Bab 1 Pendahuluan.docx

  • Uploaded by: DitaAndini
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 Pendahuluan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 289
  • Pages: 1
BAB I PENDAHULUAN Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatin yang merupakan bagian dari cincin waldeyer. Cincin waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat dalam rongga mulut yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatin (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba eustachius (lateral band dinding faring/ gerlach’s tonsil).1 Tonsillitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Saat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut, tonsil palatin berfungsi sebagai filter/penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Hal ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil palatin sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus tersebut maka akan timbul tonsillitis. Dalam beberapa kasus ditemukan 3 macam tonsillitis, yaitu tonsilitis akut, tonsilitis membranosa, dan tonsilitis kronis.2,3 Tonsillitis akut dapat terjadi pada usia berapapun tetapi paling sering pada anak usia di bawah 9 tahun. Pada bayi di bawah usia 3 tahun dengan tonsillitis akut, 15 % dari kasus yang ditemukan disebabkan oleh bakteri streptokokus, selebihnya virus. Pada anak-anak diatas 9 tahun, 50% dari kasus disebabkan streptococcus pyogenes. Tonsilitis dapat terjadi pada lakilaki dan perempuan dengan jumlah insiden yang sama rata.4,5 Pada penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Serawak di Malaysia diperoleh 657 data penderita Tonsilitis Kronis dan didapatkan pada pria 342 (52%) dan wanita 315 (48%). Sebaliknya penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Pravara di India dari 203 penderita Tonsilitis Kronis, sebanyak 98 (48%) berjenis kelamin pria dan 105 (52%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan data epidemiologi penyakit THT pada 7 provinsi di Indonesia pada tahun 1994-1996, prevalensi kejadian tonsilitis kronik adalah yang tertinggi setelah nasofaringitis akut (4,6%) yaitu sebanyak 3,8%.6 Penatalaksanaan tonsilitis sendiri adalah dengan antibiotik ataupun dengan tonsilektomi. Tonsilektomi didefinisikan sebagai operasi pengangkatan seluruh tonsil palatina.4

Related Documents

Bab 1
June 2020 41
Bab 1
May 2020 48
Bab 1
October 2019 61
Bab 1
November 2019 61
Bab 1
July 2020 45
Bab 1
June 2020 31

More Documents from ""