Bab 1 K3 Las

  • Uploaded by: Winsen 219
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1 K3 Las as PDF for free.

More details

  • Words: 1,339
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada makalah ini kami akan membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengelasan. Supaya kita mengetahui K3 dalam pengelasan, dan cara meminimalisir kecelakaan dalam pengelasan. Kenapa kita harus mempelajari K3 pengelasan. Karena pada saat praktek kita harus memperhatikan K3 supaya pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kecelakaan saat bekerja. Oleh karena itu kami menulis makalah ini dengan tujuan untuk menjelaskan tentang K3 pengelasan

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. apa saja alat APD dalam pengelasan? 2. apa saja kecelakaan dalam pengelasan? 3. bagaimana cara meminimalisir kecelakaan dalam pengelasan?

1.3 TUJUAN 1. untuk mempelajari tentang K3 pengelasan 2. untuk mengutahui macam-macam kecelakaan dalam pengelasan 3. untuk mengetahui APD dalam pengelasan 4. mengetahui cara meminimalisir kecelakaan dalam pengelasan

1 KELOMPOK V

BAB II PEMBAHSAN 2.1 KECELAKAAN KARENA CAHAY DAN SINAR Dalam proses pengelasan tidak luput adanya cahaya dan sinar sewaktu kita mengelas. Namun cahaya dan sinar ini dapat membahayakan juru las dan pekerja lain sewaktu di sekitar pengelasan. Cahaya dan sinar las ini meliputi:  Sinar Ultraviolet  Cahaya Tampak  Sinar Inframerah

a. Pelindung Mata dan Muka  Pelindung mata tersebut harus mampu menurunkan kekuatan cahaya tampak dan harus dapat menyerap atau melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah. Untuk keperluan ini maka pelindung mata harus mempunyai warna transmisi tertentu, misalnya abu-abu, coklat atau hijau (Harsono, 1996). Pelindung mata atau goegle yang mempunyai nomor warna dan penggunaan seperti di tunjukkan pada tabel di bawah ini No. Warna

Las Busur Listrik

Las Gas

2,5

-

Untuk cahaya rendah

3

-

Untuk cahaya Rendah

4

-

Untuk Cahaya rendah

5

Untuk busur di bawah 30 A

Untuk cahaya sedang

6

Untuk busur di bawah 30 A

Untuk cahaya sedang

7

Untuk busur di antara 30 s.d. 70 A

Untuk cahaya kuat

8

Untuk busur di antara 30 s.d. 70 A

Untuk cahaya kuat

 Pelindung muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap kebakaran kulit sebagai akibat cahaya busur, percikan yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung mata saja. Bentuk dari pelindung muka bermacam-macam dapat berupa helmet dan dapat berupa pelindung yang harus dipegang

2 KELOMPOK V

2.2 KECELAKAAN KARENA LISTRIK Kecelakaan ini sangat rentan terjadi pada pekerja las yang melakukan pekerjaan mengelas tidak pada tempat yang benar. Banyak juru las menganggap kejutan listrik yang kecil merupakan hal sepele. Namun kejutan listrik yang kecil tersebut bisa saja membuat para pekerja las mengalami gangguan pada peredaran darah, bahkan mengalami kematian.

a. Pencegahan Bahaya Listrik Listrik cukup berbahaya pada juru las, tetapi bahaya listrik ini dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu:  Penggunaan Wearpack atau perlengkapan yang sesuai untuk pengelasan

 Penggunaan pemegang elektroda berisolator.

 Penggunaan alat penurunan tegangan otomatik

 Penggunaan kabel pengelasan yang sesuai.

3 KELOMPOK V

2.3 BAHAYA GAS DALAM ASAP LAS 







Gas karbon monoksida ( CO ) Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin ( Hb ) yang akan menurunkan daya penyerapannya terhadap oksigen . Karbon dioksida (CO2) Gas ini sendiri sebenarnya tidak berbahaya terhadap tubuh tetapi bila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat membahayakan operator terutama bila ruangan tempat pengelasan tertutup Gas Nitrogen monoksida (NO) Gas NO yang masuk ke dalam pernafasan tidak merangsang, tetapi akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb) seperti halnya gas CO. Tetapi ikatan antara NO dan Hb jauh lebih kuat daripada CO dan Hb maka gas NO tidak mudah lepas dari haemoglobin, bahkan mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal ini menyebabkab kekurangan oksigen yang dapat membahayakan sistem syaraf. Gas nitrogen dioksida ( NO2) Gas ini akan memberikan rangsangan yang kuat terhadap mata dan lapisan pernafasan, bereaksi dengan haemoglobine ( Hb ) yang dapat menyebabkan sakit mata dan batuk – batuk pada operator . Keracunan gas ini apabila dipakai untuk jangka waktu yang lama akan berakibat operator menderita penyakit TBC atau paru–paru .

1. Pencegahan Bahaya Gas Dalam Asap Las  Ventilasi. Ventilasi ini akan jalur keluarnya asap las yang mengandung gas diatas tersebut, sehingga udara yang didalam ruangan dapat berganti.

 Pelindung Pernapasan. Selain ventilasi, pelindung pernapasan atau masker ini juga berperan penting dari bahaya gas-gas berbahaya yang berada dalam las. Alat pernapasan harus tetap memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam penggunaannya yaitu:

4 KELOMPOK V

    

Mempunyai daya tampung yang tinggi. Sesuai dengan bentuk muka. Tidak mengganggu pernapasan Tidak mengganggu pekerjaan Kuat, ringan dan mudah dirawat.

2.4 BAHAYA PERCIKAN DAN TERAK LAS Percikan terjadi sewaktu berlangsungnya pengelasan, dan percikan ini juga berbahaya jika terkena pada mata dan pada kulit. Biasanya kulit akan mengalami luka bakar jika terkena percikan api las ini. Terak las juga berbahaya jika terkena ke kulit dan mata. Ini terjadi sewaktu juru las membersihkan hasil las maupun mengkikis terak las tersebut. Untuk mencegah bahaya percikan dan terak las ini perlu yang dinamakan dengan pelindung yaitu:  Pelindung Mata. Pelindung ini berfungsi menghindari percikan maupun pecahan terak las masuk ke mata. Jika juru las sudah menggunakan pelindung ini, percikanpercikan akan memantul ke pelindung mata yang berbentuk kacamata maupun gogel  Pelindung Kulit. Percikan las bila mengenai kulit akan menyebabkan luka bakar. Karena itu juru las harus dilindungi terhadap hal ini terutama apabila harus melakukan pengelasan tegak dan atas kepala. Untuk itu juru las harus menggunakan sarung tangan yang terbuat dari kulit dimana bagian dalam sarung tangan ini dilapisi sarung tangan yang terbuat dari katun, agar menghindari bahaya listrik.

2.5 BAHAYA LAINNYA  Bahaya Ledakan. Bahaya ledakan yang sering terjadi pada proses pengelasan produk yang berbentuk tangki atau bejana bekas tempat penyimpanan bahan–bahan yang mudah menyala atau terbakar . Pada proses pengelasan / pemotongan ini diperlukan beberapa hal persiapan pendahuluan untuk menghindari bahaya ledakan , seperti :  Pembersihan bejana atau tangki. Sebelum proses pengelasan berlangsung maka bejana atau tangki perlu dibersihakan dengan : Air untuk bahan yang mudah larut, uap untuk bahan yang ,mudah menguap dan soda kostik untuk membersihkan minyak , gemuk atau pelumas  Pengisian bejana atau tangki 5 KELOMPOK V

Setelah proses pembersihan selesai isilah tangki atau bejana dengan air sedikit di bawah bagian yang akan dilas/dipotong  Kondisi tangki sewaktu proses pengelasan Selama proses pengelasan berlangsung kondisi tangki atau bejana harus dalam keadaan terbuka agar gas yang menguap karena pada proses pemanasan gas dapat keluar  Penggunaan gas lain. Apabila dalam proses pengisian tangki atau bejana dengan air mengalami kesulitan maka sebagai gantinya dapat digunakan gas CO2 atau gas N2 dengan konsentrasi minimum 50 % dalam udara  Bahaya Jatuh. Untuk pengerjaan konstruksi bejana, tangki pertamina atau konstruksi bangunan lainnya yang membutuhkan tempat yang tinggi, bahaya yang mungkin dapat terjadi adalah bahaya jatuh atau kejatuhan yang berakibat fatal . Beberapa langkah yang perlu diambil oleh operator untuk menghindari bahaya ini :  Menggunakan tali pengaman  Menggunakan topi atau helm proyek pengaman untuk mencegah terjadinya kejatuhan benda – benda atau kena panas matahari.  Bahaya Kebakaran Proses pengelasan selalu berhubungan dengan api sehingga bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi mengingat proses ini sangat berhubungan erat dengan api dan gas yang mudah terbakar, untuk itu operator perlu sekali mengambil langkah – langkah pengamanan seperti:  Ruangan atau areal pengelasan harus bebas dari kain, kertas, kayu, bensin, solar, minyak atau bahan –bahan lain yang mudah terbakar atau meledakharus ditempatkan di tempat khusu yang tidak akan terkena percikan las.  Jauhkan tabung – tabung dan generator dari percikan api las, api gerinda atau panas matahari.Perbaikan pada sambungan–sambungan pipa atau selang – selang terutama saluran Asetilen.  Penyediaan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau seperti bak air, APAR, hydrant  Kabel yang ada didekat tempat pengelasan diisolasi dari karet ban

6 KELOMPOK V

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Ada 5 bahaya dalam kerja pengelasan yaitu, bahaya karena cahaya dan sinar,bahaya karena listrik, gas dalam asap las, bahaya percikan dan terak las, dan bahaya lainnya Ada beberapa Alat Pelindung Diri yang harus digunakan dalam pengelasan yaitu,sarung tangan las,kacamata las ,pelindung muka, masker, dan warepak 3.2 SARAN Dengan makalah ini penulis mengharapkan pembaca dapat memahami dan mengambil ilmu dari makalah ini, bisa melakukan pekerjaan dengan memerhatikan K3 , dan melakukan pekerjaan dengan benar dan sesuai prosedur. Selalu mematuhi peraturan dan selalu menggunaka APD yang dianjurkan.

7 KELOMPOK V

Related Documents

Bab 1 K3 Las
August 2019 11
K3-1.-pengantar-k3.pdf
June 2020 26
K3
October 2019 44
K3
October 2019 44
K3
June 2020 24
K3
November 2019 42

More Documents from ""

Bab 1 K3 Las
August 2019 11