BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diaktifkan oleh sensasi didalam tubuh. Cara mengaktifkan sensasi dalam tubuh perlu keadaan yang rileks dan suasanayang menyenangkan, karena dalam keadaan tegang seseorang tidak akan dapat menggunakan otaknya dengan maksimal karena pikiran menjadi kosong (Dennison, 2008). Konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan baik jika seorang menjalankan perannya sebagai pelajar atau mahasiswa secara optimal, selain itu mereka akan belajar sebaik mungkin apabila ada dorongan semangat yang terus menerus(Nursalam & Effendi, 2008).
Keberhasilan belajar ditentukan oleh dua faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri seperti kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan, daya ingat, kemampuan dan bakat. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu seperti keadaan lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat (Hakim & Thursan, 2011).
Konsentrasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia, pengetahuan, pengalaman, dan gizi yang cukup. Untuk memperoleh gizi yang cukup salah satunya dengan sarapan pagi, hal itu dapat membuat kita mempertahankan daya tahan
tubuh saat beraktifitas dan meningkatkan
produktifitas kerja. Sarapan pagibagi pelajar dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan mempermudah siswa untuk menyerap pelajaran yang diberikan sehingga prestasi belajar lebih baik ( Suwardhani cit Khosman, 2013 )
Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri berupa minat belajar yang rendah atau kondisi kesehatan 1
2
yang sedang buruk. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar yaitu keadaan lingkungan seperti
keadaan
ruangan, peralatan pendukung
pembelajaran, dan suasana yang kondusif (Olivia, 2011).
Kemudian konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suata mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran (Slameto, 2010).
Hasil observasi pada mahasiswa Prodi Keperawatan DIII, dilihat dari ruang kuliah dan dinamisme kegiatan belajar, diperoleh gambaran bahwa tingkat konsentrasi masih tergolong lemah, karena dilihat dari prilaku mahasiswa dikelas. Terutama bagi mahasiswa yang memilih duduk dibelakang kurang memusatkan perhatianya pada pembelajaran yang disampaikan.
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai tingkat konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan DIII terdapat beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya konsentrasi mahasiswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi minat belajar yang rendah seperti mahasiswa yang acuh tak acuh saat pembelajaran sehingga menyebabkan mahasiswa
bermain
hp,
mengobrol,
mengantuk
dan
tertidur
saat
pembelajaran. Jika dipersentasekan mahasiswa yang mengobrol 21% (8 orang), bermain hp 27% (10 orang) dan yang mengantuk dan tertidur 8% saat pembelajaran (3 orang). Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan atau ruangan kelas yang kurang kondusif, seperti gaduhnya suasana saat pembelajaran.
B. Rumusan Masalah Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diaktifkan oleh sensasi didalam tubuh. Konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan baik jika seorang menjalankan perannya sebagai pelajar atau mahasiswa secara optimal selain itu mereka akan belajar sebaik mungkin
3
apabila ada dorongan semangat yang terus menerus. Gangguan konsentrasui dapat disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Rumusan masalah
yang
sesuai yaitu Adakah hubungan faktor internal dan
eksternal dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan D3 STIKes Kharisma Karawang.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan D3 STIKes Kharisma Karawang. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik responden seperti, jenis kelamin, dan usia. b. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan DIII STIKes Kharisma Karawang. c. Mengetahui distribusi frekuensi Faktor eksternal Prodi Keperawatan DIII. d. Mengetahui
distribusi
frekuensi
Faktor
internal
Prodi
Keperawatan DIII. e. Mengetahui hubungan antara masing-masing faktor ( Internal dan Ekternal ) dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa Prodi Keperawatan DIII.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
konsentrari
belajar,
memotivasi mahasiswa untuk sehingga
mahasiswa
dapat
mempertimbangkan perilaku yang seharusnya dilakukan didalam kelas, saat proses pembelajaran.
4
2. Bagi institusi Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan proses pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan konsentrasi belajar.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Konsentrasi 1. Pengertian konsentrasi Konsentrasi merupakan pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari (Surya, 2011). Konsentrasi dalam belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata peajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran (Slameto, 2010) Konsentrasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan pemusatan perhatian pada suatu objek tanpa menghiraukan objek yang lain yang tidak ada kaitanya dengan pusat perhatian. Menurut Mudjiono dan Dimyati
(2006)
konsentrasi
belajar
merupakan
kemampuan
memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Sedangkan menurut Rooijakker konsentrasi belajar akan menurun dalam waktu tiga puluh menit. Dengan selingan tersebut, konsentrasi belajar siswa akan meningkat kembali (Mudjiono dan Dimyati, 2006). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri berupa minat belajar yang rendah atau kondisi kesehatan yang sedang buruk. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar yaitu keadaan lingkungan seperti keadaan ruangan, peralatan pendukung pembelajaran, dan suasana yang kondusif (Olivia, 2011).
Penyebab sulitnya konsentrasi belajar juga disebabkan oleh lemahnya minat dan motivasi, timbulnya rasa gelisah, suasana lingkungan 5
6
belajar. Menurut Soedarso (2009), konsentrasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kelelahan fisik dan mental, bosan atau hal lain yang sedang mengganggu fikiran. Sedangkan faktor eksternal meliputi suasana lingkungan sekitar seperti suara musik yang keras, suara bising, orang yang berlalulalang, kondisi ruang belajar yang sempit, ramai, panas dan kurang pencahayaan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan (Ratna dan Achmad, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Sofiyya (2015) yang berjudul “Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada Remaja di Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa remaja yang mengalami obesitas dan memiliki kualitas tidur yang buruk dapat meneyebabkan mengantuk saat mengikuti pembelajaran disekolah. Hal tersebut mengakibatkan siswa memiliki konsentrasi belajar yang buruk dan siswa yang kualitas tidurnya baik memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik.
3. Cara meningkatkan konsentrasi Menurut Purwanto ada beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar seperti, memberikan kerangka waktu yang jelas, mencegah siswa agar tidak terlalu cepat berganti dari tugas satu ke tugas lain, mengurangi jumlah gangguan dalam ruangan kelas, memberikan umpan balik dengan segera, merencanakan tugas yang lebih sedikit daripada memberikan satu sesi yang banyak dan menetapkan tujuan dengan menawarkan hadiah untuk memotivasinya agar terus bekerja (Deddy, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Nuryana & Purwanto (2013) berjudul Efektivitas Brain Gym dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak menyebutkan bahwa otak yang bekerja terlalu keras akan
7
menyebabkan ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri, selain itu juga menyebabkan kelelahan pada otak sehingga konsentrasi belajar pada anak dapat menurun. Brain gym dilakukan dengan cara menstimulasi gelombang otak melalui gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki seperti gerakan silang, saklar otak dan pasang telinga. Gerakan tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar dan pemusatan perhatian atau konsentrasi anak karena seluruh bagian otak digunakan dalam proses belajar dan konsentrasi,
sehingga
brain
gym
dapat
berpengaruh
untuk
meningkatkan konsentrasi, atensi dan kewaspadaan.
Konsentrasi juga dapat ditingkankan melalui relaksasi atensi untuk meningkatkan kepekaan indra visual. Relaksasi atensi merupakan teknik pereduksian kecemasan, stres, dan tegangan oleh individu sehingga
dapat
bermanfaat
untuk
meningkatkan
konsentrasi
(Mulyana, Izzati & Rahmasari, 2013).
B. Konsep Belajar 1. Pengertian Belajar
Masalah pengertian belajar ini para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan pendapatnya menurut keahlian mereka masingmasing.
Slameto merumuskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Djamarah, 2008).
8
James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengamatan (Djamarah, 2008).
Cronbach
berpendapat bahwa learning is shown by
change in
behavior as a result of experience. Belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman(Djamarah, 2008).
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by wich behavior (in the boader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan(Djamarah, 2008).
Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses dimana seseorang melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran yang manyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
C. Manfaat konsentrasi Belajar Konsentrasi belajar tentunya mempunyai manfaat tertentu, berikut merupakan beberapa manfaat dari konsentrasi belajar menurut Surya, H (2009): 1. Individu akan lebih mudah dan cepat menguasai materi ajar yang disajikan. 2. Dapat dipastikan bahwa individu yang konsentrasi dalam belajar sebenarnya ia juga sedang aktif. Jadi konsentrasi juga dapat dijadikan suatu tanda bahwa individu tersebut sedang aktif belajar. 3. Menambah semangat/motivasi bagi individu untuk lebih aktif beraktifitas dalam belajar.
9
4. Memudahkan pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. 5. Suasana belajar menjadi semakin kondusif. 6. Memudahkan individu mendapatkan pengalaman yang baru. 7. Munculnya hal-hal yang positif (misalnya tidak mau menghayal) dalam diri individu.
D. Kerangka Teori Bagan 2.1 Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar: Faktor internal Faktor eksternal
Sumber : (Olivia, 2011)
Tingkat konsentrasi mahasiswa
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep Menurut
Supriyatno,(2008). Kerangka konsep merupakan gambaran dan arahan
asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintesis dari proses berpikir deduktif maupun induktif, kemudian dengan kemempuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru (Hidayat, 2017).
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen Konsentrasi belajar mahasiswa
Faktor internal Faktor eksternal
B. Variabel Penelitian Menurut Soeparto, Putra & Haryanto (2000). Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu,seperti benda, manusia dan lain-lain (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, diantaranya: 1. Variabel Independen Variabel
independen/variabel
bebas
adalah
variabel
yang
mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas yaitu faktor internal dan faktor eksternal seperti mengobrol, bermain hp, mengantuk dan tertidur. 10
11
2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat yaitu tingkat konsentrasi belajar mahasiswa.
C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang damati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasiatau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2017). Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur
Operasional
Skala Ukur
Variabel Independen Faktor
Merupakan faktor
internal
Kuesioner
Responden
0= jika
yang berasal dari
diberi
motifasi
dalam diri sendiri
pertanyaan
minat belajar
berupa minat
yang terdiri
mahasiswa
belajar yang
dari 10
tidak baik
rendah atau
pertanyaan.
1= jika
kondisi kesehatan
motifasi
yang sedang
minat belajar
buruk.
mahasiswa baik
Ordinal
12
Faktor
Berasal dari luar
eksternal
Kuesioner
Responden
0= jika
yaitu keadaan
diberi
lingkungan,
lingkungan seperti
pertanyaan
ruangan dan
keadaan ruangan,
yang terdiri
peralatan
peralatan
dari 10
pendukung
pendukung
pertanyaan.
pembelajaran
pembelajaran, dan
kurang baik
suasana yang
1= jika
kondusif
lingkungan,
Ordinal
ruangan dan peralatan pendukung pembelajaran baik Variabel Dependen Tingkat
Konsentrasi
Kuesioner
Responden
0= jika
konsentras
merupakan
Alat Ukur
diberi
konsentrasi
i belajar
pemusatan daya
konsentrasi
pertanyaan
belajar
belajar
yang terdiri
mahasiswa
mahasiswa
dari 10.
kurang baik
mahasiswa pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang
1= jika
dipelajari
konsentrasi
dengan
belajar
menghalau atau
mahasiswa
menyisihkan
baik
segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari
Ordinal
13
D. Hipotesis Menurut La Biondo-Wood (2002) Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian .(Nursalam, 2017) 1. Menurut Nursalam (2017) ada dua tipe hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu : a. Hipotesis nol (HO) Hipotesis nol (HO) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan interpretasi hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab atau akibat. b. Hipotesis alternatif (Ha) Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis ini menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh dan perbedaan antara dua atau lebih variabel. Hubungan, perbedaan dan pengaruh tersebut dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab – akibat.
2. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Hipotesis nol (HO) : Tidak ada hubungan yang signifikan antara
faktor
internal
dan
eksternal
terhadap
tingkat
konsentrasi belajar mahasiwa Prodi Keperawatan DIII. b. Hipotesis alternatif (Ha) : terdapat hubungan antara faktor intrnal dan eksternal terhadap tingkat konsentrasi belajar mahasiwa Prodi Keperawatan DIII.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian korelasi, karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu yang sama. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Faktor internal dan eksternal pada tingkat konsentrasi Mahasiswa Prodi Keperawatan DIII.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di STIKes Kharisma Karawang.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut, atau kumpulan orang, individu, atau objek yang akan diteliti sifat-sifat atau karakteristiknya (Hidayat, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Prodi Keperawatan DIII. 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Tujuan ditentukannya sampel dalam penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik suatu populasi, karena tidak dimungkinkan peneliti melakukan penelitian dipopulasi tersebut karena jumlah populasi yang sangat besar, keterbatasan waktu, biaya, atau hambatan lainnya (Hidayat, 2017). 14
15
Sampel dalam penelirian ini adalah Mahasiswa Tingkat 3 Prodi Keperawatan DIII.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti pada penelitian ini dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara
memilih sampel diantara populasi yang diteliti dan teknik
pengambilan dengan cara acak, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi.
Adapun rumus Slovin yang digunakan untuk mengetahui jumlah sampel penelitian adalah sebagai berikut: 𝑛=
𝑁 1+𝑁. (𝑒 2 )
Keterangan: n
: Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi (71 Mahasiswa) 𝑒 2 : Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini. (dalam penelitian ini digunakan 5% atau (0,05).
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 𝑛=
71 1 + 71 × (0,05)2
=
71 1 + 71 × (0,0025)
=
71 1 + 0,175
=
71 1,175
= 59,57 (dibulatkan menjadi 60)
16
Jadi, seluruh
populasi
Mahasiswa yang berjumlah 71 dan yang
menjadi sample dalam penelitian ini berjumlah 60 sample, dengan teknik pengambilan sampling dengan cara menggunakan “Random Sampling” dengan total akhir sampel sebanyak 60 orang dengan cara memberikan kuesioner pada Mahasiswa Prodi Keperawatan DIII. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Keperawatan DIII yang memenuhi kriteria: a) Kriteria inklusi: 1) Seluruh Mahasiswa Prodi Keperawatan DIII yang hadir dan tidak dalam kondisi tidak sehat. 2) Mampu berkomunikasi dan mau memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan peneliti. 3) Bersedia menjadi responden. b) Kriteria eklusi: 1) Mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden
D. Etika Penelitian Penelitian apapun khususnya yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh bertentangan dengan etika, oleh karena itu setiap penelitian menggunakan subjek harus mendapatkan persetujuan dari subjek yang diteliti dan institusi tempat penelitian. Secara rinci kewajiban peneliti dan hak-hak dari yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Self determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan pilihan bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian, setelah semua informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan (Polit & Beck, 2008). 2. Beneficence
17
Peneliti menjaga privacy responden yang tidak menyenangkan hal – hal selain yang berkaitan dengan lingkup penelitian (Polit & Beck, 2008). 3. Anonymity dan Confidentiality Untuk menjaga kerahasiaan identitas objek peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar balik pengumpulan data atau kuesioner cukup dengan memberikan kode masing – masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh objek dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data saja akan disajikan atau dilaporkan sehingga rahasia tetap terjaga (Polit & Beck, 2008). 4. Justice Peneliti tidak melakukan deskriminasi saat memilih responden penelitian. Pada penelitian ini responden dipilih berdasarkan criteria inklusi penelitian (Polit & Beck, 2008).
E. Alat Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Alat pengumpulan data Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (daftar pertanyaan), kuesioner dirancang sedemikian rupa berdasarkan pengembangan kalimat yang mewakili
variabel dalam
kerangka
konsep dan dimengerti responden. Jenis kuesioner ini menggunakan metode
kuesioner
direc
dimana
responden
secara
langsung
memberikan penilaian terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa 2. Teknik pengumpulan data Sebelum instrument dibuat sebelumnya dilakukan beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu: a. Penyususnan kuesioner mengacu pada teori yang disusun di bab sebelumnya.
18
b. Setelah terbentuk instrument tersebut disosialisasikan. Penelitian ini menggunakan alat ukur atau instrument yang berupa kuesioner, kuesioner ini adalah alat ukur atau instrument yang bersifat subjektif atau soft measure, sehingga jawaban responden sangat tergantung bagaimana responden mempersepsiksn pertanyaan. Kuesioner yang digunakan juga
dari setiap
telah dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. F. Prosedur Pengumpulan Data Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui angket dengan
menggunakan
kuesioner. Cara pengumpulan data dengan
membagikan kuesioner/ angket langsung kepada responden, pertanyaan yang diajukan kepada
responden jelas dan terarah akan tetapi
tidak
mengarahkan jawaban responden pada jawaban tertentu. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Menyeleksi calon responden kemudian meminta persetujuan dari responden penelitian dengan menandatangani inform consent. Sebelumnya
responden diberi penjelasan tentang tujuan dan
prosedur penelitian. 2. Setelah
mendapatkan persetujuan kemudian responden diberi
kuesioner, peneliti menjelaskan cara pengisian serta memberikan pengarahan
jika
responden
mengalami
kebingungan
atau
kesalahan dalam mengisi kuesioner. 3. Memberi waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner. 4. Menunggu responden mengisi kuesioner. 5. Setelah semua pertanyaan terisi peneliti memeriksa kembali kelengkapan data, kemudian perawat yang sudah selesai di kembalikan ke peniliti kembali. 6. Setelah dengan
semuanya
selesai
mengucapkan
menjadi responden.
peneliti
terima kasih
mengakhiri atas
pertemuan
ketersediaannya
19
G. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan berbentuk kuesioner yang didapatkan dari tinjauan teori BAB II dan terdiri dari pertanyaan yang di dalamnya memuat pernyataan seputar hubungan untuk mengetahui “Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa.
H. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2012), Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan program Sistem
pengolahan data
komputer. Adapun langkah-langkah pengolahan data dilakukan sebagai berikut : 1. Editing Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap
pengumpulan data
atau setelah data terkumpul. Peneliti akan
memeriksa kebenaran dan kelengkapan data berupa kuesioner kecemasan dan dikumpulkan oleh responden. 2. Coding Peneliti memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting apabila pengelolaan dan analisa data menggunakan komputer. 3. Tabulating Data
yang diubah menjadi kode kemudian disusun dan
dikelompokkan ke dalam tabel-tabel oleh peneliti. Proses tabulasi dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi. 4. Data entry Peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam tabel atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana. Data atau jawaban dari masing masing responden yang
20
dalam bentuk kode numerik dimasukkan kedalam program atau software. 5. Processing Dalam tahap ini jawaban dari responden yang telah diterjemahkan menjadi bentuk angka, selanjutnya diproses agar mudah dianalisis. 6. Cleaning Mengecek kembali untuk mendeteksi kesalahan kode, lengkap atau tidaknya data yang sudah dimasukkan dan lain sebagainya. Setelah itu dilakukan pengoreksian atau pembenaran. I. Analisa Data Setelah
melalui
tahapan
pengolahan data, data kemudian dianalisis
secara univariat dan bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis
ini
digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi dan persentase dari semua variabel penelitian yang meliputi kebersihan pakaian dan kebersihan tempat tidur (variabel independen) dan keluhan gangguan kulit (variabel dependen). 2. Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variable dependen, sehingga dapat diketahui. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji Chi
Square, karena baik variable independen maupun variabel dependen merupakan variabel kategorik. Batas kemaknaan yang digunakan adalah 0,05. Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan membandingkan nilai p (p value) dengan nilai α (0,05), dengan ketentuan : a. Bila p value ≤ nilai α (0,05), maka ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
21
b. Bila p value > nilai α (0,05), maka tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
J. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKes Kharisma Karawang dan merespon atau menjawab pertanyaan dari peneliti.
22
DAFTAR PUSTAKA Deddy. (2014). Jurnal Counselium: Teknik Permainan Edukatif untuk Meningkaatkan Konsentrasi Belajar. Jakarta: EGC.
Dennison, P. E. (2008). Brain Gym and Me. Jakarta: Grasindo.
Djamarah, D. S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hakim & Thursan. (2011). Belajar Secara Efektif. (S. Nusantara, Ed.). Jakarta.
Hidayat, A. A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mudjiono dan Dimyati. (2006). Belajar dan Pmbelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan (Edisi 4). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam & Effendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Olivia. (2011). Mendampingi Anak Belajar: Bebaskan Anak Dari Stres dan Depresi Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofiyya. (2015). Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada Remaja di Yogyakarta. Jakarta: Rineka Cipta.
23
Surya, H. (2011). Sebuah Solusi Pengembangan Diri dan Keterampilan Menolak (Refusal Skill) Narkoba. Jakarta: Gramedia.