Klasifikasi pasien a. Analisa masalah Berdasarkan hasil klasifikasi pasien yang dilakukan pada tanggal 26 Maret 2019 dengan jumlah pasien 15 orang didapatkan hasil terdapat 1 orang pasien dengan kategori self care, dan 12 pasien dalam kategori intermediate care dan 2 pasien dalam kategori intensive care. Hasil klasifikasi ini didapatkan berdasarkan form klasifikasi pasien dewasa. Dalam praktik sehari-hari di ruang Cempaka belum

dilakukan

kebutuhan, sehingga yang

seharusnya

dalam

pengklasifikasian pemberian

pasien

pasien sesuai

asuhan

mendapatkan

keperawatan

perhatian

lebih

(intermediate care) sehingga kurang maksimal dalam mendapatkan asuhan keperawatan.

16

b. Masalah Belum dilakukannya pengklasifikasian pasien di ruang Cempaka guna memprioritaskan pemberian pelayanan keperawatan 3. Ronde Keperawatan a. Analisa masalah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 26 - 27 Maret 2019 menunjukkan bahwa selama observasi tidak terdapat pelaksaaan ronde keperawatan oleh perawat di ruang Cempaka karena kurangnya pengetahuan perawat tentang fungsi dan urgensi dari ronde keperawatan. Padahal ronde keperawatan dapat dijadikan sebagai tolak ukur

penilain keberhasilan dari

tidakan yang telah diberikan ke pada pasien dalam memecahkan suatu masalah di ruangan tersebut. b. Masalah Belum dilakukan ronde keperawatan pada pasien untuk pemecahan suatu masalah atau pembahasan isu-isu aktual. 4. Conference a. AnalisaMasalah 1) Pre-Conference Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019 pre conference yang sudah dilaksanakan di ruang Cempaka dengan

cukup

baik

yaitu

sebesar

70%.

Hal

ini

dapat

disimpulkan bahwa pre-conference sudah dilakukan setiap pagi dan setiap hari kerja di ruang Cempaka. Perawat dan kepala ruang mengikuti kegiatan pre conference untuk menyampaikan isu-isu terbaru dan informasi mengenai semua yang berkaitan tentang asuhan keperawatan, namun masih terdapat kekurangan kegiatan pre-conference yaitu : a) Pemimpin

konferen

belum

mengecek

kelengkapan

kehadiran perawat b) Belum dibacakan klasifikasi pasien yang seharusnya 17

dilakukan oleh kepala ruang. c) Belum menyampaikan hasil kesimpulan pada akhir pre conference d) Conference seharusnya dilaksanakan oleh semua perawat ruangan dengan posisi berdiri Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu Cempaka, pemimpin pre conference membahas apa saja rencana kegiatan pada hari kerja, pre conference dilakukan karena untuk membagi masing-masing tim perawat primer dengan perawat associate serta rencana tindakan yang akan dilakukan. 2) Post Conference Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019 diruang Cempaka tentang post-conference

didapatkan hasil

bahwa belum dilakukannya post-conference untuk mengevaluasi kegiatan pada pagi hari.

B. PRIORITAS MASALAH DAN PERENCANAAN PEMECAHAN 1. Prioritas Masalah Dari

masalah

yang

sudah

disebutkan,

dapat

diprioritaskan

berdasarkan diskusi dengan kepala ruang Cempaka. Adapun prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut : a. Belum dilakukannya pengklasifikasian pasien b. Belum optimalnya pre-conference dan belum adanya post conference c. Belum memfungsikan ronde keperawatan pada pasien sebagai wadah pemecahan suatu masalah dan pembahasan isu-isu aktual d. Kurangnya ketanagakerjaan perawat di ruang Cempaka 2. Perencanaan Pemecahan a. Berikan contoh tentang cara pengklasifikasian pasien serta memberikan format klasifikasi ketergantungan pasien sesuai 18

kebutuhan b. Berikan contoh (role model) tentang cara konferensi yang normative c. Berikan

contoh

(role

model)

kepada

perawat

tentang

pelaksanaan ronde keperawatan d. Penambahan

jumlah

tenaga

perawat

sesuai

kekurangan

perhitungan Douglas atau Depkes serta pemberdayaan praktikan.

No.

Data

1.

Belum dilakukannya pengklasifikasian pasien guna memberikan prioritas pelayanan keperawatan

2.

3.

4.

Belum optimalnya pelaksanaan preconference keperawatan secara normatif dan tidak dilakukannya postconference Belum dilakukannya ronde keperawatan karena susahnya menyatukan tenaga keperawatan

Kurangnya SDM keperawatan sehingga menghambat pemberian peayanan kesehatan

Masalah Manajemen Keperawatan Belum dilakukan klasifikasi pasien berhubungan dengan belum optimalnya perawat dalam melakukan pengklasifikasian pasien. Belum optimalnya conference berhubungan dengan tingginya jam kerja perawat assosiate.

Belum dilakukannya ronde keperawatan berhubungan dengan ketidak seimbangan antar jumlah perawat assosiate dan jumlah pasien.

Kurangnya SDM keperawatan

19

Rencana Keperawatan ο‚· Beri form klasifikasi pasien ο‚· Berikan papan penanda untuk pengklasifikasian pasien Beri contoh conference yang normative

ο‚· Beri contoh pelaksanaan atau role play ronde keperawatan ο‚· Memberikan juknis tentang ronde keperawatan Mengusulkan penambahan SDM keperawatan

A. PLANNING OF ACTION (POA) No

Masalah

1.

Tidak

2.

Tujuan

dilakukan - Membantu mengidentifikasi pengklasifikasian pasien berdasarkan pasien klasifikasinya - Membantu menetapkan skala prioritas pelayanan keperawatan untuk pasien Pre conference - Membantu untuk mengidentifikasi yang dilakukan masalah-masalah, belum terlaksana merencanakan sesuai teori asuhan keperawatan, dan evaluasi hasil - Mempersiapkan halhal yang akan ditemui - Memberikan kesempatan untuk

Rencana Tindakan

Sasaran

- Mengusulkan kepada Perawat kepala ruang untuk melakukan pengklasifikasian pasien - Membuat media untuk pengklasifikasian pasien berupa kotak acrylic

Komunikasi antara katim Perawat dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim

20

Penanggung Jawab Tim Manajemen Ners XX UMS

Tempat dan Metode Waktu Ruang Cempaka Implementasi Tanggal 01-06 April 2019

Tim Ruang Cempaka Implementasi Manajemen Tanggal 01-06 diskusi Ners XX April 2019 UMS

3.

4.

berdiskusi tentang keadaan pasien Tidak dilakukan Untuk memberikan kesempatan post conference mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai ? tidak Meningkatkan pelaksanaan ronde dilaksanakan keperawatan ronde keperawatan

Komunikasi katim dan Perawat perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya

Tim Ruang Cempaka diskusi Manajemen Tanggal 01-06 Ners XX April 2019 UMS

Berdiskusi dengan Perawat perseptor dan pembimbing akademik untuk pemilihan kasus. Merencanakan ronde Mengadakan ronde keperawatan Berkolaborasi dengan tenaga medis seperti gizi, fisioterapi, psikolog.

Tim Ruang Cempaka Diskusi Manajemen Tanggal 01-06 implementasi Ners XX April 2019 UMS

21

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Role Play Manajemen Keperawatan Tabel 3.1 Jadwal Shift Mahasiswa Program Profesi Ners Ums Bangsal Cempaka Rs Ortopedi Dr.R.Soeharso Surakarta

No NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Arditya Kurniawan Reza Noviandari P P Lailatul Fitria Rahmadina Any Risna Andria Aisyah Mutia Aslam Luqmanul Hakim Dwi Mei Lianawati Novia Ayu Puspita Irvan Fatoni Fitri Nursanti Gia Putri sunarta Keterangan

14 K P P S S P S S P S P P

15 J P S P P S P S S P P S

16 S S S P P S P P S P S P

MARET-APRIL 17 18 19 20 M S S R P P S P P P P P S P S P S S P S P P S P P S P P S S S S P P S P S P P S S S P S P S P S

: Kepala Ruang : Perawat Primer : Perawat Asoseiate

22

21 K S S S P S P P P S P P

22 J P P P P S S S P P S S

23 S P P P P P P P P P P P

A. Jumlah BOR a. Pelaksanaan Mendiskusikan dengan kepala ruang mengenai jumlah BOR dibawah standart yang dilaksanakan pada tanggal 01 April 2019. b. Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 03 April 2019 didapatkan hasil bahwa terkait dengan jumlah BOR sudah diatur oleh bagian SARPRAS Medis Rumah Sakit. MATERIAL 1. Perlengkapan fasilitas a. Pelaksanaan Setelah dilakukan observasi terhadap kelengkapan fasilitas rumah sakit, didapat masalah pada kelengkapan bed pasien dan fungsinya. Setiap kamar tidak semuanya disediakan bed dan sebagian bed rusak tidak bisa digunakan untuk pasien. Selain itu juga ketersediaan pispot di setiap ruang tidak komplit, pispot yang tidak ada terdiri dari pispot BAB dan pispot BAK. b. Evaluasi Kelompok melakukan diskusi dengan kepala ruang Cempaka RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, untuk masalah bed pasien dikarenakan keterbatasan penyediaan dan pemeliharaan bed dari bagian sarana prasana rumah sakit. Kemudian setelah dilakukan wawancara juga dengan kepala ruang Cempaka terkait ketersediaan pispot, mengatakan bahwa sebenarnya pihak ruang sudah memberikan jatah setiap kamar satu pispot, namun untuk setiap ruang yang tidak memiliki pispot ada kemungkinan tertukar dengan kamar yang lain, dalam hal ini kepala ruang sudah mengajukan ketersediaan pispot kepada bidang yang terkait.

23

2. Penggantian Linen a. Pelaksanaan Pelaksanaan pergantian linen kotor dilakukan 2 hari pergantian. Kegiatan ini dilaksanakan ketika selesai pelaksanaan wound care. Pada pelaksanaannya sudah tersedia sarana dan prasarana yaitu linen bersih berupa sprei, sarung bantal dan selimut. b. Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 01 April 2019 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pemasangan linen 2 hari berjalan dengan baik untuk mencegah adanya infeksi dan untuk kenyamanan pasien. B. METHOD 1. Pelaksanaan Pre Conference a. Pelaksanaan Pelaksanaan pre conference pada metode primary nursing dilakukan dalam role play keperawatan selama 8 hari. Mahasiswa melakukan role play bersama salah satu perawat ruangan yaitu primary nursing ruang Cempaka, dimana mahasiswa memimpin jalannya pre conference dari awal hingga akhir setiap hari selama implementasi. Tabel 3.3 Pelaksanaan pre conference selama evaluasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Daftar Pernyataan Pemimpin konferen sudah di tetapkan dahulu oleh karu Pemimpin konferen mengecek kelengkapan kehadiran perawat Pemimpin konferen memberikan kata pembuka Pemimpin mengidentifikasi jumlah pasien dan membaginya Pemimpin menyampaikan masalah dan rencana penyelesaian masalah Pemimpin memberi kesempatan β€œbrainstorm” kepada perawat lain 24

Ya

Tidak

√ √ √ √ √ √

7.

Pemimpin konferen menyampaikan isu-isu terbaru atau update ilmu di ruangan Perawat yang memimpin post konferen sama dengan yang memimpin pre konferen Pemimpin memberikan kata penutup dan simpulan Semua perawat yang bertugas hadir dalam konferen

8. 9. 10

√ √ √ √

b. Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 02 April 2019 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pre conference selama implementasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori yang ada seperti penyampaian informasi terbaru maupun update ilmu atau hal-hal yang perlu didiskusikan yang menjadi isu terkini ruangan maupun rumah sakit.

2. Pelaksanaan Post Conference a. Pelaksanaan Pelaksanaan post conference pada metode primary nursing dilakukan dalam role play keperawatan selama 8 hari. Dimana mahasiswa melakukan post conference sesuai teori setiap hari pada pergantian shift pagi ke shift siang selama waktu impelementasi. Tabel 3.4 Pelaksanaan post conference selama implementasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Daftar Pernyataan Pemimpin konferen sudah di tetapkan dahulu oleh karu Pemimpin konferen mengecek kelengkapan kehadiran perawat Pemimpin konferen memberikan salam pembuka Pemimpin mengidentifikasi kegiatan yang telah dilakukan Pemimpin menyampaikan masalah yang teratasi dan belum teratasi Pemimpin memberi kesempatan β€œmenanggapi” kepada perawat lain 25

Ya √ √ √ √ √ √

Tidak

7. 8.

Pemimpin memberikan kata penutup dan simpulan Semua perawat yang bertugas hadir dalam konferen

√ √

b. Evaluasi Berdasarkan evaluasi pada tanggal 21 Maret 2019 didapatkan bahwa selama 8 hari implementasi mahasiswa tidak bisa melakukan post conference bersama perawat ruangan, sehingga post conference hanya dilakukan dalam tim mahasiswa saja. Hal ini karena berbagai kendala seperti faktor keterbiasaan tidak adanya post conference, para perawat sudah pulang dan kurangnya inisiatif dari perawat ruangan untuk melakukan post conference. a) Tugas Perawat Primer Perawat primer bertanggung jawab penuh terhadap pasien selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit, mendorong kemandirian perawatan pada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.

26

Tabel 3.6 Observasi Evaluasi Pelaksanaan Tugas Perawat Primer Ruang Cemapka RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tanggal 2 April 2019 Tanggal Pelaksanaan No

Daftar Pertanyaan

02/04/2019 Ya

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Mengkaji secara menyeluruh kondisi pasien yang menjadi tanggungjawabnya Menganalisis data yang telah dikaji dan merumuskan diagnosa keperawatan secara tepat Membuat rencana tindakan keperawatan keperawatan secara rasional Melakukan tindakan keperawatan sesuai lingkup kewenangannya Melakukan kolaborasi dengan dokter penanggungjawab pasien Mengkoordinasikan rencana tindakan keperawatan dengan perawat asosiet Mengevaluasi perkembangan pasien secara terus menerus dan seksama Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dengan benar Mendelegasikan beberapa tindakan keperawatan kepada perawat asosiet Melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan membuat dischart planning Melakukan supervisi dan mentoring kepada perawat asosiet Merancang kegiatan case conference Merancang kegiatan ronde keperawatan Merancang kegiatan peer review Memimpin pre dan post conference Memimpin overan jaga Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan perawat asosiet Analisis :

Tidak

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Hasil tugas perawat primer (PP) yang diperankan oleh mahasiswa praktik managemen pada saat Role Play dan evaluasi di ruang Cempaka berjalan optimal sesuai perencanaan asuhan keperawatan pada pasien 27

kelolaan di ruang cempaka. Berdasarkan roleplay yang diperankan oleh mahasiswa praktik managemen, PP bertanggung jawab penuh selama 16 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit, yaitu meliputi mengkaji secara menyeluruh kondisi pasien, menganalisa data yang dikaji, membuat rencana tindakan, melakukan tindakan keperawatan, mengkoordinasikan rencana tindakan keperawatan dengan perawat associate, mengevaluasi perkembangan pasien secara terus menerus, dan mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan benar. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada keluarga pasien dan pasien baru . Peran perawat primer dirasa sudah cukup baik dalam menjalankan tugas sesuai porsinya. Dalam Roleplay yang diperankan, mahasiswa praktik managemen sudah menjalankan tugas sesuai perannya sebagai b) Tugas Perawat Asosiate Mengikuti hand over bersama perawat primer sesuai shift, mengikuti pre dan post conference bersama perawat primer, melakukan pengkajian, perencanaan dan implementasi pada pasien baru jika perawat primer tidak ada ditempat dan tugasnya di delegasikan kepada perawat asosiate, melakukan pencatatan dan pelaporan berdasarkan format dokumentasi keperawatan, melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan Tabel 3.7 Observasi Evaluasi Pelaksanaan Tugas Perawat Assosiate Ruang cempaka RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tanggal 02 April 2019

Tanggal Pelaksanaan No

Daftar Pertanyaan

02/04/2019 Ya

1. 2.

Mengerjakan pengkajian data dan pendokumentasian asuhan keperawatan (ketika menerima delegasi tugas) Koordinasi dan kolaborasi dengan perawat primer 28

√ √

Tidak

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

untuk melaporkan kondisi pasien Membaca rencana tindakan keperawatan yang disusun perawat primer Mengerjakan tindakan keperawatan sesuai kewenangannya Memantau respon pasien atas tindakan keperawatan yang diberikan Mencatat tindakan keperawatan pada lembar catatan NCP Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya Patuh dan mengikuti arahan dan bimbingan perawat primer Menyiapkan pasien tertentu yang akan dibahas dalam ronde keperawatan Menjaga lingkungan kerja tetap aman, nyaman, dan kondusif Mengikuti pre dan post-conference Mengikuti serah terima jaga Mengikuti ronde keperawatan Mengikuti case conference Mengikuti peer review Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan perawat lain

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Analisis : Sesuai roleplay Perawat Associate bertugas untuk mengerjakan pengkajian

data

dan

pendokumentasian

asuhan

keperawatan,

mengkoordinasikan dan berkolaborasi dengan perawat primer untuk melaporkan kondisi pasien yang berada diruang cempaka, membaca rencana

tindakan

keperawatan

yang

disusun

perawat

primer,

mengerjakan tindakan keperawatan sesuai kewenangannya, memantau respon pasien atas tindakan keperawatan yang diberikan, mencatat tindakan keperawatan pada lembar NCP, memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga, menyiapkan pasien tertentu yang akan dibahas dalam ronde keperawatan, menjaga lingkungan kerja tetap aman, nyaman, dan kondusif, mengikuti pre dan post-conference, serah

29

terima jaga, dan ronde keperawatan, serta menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan perawat lain. 1. Evaluasi a. Faktor Pendukung Adanya dukungan dari perawat di ruang Cempaka bagi mahasiswa ners stase manajemen dalam melakukan Role Play baik ketika menjadi kepala ruang, perawat primer (PP) maupun perawat asoasiet (PA). Kelebihan roleplay dengan perawat primer pada ruang cempaka dalam pemberian asuhan keperawatan bersifat kontinuitas dan komprehensif berdasarkan evaluasi pada pasien yang dikelola diruang cempaka pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu, tercapainya pelayanan yang efektif, dukungan dan informasi, namun jika metode PP diterapkan diruang cempaka belum dapat dilakukan secara optimal karena kurangnya jumlah tenaga dan perawat yang berintegritas tinggi. b. Faktor Penghambat Di ruang cempaka menggunakan metode Tim yang sudah berjalan baik namun kurang optimal dalam pemberian asuhan keperawatan seperti kurang integrasi sesama tim tenaga medis, kurang lengkapnya dalam pemberian asuhan keperawatan seperti resume pasien. Hal tersebut karena adanya keterbatasan jumlah tenaga perawat di ruang cempaka jika menggunakan metode Perawat Primer yang menyebabkan kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan. Kelebihan Perawat Primer sendiri ialah yang bersifat kontinuitas dan komprehensif, PP bertugas selama 24 jam yang bertanggung jawab penuh kepada pasien dan dapat memiliki hasil yang baik dan memungkinkan pengembangan diri perawat. c. Metode Asuhan Keperawatan di cempaka Setelah mahasiswa profesi ners stase manajemen keperawatan melakukan observasi dan mengaplikasikan metode Primary Nursing di ruang Cempaka, kelompok mengambil kesimpulan bahwa metode 30

asuhan keperawatan PN kurang tepat jika diterapkan di ruang cempaka, karena kurangnya jumlah sumber daya manusia yang ada di ruang cempaka. Metode yang tepat diterapkan di ruang cempaka adalah metode Tim karena pembagian tugas Tim sudah sesuai dan tepat dengan jumlah sumber daya manusia (perawat) yang ada di ruangan. Metode Tim tepat karena dengan jumlah pasien ruangan maksimal sebanyak 30 pasien dan jam pembagian kerja (shift) perawat di ruangan ada 3 shift sehingga dengan jumlah perawat ruangan sebanyak 16 orang dan 1 kepala ruang akan lebih tepat jika diterapkan karena dengan demikian pelayanan akan dapat tercapai secara menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Pembagian perawat tiap tim juga diperhatikan berdasarkan perhitungan analisis beban kerja yang telah ditetapkan. Komunikasi yang baik atau komunikasi terapeutik antar Tim akan meningkatkan keberhasilan kinerja perawat di ruangan, komunikasi yang menunjang kerja Tim yaitu komunikasi yang kontinuitas atau berkelanjutan dan efektif misalnya saat pre conference, saat overan, dan saat post conference. Jika komunikasi antar Tim terjaga dengan baik maka kinerja Tim akan semakin baik pula sehingga tanggung jawab perawat

masing-masing

Tim

terhadap

pasien

akan

terpenuhi.

Komunikasi antar perawat di ruang cempaka sudah dilakukan dengan baik, sehingga tugas dan tanggung jawab perawat di ruang cempaka sudah bisa dijalankan dengan semestinya.

31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN 1. Jumlah BOR BOR diatur oleh bidang SARPRAS 2. Perlengkapan fasilitas Masalah bed yang kurang dan rusak belum tertangani dan masalah ketersediaan pispot di setiap ruang belum teratasi 3. Penggantian Linen Bahwa pelaksanaan pemasangan linen 2 hari berjalan dengan baik 4. Pelaksanaan Pre Conference Pre conference selama implementasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori dan hanya dilakukan oleh tim mahasiswa 5. Pelaksanaan Post Conference Mahasiswa tidak bisa melakukan post conference bersama perawat ruangan, sehingga post conference hanya dilakukan dalam tim mahasiswa saja 6. Metode asuhan keperawatan professional Primer Pelaksanaan role play asuhan keperawatan professional primer berjalan dengan baik mulai peran menjadi kepala ruang, perawat primer, maupun perawat asosiate

B. SARAN 1. Jumlah BOR BOR diatur oleh bidang SARPRAS dan dapat diberikan saran untuk SARPRAS dalam pengaturan BOR

32

2. Perlengkapan fasilitas Sebaiknya ruang memenuhi bed setiap ruangan dan mengganti bed yang rusak dengan bed yang bisa difungsikan. Sedangkan pispot dapat diberikan disetiap kamar pasien 3. Penggantian Linen Penggantian linen yang dilakukan hendaknya dipertahankan karena sudah baik. 4. Pelaksanaan Pre Conference Perawat diharapkan dapat melanjutkan kegiatan pre conference dengan baik dan sesuai teori agar dapat menjadi role model bagi mahasiswa ataupun rumah sakit lain terkait keperawatan profesional 5. Pelaksanaan Post Conference Ruangan diharapkan dapat melaksanakan post conference setiap hari pada pergantian dinas pagi ke siang dengan di pimpin oleh kepala ruang, hal ini penting karena dalam metode primary nursing, post conference adalah kegiatan dimana evaluasi dapat dilakukan dan didiskusikan dengan seluruh personil ruangan saat itu untuk menyelesaikan masalah-msalah yang mungkin ada dan sulit untuk dipecahkan. 6. Metode asuhan keperawatan Primer Untuk meningkatkan metode Primer di ruang Cempaka, Kepala Ruang diharapkan dapat selalu menekankan dalam proses pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatakan mutu pelayan dan hasil yang maksimal untuk kesembuhan pasien.

33

Lampiran 1 Data pegawai ruang Cempaka No. Nama 1 Eny Setyaningsih, S.ST

Jabatan Kepala ruang

2

Ambar Puspitasari, S.Kep., Ns Marjono, S.Kep., Ns Yuni Astuti Tri Indrati, S.Kep., Ns Agus Purwanto, AMK

Perawat Primer

6

Kartika Sari Purwaningsih, AMK

Penanggungjawab AMK

7

Muhammad Penanggungjawab S.Kep., Ns Farid S.Kep., Ns

8

Ria Mirmaningtyas, AMK Tri Restuti, AMK Riyanto, AMK

3 4

5

9 10

Perawat Primer

Pendidikan Pelatihan S.ST a. Pelatihan Manajemen Keperawatan Tahun 2017 b. Pelatihan Super BO c. Pelatihan Clinical Instructur (CI) S.Kep., Ns a. Pendidikan dan Pelatihan Training Of Trainers (TOT) S.Kep., Ns -

Perawat Primer

S.Kep., Ns

Penanggungjawab AMK

Penanggungjawab AMK

Perawat Asosiet

AMK

Perawat Asosiet

AMK

34

-

a. Pelatihan Clinical Instructure (CI) b. Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan Lain (PPI) a. Pelatihan Clinical Instructure (CI) b. Pelatihan Komunikasi Efektif c. Pelatihan Superbo a. Pelatihan Clinical Instructure (CI) b. Pelatihan Komunikasi Efektif a. Pelatihan Paliatif b. Pelatihan ECG Emergency a. Pelatihan IHT (In House Training) a. Pelatihan

Manajemen Nyeri a. Pelatihan Paliatif b. Pelatihan ECG Emergency a. Pelatihan Perawatan Luka Bagi Perawat a. Pelatihan Komunikasi Efektif b. Pelatihan ECG Emergency a. Pelatihan ECG Emergency b. Pelatihan Manajemen Nyeri c. Pendidikan dan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)

11

Rosy Azizah, AMK

Perawat Asosiet

AMK

12

Fani Novantika, AMK

Perawat Asosiet

AMK

13

Ratnawati, AMK Perawat Asosiet

AMK

14

Astrid Ayu Alaika, S.Kep., Ns

Perawat Asosiet

S.Kep., Ns

15

Sri Dewi, Perawat Asosiet S.Kep., Ns Purwatisari, Perawat Asosiet S.Kep., Ns Sugiarto, S.Kep., Perawat Asosiet Ns

S.Kep., Ns

-

S.Kep., Ns

-

S.Kep., Ns

a. Pelatihan Manajemen Nyeri b. Pelatihan IHT (In House Training) c. Pelatihan Clinical Instructure (CI)

16 17

35

Lampiran 2 HASIL OBSERVASI KEPUASAN PASIEN DI RUANG CEMPAKARUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R SOEHARSO SURAKARTA 27/03/2019 No

Daftar Pertanyaan

Ya

Tdk

1

Ruang rawat tertata rapi, bersih dan nyaman

19

2

Alat-alat yang dipakai lengkap

18

3

Penampilan dokter rapi, bersih dan bertanggung jawab

19

4

Penampilan perawat rapi, bersih dan sopan

19

5

Tempat tidur disiapkan dengan rapih dan bersih

18

6

Alat makan bersih dan tidak berbau

19

7

Prosedur menerima pasien cepat dan tidak berbelit

19

8

Dokter datang tepat waktu

13

6

9

Perawat ramah, cekatan, cepat dan benar

18

1

10

Perawat mengerjakan prosedur tindakan yang benar

19

11

Perawat memberikan suntikan dengan prinsip 7 benar

18

12

Perawat menerima order dokter dengan baik

19

13

Perawat berkomunikasi dengan baik kepada pasien

19

14

Perawat/dokter selalu menanyakan keluhan pasien

18

15

Dokter/perawat mau memberi penjelasan atas penyakit

19

16

Perawat memperhatikan kebutuhan pasien

16

3

17

Pasien di tangani dokter spesialis yang tepat

18

1

18

Perilaku dokter/perawat menimbulkan rasa aman

19

19

Biaya perawatan sangat terjangkau

13

20

Dokter/perawat menjaga rahasia pasien

19

21

Dokter/perawat menenangkan cemas/depresi pasien

18

36

1

1

6

22

Perawat/dokter member dukungan

17

2

JUMLAH PRESENTASE

94,25%

37

5,75%

Lampiran 3 Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference Di Ruang Cempaka Rs Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta pada tanggal 26-27 Maret 2019 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Variabel yang dinilai Pemimpin konferen sudahditetapkan dahulu oleh Karu Pemimpin konferen mengecek kelengkapan kehadiran perawat Pemimpin konferen memberikan kata pembuka Pemimpin mengidentifikamasalah yang ada di ruang Pemimpin menyampaikan rencana penyelesaian masalah Pemimpin memberi kesempatan β€œbrainstorm” kepada perawat lain Pemimpin konferen menyampaikan isu-isu terbaru di ruangan Perawat yang memimpin prekonferen akan memimpin postkonferen di akhir jaga Pemimpin konferen memberikan kata penutup dan kesimpulan Semua perawat yang bertugas hadir dalam konferen Jumlah (dalam persentase ) Keterangan : Rendah : < 55% Sedang : 56-75% Tinggi : >75%

38

26 Maret Ya Tdk √ √ √ √ √ √

27 Maret Ya Tdk √ √ √ √ √ √

√

√ √

√

√

√

√ 7 (70%)

√ 7 (70%)

Lampiran 4 Hasil observasi nurse station Ruang Cempaka No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Meja Kursi AC Telepon Almari RM Jam dinding TV X-Ray viewer Komputer CPU Papan pengumuman Lampu Papan struktur organisasi

6 11 2 1 1 2 1 1 2 0 11 2

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang obat Cempaka NO

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Kulkas obat Lemari B3 Lemari Obat Troly Emergency Meja Kursi AC Jam Dinding Pengukur Suhu Kulkas Pengukur Suhu Ruangan Syringe pump Infuse pump Ambubag Trolly injeksi Trolly ECG Tempat sampah medis Tempat sampah non medis Kasur dekubitus Blood warmer EKG Suction

1 1 2 1 0 1 1 0 0 0 2 2 0 3 1 1 1 3 0 1 2

39

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √

22 23 24 25 26 27

Tensimeter Thermometer Nebulizer Oksigen portable Glukometer Lampu

2 3 1 3 0 2

√ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 2 No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 1 1 0

2 2 1 2 2 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

Baik √ √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 3 No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC

2 2 1 0 2 4 1 40

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

8 9 10 11 12

Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

0 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

√ √ √ Kondisi barang baik Kurang baik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 4

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

2 2 1 0 2 4 1 0

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

4 1 1 Kamar mandi

41

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 5 No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah 2 4 1 1 2 2 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

Baik √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 0 Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 6

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah 2 2 1 1 2 5 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah 42

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

√ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 7 No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah 2 2 1 2 2 2 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

Baik √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 8

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu

2 2 1 2 2 4 43

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

7 8 9 10 11 12

AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

√ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 9 No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

2 2 1 1 2 2 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

44

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 10 No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah 2 4 1 1 1 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

Baik √ √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 0 Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 12

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah 2 2 1 1 1 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah 45

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember 1 √ Gayung 1 √ Pispot 1 √ Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 14

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

1 2 1 1 1 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

Kondisi Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √ √ 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 15 No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu

0 2 1 0 0 4 46

Baik √ √ √

Kondisi Kurangbaik

7 8 9 10 11 12

AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

√ √ √ √ √ Kondisi barang baik Kurang baik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 16

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 0 1 1 0 1 0

2 4 1 1 1 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

47

Baik √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 17 No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah 2 4 1 1 1 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

Baik √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik √ √ √ √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 1 Gantungan baju 1 Lampu 1 Tempat tissue 0 Tempat sampah 1 √ Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 18

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

1 2 1

No

Nama barang

0 4 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah 48

Kondisi Baik Kurangbaik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurang baik

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 1 1 1 0 1 0

√ √ √ √ √ √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 19 No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

No

Nama barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah 1 4 1 1 1 2 1 1 0 4 1 1 Kamar mandi Jumlah

Baik √ √ √ √ √ √ √

Kondisi Kurang baik

√ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurangbaik √ √

Ember 1 Gayung 1 Pispot 0 Gantungan baju 1 √ Lampu 1 √ Tempat tissue 0 Tempat sampah 0 Urinal 0 Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 20

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6

Bed pasien Meja pasien Kamar mandi Handrub Standard infuse Kursi tunggu

1 2 1 1 0 2 49

Kondisi Baik Kurangbaik √ √ √ √ √

7 8 9 10 11 12

AC Jam Dinding Flow meter Lampu Wastafel TV

1 1 0 4 1 1 Kamar mandi

No

Nama barang

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

Ember Gayung Pispot Gantungan baju Lampu Tempat tissue Tempat sampah Urinal

1 1 0 1 1 0 1 0

50

√ √ √ √ √ √ Kondisi barang Baik Kurangbaik √ √ √ √ √ √

Hasil Observasi Administrasi Penunjang Administrasi penunjang Blanko permintaan Lab, rontgen, dll Blanko transfer Blanko terminal Blanko persetujuan ICU Blanko persetujuan OP Blanko persiapan OP Blanko rujukan Blanko transfusi Blanko grafik TTV Resep obat Blanko diet Blanko penolakan tindakan Blanko pasien APS Blanko catatan terintegrasi Blanko surat keterangan dokter Blanko radiologi Blanko kartu control Blanko surat keterangan sakit Surat keterangan dirawat

51

ii

Related Documents


More Documents from "halik MARANTING"

Esercizio1
November 2019 15
December 2019 15
Termodinamika.docx
June 2020 9