Bab 5

  • Uploaded by: Fiky Ferdiansyah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 5 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,679
  • Pages: 11
BAB 5 HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan kemandirian lansia dengan personal hygiene padalansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018. Penyajian ini dimulai dari data umum berupa karakteristik tempat penelitian dan karakteristik responden yang terdiri dari usia,jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, sedangkan data khusus akan disajikan berdasarkan variabel yang diukur. 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Tempat Penelitian 1) Data Wilayah Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi adalah suatu Yayasan gerontic yang terletak di Jln. Musi No. 31 Lingkungan Welaran Kelurahan Pandanrejo Kecamatan Banyuwangi. Yayasan ini merupakan cabang perwakilan di Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur, yang berdiri pada tanggal 17 Februari 1993. 2) Batas Wilayah (1) Sebelah Utara : Rumah Warga (2) Sebelah Timur : Jalan Kapuas (3) Sebelah Selatan : Gudang Milik Warga (4) Sebelah Barat : Rumah Warga 5.1.2

Data Umum 1) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Diagram 5.1

Distribusi responden berdasarkan usia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018

Berdasarkan diagram 5.1 didapatkan bahwa lebih dari 50% responden berusia 60-75 tahun atau lanjut usia (elderly) yaitu sebanyak 40 responden (63%). 2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram 5.2

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018

Berdasarkan diagram 5.2 didapatkan bahwa lebih dari 50% responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 35 responden (56%). 3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Diagram 5.3 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Berdasarkan diagram 5.3 didapatkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 53 responden (84%). 4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Diagram 5.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Berdasarkan diagram 5.4 didapatkan bahwa lebih dari 50% responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 37 responden (59%)

5.1.3 Data Khusus 1) Kemandirian Lansia

Diagram 5.5 Distribusi responden berdasarkan kemandirian lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Berdasarkan diagram 5.5 didapatkan bahwa tingkat kemandirian lansia sebagian besar responden termasuk dalam kategori mandiri yaitu sebanyak 42 responden (67%). 2) Perilaku Personal Hygiene

Diagram 5.6 Distribusi responden berdasarkan personal hygiene di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Berdasarkan diagram 5.6 didapatkan bahwa personal hygiene responden termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 27 responden (43%). 3) Hubungan Kemandirian Lansia dengan Personal Hygiene Tabel 5.1 Kontingensi kemandirian lansia dengan perilaku personal hygiene pada lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Kemandirian Lansia

Personal Hygiene Lansia Kurang Cukup Baik

Total

10 47.6% 5 11.9% 15 23.8%

Tergantung Mandiri Total

9 42.9% 18 42.9% 27 42.9%

2 9.5% 19 45.2% 21 33.3%

21 100.0% 42 100.0% 63 100.0%

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa responden dalam kategori tergantung dengan perilaku personal hygiene kurang sebanyak 10 responden (47,6%) dan responden dalam kategori mandiri dengan perilaku personal hygiene baik sebanyak 19 responden (45,2%). Table 5.2 Hubungan kemandirian lansia dengan perilaku personal hygiene pada lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi tahun 2018 Monte Carlo Sig. (2-sided)

Asymp. Sig. (2Value Pearson ChiSquare Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

df

sided)

Sig.

99% Confidence

99% Confidence

Interval

Interval

Lower

Upper

Lower

Upper

Bound

Bound

Bound

Bound

12.857a

2

.002 .002b

.001

.003

13.525

2

.001 .003b

.001

.004

.002b

.001

.003

.000 .000b

.000

.001

12.712

12.500c

1

Monte Carlo Sig. (1-sided)

.000

.001

Sig.

.000b

63

Setelah dilakukan Analisa data, kemudian diuji dengan uji Chi Square menggunakan SPSS for windows didapatkan nilai Asymp Sig. 0.002 < 0.05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada

hubungan kemandirian lansia dengan personal hygiene pada lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi Tahun 2018. 5.2 Pembahasan 5.2.1 Kemandirian Lansia Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, menggambarkan distribusi karakteristik responden berdasarkan kemandirian lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi 2018, pada diagram 5.5 didapatkan bahwa sebagian besar responden termasuk dalam kategori mandiri yaitu sebanyak 43 responden (68%). Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan hal tersebut merupakan bagian dari proses kehidupan (Prasetya, 2010). Adanya penurunan fungsi pada lansia menyebabkan produktifitas pada lansia menurun sehingga akan menyebabkan kelompok usia lanjut mengalami penurunan dalam melaksanakan kegiatan harian seperti makan, ke kamar mandi, berpakaian, dan lainnya dalam Activities Daily Living (Rina Jumita dkk, 2012). Kemunduran fisik dan menurunnya fungsi organ dapat menyebabkan lansia menjadi tergantung kepada orang lain (Nugroho, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian lansia adalah usia, kondisi kesehatan, dukungan keluarga, dan faktor sosial. Menurut Maryam (2008), lansia yang telah memiliki usia 70 tahun, ialah lansia resiko tinggi, biasanya akan mengalami penurunan dalam berbagai hal termasuk tingkat kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Demikian pula menurut Kind (2008) menyatakan bahwa wanita usia lebih dari atau sama dengan 70 tahun cenderung mempunyai problem kesehatan yang lebih tinggi dibanding laki-laki pada usia yang sama. Dalam kenyataannya, wanita yang telah berusia lima puluhan atau

lebih mengalami risiko patah tulang lebih banyak, dibandingkan pria pada usia yang sama. Jika dilihat dari hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan 25 responden (62,5%) dari 42 responden dengan kategori mandiri berusia 60-75 tahun. Dari penjelasan tersebut peneliti beranggapan bahwa lansia akan mengalami penurunan dalam melakukan aktifitas sehari-hari, karena usia responden mayoritas kurang dari 70 tahun hal ini yang mendukung bahwa lansia belum resiko tinggi mengalami penurunan dalam berbagai hal termasuk tingkat kemandirian dalam melakukan aktifitas sehari-hari, sehingga lansia cenderung masih bisa melakukan ADL secara mandiri. Bila dilihat dari jenis kelamin diketahui bahwa lansia yang memiliki kategori mandiri berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 28 responden (80%). Lansia laki-laki memiliki tingkat ketergantungan lebih besar dibandingkan wanita, dan ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan pada penelitian ini usia responden <70 tahun maka peneliti beranggapan bahwa responden belum mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi kemandirian dalam melakukan aktifitasnya.

5.2.2 Perilaku Personal Hygiene Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, menggambarkan distribusi karakteristik responden berdasarkan perilaku personal hygiene di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi 2018, pada diagram 5.6 didapatkan bahwa personal hygiene responden termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 27 responden (43%). Kesehatan pribadi (personal hygiene) adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat membina keluarga dan masyarakat yang sehat

dan kesehatan pribadi merupakan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan atau perbuatan yang positif selama hidup. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan

karena

kebersihan

akan

mempengaruhi

kesehatan,

kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan (Maryunani, 2013). Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan memengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Masalah kelemahan fisik pada lansia juga sangatlah berpengaruh pada perawatan diri. Apabila seseorang tidak bisa melakukan aktifitasnya tentunya kurang adanya perawatan diri yang baik pada lansia sehingga dibutuhkan dukungan keluarga yang baik agar lansia memiliki semangat dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari salah satunya personal hygiene (Tarwoto, 2010). Menurut Laily & Sulistyo (2012), ada beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene, yaitu praktik sosial, pilihan pribadi, citra tubuh, status sosial ekonomi, pengetahuan dan motivasi, variabel budaya, dan kondisi fisik. Jika dilihat dari karakteristik responden berdasarkan pendidikan dari 42 responden dengan kategori mandiri sebanyak 35 responden berpendidikan SMA dan 7 responden berpendidikan S1. Pendidikan yang didapatkan seseorang semasa hidupnya erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tersebut. Dari pendidikan, maka akan terbentuk pengetahuan yang nantinya akan memengaruhi sikap dan tindakan seseorang terhadap sesuatu hal. Pendidikan responden dalam penelitian ini

sebagian besar SMA, hasil menunjukkan bahwa personal hygiene responden paling banyak dalam kategori cukup dan sebagian pendidikan responden adalah S1, hasil menunjukkan bahwa pesonal hygiene responden paling banyak dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan perbandingan bahwa pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi perilaku personal hygiene yang lebih baik, karena responden dengan pendidikan yang lebih tinggi mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang personal hygiene, mulai dari manfaat dari personal hygiene sampai dampak jika tidak melakukan personal hygiene yang baik. 5.2.3 Hubungan Kemandirian Lansia dengan Perilaku Personal hygiene Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan didapatkan bahwa 19 responden (45%) dalam kategori mandiri dan dengan perilaku personal hygiene baik dan analisis statistik menggunakan uji chi squere dengan menggunakan SPSS 21 for windows didapatkan nilai Asymp Sig. 0.002 < 0.05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan kemandirian lansia dengan personal hygiene pada lansia di Yayasan Gerontologi Abiyoso Banyuwangi Tahun 2018. Lanjut usia sebagai individu adalah suatu unit yang juga menghendaki kemandirian dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Kenyataan itulah yang dialami para lansia. Kemunduran fisik dan menurunnya fungsi organ dapat menyebabkan lansia menjadi tergantung kepada orang lain (Nugroho, 2008). Kemandirian lansia dalam ADL didefinisikan sebagai kemandirian seseorang dalam melakukan

aktivitas dan fungsi-fungsi kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia secara rutin dan universal (Ediawati, 2013). Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomis. Semakin lanjut usia, mereka akan mengalami kemunduran terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat menyebabkan penurunan peran sosial. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidup sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain, secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami penurunan (Nugroho, 2008). Apabila seseorang tidak bisa melakukan aktifitasnya tentunya kurang adanya perawatan diri yang baik pada lansia, sehingga dibutuhkan dukungan keluarga yang baik agar lansia memiliki semangat dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari salah satunya personal hygiene. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat

penting

dan

harus

diperhatikan

karena

kebersihan

akan

memengaruhi kesehatan dan psikis seseorang (Tarwoto, 2010). Dari data penelitian yang didapatkan terdapat keterkaitan antara kemandirian lansia dengan perilaku personal hygiene, menurut peneliti fungsi kemandirian merupakan kemampuan yang dimiliki oleh lansia untuk tidak tergantung pada orang lain dalam melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, terutama dalam personal hygiene, jika kemandirian lansia dalam kategori mandiri maka dapat disimpulkan personal hygiene

yang dilakukan dalam rentang cukup sampai baik, namun masih terdapat lansia yang mandiri tetapi perilaku personal hygiene kurang, hal ini menurut peneliti dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi personal hygiene responden misalnya kebiasaan ataupun status ekonomi. Untuk itu perlu adanya dorongan dari keluarga atau pihak luar seperti tenaga kesehatan untuk membantu lansia mencapai kemandiriannya dan memotivasi lansia untuk melakukan personal hygiene yang baik, karena personal hygiene yang baik akan meningkatkan kesehatan dan mencegah lansia terjangkit penyakit yang bisa terjadi karena personal hygiene yang kuras, seperti penyakit kulit.

Related Documents

Bab 5
May 2020 51
Bab 5
June 2020 56
Bab 5
October 2019 73
Bab 5
November 2019 55
Bab 5
October 2019 60
Bab 5
June 2020 28

More Documents from ""

Bab 5
October 2019 73
Jcc-911xd
April 2020 34
Portofolio Dbd Anak.docx
December 2019 31
1. Cover.docx
November 2019 34
Kronologis Pasien.pdf
December 2019 32
Kronologis Pasien.docx
December 2019 33