NAMA
: GHINA AULIA ATIKA
NIM
: 7163220022
JURUSAN
: AKUNTANSI B 2016
BAB 4 Pendekatan Umum dalam Perumusan Teori Akuntansi
Akuntansi sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisi khusus seperti analisis ekonomi, social, hokum, statistic, dan politik. Misalnya, dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut, karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak, sehingga banyak interprtasi yang berbeda terhadap teori dan praktik akuntansi. Beberapa interpretasi tersebut :
Akuntansi sebagai ideology
Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi sebagai catatan peristiwa yang lalu
Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini
Akuntansi sebagai suatu system informasi
Akuntansi sebagai komoditas
Akuntansi sebagai mitos
Akuntansi sebagai perumpamaan
Akuntansi sebagai percobaan
Akuntansi sebagai distorsi Teori menjadi landasan utama dari setiap memahami ilmu pengetahuan. Tujuan utama dari
teori akuntansi adalah memberikan dasar bagi peramalan dan penjelasan perilaku serta peristiwa akuntansi. Terori didefinisan sebagai suatu himpunan pengertian (construct atau consept) yang saling berkaitan, batasan, serta proporsi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejalagejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada di variabel-variabel dan dengan tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala tersebut. Teori akuntansi merupakan pengetahuan ilmiah
yang memberikan penjelasan tentang mengapa suatu gejala atau fenomena terjadi serta merupakan spekulasi untuk menerangkan atau meramalkan dunia akuntansi secara empiris. Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi Teori berusaha memberikan pembenaran (justifikasi) terhadap praktik agar praktik mempunyai kekuatan untuk dapat dipertahankan atau dipertanggungjelaskan kelayakannya. Penalaran logis berisi asumsi dasar pikiran, konsep dan argumen yang saling berkaitan dan yang membentuk suatu rerangka pikir yang logis. Hasil proses penalaran logis dapat dituangkan dalam bentuk dokumen yang berisi prinsip prinsip umum yang menjadi landasan umum untuk menentukan tindakan atau praktik yang terbaik dalam mencapai suatu tujuan. Artinya bagaimana teori tersebut dihasilkan, apakah melalui penalaran yang berasal dari sesuatu yang bersifat umum ke khusus (penalaran deduktif) atau berasal dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum (penalaran induktif).
Pengujian (verifikasi) terhadap teori Fungsi penting dari suatu metodologi ilmiah adalah menguji teori untuk menentukan apakah teori tersebut betul-betul dapat diterima. Oleh karena itu diperlukan criteria yang jelas untuk menentukan kebenaran suatu teori. Kebenaran suatu teori harus dapat diuji baik secara logis maupun empiris sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam perumusan teori. Ada berbagai cara yang dapat digunakan seseorang untuk meyakini bahwa pernyataan tertentu dikatakan benar atau salah. Hal ini tergantung pada tingkat keyakinan yang dimiliki seseorang karena setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda dalam memahami kriteria kebenaran. Kriteria dasar yang serinf digunakan oleh seseorang dalam menguji suatu teori yaitu dasar dogmatis, verifikatif, dan falsifikasi.