Bab 4 Gambaran Umum (1).docx

  • Uploaded by: Tri Wibowo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 4 Gambaran Umum (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,493
  • Pages: 58
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen Dan Komersial Sky House Alam Sutera

4

2018

Gambaran Umum

4.1. LOKASI PROYEK Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera berlokasikan di kota satelite Alam Sutera, Tangerang. Berjarak hanya 900 meter dari

pintu

tol

Jakarta-Tangerang,

menjadikannya

residensial

apartemen yang dekat dengan Jakarta Barat. Sky House Alam Sutera juga berbatasan langsung dengan IKEA di sebelah timur, sedang sebelah selatan berbatasan langsung dengan jalan utama Alam Sutera. Luas lahan pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera secara keseluruhan adalah sebesar 25.000 m2 yang berada di Jl. Jalur Sutera Boulevard Kavling 43, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Gambaran umum lokasi proyek sebagai wilayah studi dalam penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas ini adalah sebagai berikut. BAB 4 - 1

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.1. : Lokasi Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 2

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.2. : Lokasi Rencana Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera Berdasarkan Masterplan Kawasan Alam Sutera BAB 4 - 3

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

4.2. KARAKTERISTIK

DAN

INTENSITAS

TATA

2018

GUNA

LAHAN SAAT INI Secara umum karakteristik guna lahan yang ada disekitar lokasi adalah komersial, sekolah, perkantoran serta perdagangan dan jasa.

Penjelasan

terkait

intensitas

lahan

yang

berada

pada

kawasan tersebut antara lain sebagai berikut; 

Swiss German University, berjarak hanya 1,4 km.



Bunda Mulia University, berjarak hanya 1,6 km.



BINUS University, berjarak hanya 1,9 km.



BINUS ASO School of Engineering, berjarak 2,8 km.



The Prominence Office Tower (Swiss German University) < 5 menit perjalanan.



St. Laurensia School berjarak < 10 menit perjalanan.



Mall @ Alam Sutera



Decathlon



The Flavor Bliss



OMNI Hospital



Living world



Pasar 8



Depo Bangunan,



Giant Ekstra Alan Sutera, dll.

Ditambah dengan lokasi Alam Sutera dekat dengan kota mandiri Gading

Serpong

dan

BSD

City

menjadikan

Apartemen

dan

Komersial Sky House Alam Sutera memiliki potensi investasi apartemen yang menjanjikan. Gambaran karakteristik dan intensitas guna lahan disekitar lokasi proyek saat ini, dapat dijelaskan pada gambar berikut ini.

BAB 4 - 4

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.3. : Karakteristik Dan Intensitas Guna Lahan Saat Ini BAB 4 - 5

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

4.3. KONDISI SOSIAL EKONOMI Secara

umum

jumlah

penduduk

di

wilayah

Kota

Tangerang

berdasarkan data Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2017, adalah sebesar 2.093.706 jiwa. Kecamatan Pinang, sebagai kecamatan yang bertepatan dengan lokasi proyek Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, mempunyai jumlah penduduk sebesar 198.354 jiwa atau 9,47% dari keseluruhan jumlah penduduk di wilayah Kota Tangerang. Adapun untuk kepadatan penduduk, dengan luasan Kecamatan Pinang sebesar 21,59 km2 adalah sebesar 9.187 jiwa per kilometer persegi. Secara lengkap gambaran kependudukan di Kota Tangerang pada tahun 2016, menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tangerang Tahun 2016

NO KECAMATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Ciledug Larangan Karang Tengah Cipondoh Pinang Tangerang Karawaci Jatiuwung Cibodas Periuk Batuceper Neglasari Benda Kota Tangerang 2015 2014 2013 2012

Laki-Laki 95.226 99.073 69.429 147.251 100.789 90.727 90.283 61.939 76.967 74.293 51.855 59.893 50.881 1.068.606 1.045.113 1.021.298 997.398 980.326

PENDUDUK Perempuan 91.224 95.797 68.081 143.532 97.565 85.670 89.608 55.104 76.196 70.913 48.634 55.519 47.257 1.025.100 1.001.992 978.596 954.998 938.230

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka, 2017

BAB 4 - 6

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Jumlah 186.450 194.870 137.510 290.783 198.354 176.397 179.891 117.043 153.163 145.206 100.489 115.412 98.138 2.093.706 2.047.105 1.999.894 1.952.396 1.918.556

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Potensi dan sumber kesejahteraan sosial meliputi pekerja sosial masyarakat,

organisasi

sosial,

karang

taruna,

kerjasama

kelembagaan dunia usaha (KKDU) dan wahana kesejahteraan sosial berbasis

masyarakat

(WKSBM).

Wilayah

Kecamatan

Pinang

mempunyai pekerja sosial masyarakat sebesar 3, organisasi sosial sebanyak 111, karang taruna sebanyak 8, kerjasama kelembagaan dunia usaha (KKDU) sebanyak 2 dan WKSBM sebanyak 52. Potret masalah kerawanan sosial dapat diukur dari seberapa besar dalam

wilayah

tersebut

terdapat

anak

balita

terlantar,

anak

terlantar, anak yang memerlukan perlindungan khusus, anak yang bermasalah

dengan

hukum,

anak

jalanan,

anak

dengan

kedisabilitasan, anak yang diperlakukan salah dan lansia terlantar. Berdasarkan data Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2017, maka Kecamatan

Pinang,

sebagai

lokasi

rencana

pembangunan

Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, mempunyai jumlah potensi kerawanan sosial sebegai berikut : 1. Anak balita terlantar

= 06 orang

2. Anak terlantar

= 07 orang

3. Anak yang memerlukan perlindungan khusus

= 00 orang

4. Anak bermasalah dengan hukum

= 01 orang

5. Anak jalanan

= 00 orang

6. Anak dengan kedisabilitasan

= 69 orang

7. Anak yang menjadi KTK/diperlakukan salah

= 00 orang

8. Lansia terlantar

= 530 orang

Dari sektor ekonomi, laju pertumbuhan PDRB Kota Tangerang dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan trend positif baik PDRB atas harga berlaku maupun atas harga konstan Berdasarkan data Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2017. Kontribusi PDRB paling besar berada pada sektor industri pengolahan yaitu sebesar 37,69%. Namun demikian sektor transportasi dan pergudangan BAB 4 - 7

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

juga cukup menonjol dalam kontribusi PDRB Kota Tangerang. Untuk lebih dapat menjelaskan tentang PDRB Kota Tangerang baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010, terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2. PDRB Kota Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku NO

LAPANGAN USAHA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Pertanian , Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Kontruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Transportasi dan pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya Produk Domestik Regional Bruto Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka, 2017

PDRB (miliyar rupiah) 2014 2015 2016 1.533,55 1.736,20 1.904,07 0,00 0,00 0,00 37.463,77 40.120,08 42.032,74 182,94 250,35 268,78 66,64 73,74 79,90 7.855,12 8.643,22 9.266,13 12.379,28 13.099,18 13.640,58 28.532,18 36.417,97 42.102,75 1.499,67 1.691,12 1.856,20 5.098,71 5.476,81 5.957,41 2.764,58 3.083,52 3.568,91 5.532,65 6.159,24 6.742,55 1.045,63 1.216,57 1.349,04 1.254,78 1.443,11 1.609,43 2.348,91 2.574,55 2.781,60 927,29 1.005,14 1.090,92 1.470,37 1.685,93 1.834,42 109.956,05 124.676,71 136.085,44

Tabel 4.3. PDRB Kota Tangerang Atas Dasar Harga Konstan 2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

LAPANGAN USAHA Pertanian , Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Kontruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Transportasi dan pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya Produk Domestik Regional Bruto

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka, 2017

BAB 4 - 8

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

PDRB (miliyar rupiah) 2014 2015 2016 1.204,68 1.290,53 1.364,49 0,00 0,00 0,00 34.007,79 35.049,96 36.037,67 158,71 157,08 174,62 66,99 70,48 75,39 5.938,31 6.456,08 6.850,60 11.449,94 11.921,93 12.321,32 13.133,40 14.132,37 15.236,02 1.208,70 1.295,36 1.404,10 6.083,28 6.666,41 7.243,73 2.228,70 2.409,29 2.707,06 5.312,63 5.615,61 6.051,16 850,92 910,62 974,99 919,49 984,14 1.057,38 1.769,86 1.891,04 2.028,28 767,46 796,83 847,99 1.082,67 1.163,71 1.247,11 86.183,52 90.811,41 95.621,89

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang

digunakan

untuk

mengukur

pencapaian

pembangunan

manusia di suatu wilayah. Walaupun tidak mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, IPM setidaknya mencakup tiga dimensi pokok

pembangunan

manusia

yang

mencerminkan

status

kemampuan dasar manusia. Ketiga kemampuan dasar itu adalah umur panjang, dan sehat yang diukur melalui angka harapan hidup waktu lahir, berpengetahuan dan berketerampilan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur dengan pendapatan per kapita yang disesuaikan. Indeks pembangunan manusia (HDI) Kota Tangerang, pada tahun 2015, sebesar 76,08 bertambah di tahun 2016 menjadi 76,81. Penjelasan tentang indeks pembangunan manusia di Kota Tangerang tersebut, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangerang

NO 1 2 3 4 5

URAIAN Angka harapan Hidup (tahun) Angka harapan lama sekolah Rata-rata lama sekolah (tahun) Pengeluaran per kapita (ribu/tahun) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2015 71,29 12,90 10,20 13.766 76,08

2016 71,34 13,41 10,28 13.911 76,81

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka, 2017

4.4. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN SEKITAR a. Arahan RTRW Kota Tangerang Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Tahun 2032, kebijakan rencana tata ruang di wilayah Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, yaitu : BAB 4 - 9

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

1) Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pinang diarahkan sebagai PPK III yang memiliki fungsi

sebagai

perdagangan

dan

jasa

dengan

skala

pelayanan regional dan perumahan kepadatan menegah. 2) Rencana Pola Ruang Wilayah Dalam

rencana

pola

ruang,

terbagi

atas

rencana

pengembangan kawasan lindung dan budidaya. Kecamatan Pinang

dalam

kaitan

pengembangan

kawasan

lindung

diarahkan pada kawasan rawan banjir serta RTH (ruang terbuka hijau). Adapun dalam kaitan pengembangan sebagai kawasan budidaya, Kecamatan Pinang diarahkan sebagai kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi, perdagangan dan jasa, pariwisata, kawasan ruang evakuasi bencana, serta kawasan peruntukan lainnya. 3) Rencana Kawasan Strategis Kota

Tangerang

Strategis

ditetapkan

Nasional

termasuk

dalam

Jabodetabekpunjur.

Kawasan

Dalam

sudut

kepentingan pertumbuhan ekonomi, kawasan Pusat Kota Baru,

kawasan

sepanjang

sisi

jalan

tol

dan

kawasan

peruntukan industri merupakan kawasan strategis di wilayah Kota Tangerang. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya ditetapkan di kawasan Kota Lama. Adapun kawasan

strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya

dukung lingkungan hidup meliputi kawasan situ dan Kawasan Sungai Cisadane. Dari penjelasan Rencana Struktur Ruang Wilayah dan Rencana Pola

Ruang

Wilayah

berdasarkan

RTRW

Kota

Tangerang

tersebut, maka rencana Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky

House

Alam

Sutera,

secara

terpadu

dengan

pusat

perdagangan dan jasa di wilayah Kecamatan Pinang, sudah sesuai dengan arahan pengembangan RTRW Kota Tangerang. BAB 4 - 10

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.4. : Peta Rencana Struktur Ruang Kota Tangerang (Sumber : RTRW Kota Tangerang, 2012-2032)

BAB 4 - 11

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.5. : Peta Rencana Sistem Jaringan Transportasi Kota Tangerang (Sumber : RTRW Kota Tangerang, 2012-2032)

BAB 4 - 12

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.6. : Peta Jalur Evakuasi Bencana di Wilayah Kota Tangerang (Sumber : RTRW Kota Tangerang, 2012-2032)

BAB 4 - 13

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.7. : Peta Rencana Pola Ruang Kota Tangerang (Sumber : RTRW Kota Tangerang, 2012-2032)

BAB 4 - 14

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.8. : Peta Rencana Kawasan Strategis Kota Tangerang (Sumber : RTRW Kota Tangerang, 2012-2032)

BAB 4 - 15

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

b. Rencana Pengembangan Jalan Tol Serpong–KunciranBandara Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum melalui

Direktorat

Jenderal

Bina

Marga

akan

melakukan

pengembangan ruas jalan tol Serpong-Kunciran-Bandara. Ruas jalan tersebut akan menghubungkan pula ruas tol BSD-Jakarta dengan ruas tol Jakarta-Merak.Rencana pembangunan jalan tol Serpong-Kunciran-Bandara (16-17), akan mempengaruhiKinerja Ruas Jl. Jalur Sutera Boulevard. Pelaksanaan pembebasan lahan saat ini telah mencapai 96,69%, sehingga target jalan tol tersebut beroperasi pada tahun 2019. Gambaran posisi dan lokasi ruas jalan tol Serpong-Kunciran-Bandara dalam sistem jaringan jalan tol tersebut, secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.9. : Rencana Pengembangan Jalan Tol Serpong-Kunciran-Bandara

4.5. RENCANA PEMBANGUNAN Pengembang

Apartemen

dan

Komersial

Sky

House

Alam

Sutera adalah Sky House yang memasuki pasar Jabodetabek pada tahun 2017 dengan tujuan memberikan hunian berkualitas serta BAB 4 - 16

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

lingkungan hidup yang nyaman, aman dan sehat dan membantu modernisasi

wilayah

masyarakat

akan

perkotaan kehidupan

untuk

memenuhi

berkualitas.

keinginan

Saat

ini Sky

House memiliki 4 Pusat Pemasaran di Jabodetabek yaitu: 

Sky House BSD+



Sky House Alam Sutera+



International Exhibition Center



SkyHouse Exhibition Center.

Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera di desain dengan berbagai fasilitas

lengkap

untuk menunjang gaya

hidup dan

kenyamanan hidup penghuni. Dikategorikan dalam 5 kategori besar, Sky House Alam Sutera memiliki fasilitas: Fasilitas olahraga. Penghuni diberikan fasilitas yang mengarah kepada gaya hidup aktif dan sehat dengan disediakannya: 

Sky infinity swimming pool,



Sky jogging track,



Indoor & Outdoor Gym,



Indoor table tennis,



Outdoor basketball court.

Fasilitas hiburan. Residence Sky House Alam Sutera dapat menikmati kegembiraan yang lebih santai dengan tersedianya: 

Table football,



Billiard,



Children playground.

Fasilitas social. Penghuni dapat menikmati fasiitas sosial yang professional dan casual dengan memanfatkan fasilitas: 

Co-working space,



Meeting Room,



Printing center,



Public kitchen,



Book bar.

BAB 4 - 17

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Fasilitas

taman.

Kawasan

Sky

House

Alam

Sutera

2018

akan

lebih berkualitas dalam suasana dan kesegaran udara dengan tersedianya: 

Taman 7 lapis,



Sky garden,



Parkiran dengan vertical garden,



Green Outdoor corridor,



Air siap minum.

Fasilitas

keamanan.

kenyamanan

hidup

Sky

House

Alam

penghuni

Sutera

apartemen

memberikan dengan

tersedianya fasilitas keamanan berupa: 

CCTV 360 derajat,



Layanan keamanan professional 24 jam.

Kemudian, Luas lahan yang akan dikembangkan adalah 25.000 m2, dengan 5 tower residensial dan ketinggian bangunan mencapai 42 lantai yang terdiri dari 5.237 unit apartemen terbagi atas 3.698 unit (tipe studio), 1.231 unit (tipe 2 Kamar Tidur) dan 308 unit (tipe 3 Kamar Tidur). Selanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh di alokasikan lahan sebesar 15% atau 3.750,25 m2 untuk ruang terbuka hijau (greeneries). Selain itu pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera dilengkapi dengan gedung parkir 4 lantai dan 1 lantai semi basement dengan luas lantai basement tersebut sebesar 12.710 m2 yang digunakan sebagai ruang parkir kendaraan

bermotor

dengan

kapasitas

1.250

SRP-Mobil.

Selanjutnya, total luas bangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera adalah sebesar 224.000 m2 . Dalam melaksanakan kegiatanya PT Risland Sutera Property telah memiliki izin warga melalui Lurah dan Camat masing - masing di terbitkan Berdasarkan Surat Keputusan Lurah Kunciran Nomor : BAB 4 - 18

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

640/07-Ekbang/2018 tanggal 26 Juni 2018 dan Surat Keputusan Camat Pinang Nomor : 640/06-Yanum/2018 tanggal 06 Juli 2018, yang ke-2 (dua) yaitu izin Peruntukan lahan yang diterbitkan Berdasarkan

Keputusan

Kepala

Dinas

Pekerjaan

Umum

Dan

Penataan Ruang Kota Tangerang Nomor : 593.1/1207–Bid.PR 2018, tanggal 28 Juni 2018. Penjelasan

selengkapnya

mengenai

konsep

pembangunan

Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera tersebut disajikan pada tabel berikut ini; Tabel 4.5. Konsep Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Sumber : Pemrakarsa, 2018

BAB 4 - 19

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Tabel 4.6. Rincian Luasan Lantai Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Sumber : Pemrakarsa, 2018

Lebih lanjut, pengaturan sirkulasi pergerakan lalu lintas diluar kawasan, tidak dapat dikontrol atau diintervensi secara penuh oleh Developer, karena domain pengaturan berada pada Pemerintah Daerah. Oleh karenanya, diperlukan arahan dan konsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah untuk melakukan perbaikan-perbaikan berkaitan dengan sistem keluar masuk Pembangunan Apartemen BAB 4 - 20

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

dan Komersial Sky House Alam Sutera. Namun demikian, terkait dengan pengaturan sirkulasi di dalam Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, Pihak Developer dapat secara leluasa mendesain konsep pembangunan kawasan dengan sebaik mungkin, sehingga sirkulasi pergerakan dalam kawasan dapat berlangsung dengan aman, nyaman, tertib dan lancar. Secara lengkap penjelasan tentang posisi Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera serta pola pergerakan dalam tersebut dapat di lihat pada gambar-gambar berikut.

Jl. Jalur Sutera Boulevard Gambar 4.10. Akses Menuju Lokasi Lahan Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 21

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.11. Dokumentasi Drone Di Lokasi Lahan Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.12. Prespektif 1 Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera BAB 4 - 22

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.13. Prespektif 2 Tampak Atas Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.14. Prespektif 3 Gambar Tampak Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera BAB 4 - 23

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.15. Prespektif 4 Area Komersial Dan Marketing Gallery Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 24

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.16. Denah Proyek Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 25

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.17. Potongan A-A Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 26

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.18. Potongan B-B Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 27

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.19. Panjang Jalur Aktif (Komersial) Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 28

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.20. Peruntukan Bangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 29

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.21. Rencana Sirkulasi Lalu Lintas Internal Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 30

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.22. Desain Unit Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 31

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.23. Denah Siteplan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera (AUTOCAD)

BAB 4 - 32

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

4.6. PELINGKUPAN DAMPAK Pelingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana pengembangan. Ditinjau dari aspek rencana lokasi pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, sebagaimana telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, maka ruas jalan yang terkena dampak langsung dengan adanya pembangunan dimaksud adalah ruas Jl. Jalur Sutera Boulevard (1,2,3,4 & 5) serta Jl. Nean Saba. Sehingga, cakupan wilayah kajian yang akan dilakukan analisis dampak lalu lintas dengan adanya pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera adalah disepanjang ruas jalan tersebut. Penjelasan secara lengkap tentang cakupan wilayah kajian Analisis Dampak Lalu Lintas pembangunan dimaksud, secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6 2 1 4 3 5 Gambar 4.24. : Ruas Jalan Terkena Dampak

BAB 4 - 33

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Berdasarkan status jalan, maka ruas Jl. Jalur Sutera Boulevard merupakan jalan Kawasan sehingga segala bentuk kewenangan berada pada manajemen Kawasan Alam Sutera. Kemudian, secara fungsi Jalan Jalur Sutera Boulevard termasuk jalan arteri dengan sistem jaringan jalan sekunder. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, beberapa pengertian tentang jalan tersebut dapat disampaikan sebagai berikut :  Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder.  Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.  Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan  Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.  Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.  Jalan

kolektor

merupakan

jalan

umum

yang

berfungsi

melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.  Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,

BAB 4 - 34

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.  Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.  Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.  Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.  Jalan

provinsi

merupakan

jalan

kolektor

dalam

sistem

jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan

ibukota

kabupaten/kota,

atau

antar

ibukota

kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.  Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan propinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota

kecamatan,

antaribukota

kecamatan,

ibukota

kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.  Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,

menghubungkan

menghubungkan

pusat

antarpersil,

pelayanan serta

dengan

persil,

menghubungkan

antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.  Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

BAB 4 - 35

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan, fungsi dan intensitas Lalu Lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan Jalan dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi Kendaraan Bermotor. Pengelompokan Jalan menurut kelas Jalan terdiri atas: a. Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton; b. jalan

kelas

II,

yaitu

jalan

arteri,

kolektor,

lokal,

dan

lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton; c. jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran

lebar

tidak

melebihi

2.100

(dua

ribu

seratus)

milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton; dan

BAB 4 - 36

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

d. jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter,ukuran panjang melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton. Dari penjelasan tentang kelas dan fungsi jalan tersebut, selengkapnya dapat dijelaskan melalui Gambar 4.25. berikut ini.

Gambar 4.25. Pembagian Kelas Jalan

Oleh karenanya, jalan-jalan tersebut harus dapat dipertahankan tingkat pelayanan jalan atau level of service (LOS) nya minimal sama dengan level of service (LOS) nya pada kondisi saat ini, atau bahkan dapat ditingkatkan pasca pengoperasian Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, jika sudah terbangun secara keseluruhan (ultimate development). Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, terdapat standar minimal yang mengatur tingkat pelayanan jalan dari berbagai fungsi jalan. Untuk lebih dapat menjelaskan tentang standar minimal tingkat pelayanan jalan dari berbagai fungsi

jalan

sebagaimana

peraturan

perundang-undangan

tersebut, lebih lanjut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

BAB 4 - 37

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Tabel 4.7. Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan Sesuai Fungsi Jalan

NO 1

FUNGSI JALAN

TINGKAT PELAYANAN

Sistem jaringan jalan primer a. Jalan Tol b. Jalan Arteri Primer c. Jalan Kolektor Primer d. Jalan Lokal Primer Sistem jaringan jalan sekunder a. Jalan Arteri Sekunder b. Jalan Kolektor Sekunder c. Jalan Lokal Sekunder d. Jalan Lingkungan

2

B B B C C C D D

Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 96 Tahun 2015

Adapun penjelasan terkait dengan karakteristik masing-masing tingkat

pelayanan

jalan

tersebut,

secara

lengkap

dapat

dijelaskan sebagai berikut : a. Tingkat Pelayanan A, dengan kondisi : 1) Arus

bebas

dengan volume lalu lintas rendah dan

kecepatan sekurang-kurangnya 80 km/jam ; 2) Kepadatan lalu lintas sangat rendah ; 3) Pengemudi

dapat

mempertahankan

kecepatan

yang

diinginkannya tanpa atau dengan sedikit tundaan. b. Tingkat Pelayanan B, dengan kondisi : 1) Arus

stabil

dengan

volume

lalu

lintas

sedang

dan

kecepatan sekurang-kurangnya 70 km/jam ; 2) Kepadatan lalu lintas rendah, hambatan internal lalu lintas belum mempengaruhi kecepatan ; 3) Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.

BAB 4 - 38

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

c. Tingkat Pelayanan C, dengan kondisi : 1) Arus stabil tetapi

kecepatan dan pergerakan kendaraan

dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi dengan kecepatan sekurang-kurangnya 60 km/jam; 2) Kepadatan lalu lintas sedang, karena hambatan internal lalu lintas meningkat ; 3) Pengemudi

memiliki

keterbatasan

untuk

memilih

kecepatan, pindah lajur atau mendahului. d. Tingkat Pelayanan D, dengan kondisi : 1) Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan kecepatan sekurang-kurangnya 50 km/jam ; 2) Masih

ditolerir

namun

sangat

terpengaruh

oleh

perubahan kondisi arus ; 3) Kepadatan lalu lintas sedang, namun fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang besar ; 4) Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam menjalankan kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih ditolerir untuk waktu yang singkat. e. Tingkat Pelayanan E, dengan kondisi : 1) Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sekurangkurangnya

30

km/jam

pada

jalan

antar

kota

dan

sekurang-kurangnya 10 km/jam pada jalan perkotaan; 2) Kepadatan lalu lintas tinggi, karena hambatan internal lalu lintas tinggi ; 3) Pengemudi

mulai

durasi pendek.

BAB 4 - 39

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

merasakan

kemacetan-kemacetan

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

f. Tingkat Pelayanan F, dengan kondisi : 1) Arus

tertahan

dan

terjadi

antrian

kendaraan

yang

panjang dengan kecepatan kurang dari 30 km/jam; 2) Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup lama ; 3) Dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0.

4.7. ANALISIS KONDISI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN EKSISTING a. Data Jalan Berdasarkan survey inventarisasi jalan yang telah dilakukan, maka diperoleh profil jalan terhadap ruas jalan yang akan terpengaruh dengan adanya pengoperasian Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera yaitu Jl. Jalur Sutera Boulevard.

Untuk

kepentingan

analisis

maka,

Konsultan

membagi menjadi 5 segmen antara lain Jl. Jalur Sutera Boulevar 1-1 (Dari Arah Mall @ Alam Sutera), Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA Ke Arah Masuk Tol), Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA Dari Arah Keluar Tol), Jl. Jalur Sutera 1-4 (Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 dan 1-5) serta Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 (Arah ke Giant Alam Sutera dan Arah ke Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4) serta Jl. Nean Saba. Ke-6 (enam) profil jalan tersebut, secara lengkap dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut ini.

BAB 4 - 40

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.26. Jaringan Jalan Di Sekitar Lokasi Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

BAB 4 - 41

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Tabel 4.8.: Profil Ruas Jalan Terkena Dampak

No

Ruas Jalan

1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan

LEBAR Tipe Hambatan Badan Jalan Lajur Median Trotoar Jalan Samping (m) (m) (m) (m) 8/2T 13,50 3,38 3,0 2,0 Rendah 12,00 3,00 3,0 6,0 Rendah 4/1TT 13,50 3,38 - 2,0 Rendah 4/1TT 13,50 3,38 Rendah 4/1TT 12,00 3,00 3,0 6,0 Rendah 13,50 3,38 3,0 Rendah 6/2T 12,00 3,00 3,0 6,0 Rendah 8,00 4,00 0,5 2,0 Rendah 2/2TT 6,00 3,00 - Rendah 6,00 3,00 - Rendah

Sumber : Hasil Survey, 2018

Adapun kondisi ruas jalan yang akan terkena dampak lalu lintas

dengan

adanya

pembangunan

Apartemen

dan

Komersial Sky House Alam Sutera tersebut, secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.27. Kondisi Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-1

BAB 4 - 42

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.28. Kondisi Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-2

Gambar 4.29. Kondisi Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-3

BAB 4 - 43

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.30. Kondisi Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-4

Gambar 4.31. Kondisi Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-5

Gambar 4.32. Kondisi Ruas Jalan Jalur Nean Saba

BAB 4 - 44

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Arah Mall @ Alam Sutera

Arah IKEA

Pedestrian

Pedestrian Bike lane

Gambar 4.33. Penampang Melintang Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-1

Arah Masuk Tol

Gambar 4.34. Penampang Melintang Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-2

BAB 4 - 45

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Dari Arah Keluar Tol

Gambar 4.35. Penampang Melintang Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-3

Dari Arah Jl. Jalur Sutera 1-5

Dari Arah Jl. Jalur Sutera 1-3

Pedestrian Bike lane

Gambar 4.36. Penampang Melintang Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-4

BAB 4 - 46

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Arah Jl. Jalur Sutera 1-4

Pedestrian Bike lane

Gambar 4.37. Penampang Melintang Ruas Jalan Jalur Sutera Boulevard 1-5

BAB 4 - 47

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Arah Giant Alam Sutera

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Gambar 4.38. Penampang Melintang Ruas Jalan Nean Saba

Selanjutnya, berdasarkan tabel dan gambar tersebut diatas, maka besaran kapasitas jalan dari ruas jalan terkena dampak dimaksud dapat dihitung. Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung volume lalu lintas ideal per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam atau satuan kendaraan ringan (skr)/jam. Untuk perhitungan kapasitas jalan

pada

ruas-ruas

menggunakan

jalan

formulasi

dari

terkena

dampak,

Pedoman

Konsultan

Kapasitas

Jalan

Indonesia (PKJI), yang dinotasikan sebagai berikut :

C = Co x FCLJ x FCPA x FCHS x FCUK Dimana : C

= Kapasitas (skr/jam)

Co

= Kapasitas dasar (skr/jam)

FCLJ

= Faktor penyesuaian lebar jalan

FCPA

= Faktor penyesuaian pemisah arah

(hanya untuk

jalan tak terbagi) FCHS

= Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb

FCUK

= Faktor penyesuaian ukuran kota

Dari hasil perhitungan kapasitas jalan perkotaaan dengan menggunakan formulasi dalam Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 diketahui bahwa kapasitas ruas jalan BAB 4 - 48

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

terkena dampak lalu lintas pada masing-masing arah. Secara lengkap, hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9. Kapasitas Ruas Jalan Terkena Dampak No

Ruas Jalan

1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan

Tipe Jalan 8/2T

Co

FCLJ

FCPA

FCHS

FCUK

C

C/Arah

6600 6600

0,98 0,92

1,0 1,0

0,97 1,02

1,03 1,03

6.462 6.379

6.462 6.379

6600

0,98

1,0

0,97

1,03

6.462

6.462

6600

0,98

1,0

0,97

1,03

6.462

6.462

6600 6600

0,92 0,98

1,0 1,0

1,02 0,97

1,03 1,03

6.379 6.462

6.379 6.462

6600 3300

0,92 1,08

1,0 1,0

1,02 0,94

1,03 1,03

6.379 3.451

6.379 3.451

2900 2900

0,87 0,87

1,0 1,0

0,92 0,92

1,03 1,03

2.391 2.391

1.195 1.195

4/1TT 4/1TT 4/1TT

6/2T

2/2TT

Sumber : Hasil Analisis, 2018

b. Data Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada ruas jalan per satuan waktu, dinyatakan

dalam

kendaraan/jam

atau

satuan

mobil

penumpang (skr)/jam. Sedangkan volume jam puncak (VJP) adalah volume lalu lintas paling tinggi dalam satu jam, selama periode waktu tertentu, misalnya 12 jam, 14 jam, 16 jam atau 24 jam. Sama halnya dengan volume lalu lintas, volume jam

puncak

(VJP),

juga

dapat

dinyatakan

dengan

kendaraan/jam atau satuan mobil penumpang (skr)/jam. Untuk mendapatkan nilai VJP tersebut, Konsultan melakukan survey perhitungan lalu lintas terhadap ruas-ruas yang berpotensi terkena dampak selama 2 hari, yaitu pada saat hari kerja dan hari libur. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai VJP yang benar-benar terjadi pada ruas jalan yang BAB 4 - 49

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

terkena dampak, sehingga informasi ini dapat berguna bagi kepentingan Analisis lebih lanjut. Penjelasan volume lalu lintas pada ruas jalan terkena dampak di sekitar rencana lokasi pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera tersebut, selengkapnya sebagai berikut:

BAB 4 - 50

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

dapat

dijelaskan

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Tabel 4.10. : Volume Jam Puncak (VJP) dan LHR Ruas Jalan Terkena Dampak

No

Nama Jalan

Arah

A Hari Kerja (Senin, 10 September 2018) 1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan B Hari Libur (Minggu, 09 September 2018) 1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan Sumber : Hasil Analisis, 2018

BAB 4 - 51

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

VJP Pagi Kend SKR

VJP Siang Kend SKR

VJP Sore Kend SKR

LHR (14 Jam) Kend SKR

1.498 38 1.577 1.919 11 96 11 1.727 222 171

1.428 35 1.503 1.793 11 89 11 1.614 97 75

1.224 34 1.288 1.742 10 87 10 1.568 155 173

1.151 34 1.211 1.708 10 85 10 1.537 68 75

1.565 43 1.647 2.180 13 109 13 1.962 143 129

1.514 41 1.594 2.097 12 105 12 1.888 62 56

15.788 390 16.619 19.805 117 986 117 17.825 521 472

15.000 377 15.790 19.179 113 954 113 17.270 227 206

1.332 21 1.402 1.125 7 56 7 1.013 170 131

1.245 19 1.310 1.053 6 53 6 948 73 56

1.878 48 1.977 2.091 13 105 13 2.125 119 132

1.800 47 1.894 2.066 12 103 12 2.096 51 57

2.023 50 2.129 2.481 15 124 15 2.233 121 109

1.954 49 2.057 2.428 15 121 15 2.186 51 46

18.868 399 19.861 19.958 120 998 120 17.962 410 372

18.090 387 19.042 19.325 116 966 116 17.395 176 160

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

c. Data Angkutan Umum Saat ini telah terdapat layanan Angkutan Umum Massal Alam Sutera. Internal shuttle bus merupakan fasilitas yang umum dimiliki oleh suatu kawasan perumahan. Tujuannya jelas, yakni sebagai alat transportasi yang menghubungkan warga dari

satu

tempat

ke

tempat

lain

di

dalam

kawasan

perumahan tersebut. Untuk mendukung mobilitas warga dan masyarakat, bus yang

Alam

Sutera

menghadirkan

dinamai Urbanloop.

internal shuttle

Urbanloop hadir

dengan

dominasi warna merah dan bentuk vintage ala tram jaman dulu, serta telah dilengkapi dengan sistem GPS, melalui aplikasi yang diunduh via Google Play. Urbanloop memiliki empat pilihan jalur, yakni Jalur Merah, Biru, Hijau, dan Kuning yang akan melalui seluruh area di kawasan Alam Sutera, baik residensial maupun komersial, serta melewati dua main interchange yakni Halte Flavor Bliss dan Halte Mall@Alam Sutera. Sebagai gambaran pelayanan shuttle bus internal Alam Sutera tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

BAB 4 - 52

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

Gambar 4.39. : Pelayanan Angkutan Umum Di Kawasan Alam Sutera

BAB 4 - 53

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

2018

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

d. Hasil Survey Travel Time

Kecepatan

adalah

tingkat

pergerakan

lalu-lintas

atau

kendaraan tertentu yang sering dinyatakan dalam kilometer per jam. Terdapat dua kategori kecepatan rata-rata yaitu rata-rata dari sejumlah kecepatan pada lokasi tertentu. Yang Kedua adalah kecepatan ruang rata-rata atau kecepatan perjalanan yang mencakup waktu perjalanan dan hambatan. Kecepatan

ruang

rata-rata

dihitung

berdasarkan

jarak

perjalanan dibagi waktu perjalanan pada jalan tertentu. Kecepatan ini dapat ditentukan melalui pengukuran waktu perjalanan dan hambatan. V = S/t Keterangan : V = kercepatan/kelajuan (m/s) S = perpindahan/jarak tempuh (m) t = waktu (s) Dari hasil analisis survey travel time dapat dijelaskan pada gambar dan tabel berikut :

BAB 4 - 54

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Gambar 4.40. Ploting Titik Simpul Survey Tabel 4.11. Hasil Survey Travel Time Ruas Jalan Terkena Dampak Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

No

Arah

1

1-3

2

3-1

3

4-5

4

5-1

Kecepatan Rata-Rata (V=S/t) (Km/Jam) 1-2 2-3 60,00 63,33 3-4 4-2 2-1 63,33 50,53 60,00 4-5 60,00 5-4 4-1 60,00 60,00

Sumber : Hasil Analisis, 2018

e. Unjuk Kerja Tahun Dasar Nisbah volume/kapasitas (V/C ratio) adalah perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. Semakin besar nilai V/C ratio maka menunjukkan bahwa semakin padat pula lalu lintas pada suatu ruas jalan tertentu dengan BAB 4 - 55

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

demikian kondisinya semakin buruk, sedangkan semakin kecil nilai V/C ratio, maka secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi ruas jalan mempunyai kinerja yang semakin baik. Nilai V/C ratio di ruas jalan terkena dampak, rencana Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, dihasilkan dari pembagian volume jam puncak (VJP) dibagi dengan besarnya kapasitas yang telah dihitung pada sub bab sebelumnya. Adapaun tingkat pelayanan (level of service = LOS) adalah kemampuan

ruas

jalan

dan/atau

persimpangan

untuk

menampung lalu lintas pada keadaan tertentu. Nilai LOS dinotasikan dalam bentuk huruf dari mulai huruf A – F. Huruf A

menunjukkan

nilai

LOS

terbaik,

sedangkan

huruf

F

menunjukkan nilai LOS terburuk. Berdasarkan karakteristik operasi tingkat pelayanan jalan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas tersebut, maka unjuk kerja lalu lintas pada tahun dasar dari ruas jalan terkena dampak sebelum terbangun Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera, secara lengkap dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini. Tabel 4.12. Unjuk Kerja Jaringan Jalan Pada Tahun Dasar Sebelum Pembangunan

No 1 2 3 4 5

Uraian Volume Satuan Waktu Perjalanan 6,7 kend/jam Jarak Tempuh 415,4 kend-km Kecepatan Jaringan Jalan 61,6 km/jam Antrian Akhir 0 kend Konsumsi Bahan Bakar 30,8 liter

Sumber : Hasil Analisis, 2018

BAB 4 - 56

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Tabel 4.13. Unjuk Kerja Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terkena Dampak Pada Tahun Dasar Sebelum Pembangunan

No

Ruas Jalan

A HARI KERJA 1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan B HARI LIBUR 1 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-1 a. Arah IKEA b. Arah Mall @ Alam Sutera 2 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-2 (SSA) a. Arah Masuk Tol 3 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-3 (SSA) a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 4 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-4 (SSA) a. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-5 b. Dari Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-3 5 Jl. Jalur Sutera Boulevard 1-5 a. Arah Jl. Jalur Sutera Boulv. 1-4 b. Arah Giant Alam Sutera 6 Jl. Nean Saba a. Arah Bundaran Alam Sutera b. Arah Panunggangan Sumber : Hasil Analisis, 2018

BAB 4 - 57

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

Tipe Jalan

C

VJP

V/C Kecepatan LOS Ratio

8/2T 6.462 1.514 6.379 41

0,23 0,01

63,18 62,51

A A

6.462 1.594

0,25

63,22

A

6.462 2.097

0,32

64,01

A

12 0,002 105 0,02

60,00 60,03

A A

6.379 12 0,002 3.451 1.888 0,55

60,06 54,66

A A

1.195 1.195

4/1TT 4/1TT 4/1TT 6.379 6.462 6/2T

2/2TT 97 75

0,08 0,06

35,80 35,85

A A

6.462 1.954 6.379 49

0,30 0,01

62,50 62,50

A A

6.462 2.057

0,32

62,50

A

6.462 2.428

0,38

63,50

A

15 0,002 121 0,02

60,00 60,00

A A

6.379 15 0,002 3.451 2.186 0,63

60,00 60,00

A B

1.195 1.195

36,00 36,00

A A

8/2T

4/1TT 4/1TT 4/1TT 6.379 6.462 6/2T

2/2TT 73 57

0,06 0,05

Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Apartemen dan Komersial Sky House Alam Sutera

2018

Gambar 4.41. Titik Area Dengan V/C Ratio Tertinggi

Dari tabel tersebut diatas, terlihat bahwa total jam puncak pada hari libur merupakan total jam puncak paling besar. Oleh karenanya, volume lalu lintas jam puncak pada saat hari libur

merupakan

volume

jam

perencanaan

digunakan dalam analisis berikutnnya.

BAB 4 - 58

PT RISLAND SUTERA PROPERTY

yang

akan

Related Documents


More Documents from ""