Bab 103.doc

  • Uploaded by: Niluh Wijayanti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 103.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 438
  • Pages: 2
Bab 103 Patofisiologi dan Aspek Klinis Pruritus Gambaran Utama -

Pruritus adalah gejala yang paling menonjol dari penyakit kulit Dapat berasal dari kulit atau system saraf pusat Klasifikasi klinis dari gatal adalah: -Pruritus pada penyakit( inflamasi) kulit -Pruritus pada non penyakit ( non inflamasi) kulit -Pruritus yang muncul pada lesi garukan sekunder kronis yang parah

-

Gatal yang kronis terdiri dari fenomena multi dimensi,termasuk sensoris, emosional, dan komponen kognitif Mediator sentral dan perifer pada manusia termasuk histamine, proteinase, opiate, substan P, nerve growth factors, interleukin, dan prostaglandin Terapi harus mencakup multifaktor termasuk Central pathway dan mediator perifer Pendahuluan Pruritus( gatal) adalah gejala yang paling menonjol dari penyakit kulit dan dapat digambarkan sebagai sensasi yang menyebabkan kainginan untuk menggaruk. Seluruh manusia pernah merasakan sensasi ini pada kehidupan mereka. Oleh karena itu penting untuk membedakan antara gatal yang akut, yang terbatas pada periode waktu antara menit hingga minggu, seperti gatal yang berkaitan dengan gigitan serangga akut, dan gatal kronis yang berlangsung berbulan- bulan, dan ini adalah fokus dari bab ini. Gatal kronis adalah fenomena multidimensi yang terdiri dari sensoris, emosional,dan komponen kognitif. Pada sebagian besar kasus, gatal kronis dihasilkan dari interaksi antara jaras otak dan kulit. Meskipun gatal dan nyeri adalah sensasi yang berbeda dan terpisah, gatal memiliki banyak kemiripan dengan nyeri. Gatal dan nyeri keduanya adalah pengalaman sensoris yang tidak nyaman, mengikuti jaras yang serupa, dan dapat sangat menurunkan kualitas hidup. Bagaimanapun, pola sifat respon yang dihasilkan berbeda, nyari menghasilkan reflek menghindar, sedangkan gatal menyebabkan reflek menggaruk Pemahaman yang terbatas tentang gatal disebabkan sifat asalnya yang subjektif, tidak adanya metode investigasi yang spesifik dan sensitif untuk mempelajari neuropatofisiologi dan basis molekuler dari gatal pada manusia, kurangnya model binatang coba yang meyakinkan dan kurangnya pengetahuan tentang mediator farmakologi dari pruritus. Bagaimanapun telah terjadi perkembangan yang signifikan pada dekade ini dengan ditemukannya jaras neural yang baru( histaminergik dan nonhistaminergik) begitu juga dengan reseptor penting pada manusia dan hewan. Konsep bahwa gatal ditransmisikan ke Sistem Syaraf Pusat dan diproses di otak menghasilkan pendekatan baru untuk terapi antipruritus.

-

EPIDEMOLOGI Gatal adalah gejala dibandingkan dengan entitas penyakit yang spesifik. Oleh karena itu data epidemologis untuk gatal terbatas. Bagaimanapun gatal adalah keluhan utama pada kulit di semua kelompok umur. Pada percobaan cross sectional di Norway, prevalensi pruritus berkisar 8% diantara orang dewasa. Gatal adalah gejala utama pada penyakit kulit yang bervariasi sebagaimana penyakit sistemik. Prevalensi pruritus pada Penyakit Kulit dan penyakit sistemik dicantumkan pada table 103.1 dan 103.2 ETIOLOGI DAN PATOGENESIS Pruritus dapat berasal dari kulit atau Sistem Syaraf Pusat. Tidak ada klasifikasi definitive tunggal dari pruritus, IFSI(International Forum for the Study of Itch)membuat klasifikasi pruritus untuk membedakan tiga grup pasien secara klinis: G

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"