BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (FKIP UMB) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil kelulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan
capaian
pembelajaran
(learning
outcome).
Penetapan
capaian
pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FKIP UMB akan menjadi dasar pengembangan keahlian profesi, yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama. Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor
14
tahun
2005
mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa,penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1) Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar ; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program
1
pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik dalam proses pembelajaran.Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar dengan berbuat.Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Seiring
dengan
kebijakkan
pendidikan
nasional
yang
telah
merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mengadaptasikan diri. Dengan
terselenggaranya
kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta
magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi professional, cerdas, unggul, dan berwibawa. B. Tujuan Program Magang Program Magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik bidang studi dan menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui : 1. Penelaahan
kurikulum
dan
perangkat
pembelajaran
yang
digunakan guru. 2. Penelaahan strategi pembelajaran. 3. Penelaahan system evaluasi C. Manfaat program magang a. Bagi Mahasiswa 1. Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang manajemen dan kultur sekolah. 2. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogic, kepribadian dan social di sekolah. 3. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas. 2
4. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner , sehingga dapat memahami adanya keteerkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan
pendidikan yang ada
disekolah. 5.
Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.
6. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah. 7. Memberikan kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver. b.
Bagi Sekolah
1. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang berdedikasi dan professional. 2. Mendapatkanbantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanankan pengembangan sekolah.
c. Bagi Universitas Muhammaddiyah Bengkulu 1. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaika dengan kebutuhan masyarakat. 2. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan. 3. Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, intansi daerah , intansi terkait dan sekolah untuk pengembangan Tri dharma Perguruan tinggi.
BAB 11 HASIL PENGAMATAN
3
A. Penelaahan terhadap kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. 1) Kesesuaian Kompetensi/capaian pembelajaran, indicator, dan alokasi waktu Nama Sekolah
: SMP NEGERI 08 KOTA BENGKULU
Mata pelajaran
: Besaran Turunan
Kelas/semester
: VII 5/1
a. Kompetensi Inti 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 1.3 Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4
1.4 Mencoba,
mengolah,
(menggunakan,
dan
mengurai,
menyaji merangkai,
dalam
ranah
konkret
memodifikassi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber yang sama dalam sudut pandang/teori. b. Indikator Pencapaian Kompetensi 2.1 Menggunakan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari c. Alokasi Waktu 2x40 menit (2 Jam Pelajaran) Kesesuaian kompetensi/capaian pembelajaran indicator dan alokasi waktu yang terdapat pada materi mengenai Besaran Turunan sudah sesuai. Kesesuaian dapat dilihat pada pertemuan pertama guru mencoba mendampingi siswa untuk mengenal Besaran Turunan. Selanjutnya pada akhir pelajaran, guru memberikan penguatan. Pada pertemuan selanjutnya siswa kembali berdiskusi mengenai materi yang sama dan dalam pemahaman yang jauh lebih baik dengan motivasimotivasi yang dapat membangun karakter siswa menjadi lebih baik. 2) Ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dan materi yang dirancang a. Tujuan Pembelajaran 1.
Melalui kajian LKS, siswa dapat mengidentikikasi untuk percobaan pengukuran besaran turunan
2.
Siswa dapat mengembangkan keterampilan mengukur besaran turunan
3.
Siswa dapat menjelaskan melalui diskusi data hasil percobaan
4.
Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok
5.
Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, jujur, tekun, tanggung jawab, saling menghargai pendapat melalui kegiatan pratikum dan diskusi kelompok
b. Materi Pembelajaran
5
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : 1. Besaran fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 2. Besaran non fisika yaitu besaran yang diperoleh dari perhitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai missal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah jumlah.
Besaran fisika sendiri dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Besaran pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu. 2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang , dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu
kegiatan
yaitu
pengukuran
.
Pengukuran
merupakan
kegiatan
membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital.
6
Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuranpengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Perumusan
tujuan
Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran IPA (Ilmu
yang
tertuang
dalam
Pengetahuan Alam) dengan
Rencana materi
Besaran Turunan adalah mengharapkan siswa dapat mengidentifikasi perbedaan besaran
fisika dan besaran non fisika. Berdasarkan penelaahan mengenai
ketepatan perumusan tujuan pembelajaran dengan materi yang dirancang, dapat di katakan bahwa perumusan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran yang di sajikan guru sudah tepat. 3) Kesesuaian rancangan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. a. Media Media diracang dengan menyesuaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Sesuai RPP yang ditelaah, media yang digunakan dalam materi pembelajaran peluang adalah Charta , Komputer, LCD Alat dan Bahan : No
Nama Alat / Bahan
Jumlah
1
Mistar
5 bh
2
Gelas kimia
5 bh
3
Spatula
5 bh
4
Kertas millimeter blok
5 lmbr
5
Garam
5 bngks
6
Neraca Ohaus
7
Air
5bh 20 cc
b. Sumber Belajar 7
Sumber pembelajaran adalah segala sumberyang dapat digunakan oleh siswa. Sumber pembelajaran yang digunakan adalah: a. Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013 b. LKS c. Artikel 4) Kesesuaian dan pengembangan materi Pengembangan materi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan topik yang dibicarakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Indikator ketepatan itu terlihat ketika guru memulai pembelajaran dengan melakukan percobaan mengenai pengukuran besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian pada kegiatan inti guru mendampingi siswa untuk memahami dan mengamati. diskusi kelompok untuk mengkaji LKS pengukuran besaran turunan dan mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui percobaan,
menyampaikan
hasil
diskusi
dan
terakhir
siswa
diminta
menyampaikan dan mejelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama kelompoknya. Setelah semua kegiatan terlaksana, pada akhir kegiatan pembelajaran ini guru memberikan penguatan materi kepada siswa untuk memantapkan kompetensi siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pada kegiatan penutup siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran, kemudian guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relavan) kepada kelompok yang berkinerja baik, Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan materi
yang dilakukan oleh guru
sudah tepat.
5) Ketepatan scenario pembelajaran yang dirancang Skenario
pembelajaran
yang
dirancang
sudah
tepat
dengan
kurikulum.Pada awal pembelajaran guru melakukan sebuah pendahuluan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan peserta didik untuk aktif selama kegiatan belajar mengajar.Kemudian pada kegiatan inti guru menyajikan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, dan membuat siswa menjadi aktif. Dan
8
pada jam terakhir guru melakukan tanya jawab serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 6) Ketepatan system evaluasi atau penilaian yang direncanakan a. Penilaian 1. Metode dan bentuk Instrumen Metode
Bentuk Instrumen
Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja
Tes Penilaian Kinerja Besaran Turunan
Tes Tulis
Tes Uraian
2. Contoh Instrument a. Lembar Pengamatan Sikap No
Aspek Yang Dinilai
1.
Rasa keingin tahuan
2.
Ketelitian dan kehati-hatian
Skor
Skor
Skor
3
2
1
dalam melakukan percobaan 3.
Ketekunan dan rasatanggung jawab seacara individu/kelompok
4.
Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar Jumlah skor yang diperolelh
b. Lembar Pengamatan Ketrampilan Praktikum
9
Keterangan
No
Keterampilan yang
Skor
Rubrik
dinilai 1.
Cara mengukur luas
3
kertas
Menentukan luas kertas hvs dengan menentukan terlebih dahulu panjang dan lebar kertas
2.
Cara mengukur
2
konsentrasi larutan
Fungsidan kegunaan gelas kimia dan spatula
garam
5
Menentukan konsentrasi larutan garam
Jumlah skor yang diperoleh
3.Soal Uraian 1. Apakah yang dimaksud besaran turunan ? 2. Sebutkan 3 macam yang termasuk besaran turunan? 3. Tentukan luas sebuah benda jika diketahui ukuran panjang 0.2 m dan lebar 10
cm ?
4. Tentukanlah volume air , apabila diketahui konsentrasi larutan garam 0,2 gr/ml dan massa garam 20 gram ? Sistem evaluasi atau penilaian yang direncanakan oleh guru sudah sesuai dengan materi atau pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Hal ini Nampak pada topik materi pembelajaran mengenai besaran turunan. Dalam topic pembelajaran
ini
guru
meminta
siswa
mengamati
percobaan
dengan
menggunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan , kemudian guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut. Dari pembelajaran tersebut instrument evalusi yang digunakan guru tepat karena dalam system evaluasinya. Guru menggunakan teknik observasi dengan melakukan pengamatan sikap dan rubrik. Lembar penilaian sikap guru mengamati siswa dengan rasa ingin tahuan, ketelitian dan kehati-hatian dalam
10
melakukan
percobaan,ketekunan
dan
rasa
tanggungjawab
secara
individu/kelompok, keterampilan berkomunikasi pada saat belajar. Dalam lembaran pengamatan pratikum sikap guru menilai cara mengukur luas kertas(Menentukan luas kertas hvs dengan menentukan terlebih dahulu panjang dan lebar kertas), cara mengukur konsentrasi larutan garam (fungsi dan kegunaan gelas kimia dan spatula, menentukan konsentrasi larutan garam). Penilaian ini digunakan untuk menilai tugas dan hasil diskusi siswa. 7) Kualitas komunikasi kepada guru pembimbing dalam menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang telah disusun Komunikasi yang dilakukan dengan GPM, ketika GPM memiliki waktu luang untuk diwawancara dan berkonsultasi dalam penelaahan tersebut. Kualitas komunikasi yang dilakukan sangatlah baik, karena GPM yang sangat detail dalam menjelaskan sehingga mudah dipahami dan dimengerti.
B. Penelaahan strategi pembelajaran Strategi
pembelajaran
adalah
strategi
apa
dan
bagaimana
dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan menyenangkan. Strategi pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. 1) Kesesuaian pembelajaran dengan tujuan yang akan dicapai a. Tujuan pembelajaran Proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru dikelas sesuai dengan rancangan pembelajaran, tujuan yang dicapai guru adalah berupa hasil maksimal yang didapatkan siswa tentang materi menggunakan strategi pembelajaran tersebut.
2) Kontekstualitas pembelajaran
11
Kurikulum 2013 telah tercantum materi yang harus diberikan saat pembelajaran, yaitu sesuai KI dan KD yang ditentukan. Identifikasi karakteristik
siswa (kemampuan
awal,
minat,
gaya belajar,
dan
sebagainya).
Materi-materi yang di paparkan saat pembelajaran dapat
dikatakan konteks dan menyeluruh. Kontektualisasi pembelajaran yang dilihat dari kondisi siswa menangkap materi, sebagian siswa dari beberapa kelas memerlukan rekap ulang untuk memenuhi hasil yang maksimal karena adanya beberapa perbedaan sepaham antar siswa.
3) Keterbukaan sikap dan kebiasaan positif siswa Kebiasaan positif siswa dapat dilihat dengan cara siswa yang berantusias dalam proses belajar dkelas. Sikap siswa menanggapi strategi pembelajaran tersebut sangat positif, mereka menggunakan strategi guru sebagai pedoman untuk menunjang cara belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti terbentuknya kelompok belajar sebagai acuan untuk mereka pahami materi bukan hanya yang diterangkan guru saja, melainkan menciptakan inovasi baru yaitu diadakannya tutor sebaya untuk saling berkomunikasi dan bertukan perdapat tentang materi yang akan dibahas. 4) Efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang dilaksanakan Proses pembelajaran dinyatakan efektif dan efisien ketika pembelajaran dilakukan dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa mampu menyerap materi yang telah disampaikan. Guru mampu melaksanakan pembelajaran yang afektif dan efisien agar dapat memperoleh hasil yang diinginkan dengan indicator yang telah ditentukan.
5) Kekondusifan pembelajaran
12
Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dapat dikatakan sudah Kondusif. Kekondusifan tersebut memberikan respon positif dari siswa, karena dengan keadaan yang kondusif, siswa mampu menerima materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif, agar memudahkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. C. Penelaahan sistem evaluasi Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan mengetahui kekurangan pembelajaran yang terdahulu maka seorang tenaga pendidik (guru) akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran yang selanjutnya. 1) Ketepatan perangkat dan instrument evaluasi yang dikembangkan Perangkat evaluasi merupakan alat-alat yang digunakan system evaluasi. Instrument evaluasi yang terdiri dari instrument test dan instrument non test. Instrument test terdiri dari test objektif dan subjektif yang bisa digunakan untuk mengukur domain pengetahuan. Test objektif adalah test yang memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk jawaban singkat, bentuk soal benar salah, dan bentuk soal menjodohkan. Test subjektif adalah test yang berbentuk uraian atau esay. Sedangkan instrument non test yang digunakan untuk menilai domain sikap dan keterampilan terdiri dari observasi, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian diri dan teman sebaya, protofolio, penilaian proses, serta penilaian karakter atau sikap. Untuk mengembangkan perangkat dan instrument evaluasi harus memperhatikan domain yang akan diukur. 2) Ketepatan alat evaluasi dengan kompetensi yang dicapai/tujuan pembelajaran Alat evaluasi yang digunakan oleh guru akan menyesuaikan indiator pencapaian yang telah ditentukan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. 3) Kualitas sikap dan prilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran.
13
Kualitas sikap dan perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran sangat lah baik, tetapi ada beberapa siswa kualitas sikap dan prilakunya kurang baik. Ketika guru menyampaikan materi, siswa akan mendengarkan dan memahami materi tersebut. Ketika guru memberikan beberapa pertanyaan dari materi yang diterangkan, siswa merespon atau menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Ketika ada siswa yang tidak merespon, dapat diartikan bahwa siswa tersebut tidak memahami materi tersebut. Sehingga guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang tidak merespon. Guru akan mengulangi pertanyaan hingga semua siswa memahami materi yang telah disampaikan. 4) Kualitas proses pengajaran guru Kualitas proses pengajaran guru di SMPN 08 Kota Bengkulu sangatlah berkualitas. Kualitas tersebut dapat dilihat dari RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), jurnal harian, buku kinerja guru, perangkat pembelajaran, dan tempat kompetensi yang telah dimiliki guru. Guru dinyatakan berkualitas tinggi ketika guru menguasai kompetensi pedagogic, professional, social, dan kepribadian. Guru di SMPN 8 Kota Bengkulu telah menguasai 4 kompetensi tersebut, sehingga guru mampu mencapai indicator yang telah dirancang sebelumnya. 5) Ketepatan metode, media, strategi yang digunakan guru Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses pembelajaran pada siswa tercapai sesuai dengan indicator pencapaian yang telah ditentukan. Metode, media, dan strategi yang digunakan guru di SMPN 8 Kota Bengkulu metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Sedangkan media pembelajaran yang digunakan menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Strategi pembelajaran adalah serangkai rancangan yang telah disusunnya dalam RPP. 6) Ketepatan alat penilaian yang digunakan guru
14
Alat penilaian yang digunakan guru adalah guru dapat dilihat dari RPP yang telah dirancangnya. Alat penilaian yang digunakan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa. Guru memberikan tugas kelompok untuk melakukan diskusi antar kelompok.
7) Ketepatan refleksi/penugasan siswa yang dilakukan oleh guru Refleksi merupakan penyimplan atau pengarahan kepada siswa atas kekeliruan dalam memahami materi, sehingga guru dapat merefleksi. Penguasaan oleh guru terdapat 2 macam penguasaan, yaitu penguasaan terstruktur (tugas mandiri di sekolah ) dan penguasaan dan tidak tersturuktur ( pekerkerjaan rumah atau PR) 8) Kualitas
komunikasi
yang
di
bangun
dengan
guru
dalam
pembelajaran Komunikasi yang dilakukan guru dalam pembalajaran sangatlah baik. Komunikasi ini sangat penting dan dibutuhkan dalam saat pembelajaran, karena dari komunikasi yang baik dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sehingga siswa mampu menyerap dan memahami materi yang telah di sampai kandan memudahkan untuk mendapatkan hasil yang diinginlkan sesuai indikator pencapaian. D. Perancangan RPP Rencana
pelaksanan
pembelajaran(
RPP)
adalah
rencana
yang
mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu indikator pencapaian yang telah di tentukan berdasarkan KI dan KD. RPP di susun berdasarkan materi yang di ajarkan dengan alokasi waktu yang harus sesuai dengan banyak tidaknya materi yang di sampaikan dengan tujuan pembelajaran yang di rumuskan berdasarkan KI dan KD. Rancangan RPP telah terlampir.
1) Kesesuaian kompetensi,indicator,dan alokasi waktu
15
Kompetensi terbagi menjadi 2, yaitu : kompetensi inti ( KI) dan kompetensi dasar (KD) yang telah di tetapkan oleh kemendikbud indicator merupakan indicator pencapaian atau target yang harus di capai selama pembelajaran, dengan menyesuaikan KI dan KD . alokasi waktu dapat menyesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan selama proses pembelajaran. 2) Ketepatan perumusan tujuan RPP yang di susun tidak menggunakan perumusan tujuan, sesuai dengan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak lagi memuat tujuan pembelajaran . sehingga guru menggunakan indicator pencapaian . indicator pencapaian dapat di peroleh dari perumusan hal yang akan di capai dengan menyesuaikan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah di tentukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2015. 3) Ketepatan Rancangan Metode, Media dan Sumber Pembelajaran Metode, Media, dan Sumber Pembelajaran menyesuaikan dengan apa yang di butuhkan saat proses Pembelajaran. telah terlampir 4) Kesesuaian pengembangan Materi dengan Tujuan Pembelajaran Pengembangan Materi dan tujuan Pembelajaran (indikator pencapaian telah di sesuikan dengan KI dan KD yang di tentukan oleh kemendikbud ). Pengembangan materi dapat di sesuaikan dengan kebutuhan materi tambahan sebagai pendorong atau memudahkan pembelajaran yang berlangsung.
5) Keruntutan Skenario Pembelajaran ( Kegiatan awal, inti , dan akhir)
16
Scenario Pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru untuk memudahkan proses pembelajran di kelas . Skenario atau kegiatan pembelajaran di rancang dengan adanya pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan berisi kegiatan guru yang ingin dilaksanakan sebelum memulai pembelajaran. kegiatan inti berisi proses pembelajaran yang telah di susun oleh guru . Penutup berisi kegiatan pengakhiran proses pembelajaran, guru memberikan kesimpulan selama proses pembelajaran berlangsung dan berakhir dengan penutupan kegiatan serta memberikan informasi tentang materi pelajaran selanjutnya . 6) Ketepatan perumusan kegiatan penutup pembelajaran adanya tindak lanjut ( tugas pengayaan/pemantapan ) Kegiatan penutupan pembelajaran di rumuskan untuk mencapai indicator pencapaian yang telah di rancang, sehingga di perlukan adanya tindak lanjut. Tindak lanjut yang di lakukan adalah memberikan tugas setelah pembelajaran selesai. Tugas tersebut merupakan tugas yang di selesaikan oleh siswadengan cara mengulang materi yang telah di sampaikan sebelumnya, sehingga siswa tetap belajar dan memahami materi tersebut . tugas pengayaan di berikan ketika pembelajran usai, sebagai pemahaman siswa tentang materi yang telah di sampaikan . 7) Ketepatan system penilaian ( penilaian proses, alat, dan bentuk) System penilaian dilakukan dengan menyesuaikan KI dan KD serta indicator pencapaian yang telah di tentukan . penilaian proses di lakukan ketika pembelajaran berlangsung atau saat proses pembelajaran selesai, alat yang di gunakan adalah tes, yang berbentuk tes tulis. Tes tulis tersebut berisi pertanyaan tentang materi yang telah di sampaikan guru.
E. Pengembangkan media pembelajaran 17
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan/diperlukan untuk menyempaikan materi saat pembelajaran. media pembelajaran digunakan agar memudahkan siswa yang memahami materi pembelajaran yang di sampaikan. 1) Relevasi media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan bisa dikatakan relevan jika sesuai dengan indicator pencapaian pembelajaran yang ingin dicapai dan tepat untuk menyampaikan materi pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran.
disesuaikan
dengan
media-media
yang
dibutuhkan
berdasarkan sumber pelajaran yang digunakan. 2) Keefektifan proses penggunaan media Penggunaan media dapat dikatakan efektif ketika media yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Media pembelajaran yang digunakan harus bersifat mudah digunakan, mudah diperoleh dan praktis, sehingga tidak mempersusah guru dalam mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan. 3) Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media Media pembelajaran yang mudah digunakan dan mudah diperoleh, dapat dimanfaatkan oleh siswa saat pembelajaran, sehingga siswa dapat terlihat secara langsung dalam proses pembelajaran. 4) Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Siswa akan lebih berperan aktif dalam pembelajaran saat penggunaan media. Media pembelajaran membantu siswa dalam memahami materi, sehingga siswa lebih tertarik dan berperan aktif dalam proses pembelajaran dikelas.
F. Pengembangkan bahan ajar 18
Bahan ajar merupakan bahan atau materi yang harus dipelajari siswa dalam satu kesatuan waktu tertentu, bahan tersebut dapat berupa teori , konsep, dan rumus-rumus. 1) Kesesuaian bahan ajar dengan kompetensi yang dikembangkan Bahan ajar yang digunakan adalah buku pegangan siswa berupa LKS dan artikel wajib kelas VII. Kesesuaian bahan ajar ini dilihat dari KI (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar) yang telah ditentukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2015. Sehingga bahan ajar yang akan digunakan harus menyesuaikan dengan kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan tersebut. 2) Ketepatan penataan materi bahan ajar berbasis aktif kreatif dan menyenangkan Materi bahan ajar disusun sesuai dengan bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar yang digunakan telah tertata sesuai basis-basis yang ditentukan oleh Kurikulum 2013. Basis tersebut terdiri dari basis aktif, kreatif, dan menyenangkan. 3) Validitas atau keakuratan materi bahan ajar yang digunakan Bahan ajar yang digunakan dapat dikatakan valid atau akurat karena bahan ajar yang digunakan diambil dari Buku IPA Pegangan Guru Kelas VII dan LKS, artikel Pegangan siswa kelas VII semester 1. 4) Dokumentasi proses dan penyerapan materi bahan ajar oleh siswa dengan baik (foto kegaiatan pembelajaran) Dokumentasi kegiatan pembelajaran dikelas terlampir
G. Mengembangkan perangkat evaluasi
19
1) Kesesuaian evaluasi yang dirancang dengan tujuan pembelajaran Evaluasi dirancang sesuai dengan indicator pencapaian yang telah dirancang. Penilaian dilakukan dengan cara observasi atau pemberian angket untuk penilaian sikap. Penilaian pengetahuan dengan cara pemberian tugas dan pos test keterampilan dilakukan dengan cara pemberian tugas kelompok. 2) Keotentikan evaluasi atau penilaian yang dikembangkan. Perangkat evaluasi yang digunakan dapat dikatakan otentik, karena perangkat evaluasi yang dirancang sesuai dengan pencapaian indicator yang telah dirancang dalam RPP. Evaluasi tersebut memuat penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3) Refleksi dan inovasi dalam pembelajaraan. Refleksi merupakan pnyimpulan atau pengarahan kepada siswa atas kekeliruan dalam memahami materi sehingga guru dapat merefleksi. Sedangkan inovasi dalam pembelajaran dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran, seperti penggunaan media dan bahan ajar.
BAB III
20
PENUTUP
A. Kesimpulan SMP Negeri 8 Kota bengkulu yang terletak di Kelurahan Lingkar Barat Kecematan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Berakreditas A dengan fasilitas yang cukup memadai untuk standar kompetensi pembelajaran siswa Pelaksanaan kegiatan magang dalam bentuk pengamatan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pengamatan yang dilaksanakan selama 9 hari di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berjalan dengan lancar sehingga dapat menyelesaikan kewajiban mahasiswa membuat lapran akhir sebagai hasil pengamatan.
B. Saran Dalam proses pengamatan dengan cara menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu kondusif . Apabila dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan, saya atas nama penulis atau penyusun memohon untuk memberikan kritik, saran dan masukannya yang bersifat membangun supaya dalam pembuatan laporan selanjutnya dapat lebih baik.
21