Bab 1 Karbon E Rev 1.docx

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Di bidang hasil pertanian, teknologi nano yang dapat dikembangkan di

antaranya adalah nano karbon. Teknologi ini banyak digunakan dalam industri elektronik, computer dll. Bahan baku utama atom karbon berasal dari arang hasil karbonisasi lignoselulosa dan nano serat karbon. Bahan baku karbon selama ini digunakan berasal dari bahan mineral tambang alam yang terbentuk jutaan tahun dan bersifat tidak dapat diperbaharui. Untuk itu perlu dicari suatu bahan baku yang bersifat lestari yang mengandung lignoselulosa seperti kayu, tempurung kelapa, batang tanaman, dll. Kebutuhan elektroda untuk keperluan kehidupan baik industri maupun sehari-hari semakin meningkat. Elektroda baterai tersusun atas anoda, katoda, elektrolit, dll. Katoda yang umum digunakan berupa karbon aktif, sementara anoda berupa grafit yang mengandung ion Li. Karbon aktif telah umum digunakan sebagai elektroda, tetapi selama ini masih banyak dibuat dari batu bara yang tidak terbarukan. Kangkung air merupakan tanaman yang tumbuh liar dan banyak di Indonesia. Kangkung air biasanya dikonsumsi hanya bagian daun, sementara pada bagian batangnya hanya menjadi limbah. Batang kangkung air mengandung lignoselulosa. Diketahui lignoselulosa dapat dijadikan karbon aktif. Sehingga pemanfaatan batang kangkung air sebagai bahan karbon aktif untuk nano karbon sebagai bahan baru elektroda baterai lithium-ion tepat dilakukan. 1.2.

Rumusan Masalah

1)

Bagaimana prinsip kerja pembuatan karbon nano dari kangkung air?

2)

Apa faktor yang mempengaruhi pembuatan karbon nano?

3)

Berapa ukuran karbon nano yang terbentuk dari kangkung air?

1.3.

Tujuan

1)

Mengetahui prinsip kerja pembuatan karbon nano dari tumbuh-tumbuhan.

2)

Mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan karbon nano. 1

2

3) 1.4. 1)

Mengetahui ukuran karbon nano yang terbentuk dari kangkung air. Manfaat Mampu memahami prinsip kerja pembuatan karbon nano dari tumbuhtumbuhan.

2)

Mampu memahami faktor yang mempengaruhi pembuatan karbon nano.

3)

Mampu mengukur ukuran karbon nano yang terbentuk dari kangkung air.