Bab I (1).docx

  • Uploaded by: apriani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,828
  • Pages: 14
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang terkandung di dalam setiap makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan kebutuhan yang di perlukan oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang di anjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa kita lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya. Dengan melihat pemaparan diatas, muncullah sebuah keinginan tentang pembuatan makalah mengenai “Gizi Pada Ibu Menyusui” yang berisikan tentang status kebutuhan asupan gizi ibu menyusui, pengaruh gizi pada sukses menyusui, dan cara memberikan pendidikan gizi. Selain itu, makalah ini juga merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil ? 2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui ?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil 2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui 1

1.4 Sistematika Penulisan Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini. Bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai permasalahan yang ada pada rumusan masalah, yaitu mengenai Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dan menyusui. Bab III merupakan bab penutup dimana hanya terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah ini.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil danmenyusui khususnya banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktorsosial, psikologis, ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinanserta khusus individual. Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zatmakanan harus selalu terpenuhi di dalam tubuh ibu hamil karena janinmemerlukan gizi untuk perkembangannya.Menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki artiyang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhikondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa ini akan terjadipenurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun psikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu hamil makandalam jumlah kecil tetapi sering. Makanan yang dimakan, kata Tina, jugahendaknya tidak kekurangan dan tidak juga kelebihan. Namun, yang pastiharuslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan mineralyang banyak yang diperlukan di dalam tubuh ibu hamil. Sebab, ibu hamilsangat memerlukan zat makanan yang lebih banyak dari biasanya karena ibuhamil makan bukan saja untuk kebutuhan dirinya melainkan juga untuk kebutuhan janinya yang berada dalam tubuh.Kegunaan makanan pada ibu hamil adalah : 

Untuk perumbuhan janin yang ada dalam kandungan.



Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri. 3



Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.



Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

Asupan gizi yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagikesehatan ibu juga bayi yang dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderitaanemia dan kurang gizi, sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahirrenda, prematur bahkan keguguran. Berikut nutrisi yang dibutuhkan oleh ibuselama kehamilan 1) Karbohidrat Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah karbohidrat.Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, jaringan payudara, cadangan lemak, perubahan metabolisme yang terjadi dan pertumbuhan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan ibu hamil terlalu banyak makan. Tubuh ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.

Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.Ibu hamil membutuhkan karbohidrat 45-65 % total energi dari karbohidrat. Bila sebelum hamil kebutuhan karbohidrat ibu sebesar 225 gram/hari, maka

saat

hamil

kebutuhan

4

meningkat

menjadi

265

gram/hari.

1) Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat Makanan sehari-hari yang kita makan dan pilih dengan baik akan memberikan semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara normal dan agar kita tetap hidup. Bila makanan tidak dipilih dengan baik maka akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.Ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh :

· Memberi energi = Karbohidrat, lemak dan protein · Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh= protein, air dan mineral. · Pengatur proses tubuh = protein, mineral air dan vitamin.

Akibat gangguan gizi pada fungsi tubuh :

1. Bila kekurangan

Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas menyebabkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti : · Gangguan pertumbuhan pada Janin · Gangguan produksi kerja pada Ibu hamil · Gangguan pertahanan tubuh · Gangguan struktur dan fungsi otak · Bayi beresiko BBLR, lahir premature, kecerdasan rendah, dan mudah sakit.

2. Bila kelebihan

Gizi lebih menyebabkan terjadinya kegemukan atau obesitas, dan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan penyakit kantong empedu, dll.

5

Jenis Makanan Karbohidrat yang Baik Bagi Ibu Hamil Salah satu hal yang paling dikhawatirkan perempuan yang tengah hamil adalah bagaimana cara membuat dirinya kembali langsing usai melahirkan. Banyak perempuan yang menganggap hal ini suatu pemikiran yang egois, mengingat Ibu hamil melakukannya demi si kecil. Namun, bagaimana pun juga, hal itu juga suatu perasaan yang wajar.

Agar kita tak terjebak makan berlebihan dan membuat bobot naik lebih dari 20 kg (ditambah lagi Ibu hamil bisa terkena risiko diabetes gestasional), Mengurangi karbohidrat memang menjadi fokus perhatian banyak perempuan, tak terkecuali ketika sedang mengandung. Namun menurut Michelle Moss, penulis buku elektronik Pregnancy Without Pounds, sebaiknya Ibu hamil memang tidak menyingkirkan satu kelompok makanan pun dari pola makan Ibu hamil, khususnya selama kehamilan.

Hal itu tidak berarti Ibu hamil lalu bebas mengonsumsi nasi, kentang goreng, pasta, pizza, cakes, dan cookies. Yang dimaksud adalah bahwa Ibu hamil seharusnya mencoba mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk karbohidrat berkualitas baik. Hal ini untuk memastikan Ibu hamil maupun bayi di dalam kandungan terpenuhi nutrisinya

Boleh-boleh saja Ibu hamil menjalankan diet rendah karbohidrat, selama jumlahnya masih cukup untuk mendukung perkembangan bayi dan memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu hamil sendiri. Karbohidrat menyediakan gizi, protein, dan lemak sehat untuk si bayi. Mengurangi terlalu banyak karbohidrat bisa membahayakan kehamilan, karena karbo diperlukan bersama dengan lemak untuk menghasilkan energi bagi ibu hamil. Tanpa jumlah karbohidrat berkualitas baik yang cukup, tubuh tidak dapat menggunakan lemaknya dalam cara yang normal, sehingga ada pemecahan lemak yang tidak sempurna (disebut ketones). Ketika ketones terakumulasi dalam darah dan urine, hal itu menyebabkan ketosis –kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan 6

retardasi mental pada janin.

Karbohidrat berkualitas baik antara lain nasi merah dan bubur oats dari gandum utuh. Yang perlu dikurangi adalah karbohidrat berbahan dasar tepung, seperti nasi putih, roti putih, dan pasta putih. Kurangi juga makanan yang mengandung lemak dan gula. Nasi merah mengandung serat lebih banyak daripada nasi putih, sehingga hal ini bisa membantu Ibu hamil mencegah sembelit.

Karbohidrat sebaiknya juga selalu ditemani dengan sayuran dan protein untuk memastikan keseimbangan gizinya. Misalnya, nasi merah dengan tumis ayam dan sayuran. Atau, ayam rebus dan salad. Jangan lupakan juga asupan buahbuahan untuk menjaga kebutuhan serat.

Mengurangi karbohidrat tidak akan baik jika Ibu hamil mengalami kadar gula rendah. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat justru menyebabkan kadar gula naik, dan meningkatkan risiko diabetes gestasional (diabetes yang terjadi selama kehamilan). Intinya adalah, makanlah dalam jumlah secukupnya.

Setiap hari kita tidak hanya mengkonsumsi nasi tapi bisa diganti dengan karbohidrat pengganti nasi yang bisa kamu konsumsi :

· Kentang

· Roti dan macam-macam olahannya (burger, sandwich, pizza, dsb...)

· Mie, bihun

· Kue sagu atau kue gandum

7

· Ubi, ketela

· Koko crunch/ sereal/ oatmeal

· Pisang dan apel

· Macaroni

2) Protein Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari. Kebutuhan protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan. Protein digunakan untuk:   

Pertumbuhan dan diferensiasi sel. Pembentukan cadangan darah. Persiapan masa menyusui.

3) Mineral Mineral dibutuhkan untuk meningkatkan volume darah dan air ketuban.Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas per hari, baik itu berupa airmineral, jus, teh atau pun sup.8. 4) Lemak Lemak

dibutuhkan

untuk

perkembangan

dan

pertumbuhan

janin

selama

dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III. 5) Vitamin a. Vitamin C

8

Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

b. Vitamin A Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta perkembangan dan pertumbuhan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.

2.2 Kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui Nutrisi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Status gizi ibu memberikan peranan yang penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu. Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan ibu mengalami osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi ASI di pengaruhi oleh keadaan gizi ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi ASI sekitar 600 - 800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi ASI sekitar 500 - 700 ml. Status gizi ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti diperhatikan dalam pemenuhannya. Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir

9

dan

semasa

bayi.

Selain

itu,

ibu

yang

memiliki

gizi

yang

cukup

juga

dapat

membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah. Adapun kebutuhan nutrisi ibu menyusui antara lain: 1) Karbohidrat

Kebutuhan karbohidrat yang bisa didapat dari nasi dan roti tentu saja wajib dipenuhi. Agar tidak semata-mata karbohidrat saja yang masuk, sesekali gantilah menu ini dengan makanan berbahan gandum utuh yang lebih kaya serat.Makanan jenis ini juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi ibu dan bayi karena kaya akan asam folat. Selain gandum utuh, nasi merah bisa dijadikan alternatif karena mampu menyediakan kalori untuk produksi ASI berkualitas tinggi.

2) Protein Menurut Arisman(2004) setiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein, sehingga selam menyusui, ibu membeutuhkan tambahan protein sebanyak 20 gram per hari. Meningkatnya kebutuhan protein ini, selain untuk membentuk protein susu juga di butuhkan untuk sistesis hormone yang dibutuhkan dalam produksi ASI (Prolaktin) dan hormone yang mengeluarkan ASI (Oksitosin). Pemenuhan kebutuhan protein yang meningkat dapat dipenuhi dengan cara menambah satu potong lagi makanan sumber protein yang biasa dikonsumsi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur ,susu, dan juga tahu, tempe, serta kacang-kacangan. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi dari makanan maka protein diambil dari protein ibu yang berada di otot. Hal ini mengakibatkan ibu menjadi kurus dan setelah menyusui akan merasa lapar. Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6

10

bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal kerika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kalori yang dianjurkan. ProteinPenambahan 15-20 gram protein sehari sangat dianjurkan karena adanyavariasi dari tiap individu. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. 3) Mineral Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter air per hari, dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah. Mineral yang kebutuhannya perlu diperhatikan adalah zat besi, kalsium, dan asam folat. Zat besi pada ASI lebih baik di serap dibandingakan zat besi yang berasal dari susu formula. Ibu menyusui diharapkan mengkonsumsi makanan zat besi, seperti hti telur dan asyuran hijau tua. Kekurangan alsium pada ibu menyusui dapat mengakibatkan kehilangan kalsium pada tulang ibu, sekresi kalsium pada ASI rendah, dan gangguan pembentukan tulang pada bayi.

4) Lemak Lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam pembentukan ASI karena asam lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak dan pembentukan retinakonsumsi lemak dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal atau tidak jenuh ganda, serta batasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.Sumber lemak tidak jenuh, yaitu alpukat, ikan berlemak (seperti ikan salmon), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kanola. Sedangkan, lemak jahat yang harus Anda hindari bisa bersumber dari makanan yang digoreng dan daging berlemak. Selain itu, lemak yang ada dalam ikan berlemak juga mengandung turunan lemak, yaitu asam lemak omega-3. Di mana asam lemak omega-3 ini dapat mendukung pertumbuhan otak bayi. Anda bisa memeroleh asam lemak omega-3 dari ikan salmon, ikan tuna, ikan herring, ikan sarden, dan kacang-kacangan (seperti kacang kenari, kanola, dan flaxseed). 6) Vitamin

11

Vitamin yang perlu mendapatkan perhatian khusus diantaranya vitamin A, vitamin D, vitamin C, dan vitamin B. kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi hati, sayuran hijautua atau sayuran berwarna kuning. Vitamin D diperoleh dari sinar matahari, sehingga disarankan ibu rajin berjemur bersama bayinya di pagi ghari. Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi buah-buahan. Konsumsi ini tidak perlu terlalu berlebihan karean kelebihannya akan dibuang melalui urine. Vitamin B dibutuhkaqn bayi sebagai regulaor terjadinya metabolisme tubuh dan menghasilkan energy bagi pertumbuhannya. Kebutuhan vitamin B dapat dipenuhi bayi melalui ASI, oleh karena itu perlu mengkonsumsi sayuran hijau tua dan daging yang cukup mengandung vitamin B. Vitamin B-6 Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.

12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Nutrisi pada ibu menyusui dan ibu hamil sangat penting karena nutrisi ibu menyusui dan hamil

sangat

berhubungan

dengan

produksi

air

susu

yang

sangat

dibutuhkan

untuk pertumbuhan dan perkembang bayi. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi bagi kebu tuhan tubuh, maka produksi ASI tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi.

Sebaliknya

bila

pemberian ASI memenuhi kebutuhan bayi, maka berat badan bayiakan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yangmemuaskan. Prinsip gizi seimbang bagi ibu menyusui yaitu sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.

Faktor

yang

mempengaruhi

gizi

ibu

menyusui

adalah

yang bergizi, cairan, protein, suplementasi, vitamin dan mineral, dan aktivitas yang

makanan dilakukan

oleh ibu. Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi syarat yaitu: tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800– 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat tersebut bias dipenuhi dengan mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan,dan ikan. 3.2 Saran Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai Kebutuhan Nutrisi untuk ibu hamil ini , dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata kuliah GIZI DAN DIET serta menjadi pedoman dan bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita sebagai perawat nantinya. Oleh karena itudengan adanya bahan materi ini diharapkan kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui manfaat nutrisi, informasi tentang nutrisi pada ibu hamil dan ibu menyusui , berat badan selama kehamilan, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil, makanan yangharus di hindari, dan tips-tips kesehatan dan semoga isi makalah ini dapatmembantu kita saat kita turun ke lapangan/masyarakat nantinya.

13

DAFTAR PUSTAKA Soetjiningsih. 1995.Tumbuh Kembang Anak . Jakarta: EGC.Anonim. 2007. Nutrisi Pada Ibu Hamil Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.Jakarta :SalembaMedika. Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sulistyawati, Ari.2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V. ANDI GFFSET. Yanti, Damai. Dian Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung : PT Refika Aditama 2.

14

Related Documents

Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72
Bab-i-bab-v.doc
May 2020 71
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 67
Bab I & Bab Ii.docx
June 2020 65
Bab I-bab Iii.docx
November 2019 88

More Documents from "Nara Nur Gazerock"

Bab I (1).docx
April 2020 35
Kata Pengantar.docx
April 2020 29
Kti Nur.docx
December 2019 31
Tugas Mulok.docx
November 2019 38
Report.pdf
June 2020 13