Bab 4 & 5 Belaa 176.docx

  • Uploaded by: dwi gusti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 4 & 5 Belaa 176.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,526
  • Pages: 9
49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Kekurangan Energi Protein Pada Ibu Hamil di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Pekerjaan Tidak KEK < 23.5 cm KEK > 23.5 cm Total

Frekuensi 72 104 176

Persentase 40.9 59.1 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapat hasil 176 orang ibu hamil (100%) di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2017 dengan jumlah kejadian KEK sebanyak 72 orang ibu (40.9%) dan yang tidak KEK sebanyak 104 orang ibu (59.1%). Kejadian BBLR Pada Ibu Bersalin di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kejadian BBLR Pada Ibu Bersalin di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Pekerjaan BBLR Tidak BBLR Total

Frekuensi 79 97 176

Persentase 44.9 55.1 100

50

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapat hasil 176 orang ibu hamil (100%) di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2017 dengan jumlah kejadian BBLR sebanyak 79 anak (44.9%) dan yang tidak BBLR sebanyak 97 anak (55.1%). 2. Analisa Bivariat Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017 Tabel 4.4 Hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017 KEK

Tidak KEK KEK Total

Berat Badan Lahir >2500 gr <2500 gr

Total

N

%

N

%

N

48 31 79

23.7 17.6 44.9

24 73 97

13.6 41.5 55.1

72 40.9 104 59.1 176 100

OR

P-Value

0.000

4.710 (2.4708.981)

%

Berdasarkan tabel 4.6 didapat hasil tidak KEK sebanyak 72 orang (40.9%) dengan berat badan lahir normal sebanyak 48 anak (23.7%) dan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 24 anak (13.6%), dan kejadian KEK sebanyak 104 orang (59.1%) dengan berat badan lahir normal sebanyak 31 anak (17.6%) dan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 73 anak (41.5%). Hasil penelitian didapat hasil p-value 0.000 (<0.05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara KEK pada ibu hamil dengan kejadian berat badan

51

lahir di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017, dengan Odds Ratio 4.710 yang artinya ibu dengan keadaan KEK akan beresiko 4 kali melahirkan anak dengan kejadian BBLR .

B. Pembahasan Analisa Univariat 1. Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapat hasil 176 orang ibu hamil (100%) di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2017 dengan jumlah kejadian KEK sebanyak 72 orang ibu (40.9%) dan yang tidak KEK sebanyak 104 orang ibu (59.1%). Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Anisya (2011) dengan judul “Hubungan anemia dan KEK dengan kejadian Berat badan bayi lahir rendah di RS Siloam Palembang” didapat anemia pada ibu hamil sebanyak 20 ibu hamil (66.7%) dan tidak anemia 10 orang ibu hamil (33.3%) dan KEK 18 ibu hamil (60%) tidak KEK 12 ibu hamil (40%) dan kejadian berat badan lahir normal 9 anak (30%) BBLR 12 anak (70%). Menurut Depkes RI (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut

52

disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya. Menurut peneliti kekurangan energy kronik merupakan efek dari seseorang ibu hamil tidak mendapatkan asupan nutrisi dengan baik, bahkan dapat juga dikarenakan keadaan anemia yang cukup lama, pada penelitian ini didapat kejadian KEK sebanyak 34 orang ibu (59.6%) sejalan dengan penelitian Anisya (2011) didapat KEK 18 ibu hamil (60%), dimana kejadian KEK lebih banyak daripada yang tidak KEK.

2. Kejadian BBLR Pada Ibu Bersalin di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Bandar Lampung Tahun 2017 Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapat hasil 176 orang ibu hamil (100%) di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2017 dengan jumlah kejadian BBLR sebanyak 79 anak (44.9%) dan yang tidak BBLR sebanyak 97 anak (55.1%)..

53

Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Anisya (2011) dengan judul “Hubungan anemia dan KEK dengan kejadian Berat badan bayi lahir rendah di RS Siloam Palembang” didapat anemia pada ibu hamil sebanyak 20 ibu hamil (66.7%) dan tidak anemia 10 orang ibu hamil (33.3%) dan KEK 18 ibu hamil (60%) tidak KEK 12 ibu hamil (40%) dan kejadian berat badan lahir normal 9 anak (30%) BBLR 12 anak (70%). Bayi BBLR adalah bayi yang lahir denngan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilannya. Sedangkan menurut WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebur Low Birth Weight Infants (BBLR) (Proverawati dan Ismawati, 2010). Menurut peneliti BBLR adalah akibat kurangnya asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu, anak semasa didalam Rahim, mendapatkan satu-satunya nutrisi melalui ibu, jika ibu kekurangan energy atau mengalami anemia, akan berakibat terhadap pertumbuhan bayi, diantaranya adalah BBLR.

Analisa Bivariat 1. Hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017 Hasil penelitian didapat hasil p-value 0.000 (<0.05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara KEK pada ibu hamil dengan kejadian berat

54

badan lahir di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017, dengan Odds Ratio 4.710 yang artinya ibu dengan keadaan KEK akan beresiko 4 kali melahirkan anak dengan kejadian BBLR. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisya (2011) dengan judul “Hubungan anemia dan KEK dengan kejadian Berat badan bayi lahir rendah di RS Siloam Palembang” hasil p-value 0.07 pada anemia dan BBLR yang artinya ada hubungan bermakna antara kejadian anemia dengan BBLR di RS Siloam Palembang dengan nilai OR 3.212 yang artinya ibu yang terkenan anemia 3 kali lebih beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Dan hasil pvalue 0.012 pada KEK dan BBLR yang artinya ada hubungan bermakna antara kejadian KEK dengan BBLR di RS Siloam Palembang dengan nilai OR 2.411 yang artinya ibu yang terkenan KEK 2 kali lebih beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Ibu hamil yang menderita kurang energy kronis (KEK) dan anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar, terutama pada trimester 3 kehamilan, dibandingkan ibu yang hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, mengalami kematian saat persalinan, perdarahan, pascapersalinan yang sulit karena lemah, san mudah mengalami gangguan kesehatan. Bayi yang dilahirkan BBLR umumnya kurang mampu merendam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan

55

perkembangannya bahkan terganggu kelangsungan hidupnya. Selain itu juga akan meningkatkan resiko kematian dan kesakitan bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah perilaku dan sebagainya (Fatonah, 2016) Menurut peneliti Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya, sehingga menyebabkan asupan nutrisi bayi dalam kandunganpun kurang, dan mengakibatkan BBLR. 3. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini saya menggunakan data sekunder, sehingga saya menggunakan data rekam medik, dan data rekam medic biasanya hilang atau tidak tersusun dengan rapi, sehingga menyulitkan saat penelitian.

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dengan judul “Hubungan Anemia Dan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017” dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jumlah kejadian KEK pada ibu hamil di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung sebanyak 104 orang ibu (59.1%). 2. Jumlah kejadian BBLR pada ibu bersalin di RSUD dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung sebanyak 97 orang ibu (55.1%). 3. Didapat hasil p-value 0.016 (<0.05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara KEK pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir di RSUD dr. H Abdoel Moloek Provinsi Lampung Tahun 2017, dengan Odds Ratio 4.500 yang artinya ibu dengan keadaan KEK akan beresiko 4 kali melahirkan anak dengan kejadian BBLR. B. Saran Bagi ibu hamil Diharapkan bagi ibu hamil agar dapat memahami pentingnya memenuhi asupan nutrisi selama kehamilan, seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan mengandung vitamin, mengkonsumsi susu bagi ibu hamil serta tablet

57

besi yang dianjurkan oleh bidan, dengan tujuan agar bayi dan ibu sehat saat bersalin dan anak yang dilahirkan tidak mengalami BBLR. Bagi profesi Sebagai salah satu referensi untuk studi lebih lanjut bagi peneliti lain yang tertarik pada masalah kekurangan energi kronik (KEK) dan anemia, serta diharapkan bagi timkesehatan dapat memberikan penyuluhan pada ibu hamil tentang pentingnya konsumsi makanan sehat dan bergizi pada ibu hamil untuk mengurangi resiko anemia dan KEK. Bagi institusi Bagi fakultas ilmu kesehatan khususnya progdi kebidanan dapat dijadikan informasi dan digunakan untuk mengembangkan keilmuan serta sebagai bahasan untuk memperluas hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.

Related Documents

Bab 4 & 5 Belaa 176.docx
December 2019 16
Bab 4 & 5.docx
May 2020 5
Bab 4-5.docx
November 2019 10
Bab 4 5.docx
November 2019 19
Bab 4 & 5.docx
July 2020 5
Bab 4 Dan 5 - Copy.docx
November 2019 55

More Documents from "mega"