6.6.
Hasil Percobaan dan Perhitungan
6.6.1. Hasil Percobaan Berat core kering sebelum diasamkan (W1) = 32,07 gr Berat core kering setelah diasamkan (W2)
= 17,96 gr
6.6.2. Perhitungam Solubility, % berat
=
W1 - W2 100 % W1
=
32,07 17,96 100 % 32,07
= 44 %
6.7.
Pembahasan Praktikum ini berjudul “Penentuan Kadar Larut Sampel Formasi” dalam
larutan asam. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar kelarutan dari sampel formasi dengan pengasaman sehingga dapat dilakukan stimulasi dengan tepat. Pengasaman atau Acidizing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi suatu sumur produksi yang dimana lapisan produktif dari sumur tersebut adalah lapisan batu gamping atau dolomite dan batuan lainnya yang dapat terlarut dalam larutan asam. Acidizing atau pengasaman ini dapat dilakukan dengan cara menginjeksikan larutan asam kedalam sumur produktif yang akan distimulasi, sehingga batuan yang terkena asam akan larut dan kemudian membentuk rekahan – rekahan yang dapat meningkatkan nilai permeabilitas dan dengan meningkatnya permeabilitas laju produksi dapat meningkat. Sebelum melakukan pengasaman atau Acidizing harus direncanakan dengan tepat terlebih dahulu dengan tepat. Data – data yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan pengasaman dapat diperoleh dari sample core dari lapisan produktif tersebut, dan percobaan yang dilakukan terhadap core tersebut dapat digunakan untuk merencanakan stimulasi metode pengasaman dengan tepat. Metode pengasaman atau Acidizing ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu, Matrix Acidizing, Washing Acid, dan Acid Fracturing. Metode Matrix Acidizing dilakukan dengan cara mempompakan atau menginjeksikan asam dengan tujuan melarutkan batuan formasi di sekitar lubang sumur pada lapisan yang produktif. Tekanan yang digunakan dalam penginjeksian harus lebih kecil dari tekanan rekah pada batuan, dengan demikian asam akan melarutkan dinding pori – pori batuan dan akan memperbesar pori – pori batuan. Metode Washing Acid merupakan metode pengasaman yang ditujukan untuk menghilangkan scale yang berada di sekitaran lubang sumur dan juga scale yang menyumbat lubang perforasi. Acid Fracturing merupakan metode pengasaman yang bertujuan untuk membentuk rekahan baru, dengan cara menginjeksikan asam dengan tekanan tinggi sehingga dapat merekahkan formasi ataupun memperbesar rekahan yang sudah ada. Metode pengasaman ini dapat menimbulkan masalah korosi pada peralatan produksi
sehingga perlu dilakukannya corrosion inhibittor agar korosi dapat dicegah dan mengurangi problem pada peralatan produksi. Percobaan ini memiliki prinsip kerja berupa pelarutan dengan larutan asam. Langkah pertama dalam percobaan ini adalah menimbang sample core batuan karbonat dengan menggunakan timbangan digital. Lalu mengencerkan larutan HCl pekat dengan menambahkan aquades hingga larutan HCl memiliki konsentrasi 15%, kemudian HCl yang sudah di encerkan dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer sebanyak 150 ml. Lalu core dimasukkan kedalam gelas beker 500 ml yang sudah terisi dengan HCl, dan menunggu selama 10 menit. Kemudian core diambil dan dikeringkan menggunakan oven selama 30 menit, lalu di timbang dengan timbangan digital. Setelah itu dilakukan perhitungan solubility dari core Dari percobaan yang dilakukan didapatkan berat core mula – mula adalah 32,07 gr dan didapati berat core residunya sebesar 17,96 gr. Setelah melalui proses perhitungan didapati faktor solubility nya sebesar 44%. Besarnya faktor solubility ini mengindikasikan bawha lapisan produktif tersebut akan terlarut sebanyak 44% dari total jari – jari pengurasan. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk melakukan stimulasi pada sumur produksi dengan metode Acidizing yang dapat meningkatkan permeabilitas batuan reservoir, sehingga dapat meningkatkan laju produksi kembali ke laju produksi yang optimum. Selain itu, Acidizing dapat digunakan untuk membersihkan scale disekitar lubang sumur produktif dan scale yang menyumbat lubang perforasi. Aplikasi lainnya adalah untuk menentukan volume injeksi larutan asam kedalam sumur yang akan distimulasi.
6.8.
Kesimpulan 1. Pengasaman atau Acidizing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi suatu sumur produksi yang dimana lapisan produktif dari sumur tersebut adalah lapisan batu gamping atau dolomite dan batuan lainnya yang dapat terlarut dalam larutan asam. 2. Sebelum melakukan pengasaman atau Acidizing harus direncanakan dengan tepat terlebih dahulu dengan tepat. 3. Data – data yang dapat digunakan untuk melakukan perencanaan pengasaman dapat diperolehj dari sample core dari lapisan produktif tersebut, dan percobaan yang dilakukan terhadap core tersebut. 4. Metode pengasaman atau Acidizing ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu, Matrix Acidizing, Washing Acid, dan Acid Fracturing. 5. Percobaan ini memiliki prinsip kerja berupa pelarutan dengan larutan asam. 6. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan data sebagai berikut : Berat kering core sebelum diasamkan (W1) Berat kering core setelah diasamkan Acid Solubility batu gamping
= 32,07 gr
(W2) = 17,96 gr = 44 %
7. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk melakukan stimulasi pada sumur produksi dengan metode Acidizing yang dapat meningkatkan permeabilitas batuan reservoir, sehingga dapat meningkatkan laju produksi kembali ke laju produksi yang optimum. Selain itu, Acidizing dapat digunakan untuk membersihkan scale disekitar lubang sumur produktif dan scale yang menyumbat lubang perforasi. Aplikasi lainnya adalah untuk menentukan volume injeksi larutan asam kedalam sumur yang akan distimulasi.