Bab 1.docx

  • Uploaded by: Re
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,904
  • Pages: 14
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemeriksaan

diagnostik

merupakan

penilaian

k l i n i s t e n t a n g r e s p o n individu terhadap suatu masalah kesehatan. Hasil

suatu

Memantau

pemeriksaan perjalanan

sangat penting dalam membantu diagnosa.

penyakit

sertam e n e n t u k a n

prognosa.

P e m e r i k s a a n s i s t e m r e s p i r a s i m e r u p a k a n s a t u d a r i sistem-sistem yang

ada

pada

tubuh

manusia.

Pemeriksaan

dilakukan

untuk m e n d a p a t k a n d a t a o b j e k t i f y a n g d i l a k u k a n d e n g a n c a r a i n s p e k s i , p a l p a s i , perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan juga dilakukan dengan prosedur diagnostic, dengan adanya pemeriksaan prosedur diagnostik dapat membantudalam pengkajian klien. Penting untuk mengklarifikasi kapan pemeriksaandiagnostik diperlukan sehingga tindakan yang dilakukan pada pasien akanlebih terarah dan tidak merugikan karena harus mengeluarkan biaya untuk halyang sebenarnya dapat dihindari (Effendi Pemeriksaan

diagnostik

adalah

penilaian

klinis

tentang

!iluh, respon

individuterhadap suatu masalah kesehatan. Hasil suatu pemeriksaan sangat

pentingdalam

membantu

diagnosa,

penyakit serta menentukan prognosa (Effendi

memantau

perjalanan

!iluh. Prosedur diagnostic

yang digunakan untuk mendeteksi gangguan pada s y s t e m p e r n a p a s a n dibagi

ke

dalam

m o r f o l o g i s , (diantaranya

" adalah

metode, yaitu% teknik

radiologi,

Metode endoskopi,

pemeriksaan biopsy dan sputum dan Metode fisiologis (Misalnya pengukuran gas darah dan uji fungsi ventilasi) 2.2 Tujuan a. mahasiswa mengerti dan memahami observasi pemeriksaan kolposkopi b. mahasiswa mengerti dan memahami observasi hasil USG, hasil laboratorium, observasi vagina dan c. mahasiswa mengerti dan memahami observasi edema

1

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu,

keluarga

dan

komunikan

terhadap

suatu

masalah

k e s e h a t a n d a n p r o s e s k e h i d u p a n a k t u a l m a u p u n potensial. h a s i l suatu

pemeriksaan

laboratorium

sangat

penting

dalam

m e m b a n t u diagnosa memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. karena itu perludiketahui faktor &ang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium

2.2 Observasi pemeriksaan kolposkopi Kolposkopi adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter bila ada tanda-tanda sel-sel tidak normal di mulut rahim (serviks) atau di vagina. Pemeriksaan ini antara lain dapat dilakukan untuk mengetahui adanya kutil kelamin, peradangan serviks dan tanda-tanda kanker di sekitar organ vagina. Pemeriksaan kolposkopi umumnya dilakukan apabila pemeriksaan pap smear memberikan hasil yang kurang baik. Dengan alat yang disebut kolposkop (colposcope), dokter akan meneropong kondisi di dalam vagina hingga mulut rahim. Jika dokter mencurigai adanya sel yang tidak normal pada serviks atau vagina, prosedur ini dilanjutkan dengan biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan untuk kemudian diperiksa lebih lanjut.

Proses Pemeriksaan Kolposkopi Tindakan kolposkopi kerap membuat para wanita cemas, bahkan sejak beberapa waktu sebelum tindakan ini. Sebenarnya kolposkopi hanya membutuhkan waktu selama 15 menit, dari mulai pemeriksaan menggunakan kolposkop sampai diambilnya sampel jaringan. Anda mungkin akan merasa kurang nyaman ketika spekulum kolposkop dimasukkan. Lalu, ada rasa sedikit kram ketika sampel jaringan diambil. Jika 2

pengambilan jaringan dilakukan pada bagian vulva atau bagian paling luar vagina, kemungkinan akan diberikan anestesi untuk mencegah rasa nyeri. Namun jika jaringan yang diambil adalah yang di bagian leher rahim, Anda hanya akan merasa kurang nyaman, tapi tidak sakit. Untuk lebih jelas, seperti ini proses yang akan dilakukan: 

Anda diminta melepas bagian bawah pakaian dan pakaian dalam untuk memudahkan pemeriksaan.



Anda diminta berbaring di kursi khusus, dengan kedua tungkai kaki dalam posisi terbuka, kemudian diangkat dan diletakkan pada penopang.



Dokter akan memasukkan alat spekulum ke vagina yang sudah diberi lubrikasi atau pelumas. Alat ini akan membuka dinding vagina, sehingga memungkinkan dokter melihat ke vagina bagian dalam hingga ke serviks.



Asam asetat atau iodine dapat digunakan agar bagian yang tidak normal tampak lebih jelas, kemudian dokter dapat mengambil foto atau video dari bagian tersebut.



Jika ditemukan adanya permukaan jaringan yang tampak tidak normal, dokter akan melakukan biopsi, yaitu mengambil sampel dari jaringan tersebut untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Kondisi seseorang setelah dilakukannya kolposkopi, berbeda-beda. Jika dokter tidak melakukan biopsi, Anda dapat langsung beraktivitas seperti biasa. Ada kemungkinan Anda hanya akan mengalami bercak darah, tetapi kondisinya sangat ringan. Sementara, jika dokter melakukan biopsi, Anda mungkin merasa sedikit nyeri pada vagina atau vulva (tergantung lokasi biopsi) selama beberapa saat, paling lama sekitar dua hari. Kemungkinan juga akan ada bercak darah selama beberapa hari. Agar lebih aman, gunakan pembalut. Selain itu, hindari menggunakan cairan pembersih vagina (vaginal douche) atau berhubungan seks sekitar seminggu setelah kolposkopi.

3

2.3 Observasi Hasil USG USG atau ultrasonografi adalah pemeriksaan yang penting dilakukan saat hamil. Melalui USG, dokter dan ibu hamil dapat mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Tidak hanya untuk melihat jenis kelamin bayi, tetapi juga bisa melihat pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Untuk bisa membaca hasil USG, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini.

Warna Saat Anda melihat hasil USG, yang Anda lihat pasti hanya warna hitam, abu-abu, dan sedikit warna putih. Kemudian, Anda menebak-nebak mana bagian-bagian tubuh dari bayi Anda. Sebenarnya, apa sih arti dari masing-masing warna tersebut? Perlu Anda ingat: 

Warna hitam mengartikan cairan



Warna abu-abu adalah jaringan



Warna putih adalah tulang

Warna abu-abu yang biasanya mendominasi area sekitar gambar USG adalah jaringan rahim Anda. Kemudian Anda bisa melihat warna hitam di dalamnya, itu adalah cairan ketuban yang mengelilingi bayi Anda. Dan, siapa yang ada di tengah yang dikelilingi oleh warna hitam pada gambar? Ya, itu adalah bayi Anda. Jadi, sekarang Anda jangan bingung lagi saat melihat hasil USG. Sekarang, Anda sudah bisa dengan mudah mengetahui di mana letak bayi Anda.

Orientasi Nah, saat Anda membaca hasil USG, jangan hanya memerhatikan warnanya saja untuk menemukan di mana letak bayi Anda dan ia sedang apa. Namun, perhatikan juga orientasi gambar. Dengan mengetahui orientasi gambar, Anda dapat membaca hasil USG lebih baik.

4

Hal ini penting untuk melihat posisi kepala bayi, apakah kepala bayi sudah di bawah atau dalam posisi sungsang? Untuk melihat kepala bayi sedang menghadap ke kanan atau ke kiri, Anda dapat mencari tulang belakang bayi. Apa yang bisa Anda ketahui dari hasil USG? Sekarang, Anda sudah mengetahui bagaimana cara membaca hasil USG melalui warna dan orientasi. Setelah itu, apa saja informasi yang bisa Anda dapatkan dari hasil USG tersebut? 1. Mengetahui karakteristik bayi Anda Pada awal Anda melakukan USG (sekitar usia kehamilan 6-10 minggu), Anda dapat melihat calon bayi Anda masih dalam bentuk seperti gumpalan kecil. Kemudian pada usia kehamilan 12 minggu, Anda sudah bisa mulai melihat kepalanya. Pada usia 20 minggu kehamilan, Anda mulai bisa melihat jantung janin, mata, hidung, kaki, tulang belakang, dan jenis kelamin. Gambar bayi yang bisa Anda lihat juga tergantung dari sudut tembakan dari transduser USG (alat yang dipakai untuk mengambil gambar USG). 2. Mengetahui jenis kelamin bayi Ini biasanya hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak pasangan ketika mereka melakukan USG. Ya, mengetahui jenis kelamin bayi. Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, Anda biasanya disarankan untuk melakukan USG pada usia kehamilan 18-22 minggu. Sampai usia 14 minggu kehamilan, biasanya bayi lakilaki dan perempuan belum bisa dibedakan pada USG. Sejumlah faktor turut menentukan kemudahan untuk mengetahui jenis kelamin bayi, seperti posisi bayi dan usia bayi. Terkadang agak sulit bagi dokter untuk menentukan jenis kelamin bayi karena kaki bayi menghalangi. Anda harus menunggu bayi pada posisi yang tepat untuk mengetahui jenis kelaminnya. Untuk mengetahui bayi laki-laki, dokter biasanya akan mencari tanda seperti penyu, ujung penis biasanya mengintip dari balik testis. Sedangkan, untuk

5

mengetahui bayi perempuan, biasanya dokter akan mencari tanda seperti hamburger karena klitoris berada di antara bibir vagina (labia). Menentukan jenis kelamin bayi melalui USG mempunyai keakuratan yang tinggi. Namun, kesalahan dalam menentukan jenis kelamin juga bisa terjadi. Ini tergantung dari kejelasan gambar dan kemampuan dokter dalam menafsirkan gambar tersebut. Memang, USG tidak dirancang khusus untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Utamanya, USG ditujukan untuk tujuan medis, seperti untuk mengetahui perkembangan bayi dalam kandungan, kondisi plasenta, dan kondisi tali pusar bayi. 3. Mengetahui kelainan bayi dalam rahim Saat melakukan USG, dokter dapat mengambil ukuran tubuh janin sehingga dokter mengetahui apakah calon bayi Anda tumbuh dengan baik di dalam rahim. Melalui USG, dokter juga bisa melihat apakah bayi Anda mengalami kelainan struktural, seperti kelainan jantung bawaan, bibir sumbing dan celah langit-langit, spina bifida, tanda-tanda Down syndrome, dan lainnya. Kelainan pada plasenta juga dapat ditemukan melalui USG. Jika ditemukan kelainan pada janin Anda, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes lebih lanjut, seperti amniosentesis dan CVS untuk memeriksa kelainan kromosom pada bayi. 2.4 Interpretasi Hasil Laboratorium Hitung Jenis Leukosit Basofil, eosinofil, neutrosit batang, dan monosit merupakan bagian dari hitung jenis sel leukosit. Masing-masing dari sel tersebut dapat menunjukan kelainan bila terdapat infeksi atau alergi di dalam tubuh. Nilai normalnya bergantung dari jumlah leukosit Anda. Oleh sebab itu dibutuhkan data leukosit Anda. Berikut adalah nilai hitung jenis sel leukosit: 

Neutrofil : 50-70 %



Limfosit : 25-40 %



Monosit? : 2-8 % 6



Eosinofil? : 2-4 %



Basofil? : 0-1,0 %

Profil Lipid High density lipoprotein (HDL) atau yang dikenal sebagai kolesterol baik berfungsi untuk membawa timbunan lemak kembali ke hati. Nilai normalnya adalah >40 mg/dL untuk laki-laki dan >50 mg/dL bagi wanita. Sedangkan trigliserida merupak bentuk lain lemak, nilai normalnya adalah < 150 mg/dL. Berdasarkan data yang Anda berikan kadar HDL dan trigliserid Anda dalam batas normal. Namun, dibutuhkan peeriksaan lainnya seperti LDL, kolesterol total untuk mengetahui profil lipid Anda. Asam Urat Nilai normal asam urat berkisar 2.4-6.0 mg/dL (wanita) dan 3.4-7.0 mg/dL (pria). Karena Anda pria, maka nilai Anda masih dalam batas normal. Gula Darah Dilakukan untuk mengetahui dan menunjang diagnosis diabetes mellitus (kencing manis). Hasil lab Anda dalam batas normal. 

Nilai normal gula darah puasa (GDP) : < 126 mg/dL



Nilai normal gula darah 2 jam post prandial (GD2PP) : < 140 mg/dl

Berdasarkan seluruh data yang Anda berikan, hasil laboratorium menunjukan dalam batas normal. Kami sarankan Anda berkonsultasi kembali ke dokter yang menangani Anda karena seperti yang sudah diberitahukan bahwa pemeriksaan laboratorium hanyalah pemeriksaan penunjang bukan merupakan cara utama mendiagnosis suatu penyakit. 2.5 Observasi Cairan Vagina Cairan vagina adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam kesehatan organ intim wanita. Namun, banyak wanita masih malu atau enggan mempelajari 7

lebih lanjut soal berbagai jenis cairan yang dihasilkan vagina dan artinya. Padahal, hanya dari cairan vagina saja Anda sudah bisa mendeteksi kemungkinan penyakit tertentu. Ayo, cari tahu jenis-jenisnya di bawah ini!

Seperti apa cairan vagina yang normal? Cairan yang normal sering disebut sebagai keputihan. Fungsinya adalah membersihkan kelamin dari berbagai jenis bakteri serta sel kulit mati. Keluarnya cairan keputihan ini berarti vagina Anda masih sehat dan berfungsi dengan baik. Ciri-ciri cairan yang normal pada vagina adalah warnanya bening atau putih, tidak berbau, teksturnya kental dan lengket, serta volumenya tidak terlalu banyak. Biasanya karakteristik ini berubah-ubah mengikuti siklus menstruasi wanita. Misalnya volume cairan bertambah ketika Anda memasuki masa subur. Cairan keputihan ini masih wajar selama warna, tekstur, dan volumenya tidak berubah. Jika ada perubahan, hal ini mungkin menandakan penyakit tertentu

Cairan vagina keruh Bila cairan vagina berwarna lebih keruh dari biasanya dan disertai dengan bau yang amis atau menyengat, bisa jadi Anda mengidap infeksi bakteri vagina. Cairan ini biasanya akan jadi lebih banyak setelah berhubungan seks atau sebelum dan sesudah haid. Infeksi ini bisa diatasi dengan salep khusus dan antibiotik dari dokter. Selain infeksi bakteri, cairan keruh yang teksturnya sangat kental hingga tampak seperti gumpalan mungkin menandakan infeksi ragi vagina. Infeksi yang disebabkan oleh jamur ini biasanya juga menyebabkan vagina terasa gatal dan perih. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan salep antijamur khusus vagina dan obat minum.

8

Cairan vagina keruh kekuningan Jika cairan yang keluar berwarna keruh kekuningan, diikuti dengan rasa nyeri di area vagina dan sulit menahan urin, Anda mungkin mengidap penyakit gonore. Biasanya penyakit ini juga ditandai dengan perdarahan vagina di saat Anda tidak sedang haid. Dokter umumnya akan meresepkan antibiotik atau obat minum lainnya untuk mengatasi gonore. Penyakit lain yang mungkin menyerang Anda adalah klamidia. Mirip seperti gonore, Anda mungkin merasakan sakit ketika buang air kecil atau berhubungan seks. Cairan keruh kekuningan ini juga jadi tambah banyak. Untuk mengobati klamidia, Anda juga butuh antibiotik.

Cairan vagina kuning kehijauan Cairan berbusa yang warnanya kuning kehijauan dan baunya tidak sedap menandakan penyakit trikomoniasis. Gejala lain yang mungkin muncul yaitu vagina terasa gatal dan perih. Untuk mengatasinya, Anda memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Selain trikomoniasis, cairan vagina kekuningan disertai dengan bau tidak sedap bisa jadi gejala herpes genital. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini biasanya juga ditandai dengan muncul luka atau nanah di sekitar vagina. Untuk meredakan gejalanya, dokter akan meresepkan obat antivirus.

Cairan vagina kemerahan atau kecokelatan Vagina yang mengeluarkan cairan berwarna kemerahan atau kecokelatan biasanya disebabkan oleh luruhnya dinding rahim. Hal ini bisa terjadi di masa nifas pada ibu yang baru saja melahirkan. Kondisi ini juga disebut sebagai lokia. Namun, bila Anda sering mengalami keputihan bercampur darah atau perdarahan di saat Anda tidak haid atau di luar masa nifas, segera periksakan diri ke dokter. Anda mungkin saja menunjukkan gejala kanker endometrium (rahim).

9

2.6 Observasi Edema Penyakit edema dalam istilah awam biasa disebut sembab merupakan istilah yang digunakan

pada

kondisi

medis

berupa

pembengkakan

jaringan

lunak.

Pembengkakan ini dapat terjadi sebagai akibat dari akumulasi cairan yang berlebihan di dalam jaringan lunak tubuh seperti di bawah kulit. Edema merupakan gejala penyakit yang sering ditemui, baik pada penyakit yang ringan seperti pada gigitan serangga dan alergi kulit maupun penyakit yang parah seperti pada gagal ginjal dan gagal jantung. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian edema dan apa yang menyebabkan edema. Pengertian Edema Edema adalah akumulasi abnormal cairan di dalam ruang interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan pembengkakan. Pada kondisi yang normal secara umum cairan tubuh yang terdapat diluar sel akan disimpan di dalam dua ruangan yaitu pembuluh darah dan ruang - ruang interstitial. Apabila terdapat gangguan pada keseimbangan pengaturan cairan tubuh, maka cairan dapat berakumulasi berlebihan di dalam ruang interstitial sehingga menimbulkan edema. Namun apabila cairan sangat berlebih maka kelebihan cairan adakalanya dapat berkumpul di ruang ketiga yaitu rongga - rongga tubuh seperti perut dada dan rongga perut. contoh penampakan edema pada kaki Penyebab Terjadinya Edema Ada banyak kondisi medis yang dapat menjadi penyebab edema, namun pada prinsipnya edema dapat terjadi sebagai akibat dari empat hal berikut ini : 

peningkatan tekanan hidrosatik : tekanan hidrostatik merupakan tekanan cairan yang mengalir di dalam pembuluh darah. Peningkatan tekanan hidrostatik seperti pada gagal jantung dan penyakit liver akan menyebabkan adanya hambatan terhadap pada cairan yang mengalir di

10

dalam pembuluh darah, sehingga cairan cenderung untuk berpindah ke ruang interstitial. 

penurunan tekanan onkotik plasma : tekanan onkotik merupakan tekanan yang mempertahankan cairan tetap di pembuluh darah, tekanan ini dipengaruhi oleh albumin. Penurunan tekanan onkotik akibat gangguan pembentukan albumin seperti pada penyakit liver atau kebocoran albumin seperti pada gagal ginjal akan menyebabkan cairan cenderung untuk berpindah ke ruang interstitial.



obstruksi limfatik : hambatan pada aliran cairan limfa seperti pada tumor ganas stadium lanjut, juga dapat menyebabkan cairan cenderung berpindah ke ruang interstitial



peradangan : pada peradangan baik akut maupun kronis dapat menyebabkan pelebaran pada celah antar sel sehingga cairan akan lebih banyak terkumpul di ruang interstitial

Jenis - jenis Edema Pada Manusia Secara umum edema dapat dibagi menjadi dua jenis edema lokal dan edema general. Edema lokal ialah apabila pembengkakan terjadi pada sebagian tubuh atau satu sisi tubuh saja, misalny kaki bengkak, bibir bengkak, mata bengkak, dan sebagainya. Sedangkan edema general ialah apabila pembengkakan terjadi pada lebih dari satu bagian tubuh. Edema general disebut edema anasarka apabila akumulasi cairan yang berlebihan terjadi bersamaan dan tersebar secara luas di dalam semua jaringan dan rongga tubuh yang terjadi pada saat yang bersamaan. Pada umumnya edema merupakan gejala dari penyakit yang dapat berkurang hingga menghilang dengan pengobatan terhadap penyebabnya namun apabila edema ini terjadi pada paru - paru, hal ini merupakan kondisi medis akut yang harus mendapat perhatian dan penangan yang segera. Edema paru adalah akumulasi cairan berlebihan di dalam alveoli (kantung udara) paru - paru. Edema paru dapat disebabkan oleh penyakit gagal jantung dan penyakit gagal ginjal. Pada edema paru, cairan di alveoli tersebut akan menyebabkan gangguan pada difusi oksigen sehingga oksigen yang masuk ke dalam aliran darah menjadi berkurang.

11

Kondisi ini menyebabkan penderita sulit bernapas dan bernapas pendek hingga lemas akibat kekurangan oksigen. Apabila tidak mendapat penanganan segera kekurangan oksigen akibat edema paru dapat berisiko menyebabkan kematian.

12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu,

keluarga

dan

komunikan

terhadap

suatu

masalah

k e s e h a t a n d a n p r o s e s k e h i d u p a n a k t u a l m a u p u n potensial. h a s i l suatu

pemeriksaan

laboratorium

sangat

penting

dalam

m e m b a n t u diagnosa memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. karena itu perludiketahui faktor &ang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium

3.2 Saran Dengan adanya makalah ini diharapka pembaca mampu menginterpretasikan pemeriksaan diagnostik terutama masalah reproduksi.

13

DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-janin/cara-membaca-hasil-usg/ https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-kewanitaan/jenis-cairan-vagina-danartinya/

14

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87

More Documents from "Indrastika Wulandari"

Soal No.docx
May 2020 18
Bab 1.docx
November 2019 27
Simbol.docx
May 2020 17
June 2020 9