Perbandingan Metode Kalkulasi Biaya Persediaan Alternatif Kalkulasi biaya variabel (termasuk throughput-costing) dan kalkulasi biaya absorpsi dapat dikombinasikan dengan kalkulasi biaya aktual, normal, atau standar. Kalkulasi biaya variabel telah menjadi hal yang kontroversial di antara para akuntan-bukan karena perselisihan tentang kebutuhan untuk menunjukan batas antara biaya variabel dan biaya tetap bagi perencanaan dan pengendalian internal, tetapi karena hal itu berkaitan dengan pelaporan eksternal. Para akuntan yang menyukai kalkulasi biaya variabel untuk pelaporan eksternal menyatakan bahwa bagian tetap dari biaya manufaktur lebih berhubungan dengan kapasitas untuk memproduksi ketimbang produksi aktual dan unit tertentu. Karena itu, biaya tetap harus dibebankan, bukan masuk ke persediaan. Para akuntan yang mendukung kalkulasi biaya absorpsi untuk pelaporan eksternal menyatakan bahwa persediaan harus mencatat komponen biaya manufaktur tetap. Karena baik biaya manufaktur variabel maupun biaya manufaktur tetap diperlukan untuk membuat barang. Karenanya, kedua jenis biaya tersebut harus dicadangkan untuk menandingkan semua biaya manufaktur dengan pendapatan tanpa menghiraukan pola perilaku biaya yang berbeda. Untuk pelaporan eksternal kepada para pemegang saham, perusahaan diseluruh dunia cenderung mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) bahwa semua biaya manufaktur merupakan biaya persediaan. BAGIAN DUA: KONSEP KAPASITAS TINGKAT DENOMINATOR DAN ANALISIS KAPASITAS BIAYA TETAP Menentukan tingkat kapasitas yang “tepat” adalah salah satu keputusan paling strategis dan sulit yang dihadapi para manajer. Memiliki terlalu banyak kapasitas untuk berproduksi dibandingkan kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan berarti mengeluarkan sejumlah biaya untuk kapasitas yang tidak digunakan. Sebaliknya, memiliki kapasitas yang terlalu sedikit untuk berproduksi berarti bahwa permintaan dari beberapa pelanggan mungkin tidak akan terpenuhi. Konsep Kapasitas Tingkat Dominator Alternatif untuk Kalkulasi Biaya Absorpsi Pemilihan tingkat kapasitas yang digunakan untuk mengalokasikan biaya manufaktur tetap yang dianggarkan ke produk dapat sangat memengaruhi laba operasi yang dilaporkan menurut sistem kalkulasi biaya normal atau sistem kalkulasi standar dan informasi mengenai biaya produk yang tersedia bagi para manajer. Kini kita akan menguji empat tingkat kapasitas yang berbeda yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan: kapasitas teoritis, kapasitas praktis, penggunaan kapasitas normal, dan penggunaan kapasitas anggaran-induk. Kapasitas Teoritis dan Kapasitas Praktis Dalam bisnis dan akuntansi, kapasitas biasanya berarti “kendala” yaitu suatu “batas atas” Kapasitas teoritis adalah tingkat kapasitas yang didasarkan pada memproduksi dengan efisiensi penuh sepanjang waktu. Kapasitas praktis adalah tingkat kapasitas yang mengurangi kapasitas teoritis dengan mempertimbangkan interupsi operasi yang tidak dapat
dihindari, seperti waktu pemeliharaan yang telah terjadwal, penghentian karena libur, dan lainnya. Utilisasi Kapasitas Normal dan Utilisasi Kapasitas Anggaran-Induk Baik kapasitas teoritis maupun kapasitas praktik mengukur tingkat kapasitas dalam hal apa yang dapat dipasok oleh pabrik-kapasitas yang tersedia. Sebaliknya, utilisasi normal dan utilisasi kapasitas anggaran-induk mengukur tingkat kapasitas menyangkut permintaan akan output pabrik-jumlah kapasitas yang tersedia yang diharapkan akan digunakan oleh pabrik berdasarkan permintaan atas produknya. Utilitas kapasitas normal (normal capacity utilization) adalah tingkat penggunaan kapasitas yang memenuhi rata-rata permintaan pelanggan selama suatu periode (katakanlah 2 hingga 3 tahun) yang meliputi faktor musiman, siklis, dan tren. Utilisasi kapasitas anggaran-induk (master-budget capacity utilization) adalah tingkat penggunaan kapasitas yang diharapkan manajer selama peridoe anggaran berjalan, biasanya satu tahun. Pengaruh terhadap Tarif Biaya Manufaktur Tetap yang Dianggarkan Sekarang buku ini akan mengilustrasikan bagaimana masing-masing dari keempat tingkat denominator tersebut mempengaruhi tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan. Bushells memiliki biaya manufaktur tetap (standar) yang dianggarkan (semuanya adalah biaya overhead) untuk 2007 sebesar $5.400.000. Jumlah lump sum ini dikeluarkan untuk memberikan kapasitas bagi teh es botol. Di antara biaya-biaya lainnya, jumlah lump sum ini meliputi biaya lease perlatan pembotolan dan kompensasi manajer pabrik. Tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan untuk tahun 2007 bagi masing masing dari keempat konsep tingkat kapasitas adalah : Konsep Kapasitas Tingkat Denominator (1) Kapasitas teoritis Kapasitas praktis Penggunaan kapasitas normal Penggunaan kapasitas anggaraninduk
Biaya manufaktur Tetap yang Dianggarkan per Tahun (2) $5.400.000 $5.400.000 $5.400.000
Tingkat Kapasitas yang Dianggarkan (dalam kotak) (3) 10.800.000 7.200.000 5.000.000
Biaya Manufaktur Tetap yang Dianggarkan per Kotak (4) = (2) : (3) $0,50 $0,75 $1,08
$5.400.000
4.000.000
$1,35
Pemilihan Tingkat Kapasitas Sekarang akan dibahas masalah dan pengaruh pemilihan tingkat denominator yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, yang meliputi: (a) kalkulasi biaya produk (product costing) dan manajemen kapasitas, (b) penetapan harga, (c) evaluasi kinerja, (d) pelaporan eksternal, dan (e) persyaratan undang-undang.
Kalkulasi Biaya Produk dan Manajemen Kapasitas Data dari kalkulasi biaya normal atau kalkulasi biaya standar sering kali digunakan dalam penetapan harga atau keputusan bauran produk. Dengan menggunakan kapasitas praktis sebagai tingkat denominator biaya kapasitas ditetapkan pada biaya penyediaan kapasitas, dengan mengabaikan permintaan atas kapasitas itu. Dengan menekankan pada biaya kapasitas yang diperoleh tetapi belum digunakan akan mengarahkan perhatian para manajer untuk mengelola kapasitas yang tidak digunakan, mungkin dengan merancang produk-produk baru guna mengisi kapasitas yang tidak digunakan, meleasekan kapasitas yang tidak digunakan kepada pihak lainnya, atau dengan mengeliminasi kapasitas yang tidak digunakan. Keputusan Penetapan Harga dan Spiral Permintaan yang Menurun Spiral permintaan yang menurun (downward demand spiral) bagi sebuah perusahaan adalah pengurangan yang terus terjadi atas permintaan akan produknya apabila harga produk pesaing tidak dapat disamai dan (saat permintaan terus menerus) biaya per unit terus meningkat sehingga meningkatkan keengganan untuk menyamai harga pesaing. Penggunaan kapasitas praktis sebagai denominator untuk menghitung biaya manufaktur tetap yang dianggarkan per kotak akan menghindari perhitungan ulang atas biaya per unit apabila tingkat permintaan yang diharapkan berubah. Hal ini disebabkan karena tarif biaya tetap akan dihitung berdasarkan kapasitas yang tersedia dan bukan kapasitas yang digunakan untuk memenuhi permintaan. Para manajer yang menggunakan biaya per unit yang dilaporkan dengan cara mekanis untuk menetapkan harga tidak mungkin mendorong spiral permintaan yang menurun apabila mereka menggunakan utilisasi kapasitas praktis ketimbang apabila mereka menggunakan utilisasi kapasitas normal atau utilisasi kapasitas anggaran-imduk.