Perencanaan Struktur Sekunder
BAB III PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER III.1. PEMBEBANAN PELAT Untuk perencanaan diapakai data sebagai berikut : Mutu beton (f’c)
: 30 MPa
Mutu baja (fy)
: 300 MPa
Tebal pelat yang direncanakan Tebal pelat lantai dan leuvel
: 12 cm
Tebal pelat atap
: 10 cm
III.2. Struktur Pada Pelat Pelat direncanakan menerima beban mati (DL) dan beban hidup (LL) seperti diatur dalam PBI-83 berdasarkan fungsi lantai. Adapun kombinasi pembebanan yang dipakai sesuai dengan peraturan SNI 03-2847-2002 U = 1.2 D + 1.6 L III.2.1 Struktur Pelat Pada Atap Pembebanan Pelat Atap 1. Beban Mati (DL) Pelat
:
Plafon
0.1 m x 2400 kg/m3
=
240 Kg/m2
:
=
11 Kg/m2
Penggantung
:
=
7 Kg/m2
Ducting AC +Plumbing
:
=
40 Kg/m2
Finishing 2 cm
:
2 x 21 kg/m3
=
42 Kg/m2
Aspal 1 cm
:
1 x 14 kg/m3
=
14 Kg/m2
Berat Total =
354 Kg/m2
2. Beban Hidup : LL (PPIUG 1983, 3.1) : Qu
:
100
=
100 Kg/m2
1,2 DL + 1,6 LL = 1.2 (354)+1.6(100) =
584.8 Kg/m2
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Data Perencanaan Perhitungan Tulangan Pelat Atap f’c
: 30 Mpa 1 = 0,85 (SNI 03-2847-2002 pasal 12.2 (7(3))
fy
: 300 Mpa
tplat
: 100 mm
Tebal Selimut min (decking) : 40 cm (SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 (1(c)) Φ tulangan rencana
: 8 mm (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2)
ρbalance = =
0.85 * 1 * fc' 600 (SNI 03-2847-2002 pasal 10.4.3) * fy (600 fy ) 0.85 * 0.85 * 30 600 = 0,0482 * 300 (600 300 )
ρmax 0,75 x ρbalance = 0,75 * 0,0482 = 0.0361 min = 0.002 (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2.1) Perhitungan Tulangan Pelat Atap Dihitung pelat atap type A :
30 20 Lx 300 275 cm 2 2 30 30 Ly 400 370 cm 2 2
Ly 370 1.345 < 2 pelat dua arah Lx 275
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Perhitungan Tulangan : Lx
= 2,75 m
Ly
= 3,70 m
qu
= 584.8 kg/m2
fc
= 30 MPa
fy
= 300 MPa
tplat
= 100 mm
Decking rencana
= 40 mm
Ø tulangan rencana = 10 mm
Di Bab II Pre Elementary Design untuk perhitungan dimensi pelat atap diperoleh
1 1 αm = = (10.29 2.925 11.01 11.01) 8.81 2 4 4 Bedasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5(3(3)) yang mana m 2 sehingga digunakan jepit penuh type II Pada perhitungan pelat dua arah, Mlx
= momen lentur pelat per satuan panjang di lapangan di arah bentang lx.
Mly
= momen lentur pelat per satuan panjang di lapangan di arah bentang ly.
Mtx
= momen lentur pelat per satuan panjang di tumpuan di arah bentang lx.
Mty
= momen lentur pelat per satuan panjang di tumpuan di arah bentang ly.
Momen yang menentukan : Dari tabel 13.3.2 PBI-71 didapat : Mtx = Mlx = 0,001 * q * Lx2 * C1
dimana C1 = 34
Mly = 0,001 * q * Lx2 * C2
dimana C2 = 18
2
Mtx = -0.001 * q * Lx * C3
dimana C3 = 73
Mty = -0.001 * q * Lx2 * C4
dimana C4 = 57
Jadi, Momen yang menentukan merupakan nilai C terbesar Mlx = Mtx = -0.001 x 584.8 x 2.752 x 73 = 322.85 kgm Mly = Mty = -0.001 x 584.8 x 2.752 x 57 = 252.09 kgm
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Tinggi Manfaat dx = tplat – decking – ½ Ø
= 100 – 40 – ½ . 10
dy = tplat – decking – Ø – ½ Ø = 100 – 40 – 10 – ½ . 10
= 55 mm = 45 mm
Penulangan tumpuan dan lapangan Arah X Mtx
= 322.85 kgm = 3228500 Nmm
ρperlu =
2mRn 1 1 1 m fy
= 1 1 1 (2).(11.76).(1.33) 0.0046 11.76 300
ρperlu > ρmin , maka digunakan ρperlu = 0.0046 As = ρ x b x d = 0.0046 x 1000 x 55 = 250.54mm2 Dipasang tulangan tarik Ø8-200 mm (As = 251 mm2) Arah Y Mty
= 252.09 kgm = 2520900 Nmm
ρperlu =
2mRn 1 1 1 m fy
= 1 1 1 (2).(11.76).(1.042) 0.0035 11.76 300
ρperlu > ρmin , maka digunakan ρperlu = 0.0035 As = ρ x b x d = 0.0035 x 1000 x 55 = 195mm2 Dipasang tulangan tarik Ø8-200 mm (As = 251 mm2)
Kontrol perlu tulangan susut dan suhu Didapatkan perlu tulangan ρsusut pakai = 0.002 Assusut pakai = 0.002 x b x h Assusut perlu = 0.002 x 1000 x 100 = 200 mm2 Dipasang tulangan susut Ø8-200 mm (As = 251 mm2)
Kontrol retak pelat atap ;
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Bila tegangan leleh rencana fy untuk tulangan tarik melebihi 300 Mpa, maka penampang dengan momen positif dan negative maksimum harus dirancang sedemikian hingga nilai z yang diberikan oleh ; (SNI 03-2847-2002 pasal 12.6 (4).24)
Tidak melebihi 30 MN/m untuk penampang di dalam ruangan dan 25 MN/m untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar. Kontrol retak dilakukan pada Plat Atap, dimana : fs = tegangan dalam tulangan yang dihitung pada beban kerja, dapat diambil 60%.fy dc = tebal selimut beton diukur dari serat tarik terluar ke pusat batang tulangan Cc + ½ Øtulangan A = luas efektif beton tarik di sekitar lentur tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan titik pusat tulangan tersebut dibagi jumlah batang tulangan 2d c xb n
Sebagai alternative terhadap perhitungan nilai z, dapat dilakukan perhitungan lebar retak yaitu :
Nilai lebar retak yang diperoleh tidak boleh melebihi 0.4 mm untuk penampang di dalam ruangan dan 0.3 mm untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar. Selain itu spasi tulangan yang berada paling dekat dengan permukaan tarik tidak boleh lebih
fy = 300 Mpa Cc = 40 mm Ø tulangan = 8 mm fs = 60 % x fy = 60 % x 300 = 180 Mpa dc = Cc + ½ Ø tulangan = 40 + ½ x 8 = 44 mm
Lebar retak :
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
…. OK!! Spasi maksimum di permukaan tarik : – 2,5 Cc =
…. OK!! …. OK!!
Kontrol Lendutan Dalam peraturan SNI-03-2847-2002 Ps.11.5.3.1 tabel 9 disebutkan batas lendutan maksimum untuk pelat harus lebih kecil dari :
ᵟijin = Qu = 584.8 kg/m2 x 1 m = 584.8 kg/m = 5.84 kg/cm N/mm2 = 257429.6 kg/cm2
Ec = I = ½ b h3 = ½.100.103 = 8333.33 cm4
ᵟ° =
ᵟ
cm < ijin = 2.056 cm OK!!
III.2.2 Struktur Pelat Lantai 1 dan 2 Pembebanan Pelat Lantai 1 dan 2 Beban Mati : Pelat
: 0.12 m x 2400 kg/m3
=
288 Kg/m2
Plafon
:
=
11 Kg/m2
Penggantung
:
=
7 Kg/m2
Lantai Keramik
: 1.0 x 24
=
24 Kg/m2
Spesi t=2 cm
: 2.0 x 21
=
42 Kg/m2
Partisi
:
=
40 Kg/m2
Ducting Plumbing
:
=
40 Kg/m2
Berat Total =
452 Kg/m2
Beban Hidup : Kombinasi Pembebanan yang digunakan berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11.1
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
PPIUG 1983 tabel 3.1 LL = 250 kg/m2 Qu = 1.2 DL + 1.6 LL = 1.2 (452) + 1.6 (250) = 942.4 kg/m2 Data-data perencanaan dalam perhitungan penulangan pelat adalah sebagai berikut: 1 = 0.85 (SNI 03-2847-2002 pasal 12.2)
fc’ = 30 MPa fy = 300 MPa t plat = 120 mm
Decking = 20 cm (SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 (1(c)) Øtulangan rencana = 10 mm Perhitungan Tulangan Pelat Lantai 1 dan Lantai 2 Dihitung pelat lantai 1 dan 2 type A :
40 30 Lx 300 265 cm 2 2 30 40 Ly 300 265 cm 2 2
=
Ly 265 1,00 < 2 Pelat dua arah Lx 265
Di bab II Pre Elementary Design untuk perhitungan dimensi pelat lantai 1 dan lantai 2 diperoleh:
1 1 αm = = (27.36 5.84 7.014 19.73) 14.986 2 4 4 sehingga digunakan jepit penuh type II. Momen yang menentukan : Dari tabel 13.3.2 PBI-71 didapat : Mlx = Mlx = 0,001 * q * Lx2 * C1
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
dimana C1 = 21
Perencanaan Struktur Sekunder
Mly = 0,001 * q * Lx2 * C2
dimana C2 = 21
Mtx = -0.001 * q * Lx2 * C3
dimana C3 = 52
Mty = -0.001 * q * Lx2 * C4
dimana C4 = 52
Jadi, Momen yang menentukan merupakan nilai X terbesar Mlx = Mtx = -0,001 x 1194.4 x 2,652 x 52 = 436.16 kgm Mly = Mty = 0,001 x 1194.4 x 2,652 x 52 = 436.16 kgm
Tinggi Manfaat dx = tplat – decking – ½ Ø
= 120 – 20 – ½ . 10
dy = tplat – decking – Ø – ½ Ø = 120 – 20 – 10 – ½ . 10
= 95 mm = 85 mm
Penulangan tumpuan dan lapangan Arah X Mtx
= 436.16 kgm = 4361600 Nmm
ρperlu =
2mRn 1 1 1 m fy
= 1 1 1 (2).(11.76).(0.969) 0.00329 11.76 300
ρperlu > ρmin , maka digunakan ρperlu = 0.00329 As = ρ x b x d = 0.00329 x 1000 x 95 = 312.55 mm2 Dipasang tulangan tarik Ø10-200 mm (As = 393 mm2) Arah Y Mty
= 436.16 kgm = 4361600 Nmm
ρperlu =
2mRn 1 1 1 m fy
= 1 1 1 (2).(11.76).(0.969) 0.00329 11.76 300
ρperlu > ρmin , maka digunakan ρperlu = 0.00329 As = ρ x b x d = 0.00329 x 1000 x 95 = 312.55 mm2 Dipasang tulangan tarik Ø10-200 mm (As = 393 mm2)
Kontrol perlu tulangan susut dan suhu (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.1)
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Didapatkan ρsusut pakai = 0.002 Assusut pakai = 0.002 x b x h Assusut perlu = 0.002 x 1000 x 120 = 240 mm2 Dipasang tulangan susut Ø10-200 mm (As = 393 mm2)
Kontrol retak pelat atap ; Bila tegangan leleh rencana fy untuk tulangan tarik melebihi 300 Mpa, maka penampang dengan momen positif dan negative maksimum harus dirancang sedemikian hingga nilai z yang diberikan oleh :
(SNI 03-2847-2002 pasal 12.6 (4).24)
Tidak melebihi 30 MN/m untuk penampang di dalam ruangan dan 25 MN/m untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar. Kontrol retak dilakukan pada Plat Lantai 1 dan 2, dimana : fs = tegangan dalam tulangan yang dihitung pada beban kerja, dapat diambil 60%.fy dc = tebal selimut beton diukur dari serat tarik terluar ke pusat batang tulangan Cc + ½ Øtulangan A = luas efektif beton tarik di sekitar lentur tarik dan mempunyai titik pusat yang sama dengan titik pusat tulangan tersebut dibagi jumlah batang tulangan 2d c xb n
Sebagai alternative terhadap perhitungan nilai z, dapat dilakukan perhitungan lebar retak yaitu :
Nilai lebar retak yang diperoleh tidak boleh melebihi 0.4 mm untuk penampang di dalam ruangan dan 0.3 mm untuk penampang yang dipengaruhi cuaca luar. Selain itu spasi tulangan yang berada paling dekat dengan permukaan tarik tidak boleh lebih
fy = 300 Mpa Cc = 20 mm Ø tulangan = 8 mm fs = 60 % x fy = 60 % x 300 = 180 Mpa
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
dc = Cc + ½ Ø tulangan = 20 + ½ x 8 = 24 mm
Lebar retak :
…. OK!! Spasi maksimum di permukaan tarik : – 2,5 Cc =
…. OK!! …. OK!!
Kontrol Lendutan Dalam peraturan SNI-03-2847-2002 Ps.11.5.3.1 tabel 9 disebutkan batas lendutan maksimum untuk pelat harus lebih kecil dari :
ᵟijin =
cm
Qu = 942.4 kg/m2 x 1 m = 942.4 kg/m = 9.424 kg/cm N/mm2 = 257429.6 kg/cm2
Ec = I = ½ b h3 = ½.100.123 = 14400 cm4
ᵟ° =
ᵟ
cm < ijin = 1.47 cm OK!!
III.2.3 Perhitungan Balok Anak Atap a. Perhitungan Balok Anak Atap Arah Memanjang
Lx
Ly
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Beban segitiga:
b/2
P1
P1
P1 Lx=b
P
= ½ b qa
P1
= ½ b/2 P = ¼ P b
Mmax
= P1 ( b/2 – 1/3 b/3 ) = ( ¼ P b ) ( b/3 )
P1 qeq
= ¼ ( ½ b qa ) b b/3 Meq max
= ⅛ × qeq × b
Mmax
= Meq-max
1/24 × qa × b2 = ⅛ × qeq × b2
Lx=b
= ⅓ × qa × b
qeq qeq A.
= ⅓ qa × Lx
Beban trapesium Ly-b
b/2
P1+P2
P1
b/2
P3
P2
P4
P1+P2
Ly x
= (P1 + P2) Ly/2 – P1 (Ly/2 - ⅔ b/2) – P2 (Ly
Dimana :
P1
= ½ P b/2
P2
=
Meq-max
= ⅛ qeq Ly2
Mmax
= Meq-max
q eq
P Ly b 2
1 lx 2 1 q plat * lx 1 3 ly 2
Syarat : Tebal selimut beton minimum untuk tulangan, SNI 03-2847-2002 pasal 9.7.1 :
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Balok, kolom: Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral . . . . . . 40 mm SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.1 : Pada setiap penampang dari suatu komponen struktur lentur, kecuali seperti yang ditetakkan pada 12.5.2 sampai 12.5.4, dimana berdasarkan analisis diperlukan tulangan tarik, maka luas As yang ada tidak boleh kurang dari: As,min = Dan tidak lebih kecil dari: As,min = SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.4 (Penjelasan): Untuk mencegah kegagalan seperti itu, jumlah tulangan tarik minimum disyaratkan oleh 12.5.1. nilai 1.4/fy yang digunakan terdahulu aslinya ditentukan untuk menyediakan minimum yang sama dengan0.5 persen (untuk mutu baja lunak) seperti yang disyaratkan dalam ACI Code terdahulu. SNI 03-2847-2002 pasal 10.2.7(3) : β1 harus diambil sebesar 0.85 untuk beton dengan nilai kuat tekan f’c lebih kecil daripada atau sama dengan 30 Mpa. Untuk beton dengan nilai kuat tekan di atas 30 Mpa, β1 harus direduksi sebesar 0.05 untuk setiap kelebihan 7 Mpa diata 30 Mpa, tetapi β1 tidak boleh kurang dari 0.65. SNI 03-2847-2002 pasal 9.6.1 : Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama tidak boleh kurang dari db ataupun 25 mm. Lihat juga ketentuan 5.3.2.
SNI 03-2847-2002 pasal 9.6.2 : Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 25mm.
Perhitungan Penulangan Balok Anak Atap
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Tinjau Balok Anak Memanjang
Lx = 400 – (30/2 + 20/2) = 375 cm
Ly = 600 – (30/2 + 30/2) = 570 cm
LBalok anak = Ly = 570 cm
Beban-beban yang bekerja pada balok anak Beban Pelat Atap Dari perhitungan pembebanan plat didapat : -
qd = 354 kg/m2
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
-
ql = 100 kg/m2
Beban Mati Berat sendiri balok Berat sendiri pelat
= 0,2 x 0,3 x 2400 = q eq
= 144 kg/m
1 lx 2 1 q plat * lx 1 3 ly 2 1 1 3.75 2 2 354 .3.75.1 3 5.70 2
= 1136.34 kg/m
Tinjau Balok Anak Melintang Beban 2 segitiga
Lx = 400 – (30/2 + 20/2) = 375 cm
Ly = 300 – (30/2 + 20/2) = 275 cm
LBalok anak = Ly = 375 cm
Beban-beban yang bekerja pada balok anak Beban Pelat Atap Dari perhitungan pembebanan plat didapat : -
qd = 354 kg/m2
-
ql = 100 kg/m2
Beban Mati Berat sendiri balok
= 0,2 x 0,3 x 2400
Berat sendiri pelat
1 = qeq q plat * lx 4
= 144 kg/m
1 2 354 .3.75 4
= 663.75 kg/m DL
= 2088.09 kg/m
Beban Hidup Beban hidup pelat(LL) Qu
1 1 3.75 2 = 2 100 .3.75.1 3 5.70 2
= 1,2 DL + 1,6 LL = 1.2 x 2088.09 + 1.6 x 320.89 = 3019.132 kg/m
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
= 320.89 kg/m
Perencanaan Struktur Sekunder
A.
Gaya – gaya dalam yang terjadi
Koefisien momen dan gaya lintang (sesuai PBI 1971 hal 199)
Mu tumpuan ujung
= - 1/24 . qu . Lu2 = -1/24 x 2049.84 x 5.72 = 2774.97 kgm
Mu lapangan ujung
= +1/12 . qu . Lu2 = +1/12 x 2049.84 x 5.72 = 5549.94 kgm
Mu tumpuan kedua
= - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 2049.84 x 5.72 = 5549.94 kgm
Mu tumpuan berikutnya
= - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 2049.84 x 5.72 = 5549.94 kgm
Perhitungan Balok Anak Atap : Data Perencanaan fc’ = 30 MPa fy = 300 Mpa Tul. Balok Diameter (D16 ) = 16 mm Tul. Sengkang Diameter (Ø8) = 8 mm b = 20 cm h = 30 cm Decking = 40 mm d’= 40 + 8 + 0.5 x 16 = 56 mm d= 300 – 56 = 244 mm
min1
1,4 1,4 0,0047 fy 300
β1 = 0.85
b
0.85 1 fc ' 600 fy 600 fy
b
0.85 x0.85 x30 600 0,0484 300 600 300
max 0.75. b
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
max 0.75 x 0.0484 0.0363 m
fy 300 11.76 0.85 fc ' 0.85 x 30
Perhitungan Tulangan Lentur a. Lapangan Mu lapangan ujung Mn
=
Rn
=
= +1/12 . qu . Lu2 = +1/12 x 2049.84 x 5.72 = 5549.94 kgm
Mu = φ
5549.94 9,81 1000 = 68056139.25 N-mm 0,8
Mn
68056139.2 200 244 2
bd
2
=
= 5.7 N/mm2
2 x m x Rn 1 1 1 m fy
2 x11.76 x 5.7 1 0.022 1 1 11.76 300
= 0.022 > min1 = 0.0047
Jadi, perlu = 0.022
Aspakai = b d = 0.022 200 244 = 1073.6 mm2 = 1074 mm2 Maka dipasang tulangan 3D22 ( As = 1140 mm2 ) Spasi bersih antar tulangan
S
bw 2 sengkang 2.decking n.tul.utama
25mm n 1 200 (2).(8) (2).(40) (2).(16) 30 mm 25mm 3 1
OK!!
b. Tumpuan Mu tumpuan kedua
= - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 2049.84 x 5.72 = 5549.94 kgm
(balok bagian atas tertarik) Mn
=
Rn
=
Mu = φ
5549.94 9,81 1000 = 68056139.25 N-mm 0,8
Mn
68056139.2 5 200 244 2
bd
2
=
= 5.7 N/mm2
1 2 x m x Rn 1 1 m fy
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
2 x 11.76 x 5.7 1 0.022 1 1 11.76 300
= 0.022 > min1 = 0,0047
Jadi, perlu = 0.022
Aspakai = b d = 0.022 200 244 = 1073.6 mm2 = 1074 mm2 Maka dipasang tulangan 3D22 ( As = 1140 mm2 ) Spasi bersih antar tulangan
S
bw 2 sengkang 2.decking n.tul.utama
25mm n 1 200 (2).(8) (2).(40) (2).(22) 30 mm 25mm OK!! 3 1
B.
PERHITUNGAN PENULANGAN GESER
Langkah-langkah perhitungan : 1.
Hitung Vu pada titik berjarak d dari ujung perletakan
2.
Cek Vu Vc
2
3
fc' . bw . d
Bila tidak memenuhi maka perbesaran penampang Kriteria kebutuhan tulangan geser :
Vu 0,5 Vc Tidak perlu penguatan geser
0,5 Vc < Vu < Vc perlu tulangan geser minimum
-
Vs perlu = Vs minimum = ⅓ bw d
-
S ≤ d/2
Vc < Vu < (Vc + Vs min) diperlukan tulangan geser -
Vs perlu = Vs minimum = ⅓ bw d
-
S ≤ d/2
(Vc+VSmin ) < Vu φ(Vc 13 fc'.bw.d) perlu tulangan geser. -
Vs perlu = Vu - Vc
-
S mak = d/2
φ(Vc 13 fc'.bw.d) < Vu φ(Vc -
Vc =
1 6
fc'.bw.d
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
2 3
fc'.bw.d) perlu tulangan geser.
Perencanaan Struktur Sekunder
-
S mak = d/4
dimana : -
Vc =
-
Vs
=
-
Φ
= 0,6 (untuk geser)
1
6
fc' bw . d f 'c bw . d 3
Keterangan :
2.
Vc = Kekuatan geser Nominal yang diakibatkan oleh Beton
Vs = Kekuatan geser Nominal yang diakibatkan oleh Tulangan geser
Vn = Kekuatan geser Nominal (Vc + Vs)
Vu = Gaya geser Berfaktor Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.3.4 :
Jarak maksimum antar sengkang yang tidak memerlukan sengkang tertutup tidak boleh melebihi : (d/2)
Perhitungan Gaya Geser :
Suatu penampang beton menggunakan tulangan geser bila vu > θvc qu = 2049.84kg/m
-
Vu
= 1/2 qu Ln = 1/2 2049.84 5.7 = 5842 kg 58420 N
-
Vc
= 1/6
fc' bw d
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
= 1/6
-
Vc
30 200 244
= 0.6 . 1/6
fc' bw d
= 0.6 x (1/6) x Daerah tumpuan -
= 44548 N
30 x 200 x 244
= 26728.86 N
:
Vtumpu
Vu 12 Ln d 58420 12 5.7 0.244 = 53418 .43 1 1 Ln 5.7 2 2 = 53418.43 N
-
Vsmin = 1/3 x bw x d = 1/3 x 200 x 244 = 16266.67 N
-
(Vc + Vs min)
= 0.6 (44548 + 16266.67)
= 36488.8
1.
Vu 0,5 Vc Tidak perlu penguatan geser
2.
0,5 Vc ≤ Vu ≤ Vc dipakai tulangan geser minimum
3.
Vc < Vu < (Vc + Vs min) diperlukan tulangan geser
4.
(Vc + Vs min) < Vu < φ(Vc 13 fc'.bw.d) diperlukan tulangan geser (Vc + Vs min)
= 36488.8
Vu
= 58420 N
(Vc + 1/3 √fc’. bw. d)
= 0.6 (44548 + 1/3 . √30 . 200 . 244) = 80186.52 N
36488.8 N
<
584204 N
< 80186.52 N (memenuhi)
Jadi, termasuk kategori 4 : Syarat Smaks < d/2 = 244/2 = 122 mm dan Smaks < 600 mm Pasang 8 – 140 mm Vs perlu
= Vu - Vc = 58420 – 44548 = 13872 N
Av = 2 x
1 x .82 = 100.53 mm2 4
Cek : Vs= Av.fy.d / s = 100.53 . 300 . 244 / 140 = 52562.83 ≥ Vsmin= 16266.67 N
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
III.2.4 Perhitungan Penulangan Balok Anak Lantai
Tinjau beban 2 segitiga balok anak memanjang Untuk Beban Segitiga
Lx = 300 – (30/2 + 40/2) = 265 cm
Ly = 600 – (40/2 + 40/2) = 560 cm
LBalok anak = 560 cm
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Beban-beban yang bekerja pada balok anak Beban Pelat Atap Dari perhitungan pembebanan plat didapat : -
qd
= 452 kg/m2
-
ql
= 250 kg/m2
Beban Mati Berat sendiri balok
= 0.3 x 0.4 x 2400
Berat sendiri pelat
= qeq
=
288.0 kg/m
=
299.45 kg/m
=
451.20 kg/m
=
288.0 kg/m
1 q plat * lx 4 1 .452 .2.65 4
Untuk Beban Trapesium
Lx = 200 – (30/2 + 30/2) = 170 cm
Ly = 600 – (40/2 + 40/2) = 560 cm
LBalok anak = 560 cm
Beban Mati Berat sendiri pelat
1 lx = qeq q plat * lx.1 2 2 . ly =
1 2,60 .452 * 2,60.1 2 2.5,6
Tinjau beban segitiga 3x3 balok anak melintang
Lx = 300 – (30/2 + 40/2) = 265 cm
Ly = 300 – (40/2 + 30/2) = 265 cm
LBalok anak = 265 cm qd
= 452 kg/m2
ql
= 250 kg/m2
Berat sendiri balok
= 0.3 x 0.4 x 2400
Berat sendiri pelat
= qeq
1 q plat * lx 4 1 2 .452 .2.65 4
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
=
598.9 kg/m
Perencanaan Struktur Sekunder
Tinjau beban segitiga 2x3 balok anak melintang
Lx = 300 – (30/2 + 40/2) = 265 cm
Ly = 200 – (30/2 + 30/2) = 170 cm
LBalok anak = 265 cm qd
= 452 kg/m2
ql
= 250 kg/m2
Berat sendiri balok
= 0.3 x 0.4 x 2400
Berat sendiri pelat
= qeq
=
288.0 kg/m
1 q plat * lx 4 1 .452 .2.65 4
= DL
=
299.45 kg/m + 2513.00 kg/m
Beban Hidup Beban hidup pelat(LL) Qu
1 1 2.65 2 1 2 250 . 2 . 65 . = 3 5.60 2
= 613.05 kg/m
= 1.2 DL + 1.6 LL = 1.2 x 1038.65 + 1.6 x 613.05 = 2227.26 kg/m
B.
Gaya – gaya dalam yang terjadi
Koefisien momen dan gaya lintang (sesuai PBI 1971 hal 199)
Mu tumpuan ujung
= - 1/24 . qu . Lu2 = -1/24 x 2227.26 x 5.62 = 2910.28 kgm
Mu lapangan ujung
= +1/12 . qu . Lu2 = +1/12 x 2227.26 x 5.62 = 5820.57 kgm
Mu tumpuan kedua
= - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 2227.26 x 5.62 = 5820.57 kgm
Mu tumpuan berikutnya
= - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 3274.5 x 5.62
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
= 5820.57 kgm
Perencanaan Struktur Sekunder
Perhitungan Balok Anak Lantai : Data Perencanaan fc’
= 30 MPa
fy
= 300 Mpa
Tul. Balok Diameter (D16 ) = 16 mm Tul. Sengkang Diameter (Ø8) = 8 mm b
= 30 cm
h
= 40 cm
Decking = 40 mm d’= 40 + 8 + 0.5 x 16 = 56 mm d= 400 – 56 = 344 mm Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan = +1/12 . qu . Lu2 = +1/12 x 2227.26 x 5.62 =
Mu lapangan ujung Mn
=
Rn
=
Mu = φ
5820.57 9,81 1000 = 71374739.63 N-mm 0,8
Mn
71374739.6 3 = 2.011 N/mm2 300 344 2
bd
2
=
1 2 x m x Rn 1 1 m fy
2 x11.76 x 2.011 1 0.007 1 1 11.76 300
0.007 > min1 = 0.0047
Jadi, perlu = 0.007
Aspakai = b d = 0.007 300 344 = 721.25 mm2 = 722 mm2 Maka dipasang tulangan 4 D16 ( 804 mm2 ) Spasi bersih antar tulangan
S S
bw 2 sengkang 2.decking n.tul.utama n 1
25mm
300 (2).(8) (2).(40) (6).(16) 57.33mm 25mm OK!! 4 1
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
5820.57
kgm
Perencanaan Struktur Sekunder
Tumpuan = - 1/12 . qu . Lu2 = -1/12 x 2227.26 x 5.62 = 5820.57 kgm
Mu tumpuan kedua Mn
=
Rn
=
Mu = φ
5820.57 9,81 1000 = 71376333.75 N-mm 0,8
Mn
71374739.6 3 = 2.011 N/mm2 2 300 344
bd
2
=
1 2 x m x Rn 1 1 m fy
2 x11.76 x 2.011 1 0.007 1 1 11.76 300
0.007 > min1 = 0.0047
Jadi, perlu = 0.007
Aspakai = b d = 0.007 300 344 = 721.25 mm2 = 722 mm2 Maka dipasang tulangan 4 D16 ( 804 mm2 ) Spasi bersih antar tulangan
S
bw 2 sengkang 2.decking n.tul.utama n 1
25mm
300 (2).(8) (2).(40) (6).(16) OK!! 57.33mm 25mm 4 1 A. PERHITUNGAN PENULANGAN GESER Langkah-langkah perhitungan : 1. Hitung Vu pada titik berjarak d dari ujung perletakan S
Cek Vu Vc
2.
2
3
fc' . bw . d
Bila tidak memenuhi maka perbesaran penampang Kriteria kebutuhan tulangan geser : 1.
Vu 0,5 Vc Tidak perlu penguatan geser
2.
0,5 Vc < Vu < Vc perlu tulangan geser minimum
3.
-
Vs perlu = Vs minimum = ⅓ bw d
-
S ≤ d/2
Vc < Vu < (Vc + Vs min) diperlukan tulangan geser -
Vs perlu = Vs minimum = ⅓ bw d
-
S ≤ d/2
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
4.
5.
(Vc+VSmin ) < Vu φ(Vc 13 fc'.bw.d) perlu tulangan geser. -
Vs perlu = Vu - Vc
-
S mak = d/2
φ(Vc 13 fc'.bw.d) < Vu φ(Vc 1 6
2 3
fc'.bw.d) perlu tulangan geser.
fc'.bw.d
-
Vc =
-
S mak = d/4
dimana : -
Vc =
-
Vs
=
-
Φ
= 0,6 (untuk geser)
1
6
fc' bw . d f 'c bw . d 3
Keterangan :
Vc = Kekuatan geser Nominal yang diakibatkan oleh Beton
Vs = Kekuatan geser Nominal yang diakibatkan oleh Tulangan geser
Vn = Kekuatan geser Nominal (Vc + Vs)
Vu = Gaya geser Berfaktor
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.3.4 : Jarak maksimum antar sengkang yang tidak memerlukan sengkang tertutup tidak boleh melebihi : (d/2)
Perhitungan Gaya Geser : Suatu penampang beton menggunakan tulangan geser bila vu > θvc qu = 2227.26 kg/m
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
-
Vu
= 1/2 qu Ln = 1/2 2227.26 5.6 = 6236.33 kg 62363.3 N
-
-
Vc
Vc
= 1/6
fc' bw d
= 1/6
30 300 344 = 90208.3 N
= 0.6 . 1/6
fc' bw d
= 0.6 x (1/6) x Daerah tumpuan -
Vtumpu =
30 x 300 x 344 = 56524.97 N
: Vu 12 Ln d 62363 .3 12 5.6 0.344 1 1 2 Ln 2 5.6
= 54701.52 N -
Vsmin =
Vu tump φ
Vc
54701.52 0,6
90208 .3
= 960.9 N -
(Vc + Vs min)
= 0.6 (90208.3 + 960.9) = 54701.52 N
1.
Vu 0,5 Vc Tidak perlu penguatan geser
2.
0,5 Vc ≤ Vu ≤ Vc dipakai tulangan geser minimum
3.
Vc < Vu ≤ (Vc + Vs min) diperlukan tulangan geser
4.
(Vc + Vs min) < Vu < φ(Vc 13 fc'.bw.d) diperlukan tulangan geser (Vc + Vs min)
= 54701.52 N
Vu
= 90208.3 N
(Vc + 1/3 √fc’. bw. d)= 0.6 (90208.3 + 1/3 . √30 . 300 . 344) 54701.52 N
<
62363.3 N
< 167174.92
Jadi termasuk kategori 4 : Syarat Smaks < d/2 = 344/2 = 172 mm dan Smaks < 600 mm
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
N
= 167174.92 N
(memenuhi)
Perencanaan Struktur Sekunder
Pasang 8 – 140 mm Vs perlu
= Vu - Vc = 62363.3 – 56524.97 = 5838.33 N
Av = 2 x
1 x .82 = 100.53 mm2 4
Cek : Vs = Av.fy.d / s = 100.53 . 300 . 344 / 140 = 74104.97 ≥ Vsmin= 960.9 N
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
III.2.3 Struktur Pelat Leuvel Data-data perencanaan dalam perhitungan penulangan pelat leuvel adalah sebagai berikut : fc’ = 30 MPa
1 = 0.85 (SNI 03-2847-2002 pasal 12.2)
fy = 300 MPa t plat = 100 mm Decking = 40 cm
(SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 (1(c))
Øtulangan rencana = 8 mm Beban Mati : Pelat
: 0.10 m x 2400 kg/m3
Plafon
=
240 Kg/m2
=
11 Kg/m2
Penggantung
:
=
7 Kg/m2
Spesi t=2 cm
: 2.0 x 21
=
42 Kg/m2
Aspalt t=1 cm
:
=
14 Kg/m2
Berat Total =
314 Kg/m2
Beban Hidup : Kombinasi Pembebanan yang digunakan berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 11.1 LL = 100 kg/m2 Qu = 1.2 DL + 1.6 LL = 1.2 (314) + 1.6 (100) = 536.8 kg/m2 Penulangan Plat Leuvel Ly = 800 – (20/2) – (20/2) = 7.8 m Lx = 130 – (35/2)
= 1.125 m
β = Ly/Lx = 3.8/1.125 = 6.93 > 2 (satu arah) Pud = (0.006x0.8x2400)1.2 = 138.24 kg/m Momen yang menentukan Mu = Pud Lx + ½ Qu Lx2 = 138.24 x 1.125 + ½ 536.8 x 1.1252 = 495.214 kgm
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton
Perencanaan Struktur Sekunder
Tinggi Manfaat dx = tplat – decking – ½ Ø
= 100 – 40 – ½ . 8
dy = tplat – decking – Ø – ½ Ø = 100 – 40 – 10 – ½ . 8
= 56 mm = 46 mm
Penulangan tumpuan dan lapangan Arah X Mu
= 495.214 kgm = 4952140 Nmm
ρperlu =
2mRn 1 1 1 m fy
= 1 1 1 (2).(11.76).(0.969) 0.00329 11.76 300
ρperlu > ρmin , maka digunakan ρperlu = 0.00329 As = ρ x b x d = 0.00329 x 1000 x 95 = 312.55 mm2 Dipasang tulangan tarik Ø10-200 mm (As = 393 mm2)
Tugas Besar Struktur Bangunan Beton