Bab 1 Kiki Pamela.docx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi atau disebut The Silen Killer. Hipertensi saat ini masih menjadi faktor risiko kematian tertinggi di seluruh dunia. WHO menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap 62% timbulnya kasus stroke 49% timbulnya serangan jantung dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70% penderita hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi 1,56 milyar penduduk di seluruh dunia. Di negara maju, pengendalian hipertensi juga belum memuaskan bahkan di banyak Negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena menyangkut banyak faktor dari penderita, tenaga kesehatan, obat - obatan maupun pelayanan kesehatan. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 1721%. Data secara nasional yang belum lengkap, sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya. Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995 menunjukan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Prevalensi di daerah luar Jawa dan Bali lebih besar dibandingkan kedua pulau ini. Hal ini berkaitan erat dengan pola makanan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar pulau Jawa dan Bali.

1

2

Berdasarkan data dari rekapan pengambilan data kuisioner

PIS-PK RT 29

Kelurahan Rawasari Kota Jambi bahwa penderita hipertensi yang menjalani pengobatan

rutin dari 52 KK di Puskesmas Rawasari menjadi salah satu masalah terbanyak, penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara rutin hanya sebanyak 5%, yang tidak berobat teratur sebanyak 40% dan selebihnya tidak mengidap hipertensi sebanyak 55 %. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis mini project berjudul “Analisis Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Tentang Penderita Hipertensi yang Berobat Teratur Di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi Periode 2018”.

1.2 Rumusan Masalah Apakah penyebab dari rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur dari 52 KK di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi Periode 2018 dan bagaimana cara pemecahan masalahnya?

1.3 Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis serta mengevaluasi penyebab rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi Periode 2018 2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui faktor input, proses, dan lingkungan yang menjadi penyebab masalah rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi. 2. Mencari alternatif pemecahan masalah rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi. 3. Menentukan prioritas pemecahan masalah rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi.

3

1.4 Manfaat 1. Menambah pengetahuan mengenai hipertensi 2. Menambah pengetahuan mengenai penyebab dan pemecahan masalah rendahnya cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di RT 29 Kelurahan Rawasari Kota Jambi. 3. Sebagai bahan evaluasi kinerja Puskesmas dalam meningkatkan cakupan Penderita hipertensi yang menjalani pengobatan secara teratur di wilayah kerja Puskesmas Rawasari. 4. Menambah

pengetahuan

masyarakat

mengenai

pengobatan secara teratur bagi penderita hipertensi

pentingnya

melakukan