BAB 7 TAKSONOMI
1. ARTI DAN LETAK TAKSONOMI DALAM PENDIDIKAN
Kurikulum PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan)
Kurikulum tahun 1975 Tujuan pelajaran harus dirumuskan dan diberitahu kepada siswa Tujuan yang dimaksud haruslah dapat diukur
Tujuan pendidikan dapat dirumuskan dalam 3 tingkatan
(Viviane De Landsheere) : Tujuan akhir/ Tujuan umum pendidikan/ Tujuan Instruksional Umum Taksonomi
Tujuan operasional
2. TAKSONOMI BLOOM Prinsip-prinsip dasar yang digunakan oleh Bloom dan Krathwohl ada 4 buah, yaitu: a.Prinsip metodologis. b.Prinsip psikologis. c. Prinsip logis. d.Prinsip tujuan
Secara garis besar Bloom dasn kawan-kawan merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada 3 tingkatan: 1.Karegori tingkah laku yang masih verbal. 2.Perluasan kategori menjadi sederetan tujuan. 3.Tingkah laku konkret yang terdiri dari tugastugas (taks) dalam pertanyaanpertanyaansebagai ujian dan butir-butir soal.
• Ada 3 ranah atau domain besar, yang terletak pada
tingkatan ke-2 yang selanjutnya disebut taksonomi yaitu:
1. Ranah kognitif Ranah ini terdiri yaitu mengenal, mengungkap atau mengingat kembali, pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintetis, dan evaluasi. 2. Ranah afektif Ranah ini terdiri daripandangan atau pendapat sikap atau nilai. 3. Ranah psikomotorik
Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl
di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yang diurutkan seperti pada gambar berikut ini.
Taksonomi untuk ranah psikomotorik antara lain dikemukakan oleh Annita Harrow (1972). Menurut Harrow kebanyakan para guru tidak dapat menuntut pencapaian 100 dari tujuan yang dirumusakan kecuali hanya berharap bahwa keterampilan yang dicapai oleh siswa akan akan sangat mendukung mempelajari keterampilan lanjutan atau gerakan yang lebih kompleks.
Harrow membuat garis besar taksonomi sebagai berikut: 1. Gerakan Refleks (reflex movement) 2. Dasar Gerakan-Gerakan (Basic Fundamental Movement) 3. Perceptual Abilities 4. Physical Abilities 5. Skilled Movements 6. Nondiscoursive Communication
1. Gerakan Refleks (reflex movement) yaitu suatu gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir. Gerakan ini terbagi menjadi 3 yaitu segmental reklesxes, intersegmental refelxes, dan suprasegmental reflexes. Salah satu contoh gerak nya yaitu gerak fleksi dari segmental reflexes.
2. Dasar Gerakan-Gerakan (Basic Fundamental Movement) yaitu suatu gerakan yang menuntun kepada keterampilan yang sifatnya kompleks. Gerakan ini dibagi menjadi 3 yaitu locomotor movement, nonlocomotor movement, manipulative movement. Salah satu contoh geraknya yaitu gerakan yang mendahului kemampuan berjalan seperti tengkurep, merangkak, dll yakni merupakan gerakan dari locomotor movement.
3. Perceptual Abilities yaitu suatu kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan. Perceptual abilities ada 5 jenis yaitu kinethetic discrimination, visiual discrimination, auditory discrimination, tactile discrimination, coordinated discrimination. Salah satu contohnya yaitu menyadari gerakan-gerakan tubuh yakni pada kinethetic discrimination. 4. Physical Abilities yaitu suatu kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakangerakan keterampilan tingkat tinggi. Physical abilities ada 4 macam yaitu ketahanan, kekuatan, flexibility, dan agility atau kecerdasan otak. Salah satu contohnya yaitu kemampuan menggunakan otot untuk mengadakan perlawanan yakni pada kekuatan.
5. Skilled Movements yaitu suatu gerakan yang memerlukan belajar. Skilled movements ada 3 macam yaitu simple adaptive skill, compund adaptive skill, dan complex adaptive skills. Salah satu contohnya yaitu gerakan kombinasi untuk menggunakan alat-alat seperti raket, parang dll yakni merupakan compund adaptive skill. 6. Scoursive Communication yaitu suatu kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan misalnya mimik, postur, dll. Scoursive communication ada 2 macam yaitu expressive movement dan interpretive movement. Salah satu contohnya yaitu gerakan isyarat yakni merupakan expressive movement.
Lain-lain Taksonomi a. Mc. Guire (1963) dan Klickmann (1963) telah menyusun taksonomi untuk bidang biologi; Wood (1968) telah menyusun untuk bidang matematika; Leuis (1965) telah menyusun untuk bidang pengetahuan alam. Sebagai contohnya telah ditelah dihasilkan oleh The National Longitudinal Study of Mathematical Abilities (NLSMA). Knowladge of Fact Computation Comperhension Application Analysis
b. Guilford telah menciptakan pola yang menggambarkan struktur intelek dalam bentuk kubus. Dan secara lebih luas dibahas tentang implikasi dari model ini di bidang pendidikan. c. Gagne dan Meril juga mengemukakan di taksonomi lain. Gagne didalam bukunya The Conditions of Learning disebutkan ada 8 kategori dan oleh Meril ditambahkan 2 kategori lagi. Signal learning Stimulus-response learning Chaining Verbal association Discrimination learning Concept learning Rule learning Problem solving
d. Garlach dan Sullivan mencoba mengganti taksonomi Bloom yakni terkait gambaran proses dalam rumusan yang umum menjadi tingkah laku siswa yang dapat diamati. Identify Name Describe Construct Order Demonstrate
5. De Block mengajukan 3 arah dalam kegiatan mengajar yakni: From partial to more integral learning From limited to fundamental learning From special to general learning
BAB 8 TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. BERMACAM-MACAM TUJUAN PENDIDIKAN
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL Tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur . Ada 2 macam tujuan instruksional berdasarkan luasnya tujuan yang akan dicapai 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
DENGAN ADANYA TUJUAN INSTRUKSIONAL, MAKA : 1. Guru
mempunyai arah untuk
- Memilih bahan pelajaran
- Memilih prosedur mengajar
2. Siswa mengetahui arah belajarnya 3. Setiap guru mengetahui batas-batas tugas dan wewenang mengajarkan suatu bahan sehingga memperkecil timbulnya celah atau saling menutup antara guru 4. Guru mempunyai patokan dalam mengadakan penilaian kemajuan belajar siswa 5. Guru sebagai pelaksana dalam pemegang kebijaksanaan.
3. MERUMUSKAN TUJUAN INSTRUKSIONAL Telah disebutkan bahwa tujuan instruksional adalah tujuan yang menyatakan adanya sesuatu yang dapat dikerjakan atau dilakukan oleh siswa setelah pengajaran. Dalam hal ini, maka siswa yang mengikuti pengajaran akan terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengajaran. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa harus mengetahui apa yang telah terjadi pada waktu pengajaran, maka perlu adantya perumusan yang jelas bagi tujuan instruksional itu.
4. LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN a) Membuat sejumlah TIU (Tujuan Intstruksional Umum) untuk setiap mata pelajaran yang akan diajarkan. b) Dari masing-masing TIU dijabarkan menjadi sejumlah TIK yang rumusannya jelas, khusus, dapat diamati,
teratur, dan menunjukkan perubahan tingkah laku. Contoh : Mengetahui perbedan antara skor dan nilai Menyadari pentingnya mengikuti kuliah dengan teratur Menghargai kejujuran mahasiswa yang mengerjakan tes Dalam contoh-contoh diatas digunakan kata kerja : Mengetahui, Menyadari, dan Menghargai, semua itu masih bersifat umum sehingga menimbulkan bedanya penafsiran. Contoh : Menghargai kejujuran mahasiswa dalam mengerjakan tes. Bagaimana kah bukti-bukti kejujuran itu? Maka dari itu TIU ini harus lebih terperinci lagi agar tidah salah penafsiran.
5. TINGKAH LAKU AKHIR Tingkah laku akhir adalah tingkah laku yang diharapkan setelah seseorang mengalami proses belajar. Contoh: • Menuliskan kalimat perintah • Mengalikan pecahan persepuluhan
• Menggambarkan kurva normal • Menyebutkan batas-batas Daerah Istimewa Yogyakarta • Menerjemahkan bacaan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
6. KATA-KATA OPERASIONAL a. Cognitive domain; levels and corresponding action verbs
1) Pengetahuan (knowledge) 2) Pemahaman (comprehension) 3) Aplikasi 4) Analisis 5) Sintesis 6) Evaluasi
6. KATA-KATA OPERASIONAL
b. Affective domain; learning levels and corresponding action verbs 1) Reesiving
2) Responding 3) Valuing 4) Organization 5) Characterization by value or value complex
6. KATA-KATA OPERASIONAL
c. Psychomotor domain Kata-kata operasional untuk aspek psikomotor harus menunjuk pada aktualisasi kata-kata yang dapat diamati meliputi: 1) Muscular or motor skills 2) Manipulations of materials or objects
3) Neuromuscular coordination
7. KONDISI DEMONSTRASI Kondisi demonstrasi adalah komponen TIK yang menyatakan suatu kondisi atau situasi yang dikenakan kepada siswa pada saat ia mendemostrasikan tingkah laku akhir, misalnya: o Dengan penulisan yang betul. o Urutan dari yang paling tinggi.
o Dengan bahasanya sendiri.
Dengan demikian maka rangkaian kata-kata dalam rumusan TIK menjadi: o Siswa dapat menjumlahkan bilangan yang terdiri dari puluhan dan satuan
dengan penulisan yang betul o Siswa dapat menunjukkan letak gunung-gunung yang ada di Jawa Tengah, urut
dari yang paling tinggi. o Siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan tentang kisah keluarga dengan
bahasanya sendiri. Kata-kata yang bercetak miring itulah yang menunjukkan standar keberhasilan.
Standar keberhasilan adalah komponen TIK yang menunjukkan seberapa jauh tingkat keberhasilan yang dituntut oleh penilai bagi tingkah laku pelajar pada situasi akhir.
BAB 9 TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU
1. TES STANDAR Telah dibicarakan di depan bahwa tes kemampuan pada dasarnya terbagi menjadi 2 macam, yaitu : 1. Aptitude test (tes bakat) 2. Achievement test (tes prestasi)
Kesamaan pada tes ini yaitu keduanya telah digunakan untuk meramalkan hasil untuk masa yang akan datang.
2. TEST PRESTASI STANDAR
Di antara tes prestasi yang digunakandisekolah ada yang dinamakan tes prestasi standar. Dalam salah satu kamus, arti kata “standar” adalah :
“A degree of level requirement, excellence,or attainment” Suatu tes standar berbeda dengan tes prestasi biasa
Prosedur yang digunakan untuk menyusun tes standar untuk tes prestasi melalui cara langsung yang ditumbuhkan dari tes yang digunakan dikelas.
Spesifikas yang digunakan untuk menentukan isi dalam tes bakat biasanya didasarkan atas analisis job (jabatan) atau analisis tugas yang merupakan tuntutan calon pekerjaannya, dan mempertimbangkan sifat-sifat yang ada pada manusia.
Tes standar dipolakan untuk penampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara seragam,diusahakan dalam kondisi yang seragam,baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perorangan maupun siswa sebagai anggota darisuatu kelompok
Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar sistem skoringnya sangat objektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi.
3. PERBANDINGAN TEST STANDAR DENGAN TEST BUATAN GURU
No.
Tes Standar
Tes Buatan Guru
1.
Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara
Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri
2.
Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik
Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit
3.
Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes
Biasanya disusun sendiri oleh guru
4.
Menggunakan butir test yang sudah diujicobakan (try out)
Jarang menggunakan butir test yang sudah diujicobakan
5.
Mempunyai reliabilitas tinggi
Mempunyai reliabilitas rendah
6.
Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh negara
Norma kelompok terbatas kelas tertentu
4. KEGUNAAN TEST STANDAR
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar adalah: 1. Jika ingin membuat perbandingan
Perbandingan yang dapat dibuat diantaranya perbandingan antar siswa untuk setiap bidang studi; perbandingan tentang prestasi belajar; dan perbandingan prestasi setelah digunakan dua metode yang berbeda.
2. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia
data tentang calon ini.
Dimisalkan pada SMP yang menerima 5 orang siswa dari SD yang berbeda-beda. Maka dapat dikatakan nilai yang merka bawa sukar diinterpretasikan. Hal ini karena ada kemungkinan guru yang satu menilai dengan dipengaruhi oleh keterampilan bekerja, sedangkan guru lainnya karena didasarkan pada jawaban yang panjang atau pendek.
Secara garis besar kegunaan tes standar yaitu: 1. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau
kelompok.
2. Memandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan diberbagai
bidang studi untuk individu atau kelompok.
3. Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
4. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu.
5. KEGUNAAN TES BUATAN GURU Kegunaan tes buatan guru adalah: a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan
pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu. b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
c. Untuk memperoleh suatu nilai.
Tes standar dan tes buatan guru dianjurkan dipakai jika
hasilnya akan digunakan untuk: a) Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa. b) Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau
kelompok. c) Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan
pemilihan jurusan. d) Memilih siswa untuk program-program khusus.
6. KELENGKAPAN TES STANDAR Test standar memuat: a) Ciri-ciri mengenai tes, misalnya menyebutkan tingkat validitas, tingkat
reliabilitas dan sebagainya. b) Tujuan serta keuntungan-keuntungan dari tes c) Proses standardisasi tes d) Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes e) Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana cara menskor f)
Petunjuk-petunjuk untuk menginterpretasikan hasil
g) Saran-saran lain
SOAL 1. Tujuan yang menggambarkan pengetahua, kemampuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur disebut ... a. Tujuan instruksional b. Tujuan konstruksional
c. Tujuan emosional d. Tujuan umum e. Tujuan khusus
2. Dibawah ini yang termasuk kedalam tes kemampuan adalah ... a. Tes bakat
b. Tes formatif c. Tes penempatan
d. Tes diagnostik e. Tes summatif
3. Dalam taksonomi bloom yang sudah direvisi tingakatan yang paling tinggi dalam ranah kognitif adalah a. Creating b. Evaluating c. Applying d. Understanding e. Analysing
4. Yang Bukan Prinsip-prinsip dasar yang digunakan oleh Bloom dan Krathwohl adalah a. Prinsip metodologis. b. Prinsip psikologis. c. Prinsip biologis d. Prinsip logis. e. Prinsip tujuan
5. Viviane De Landsheere menyimpulkan tingkatan tujuan pendidikan. Yang bukan tingkatan dari tujuan pendidikan tersebut adalah.... a. Tujuan akhir b. Tujuan umum pendidikan c. Taksonomi d. Tujuan khusus e. Tujuan yang operasional
6. Salah satu kelemahan dari test standar adalah.... a. Disusun oleh staf profesor, pembahas, dan editor b. Menggunakan butir yang sudah diuji c. Membutuhkan waktu lama d. Reliabilitas tinggi e. Mencakup aspek yang luas
7.Gerakan yang mendahului kemampuan berjalan seperti tengkurap merupakan gerakan ... a. Locomotor movement b. Nonlocomotor movement c. Manipulative movement d. Segmental reflexes
8. Jika ada suatu sekolah menggunakan dua metode mengajar yang berbeda pada dua kelas yang berbeda. Maka untuk mengetahui dan membandingkan prestasi belajar kedua kelas tersebut dapat dilakukan dengan cara ... a. Tes evaluasi b. Tes standar c. Tes buatan guru d. Tes kelengkapan
9. Di bawah ini manakah yang termasuk kegunaan tes standar... A. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok. B. Mengadakan diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa
C. Menentukan tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok
D. Memberikan bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan jurusan.
10. Di bawah ini manakah yang termasuk kegunaan tes buatan guru, adalah...
a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan
pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu. b. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau
kelompok. c. Memandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan diberbagai
bidang studi untuk individu atau kelompok. d. Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.